Tiba-tiba Sonya memilih…Reza!
Raymon melongo, Nidu dan Dipo pun sama. Bahkan Sonya menarik tangan Reza agar menjauh dari Raymon.
“Bos, bagaimana ini?” Dipo memandang Nidu.
“Hmm…biarkan saja dahulu, tu anak makin lama makin bikin pusing saja. Oh ya, bagaimana soal dukun yang bisa pindahkan roh aku lagi, apakah kamu sudah bertemu orangnya?”
“Sudah sampai ke ujung Kalimantan, semuanya hanya dukun bohongan, tetapi aku akan terus cari di mana dukun sakti yang bisa kembalikan roh pa bos dan si Reza!” janji Dipo.
“Reza kamu ngapain di sini, aku dah klier belanjanya,” tiba-tiba Riona muncul dengan tas belanjaanya. Hingga Nidu dan Dipo terpaksa akhiri obrolan.
Dipo tersenyum kecil melihat abege SMU yang sangat cantik ini menggandeng Nidu, yang dipikirnya Reza.
“Sesekali pacaran dengan abege biar otak pa bos tidak mumets,” ceplos Dipo tersenyum kecil, lalu buru-buru menjauh untuk susul Reza dan Sonya yang sudah jauh berjalan meninggalkan Raymon.
“Ih Om ini ganjen,” sela Riona sambil menatap Dipo yang kini sudah menjauh sambil tertawa kecil.
Diapun lalu bertanya ke Nidu siapa ‘Om-om’ perlente tadi.
“Ahh bukan siapa-siapa, hanya kebetulan saja bertemu di sini, yuks kita pulang,” ajak Nidu lagi.
Nidu pun untuk pertama kalinya mengantar Riona sampai ke rumahnya.
Begitu sampai di depan teras rumah mewah ini, bak tersambar gledek Nidu melihat seorang pria setengah tua menyongsong Riona, Nidu sampai tak jadi langsung pulang menyaksikan hal ini.
“Gadis kesayangan papa, aiiih makin cantik ajah, itu pacar kamu yang baru ya, ganteng juga, pakai moge lagi!” ceplos tuan Hungin.
“Bukan pah, teman dekat satu sekolah, kapan papah datang dari Bali?” sahut Riona sambil mencium pipi ayahnya ini dengan manja.
“Baru saja sayang, kenalin dong temannya ke papah, kayaknya dia jago berantem yaah, lihat tubuhnya kokoh amat, kayak atlet saja,” ceplos tuan Hungin sambil menatap Nidu.
“Reza, turun dong dari motor, papa mau kenalan sama kamu,” Riona mendekat Nidu dan mau tak mau Nidu pun turun dan tangannya di tarik Riona untuk mendekat.
“Namanya Reza pah,” kata Riona memperkenalkan diri. Reza pun terpaksa berlaku sopan dan hormat ada musuh beratnya ini, yang ternyata ayah kandung Riona.
“Reza, bagus juga nama kamu, sama bagusnya kayak moge itu he-he…! Kamu jago berantem ya anak muda?” tanya tuan Hungin tanpa basa-basi.
“Ihh papa, kok tanya itu sih, dia ini hebat loh pah, saat tawuran 10 orang ngeroyok dia semuanya di bikin keok pah!” Riona langsung banggakan Reza.
Sebab Riona tahu, ayahnya ini suka sekali ejek teman-teman cowoknya, apalagi kalau ada yang melambai. Pasti tuan Hungin langsung mencibir.
Tuan Hungin ingin teman pria anak gadisnya ini harus lelaki gagah dan jago berantem, alasannya simpel saja saat Riona protes. Kalau mengapa-mengapa, maka si teman pria Riona bisa di andalin untuk jaga putri kesayangannya ini.
Sebab Riona sendiri yang tak mau di kawal anak buahnya ke mana pun jalan. Tuan Hungin boleh kejam pada musuh-musuhnya.
tetapi soal Riona dia sangat lembut dan kadang over protektif, apalagi dia punya banyak musuh.
“Woww…jagoan ternyata, papa suka, eh sesekali mau tidak sparring partner sama aku?” tanya tuan Hungin sambil menatap tajam wajah Nidu.
“Hmm boleh saja…?” sahut Nidu kalem.
“Ya elaaah papa ini, jangan mau Reza, kamu bakalan bonyok di hajar papa, papa ini suhunya berantem,” sela Riona cepat.
Tuan Hungin tak menggubris protes putri cantiknya ini, dia lalu pergi dan bilang hari ini ada metting.
“Yang rukun ya, eh Reza awas ya kalau kamu mainan anakku, ku bikin peyek kamu,” canda tuan Hungin. Namun bagi Nidu itu bukan candaan, tuan Hungin sudah tunjukan kasih sayangnya ke Riona.
Setelah mencium Riona di dahi, tuan Hungin masuk mobil mewahnya dan meninggalkan halaman rumah mewah ini, diserta dua mobil yang mengawalnya. Gayanya tidak kalah dengan pejabat negara.
Sepanjang jalan pulang Nidu berkali-kali narik napas panjang, tak dia sangka ayah Riona itu tuan Hungin.
Padahal dahulu Riona hanya bilang, ayahnya seorang pebisnis, dan hanya ada 2 atau 3X sebulan berada di rumah.
“Papa banyak punya rumah, di Bali ada, Surabaya juga, di Kalimantan juga ada, juga di Medan, bahkan kata papa di Papua pun ada,” cerita Riona.
Kini pahamlah Nidu, tak aneh ayahnya Riona ini punya rumah di mana-mana, wong tuan Hungin salah satu gangster paling ditakuti.
Gara-gara melihat rumah Riona mewah itu, sampai di rumah nenek Ina, Nidu pun kini termenung.
“Aku harus angkat derajat si Reza, kalau tahu Reza miskin begini, pasti si Hungin tak bakal mau melihat anaknya dekat dengan Reza!” pikir Nidu.
Nidu ambil ponselnya dan telepon Dipo,
“Baik bos, hari ini juga saya akan bereskan pembelian rumah itu, kisaran harga 25 miliaran ya bos,” terdengar suara Dipo.
Nidu juga minta taruh 3 mobil mewah di garasi rumah itu, tetapi dia buru-buru pesan jangan ambil di rumahnya yang saat ini ditempati Reza.
“Kalau kamu pindahin mobil-mobil di garasi rumahku ke sana, nanti banyak yang curiga, ambil di dealer saja, yang baru,” kata Nidu buru-buru mengingatkan orang kepercayannya ini.
**
Lanjut terus yaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Sutikno 23
asik beli rumah 🏡 baru mobil baru semua jadi baru ok banget
2024-12-06
0