Kini Huang Mei dan Huang Wen berada di sebuah rumah makan yang paling terkenal dan terenak di kerajaan api. Suara tapak kaki kuda berbunyi seiring turun nya seorang pangeran. Dia adalah pangeran Wang Xun, pangeran keempat putra dari kaisar Wang dan selir Yu Sha, mantan seorang pelayan.
"Salam pangeran kerajaan, semoga hari - hari anda di berkati ! " Huang Mei ikut membungkuk namun tatapan nya datar. Tidak ada tatapan memuja hanya ada tatapan sinis di balik penutup wajah Huang Mei.
"Aku tidak memiliki banyak waktu, bukan kah anda sangat beruntung nona Huang Mei karena dapat bertemu dengan pangeran ini. Pangeran ini mau bertemu dengan anda juga karena bujukan dari saudari mu , aku sudah mengatakan nya kalau aku tidak menyukai mu dan aku aku hanya menyukai Huang Wen. " ucap pangeran Wang Xun dengan sombong.
'Itu benar, dia sangat tidak tahu malu sekali'.
'Sudah buta, tidak bisa berkultivasi dan selalu buat onar'.
'Entah apa kesalahan jenderal Huang sehingga memiliki anak sepertinya'.
"Kakak lihat itu , Mei - mei kita di hina, itu adalah trik dari wanita itu. Aku tidak sanggup melihat kebodohan adik ku " Huang Feng pergi dari pasar bersama prajurit ayah nya.
'Pertunjukan yang sangat menarik'. batin Huang Wen tersenyum puas.
Huang Mei tersenyum manis, ia menggerutu dari dalam hatinya, tidak bisa di biarkan ia tidak boleh di hina oleh pangeran sombong itu.
"Maaf pangeran selama ini saya salah mengagumi orang, saya pikir pangeran Wang Xun itu pangeran mahkota. Saya mengagumi pangeran mahkota, kabar burung yang mengatakan kehebatan nya sudah tersebar sampai kediaman ku. Aku sangat suka mendengar berita kalau ia pulang membawa kemenangan untuk kerajaan ini " ucap Huang Mei berpura - pura antusias.
"Ternyata selama ini aku mengangumi orang yang salah kakak, dan juga rasa suka hanya dalam bentuk mengagumi. Aku yakin semua wanita pasti juga mengagumi pangeran mahkota, walaupun aku buta tapi aku yakin bahwa ia memiliki wajah yang rupawan ! ".
'Itu benar ! ternyata si buta itu mengidolakan pangeran mahkota kita'.
'Jadi bukan kah rumor bahwa si buta itu akan melamar pangeran ke empat hanya sebuah gosip palsu '.
'Siapa yang berani mempermalukan si buta itu'.
'Aku jadi kasihan kepada si buta itu '.
"Tapi adik selama ini kau yang mengatakan kalau kau menyukai pangeran ke empat bahkan kau ingin menikah dengan nya " ucap Huang Wen dengan keras.
"Tidak kakak, aku rasa kakak salah paham terhadap ku, bukan kah kakak yang selama ini menyukai pangeran ke empat dan kalian selalu bertemu ". balas Huang Mei dengan senyuman manisnya.
"Sudah kakak jangan di bahas lagi, lebih baik aku pulang saja dan kakak bisa menghabiskan waktu dengan pangeran ke empat ". Nuan membantu nona nya untuk berjalan.
"Nuan aku ingin makan tanghulu yang ada di sana " tunjuk Huang Mei.
'Eh bukan kah nona buta ? kenapa ia tahu di sana ada penjual tanghulu'. batin Nuan.
Pangeran mahkota, pangeran kedua,, pangeran ketiga dan pangeran ke lima mendengar percakapan antara Saudari Huang dengan pangeran ke empat.
"Ada yang berbeda dari adik ku " gumam pangeran Huang Dao.
"Emmm rasanya sangat manis dan enak " ucap Huang Mei.
Ke empat pangeran beserta Huang Dao pergi mengikuti Huang Mei. Mereka menggunakan ilmu Qingong agar Huang Mei tidak mengetahui keberadaan mereka dan sayang nya Huang Mei dapat mengetahui mereka.
"Berikan semua harta kalian ! " seorang bandit datang sambil membawa senjata tajam.
"Kalau kami tidak mau bagaimana ? " tanya Huang Mei.
