Waktu sudah menunjukkan pukul 15:00, Purnama pun pulang sementara Pandu pulang agak telat katanya masih ada keperluan.
Mendengar mobil sang majikan memasuki pekarangan rumah mewah itu sang art bergegas membuka pintu.
"Mbok Wulan mama ya?'' tanya Purnama.
"Ada Bu di dapur lagi masak "sahut mbok Tini
Purnama mengerutkan kening mendengar ucapan mbok Tini.
"Masak! kenapa bibi biarkan Wulan memasak? Wulan itu sekarang anak saya gak seharusnya ia berada di dapur apa lagi memasak!'' ujar Purnama tampak tidak suka jika Wulan sibuk di dapur.
"Maaf Bu,saya sudah melarang nya tapi non Wulan tetap ngotot, kata nya ia bosen gak ngapa-ngapain" jelas mbok Tini agar sang majikan tak salah paham pada nya.
"Oh ya sudah saya mau mandi dulu,lain kali jangan biarkan Wulan memasak lagi bi!" ujar Purnama sambil berlalu dari hadapan mbok Tini menuju kamarnya.
Wulan yang mendengar suara pun menghampirinya mbok Tini
"Ada apa bi? Kok tadi aku dengar suara Mama,Mama sudah pulang ya ?'' tanya Wulan.
"Iya non,ibu sekarang ada di kamar. Kata ibu non gak usah repot-repot memasak lagi,kan tadi sudah bibi larang takut nya nanti ibu marah"jelas mbok Tati dengan nada khawatir sementara Wulan hanya tersenyum.
"Bi itu memang keinginan Wulan untuk memasak,Wulan yakin mama tak akan marah ,bibi gak usah khawatir ya!'' ujar Wulan yang seakan-akan mengerti dengan apa yang dipikirkan mbo Tini.
"Baik lah non,ya sudah kalau begitu bibi kebelakang dulu ya,kalo ada apa-apa panggil saja!''
"Iya Bu,Wulan juga mau bersih-bersih"
Waktu menunjukkan pukul 19:00 malam terdengar suara mobil Pandu,sang arti dengan sigap membukakan pintu .
Setelah itu Pandu bergegas mandi, setelah selesai merekapun makan malam bersama.
Pandu terus saja memuji masakan Wulan yang menurutnya nya sangat enak.
"Ini enak sekali,kaya nya ini berbeda dari rasa yang bibi masak" pujian keluar dari mulut Pandu.
"Iya itu Wulan yang masak pa,papa suka ?'' tanya Wulan antusias.
"Jadi ini Wulan yang masak,enak banget papa suka"puji Pandu,namun berbeda dengan Purnama ia tak suka jika Wulan berada di dapur,meski tak bisa ia pungkiri jika ia juga merasa sakan Wulan sungguh enak.
"Tapi walaupun begitu mama tak akan membiarkan kamu terus yang memasak,mama hanya tak ingin kamu kelelahan"
Ucap Purnama dengan lembut penuh kasih sayang .
"Tapi benar sih yang dikatakan mama,kamu tak perlu repot-repot memasak kan ada bibi juga" sahut Pandu.
"Tapi aku senang melakukan nya pa,ma aku hanya bosen di kamar Mulu gak ngapa-ngapain "Jawab Wulan sambil memasukkan makanan nya kedalam mulutnya.
"Ya sudah lakukan apa yang membuat kamu senang Wulan,papa mau istirahat dulu"kata pandu saat telah menyelesaikan makanan nya,di ikuti sang istri.
"Saya juga mau ke kamar,bi beresin ya,Wulan kamu juga mending istirahat sudah malam"ucap Purnama.
"Iya ma," jawab Wulan.
Sementara itu Wulan tak benar-benar pergi ke kamar,ia malah sibuk mengangkat piring kotor bekas Mereka makan .
"Aduh non ngapain lagi sih angkat itu,sini biar bibi saja nanti ibu marah lagi loh" ucap mbok Tini sambil mengambil alih piring yang berada di tangan Wulan.
"Gak papa bi,Wulan cuman bantu angkat nya saja ,yasudah Wulan ke kamar dulu "Wulan pun berlalu menuju kamar nya.
Sementara itu di dalam kamar..
"Mas aku kepikiran deh apa sebaiknya Wulan kuliah saja ya! Agar dia tidak merasa bosen juga,mama lihat kaya nya Wulan itu anak yang pintar deh"tanya dan usul Purnama pada sang suami.
Pandu yang sedang berbaring pun menoleh.
"Terserah kamu saja ma,lakukan saja apa yang terbaik,terus gimana sama Wulan apa ia setuju untuk kuliah?''
"Entah lah mas, belum di coba,nanti besok aku tanya saja semoga saja dia mau"
Pandu mengangguk sambil tersenyum,tak lama ia pun tertidur di ikuti sang istri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments