Bahagia yang semu

Hari ini Alona dan Levin sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Satu jam yang lalu keduanya berhasil mengucap janji untuk selalu bersama atas nama tuhan mengarungi bahtera rumah tangga.

"Kamu mandi sana," Titah Alona seraya duduk di pinggir ranjang.

Kamar Levin ini dipenuhi nuansa abu-abu dan putih tidak berbeda jauh dengan suasana kamar Alona. Karena Alona juga bukan perempuan yang terlalu Feminin dalam segala hal.

Levin melepas Jam tangannya sebagai accesoris terakhir yang masih melekat di tubuhnya.

"Aku tidak suka di perintah," Gumamnya dengan suara dalam.

Alona mengerinyitkan dahinya. menatap punggung levin yang membelakanginya.

"Yaudah kalau gitu aku duluan yang mandi," Putusnya seraya bangkit dari posisi duduknya.

"Aku yang mau mandi sekarang,"

Alona yang tadinya jngin mengeluarkan isi kopernya pun menggeram dengan mata berputar.

'Ribet banget jadi laki-laki !" Maki Alona dalam hatinya. tak lama, Perempuan itu tersentak karena suara bantingan pintu yang menggema di seluruh penjuru ruangan.

Sembari menunggu sang tuan besarnya mandi, Alona mempersiapkan pakaian tidurnya. Semua perlengkapannya yang ada di dalam koper adalah urusan mama nya yang menyempatkan waktu ditengah kesibukannya mengurus Desta sekaligus kegiatan menjahitnya.

Piyama berwarna peach berlengan panjang adalah pilihan Alona. Ia mengeluarkan perlengkapan mandinya lalu kembali menempatkan koper besarnya di sudut kamar megah milik suaminya ini.

Aroma Segar langsung menghampiri hidung alona saat pintu kamar mandi terbuka menampilkan Levin dengan rambut basahnya dan setelan santai yang ia kenakan. Alona bersyukur di dalam hatinya. Ia tidak mengalami apa yang pernah di baca nya pada buku-buku novel romantis dimana pada cerita itu tokoh laki-laki yang berperan keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk.

Ternyata Levin tidak semurah itu memamerkan tubuhnya yang terlihat atletis.

Alona menggelengkan kepalanya pelan.

'Kenapa mikirnya jadi kesana sih,' batin Alona berteriak mengejek dirinya sendiri.

"Cepat mandi! Tunggu apalagi? "

Levin yang gerah dengan sifat lamban istrinya itu pun berbicara tegas.

Tanpa menjawab apapun lagi, Alona bergegas membersihkan dirinya di kamar mandi sebelum si pemilik kamar ini mengusirnya karena belum mandi.

Levin membuka pintu kamarnya yang tersambung dengan balkon. Ia menatap langit senja yang sedikit lagi menggelap.

Tepat perkiraannya acara pernikahan itu akan selesai sebelum malam menjemput. Karena Levin butuh waktu istirahat yang cukup untuk kembali kerja di esok harinya.

Ya, Levin memutuskan untuk tetap bekerja walaupun pernikahannya dengan alona baru digelar.

'Semuanya akan berjalan seperti biasa' Putus Levin. Tidak ada bulan madu, Tidak ada cuti. Ia akan tetap menjadi pekerja keras yang tak kenal waktu.

Sekarang Levin sudah dalam status dan hubungan yang berbeda. walaupun ia menikahi Alona karena ada sesuatu, Tetapi bagaimanapun ia akan menjadi satu-satunya lelaki yang mendampingi perempuan itu. Levin adalah seseorang yang sangat memuliakan pernikahan. Ia tak ingin pernikahannya berakhir pilu. Ia tak akan membiarkan nasib pernikahannya sama seperti beberapa temannya yang sering berbagi cerita dengannya. Saat levin mengetahui pengalaman teman-temannya itu membuat Levin semakin sadar bahwa menjaga ikatan pernikahan adalah suatu hal yang penting dan wajib dilakukan. Atas dasar apapun pernikahan itu dilakukan, jika sudah berjanji untuk sehidup semati, maka itu artinya kedua mempelelai sudah siap untuk menerima segala manis pahitnya kehidupan dalam berumah tangga.

Alona telah selesai dengan kegiatan mandinya. Ia mengelilingi kamar ini dengan matanya, dan tak menemukan Levin di sini.

'Kemana dia?'

Alona merasa ada angin segar yang menerpanya. Lalu matanya melihat pintu yang terbuka menampilkan sosok Levin yang sedang berdiri di balkon membelakanginya.

Alona memutuskan untuk menghampiri suaminya itu. Ia melakukan hal yang sama dengan Levin. Menikmati langit senja maupun pagi memang hal yang sangat indah jika dinikmati bersama pasangan.

"Kenapa disini? "

Levin menoleh lalu kembali menatap lurus kedepannya. Lelaki itu menggeleng.

"Tidak boleh aku disini ?Kamu lupa siapa yang punya kamar ini ?"

"Aku enggak akan pernah lupa Kalau ini kamar kamu. Aku kan cuma bertanya. Kenapa dari tadi marah terus?"

Levin membalikkan tubuhnya dan kini menatap Alona dengan mimik wajah andalannya.

"Siapa yang marah? Aku tidak marah,"

"Yaudah terserah. Emang aku lagi pasti yang salah. Percuma mau bela diri sendiri juga," Dumal perempuan itu seraya menatap lantai yang mengundang senyum tipis di wajah Levin.

Levin menatap Alona yang masih tidak mau memandangnya. Alona terlalu takut untuk menatap manik hitam legam milik Levin.

Levin mengangkat wajah Alona dengan telunjuknya. Dan ia terkesima baru sekarang ia menatap lekat Alona dalam posisi seintim ini.

"Jadilah istri yang baik, Sayang,"

******

YUHUUUU Gimana Gimanaaaa?? Syuka tidaxx dg episode yg ini?? jgn lupa yaww tinggalkan jejak kalian gengsss!!! Maaciw mantemaaaannnn

Terpopuler

Comments

Rossi Dahlia

Rossi Dahlia

suka dg prinsipx Levin ttg pernikahan

2020-06-11

3

Aldo Sev

Aldo Sev

bagus thor

2020-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 wedding gown
3 Kabar buruk
4 Adaptasi
5 Bahagia yang semu
6 Tugas pagi
7 Kantor
8 Tawa Levin
9 Drama
10 Jalan pagi
11 Pelukan manis
12 Negeri Impian
13 Festival
14 Anak Kita ?
15 Terpaksa
16 Pulang
17 Levin khawatir ?
18 Prinsip
19 Perang dingin
20 Levin malu
21 Mau di jemput
22 Bunga untuk Alona
23 Semua untuk kamu
24 Malam di bazar
25 Keinginan aneh Levin
26 Tamu masa lalu
27 Kehangatan malam hari
28 Panggilan asing
29 Mode badmood
30 Perkara bubur jagung
31 Positif
32 Gigitan manja
33 Flashback 1
34 Flashback 2
35 Perang malam hari
36 Kembali bertemu
37 Alonaku
38 Tiba-tiba
39 Belum diterima
40 Semangat untuk Desta
41 Pesan orang tua
42 Hanya anak
43 Meratapi
44 Perkara piring mahal
45 Rasa panas
46 Menghapus jejak dia
47 Belum usai
48 Kembali diserang
49 Perjalanan bersama masa lalu
50 Menyebalkan
51 Istri Levin Adiwijaya
52 Es krim coklat
53 Melakoni peran
54 Menjelang
55 Kabar bahagia
56 Ranjang
57 Ketenangan untuk Levin
58 Kasih sayang untuk Orangtua
59 Tak bisa jauh
60 Tanpa Levin
61 Kesalahan-kesalahan kecil
62 Papa mertua sudah sembuh
63 Diperlakukan tidak pantas
64 Kesalahan Bunda
65 Kedatangan Izul lagi
66 'Obat' musuhnya Khadziya
67 Cemburu
68 Kedatangan Anin
69 Alasan membenci
70 Terluka karena mulut
71 Karena Alona menyukainya
72 Waktu untuk Khadziya
73 Menantu Mama harus dipaksa
74 Sesuatu yang tersembunyi
75 Pikiran kacau
76 Pesan penyebab pertengkaran
77 Keinginan yang sulit dipenuhi
78 Khadziya buat ulah
79 Berdebat karena Venia lagi
80 kesempatan untuk berduaan
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Awal
2
wedding gown
3
Kabar buruk
4
Adaptasi
5
Bahagia yang semu
6
Tugas pagi
7
Kantor
8
Tawa Levin
9
Drama
10
Jalan pagi
11
Pelukan manis
12
Negeri Impian
13
Festival
14
Anak Kita ?
15
Terpaksa
16
Pulang
17
Levin khawatir ?
18
Prinsip
19
Perang dingin
20
Levin malu
21
Mau di jemput
22
Bunga untuk Alona
23
Semua untuk kamu
24
Malam di bazar
25
Keinginan aneh Levin
26
Tamu masa lalu
27
Kehangatan malam hari
28
Panggilan asing
29
Mode badmood
30
Perkara bubur jagung
31
Positif
32
Gigitan manja
33
Flashback 1
34
Flashback 2
35
Perang malam hari
36
Kembali bertemu
37
Alonaku
38
Tiba-tiba
39
Belum diterima
40
Semangat untuk Desta
41
Pesan orang tua
42
Hanya anak
43
Meratapi
44
Perkara piring mahal
45
Rasa panas
46
Menghapus jejak dia
47
Belum usai
48
Kembali diserang
49
Perjalanan bersama masa lalu
50
Menyebalkan
51
Istri Levin Adiwijaya
52
Es krim coklat
53
Melakoni peran
54
Menjelang
55
Kabar bahagia
56
Ranjang
57
Ketenangan untuk Levin
58
Kasih sayang untuk Orangtua
59
Tak bisa jauh
60
Tanpa Levin
61
Kesalahan-kesalahan kecil
62
Papa mertua sudah sembuh
63
Diperlakukan tidak pantas
64
Kesalahan Bunda
65
Kedatangan Izul lagi
66
'Obat' musuhnya Khadziya
67
Cemburu
68
Kedatangan Anin
69
Alasan membenci
70
Terluka karena mulut
71
Karena Alona menyukainya
72
Waktu untuk Khadziya
73
Menantu Mama harus dipaksa
74
Sesuatu yang tersembunyi
75
Pikiran kacau
76
Pesan penyebab pertengkaran
77
Keinginan yang sulit dipenuhi
78
Khadziya buat ulah
79
Berdebat karena Venia lagi
80
kesempatan untuk berduaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!