"Dasar sampah ! lebih baik aku menyerah saja, sudah buta , sampah lagi. Apakah orang seperti kau berniat melawan kami, yang benar saja ! " ke tiga bandit itu tertawa dengan kencang.
"Bau sekali mulut nya " cibir Huang Mei yang membuat pangeran ke tiga dan ke lima tertawa.
"Nona lebih baik kita berikan - ".
"Tidak ! aku sudah bersusah payah meminta uang ku dari nyonya kaili dan sekarang mereka ingin merampas nya. Aku tidak akan berikan ".
Huang Mei berlari bersama nuan sampai ke gang kecil yang sepi.
"Cepat kau pergi bersembunyi " bisik Huang Mei.
Nuan menurut meski pun enggan, para bandit itu mulai menyerang Huang Mei dengan membabi buta. Huang Mei hanya mengelak di setiap serangan, tidak sengaja kain penutup wajah Huang Mei terlepas akibat pedang sang bandit.
"Wah wajah nya mulus juga bagaimana kalau kita pakai dia secara bergantian ! "Ucap bandit A.
"Sialan, jangan bermimpi ! ". Huang Mei melemparkan tiga jarum yang sudah ia lumuri dengan racun kelumpuhan.
"Sayang sekali kalian harus bertemu dengan ku, aku tidak akan membunuh kalian tapi aku akan membuat kalian cacat seumur hidup. Kalian akan merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang sampah " ucap Huang Mei membuat mereka takut.
"Maafkan kami ! kami mohon lepaskan kami jangan biarkan kami seperti ini , kenapa kaki kami tidak terasa sama sekali ! ".
"Racun kelumpuhan itu tidak bisa di obati, jalan satu - satu nya dengan memotong kaki kalian, racun itu akan terus menyebar hingga kalian hanya bisa terbaring di tanah sampai mati ! ".
Huang Mei menulikan pendengaran nya, jeritan dari pada bandit itu membuat Huang Mei memberikan mereka sebuah pil agar suara mereka menghilang dan menjadi bisu.
'Dia tidak buta '. batin para pangeran.
'Adik ku tidak buta ' batin Huang Dao.
'Nona tidak buta 'batin nuan.
"Keluarlah , aku tahu kalian mengikuti ku dari tadi ! ". teriak Huang Mei.
Mereka yang merasa ketahuan pun mulai menampakkan diri nya di hadapan Huang Mei.
"Aku harap kalian tidak akan mengatakan hal ini kepada siapa pun termasuk ayah ku " mata Huang Mei menatap Huang Dao.
"Tapi kenapa Mei'er ayah dan kakak Feng juga harus tahu masalah ini " ucap Huang Dao.
"Apakah kakak pikir kematian ibu semudah itu dan apakah kakak pikir kebutaan ku selama ini tanpa sebab dan apakah racun yang ada di tubuh ku selama ini datang dengan sendiri nya. Jika kakak menyayangiku maka aku minta kerjasama nya, kita cukup ikuti alur dan permainan yang mereka mainkan ". balas Huang Mei.
Huang Dao membawa Huang Mei ke dalam pelukan nya.
"Tentu aku menyayangimu, aku akan selalu mendukung mu dan aku siap membantumu kapan saja " ucap Huang Dao.
"Ehm " dehem pangeran ke lima.
Kakak beradik itu melepas pelukan mereka.
"Kalian ini siapa ? " tanya Huang Mei.
"Hei nona apakah kau tidak mengenalnya , bukan kah dia orang yang telah kau idolakan ? bagaimana bisa kau tidak mengenalnya ? " ucap pangeran kelima.
"Aku pangeran mahkota Wang Zhi ".
"Aku pangeran kedua Wang Luo ".
"Aku pangeran ketiga Wang Guo ".
"Dan aku pangeran kelima Wang Tian ".
'Benar - benar sialan, bagaimana bisa aku bertemu dengan nya langsung '. batin Huang Mei.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
beybi T.Halim
wah...sdh ketemu sama crush nya ini🤣🤣tp gak nyadar..,Krn asal nyebut aja
2025-01-11
0
Narti Narti
Huang mei jadi malu bisa langsung ketemu pangeran mahkota
2025-03-03
0
Kinay naluw
bukannya udah tau di ikuti ya kok sengaja pamer.
2025-01-19
0