Azan subuh berkumandang. Kinan dan Sinta bergegas mandi lalu bersama-sama menjalankan kewajiban sebagai seorang muslimah. Lalu mereka bersiap turun ke bawah. Kamar mereka berada di area dapur dengan begitu mudah bagi mereka melakukan aktivitas.
Sinta membantu Kinan membersihkan rumah. Dari mulai menyapu, mengepel lantai, menyeka debu di setiap sudut rumah. Sinta tidak pernah melakukan itu karena itu bukan tugasnya. Kebetulan ini hari Minggu jadi Tamara tidur di kamar kedua orangtuanya, lagi pula Kinan butuh dirinya. ini adalah pekerjaan pertama Kinan, area mana yang harus di bersihkan Kinan pasti belum tahu.
Keduanya begitu asik dengan pekerjaan sampai kedua mbak datang. Mereka langsung masuk menuju area dapur. Membuat sarapan untuk semua orang.
"Besok-besok aku ga bantu kamu lagi loh." kata Sinta yang mana keduanya tengah bersantai di dapur, duduk di meja makan sembari menyantap sarapan berupa nasi goreng buatan mbak Nii.
Mbak Nii dan Mbak Cicah, mereka orang Jawa Tengah.
Kinan mengangguk paham. Tangannya sibuk menyendok nasi goreng yang enak.
"Ga papa, aku udah bisa ini"
Keduanya melanjutkan sarapan sampai majikannya keluar kamar. Sinta mengambil alih memandikan Tamara. Dea si sulung sudah cantik dengan dress nya. Kinan sampai terkesima melihat gadis kelas dua SD itu.
"Wah, Dea cantiknya."
Dea tersenyum malu. "Terimakasih Mbak Kinan," lalu Dea berjalan meninggalkan Kinan yang akan membersihkan lantai atas. Di lantas atas ada tiga kamar dan satu area santai. Untuk area bawah khusus ruang tamu, ruang keluarga dan dapur. Terdengar simpel tapi percayalah rumah itu amat luas.
Kinan bersama mbak Nii dan Mbak Cicah sibuk berbenah. Terlebih nanti siang akan ada keluarga Bu Tari kakak dari majikan mereka.
Jam 10 bunda Tata sibuk di dapur bersama Kinan dan Mbak Cicah. Mbak Nii sendiri masih berbenah. Area dapur di kuasa Bunda Tata. Menyiapkan hidangan, Kinan sendiri hanya membantu memotong bahan-bahannya saja. Gulai kambing, lontong dan hidangan lain siap di meja makan.
Bu Tari sendiri tinggal di bandung, katanya mau menghadiri acara pernikahan di jakarta salah satu temannya yang mana teman Bunda Tata juga.
"Kinan, sekarang kamu mandi lagi, malu nanti kalau keluarga saya datang," kata bunda melihat Kinan yang terlihat kucel. Bajunya kotor dengan bumbu di tambah keringat nampak di wajahnya.
"Baik Bun," Kinan lekas pergi menaiki tangga di ikuti mbak Cicah yang juga akan membersihkan diri.
Sementara Sinta menemani Tamara dan Dea di kamar. Sinta memang tidak bisa melakukan aktivitas apa-apa kalau Tamara membuka mata.
Tepat pukul 2 siang sebuah mobil hitam berhenti di depan gerbang.
Bunda Tata dan pak Arman suaminya yang tengah duduk sembari menonton televisi melirik kearah samping.
"Itu kayanya kakak." katanya antusias. "Kinan?" Teriak Bunda.
Kinan yang masih di dapur berlari menghampiri. "Iya Bun?"
Bunda menatap sejenak Kinan tersenyum karena Kinan sudah berganti baju dan nampak lebih fresh. "Mereka udah sampe, buka pintunya ya."
Kinan mengangguk lalu berlari membuka pintu.
Pintu Kinan buka. Terlihat wanita berjilbab turun dari mobil di ikuti dua laki-laki yang mana satu di antaranya membuat Kinan terkesima.
Oh itu yang namanya Daniel.
Kinan membatin melihat bagaimana Daniel yang tampan itu turun dengan kerennya.
"Benar-benar laki-laki kota." Gumam Kinan.
"Assalamualaikum." Bu Tari menyapa Bunda Tata yang datang menghampiri.
Kinan segera masuk dan sibuk di dapur untuk membantu Mbak Nii menyiapkan minuman.
Di ruang keluarga mereka berkumpul mengobrol dengan asiknya.
Sinta ada di antara mereka karena harus menjaga Tamara. Sedangkan Kinan masih sibuk di dapur bersama Mbak Nii dan Mbak Cicah.
"Kinan, bawa jus ini untuk Den Daniel. "Titah mbak Nii sambil memberikan nampan berisi gelas berisi jus jeruk.
Kinan mengambil dan membawa ke depan. tanpa ragu memberikannya kepada Daniel yang tengah sibuk dengan ponselnya.
"Silahkan jus nya." ucap Kinan malu. Meletakan gelas di meja.
Tanpa melirik Kinan, Daniel menyambar jus pesanannya. "Terimakasih."
Kinan mengangguk " Sama-sama."
"Daniel, kapan kamu menikah?"
Pertanyaan Pak Arman, Om nya itu membuat jus yang tengah di teguknya menyembur dan mengenai Kinan.
Semua terkejut termasuk Kinan.
"Maaf-maaf ga sengaja." Daniel bergegas berdiri, menyambar tisu lalu menyeka baju Kinan yang kini kotor.
Semua tertawa melihat tingkah Daniel.
"Kamu tuh ya, Om cuma tanya begitu kamu sampai kaget, liat tuh baju Kinan kotor."
Bunda Tata bersuara tak enak karena Kinan harus ganti baju lagi..
Kinan tersenyum malu. " Tidak apa-apa Bun, biar Kinan bersihkan ini."
"Maaf ya Kinan, Daniel ga sengaja." kata Bu Tari tidak enak.
"Ga papa Bu, Ini cuma jus kok." sahut Kinan yang memang tidak marah. "Saya permisi."
Daniel menatap kepergian Kinan datar.
"Dia pembantu Baru Tante?" tanya Daniel karena seingatnya dua Minggu yang lalu berkunjung tidak pernah melihat gadis muda selain Sinta di rumah Bunda Tata .
Bunda Tata mengangguk. "Dia Kinan teman sinta, mereka satu kampung. Baru datang kemarin sore."
Daniel hanya mengangguk saja tanpa ingin bertanya lagi. Dirinya sibuk dengan ponselnya lagi..
Satu pesan masuk..
Sayang, aku kangen kamu, kapan kamu ke sini lagi?
Daniel tersenyum membaca pesan itu.
Nanti ya, sekarang aku lagi di rumah Tante ku. Nanti aku mampir ke situ.
Satu pesan.
Apa? Kamu ada di jakarta! Kok ga bilang-bilang sih. Aku tunggu di rumah ya. Love you..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
siapa tahu Daniel dan Kinan berjodoh
2024-12-13
0
Yunerty Blessa
Daniel sudah punya kekasih....
2024-12-13
0