BAB 4 IMPIAN YANG TERWUJUD

Pagi hari purnama terkejut lagi saat mendapati Wulan sedang memasak.

"Loh Wulan kamu masak lagi?'' tanya Purnama yang sedang m ngambil minuman pagi ini.

"Tidak sepenuhnya juga sih ma,aku cuman membantu sedikit buat sarapan untuk kita"jawab Wulan merasa tak enak.Purnama tak menjawab ia kemudian membawa Wulan duduk di meja makan,di sana sudah ada pandu yang menunggu sambil sekalian menunggu sarapan siap.

"Duduk mama mau ngomong!'' ucap Purnama membuat hati Wulan was-was apa yang ingin di bicarakan mama nya.

Wulan menurut ia langsung duduk di samping mama dan papa angkat nya.Wulan menatap lekat kedua nya penasaran apa yang akan di omongin keduanya.

"Mama sama papa mau ngomong apa?'' tanya Wulan yang penasaran.

"Wulan apa kamu ingin kuliah nak?''pandu yang bertanya membuat Wulan langsung menoleh tak percaya apakah pendengaran nya benar atau salah.

Kalau benar tentu saja ia sangat ingin kuliah,ia pun sangat senang sudah lama sekali ia ingin berkuliah, sebenar nya ia mendapat bea siswa untuk kuliah namun tidak full maka dari itu ia kubur kemauan nya itu karena menurutnya tak mungkin saja.

Meski sangat ingin ia tetap tak enak hati untuk mengiyakan ia cukup sadar diri.Karena Wulan hanya diam saja Purnama pun bertanya.

"Wulan apa kamu dengar apa yang papa tanyakan apa kamu ingin berkuliah nak?''tanya purnama.

"Ah iya ma,Wulan dengar kok, enggak ma pa Wulan gak mau kuliah'' jawab Wulan membuat Purnama dan Pandu saling pandang.

"Wulan lihat mama nak,mama tahu kamu sangat ingin berkuliah kan? Kamu bilang saja enggak perlu sungkan dengan kamu sekarang kami orang tua mu"

Wulan yang awalnya menunduk pun menoleh keduanya.

"Benar yang di bilang mama,jika kamu menolak kami akan tetap mendaftarkan kamu di universitas terkenal di Jakarta ini papa harap kamu menyetujui nya"

"Tapi pa....!'' ucapan Wulan langsung di potong

"Tapi apa Wulan,kamu gak usah mikir kalau kamu tak pantas berkuliah seperti yang lain,papa tanya kamu mau kan?'' tanya P serius.

"Pa,ma sebenar nya Wulan pun dapat bea siswa untuk kuliah tapi tidak full maka nya Wulan tidak ingin meneruskan kuliah itu"ucap Wulan lirih.

"Nah kalau gitu ini kesempatan kamu Wulan,raih kah cita-cita kamu dan buat kamu bangga "ucap Purnama, Wulan kemudian mengangguk terharu ia kemudian memeluk papa dan mama nya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Iya pa,ma Wulan mau terimakasih Wulan janji akan membuat kalian bangga"

"Iya sayang,ya sudah sekarang ayo kita sarapan dulu "ujar Purnama yang melihat sarapan sudah selesai di buat sang art.

Mereka pun sarapan bersama dalam perasaan yang bahagia.

Setelah papa nya berangkat ke kantor,Wulan tak henti-hentinya tersenyum, pemandangan itu tak luput dari tatapan senang purnama,ia senang bisa melihat Wulan tersenyum seperti itu.

Wulan sungguh merasa bahagia bagaimana tidak? impian nya yang sejak lama ingin berkuliah pun akhirnya terwujud.Ia berjanji akan belajar dengan sungguh-sungguh agar bisa meraih cita-cita nya dan membuat kedua orang tua angkat nya bangga pada nya.

"Wulan apa kamu senang?'' tanya Purnama menghampiri Wulan di dalam kamarnya.

"Iya ma Wulan sangat senang terimakasih ya ma"ucap Wulan dengan senyum yang mengembang.

"Iya sayang apapun yang membuat kamu bahagia kami juga senang "

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!