Menjadi Putri Jenderal Yang Cacat
Gadis itu mendesah pelan ketika melihat lemari makan nya telah kosong, ia mengambil sekantung koin emas yang ia simpan di bawah tempat tidurnya. Cuaca di luar sedang hujan, tidak lebat namun mampu membasahi tanah kering yang ada di depan rumah nya.
Gadis itu mengambil mantel hujan nya dan memilih berjalan kaki karena jalan yang sangat licin tidak yakin akan aman ketika mengendarai kuda nya. Jarak dari rumah nya ke pasar cukup jauh apalagi ia harus melewati hutan dengan tebing yang cukup tinggi.
"Hanya 30 menit aku yakin kaki ku masih cukup kuat untuk melakukan perjalanan " gumam nya.
Ia melihat sekeliling desa nya yang di penuhi dengan tanaman sayuran yang cukup lebat, beberapa masyarakat di sana menyapa nya dengan menunduk hormat. Siapa yang tidak mengenal nya, dia adalah Mei Rui seorang gadis yang di anggap pahlawan wanita terhebat. Walaupun ia seorang wanita tapi kekuatan nya lima kali lipat dari tenaga laki - laki biasa.
Kaisar sendiri sangat menghormatinya, julukan nya adalah jenderal wanita hebat, ia satu - satunya seorang jenderal yang berjenis kelamin perempuan. Tiga puluh menit berlalu, ia menghela nafasnya dengan kasar, ia berteduh di warung makan langganan nya.
"Nona Mei , apakah anda akan memesan makanan seperti biasa ? " tanya sang pemilik rumah makan.
"Tidak , aku ingin pesan sup daging dan teh hangat , oh satu lagi dengan roti isi daging " jawab Mei Rui.
Pemilik rumah makan itu mengangguk, mata Mei Rui menatap iba ke arah nenek pengemis yang berada di depan toko sebrang. Ia mengeluarkan sejumlah uang lalu membeli makanan dari penjual roti di sebelah rumah makan.
"Nenek aku ada sesuatu untuk mu ! "Mei Rui memberikan sekantung roti dan sejumlah uang kepada nenek tersebut.
"Terimakasih nak , nenek sudah empat hari tidak makan, ambil lah gelang ini sebagai balasan atas perbuatan baik mu.
Nenek tersebut memberikan Mei Rui sebuah gelang giok kuno yang terlihat sangat cantik.
"Tidak usah nenek, aku - " .
"Ambil lah nak , kau akan membutuhkan nya suatu hari nanti ! " ucap nenek tersebut lalu pergi meninggalkan Mei Rui.
"Terimakasih nenek ! " seru Mei Rui saat melihat nenek tersebut sudah berjalan agak jauh.
Mei Rui masuk ke dalam rumah makan, makanan nya telah tersaji dan seperti biasa sang pemilik rumah makan ingin mengetahui hasil penilaian dari Mei Rui.
"Sup ini terasa sangat enak paman, bubuk kaldu itu sangat berguna untuk menambah cita rasa dari sebuah masakan "ucap Mei Rui.
"Terimakasih nona , kalau begitu saya permisi dulu " ucap paman itu dengan senang.
Mei Rui membayar sejumlah uang untuk makanan yang ia pesan, hujan sudah sedikit lebih reda hanya saja bekasnya masih meninggalkan jejak dengan tanah yang menjadi licin. Mei Rui sangat berhati - hati sekali berjalan di atas tebing yang sebentar lagi akan sampai di rumah nya.
Suara kuda dari dalam hutan membuat nya berhenti untuk memastikan, tidak ada apa pun, ia melanjutkan perjalanan nya namun siapa sangka dari arah belakang nya terdapat seekor kuda yang berjalan ke arah nya.
Brugh.
Kuda itu menabrak Mei Rui dari belakang, tubuh Mei Rui terguling - guling di tanah hingga sampai di ujung bibir tebing. Mei Rui yang belum siap menjaga keseimbangan nya pun terjatuh kebawah, sangat aneh cahaya silau masuk ke dalam indra penglihatan nya.
'Cahaya apa ini , kenapa silau sekali ' batin nya berbicara.
Secara tiba - tiba suasana menjadi berubah, ia merasa seperti di sebuah danau yang cukup dalam. Beberapa ingatan masuk ke indra pengingat nya , mata nya terbuka ia mulai naik ke atas permukaan dan menghirup udara segar sebanyak - banyak nya.
"Akhh mengapa kepala ku sakit sekali ? " Kepala nya sangat sakit rasanya ingin pecah, berbagai ingatan asing masuk ke dalam ingatan nya.
Setelah sakit nya mereda, ia melihat ke arah sekitar, tubuhnya sangat kurus, pakaian nya basah serta penampilan nya cukup acak - acakan.
"Dimana aku sebenarnya ? apakah aku melintas waktu ? " gumam nya.
Ia berdiri lalu berjalan menuju kamar nya , sebuah kamar yang sangat kumuh bahkan kamar pelayan jauh lebih layak dari pada itu. Salahkan saja pemilik tubuh itu yang mengalami kebutaan dan tidak biss berbuat sesuatu.
"Tunggu ! buta ? tapi aku bisa melihat dengan jelas area sekitar ku " gumam nya lagi.
"Aku tidak perduli lebih baik aku kembali ke kamar gadis bodoh ini dan memilih untuk tidur ".
Mei Rui menyebut tubuh yang ia tempati sekarang tubuh gadis bodoh, nama pemilik dari tubuh itu adalah Huang Mei, gadis buta yang selalu saja di manfaatkan kebaikan nya oleh Huang Wen kakak perempuan nya yang terlahir dari ibu yang berbeda.
Huang Mei merupakan anak dari seorang jendral di kerajaan api, jendral huang memiliki pendirian yang tegas serta sangat kejam. Jendral Huang sering sekali memarahi Huang Mei yang selalu membantah perkataan ayah nya semua itu Huang Mei lakukan atas dasar hasutan dari Huang Wen. Benar - benar gadis naif yang bodoh.
Huang Mei tidak sadar akan kondisi fisik nya. sudah cacat , jelek dan banyak tingkah. Andai saja Huang Mei tidak kekanakan dan tidak mudah di hasut mungkin kedua kakak laki - laki dan ayah nya akan menyayangi dirinya dan menerima kekurangan nya.
Huang Mei selalu membuat malu ayah dan kakak nya, pakaian dan riasan nya sangat norak bahkan ia rela menceburkan diri ke danau buatan di kediaman nya hanya karena pangeran ke empat Wang Xun. Huang Mei menyukai pangeran Wang Xun sedangkan jenderal Huang menolak keras lamaran yang ingin di katakan oleh Huang Mei.
Huang Mei yang merasa ayah nya sangat jahat pun memilih untuk mengancam , ia mengatakan akan bunuh diri dan masuk ke dalam danau sayang sekali perkataan nya menjadi kenyataan. Ia tidak sengaja terpeleset dan jatuh ke dalam danau sehingga jiwa nya pergi untuk selamanya di gantikan oleh jiwa Mei Rui.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞IntanArmy°𝐒𝐒⃟: ✿࿐
aku ngulang lagi baca nya kak karna lupa 😁 saking lama nya dirimu up kak
2025-01-02
1
Osie
aku mampir nih..akhirnya huang mei bye.
2024-12-16
1
Mariyam Mys
aduh thor lengkap sudah huang mei
2024-12-15
1