Episode 4 2017

Setelah Aruna mengantarkan Rain ke sekolah dan Aruna juga langsung menuju lokasi yang sebelumnya sudah di share lock oleh Giselle rekan kerjanya.

Mobil Aruna yang memasuki area parkir yang berada di depan gerbang sekolah.

"Apa memang parkir di luar gerbang sekolah. Apa tidak boleh masuk," gumam Aruna yang melihat di sekitarnya memang banyak mobil parkir dan sebagian mobil yang dia kenal yang mungkin mobil dari kantor.

Aruna yang tidak berpikir panjang dan langsung keluar dari mobilnya. Aruna harus melewati beberapa mobil yang terparkir di depan gerbang sekolah sampai akhirnya Aruna tiba di depan gerbang sekolah yang menjulang tinggi ke atas sana.

"Huhhh benar-benar sangat merepotkan sekali harus parkir di sana," gumam Aruna dengan menghela nafas yang melanjutkan langkahnya.

Tiba-tiba langkah Aruna yang terkesan sangat buru-buru terhenti saat tepat berdiri di depan gerbang sekolah. Kepala Aruna terangkat melihat tulisan yang terpampang besar. SMA Harapan Bangsa.

Aruna terdiam sesaat melihat tulisan itu dan tampak bengong dengan wajah yang sedikit gusar. Entah apa yang dia pikirkan. Matanya juga melihat gerbang yang berwarna hitam itu dengan satpam yang berada di pos tampak fokus pada ponselnya. Pria berkacamata dengan perut yang buncit itu.

Flashback

2017

SMA Harapan Bangsa.

Matahari yang memancarkan sinar di pagi hari yang begitu terik membuat anak-anak SMA Harapan Bangsa mulai berlarian memasuki gerbang sekolah yang meninggi menjulang ke atas itu. Dari kejauhan mereka sudah mendengar bel masuk yang berbunyi begitu keras yang membuat mereka harus berlari dan jangan sampai terlambat.

"Ayo cepat masuk!"

"Cepat!" pak satpam yang berdiri di depan gerbang sekolah itu dengan tangannya yang menyuruh murid-murid agar cepat-cepat masuk ke dalam sekolah karena bel 3 menit yang lalu baru saja berbunyi.

Setelah 5 menit maka pintu pagar akan ditutup dan mohon maaf untuk murid-murid yang datang lebih dari 5 menit maka tidak akan bisa masuk ke dalam kelas untuk mengikuti pelajaran di jam pertama.

Para murid-murid berlomba untuk memasuki gerbang sekolah dan sampai akhirnya sudah tidak terlihat ada murid yang berlari lagi dan pak satpam dengan perut sedikit buncit itu langsung menutup pagar sekolah.

"Pak tunggu!"

Salah satu murid yang ternyata ketinggalan berlari mencegah gerbang tersebut untuk ditutup. Wanita yang berusia 16 tahun itu memakai kacamata dengan rambut yang di kepang dua terlihat panik.

"Pak tolong buka!" pinta wanita berwajah polos dan sangat lugu itu memohon.

"Sudah terlambat, makanya kalau bangun pagi jangan lama-lama. Lihat kamu terlambat dan tidak boleh masuk lagi," pak satpam sepertinya tidak akan memberi kesempatan.

"Tapi saya mohon, pak! Saya ada ulangan harian di jam pelajaran pertama," wanita itu terus saja meminta pertolongan dengan nafas yang masih naik turun. Entahlah dia berlari dari mana yang membuatnya terlihat sangat kelelahan seperti anjing yang ngos-ngosan.

"Tidak-tidak! saya sudah bekerja puluhan tahun di sekolah ini dan saya akan tetap mengikuti peraturan sekolah tanpa pandang bulu!" tegas Pak satpam tersebut yang tetap saja tidak memberikan kesempatan.

Wajah gadis itu terlihat lesu yang putus asa di campur dengan rasa takut yang membuat dia tidak akan bisa mengikuti ulangan harian.

"Baru telat 5 menit. Apa tidak akan memberi kesempatan!" tiba-tiba terdengar suara berat yang membuat wanita dan Pak satpam tersebut melihat ke arah suara tersebut.

Seorang pria tampan berkulit putih dengan tas ransel yang berada di sebelah punggung kirinya.

"Nak, Melvin baru datang juga?" tanya Pak satpam tersebut dengan ramah.

"Bisa di lihat sendiri saya baru sampai," sahut Melvin dengan santai.

"Oh iya benar," sahut pak satpam yang terlihat cengengesan.

"Lalu apa pintunya tidak akan dibuka?" tanya Melvin dengan wajah datar.

"Oh, iya-iya pasti di buka!" pak satpam yang kembali membuka gerbang sekolah tersebut. Gadis yang sejak tadi memohon itu tampak bingung dengan dahi mengkerut.

"Sangat mengikuti peraturan, Lalu kenapa dia datang pintu langsung dibukakan untuknya, tadi aku tidak?"gadis itu membatin kebingungan.

Melvin menghela nafas dan langsung melangkah memasuki sekolah. Langkahnya terhenti dan kembali dan menoleh ke belakang.

"Apa kau akan tetap berdiri di sana?" tanya Melvin

"Oh. I-iya," sahut gadis itu yang sedikit kaget dan buru-buru masuk takut gerbang itu ditutup kembali.

Gadis cupu itu juga langsung berlari melewati Melvin.

"Aruna!" langkah gadis itu terhenti ketika namanya dipanggil. Gadis itu kembali membalikkan tubuh dengan Melvin yang melangkah menghampiri dia sehingga sudah berada di hadapan Aruna.

"Kakak tahu nama saya?" tanya Aruna.

Mata Melvin yang melihat ke arah bed nama yang memang sudah tertulis jelas nama Aruna di sana.

"Oh iya benar," sahut Aruna dengan tersenyum tipis.

"Kau langsung pergi begitu saja tanpa mengucapkan terima kasih?" tanya Melvin dengan satu alis terangkat.

Aruna yang sangat tahu diri langsung menundukkan kepala, "terima kasih kak!" ucap Aruna.

Aruna kembali mengangkat kepala dan melihat ke arah Melvin.

"Saya masuk kedalam kelas dulu!" ucap Aruna yang langsung pergi.

Melvin hanya melihat kepergian Aruna dengan langkah gadis cupu itu yang berjalan terburu-buru yang membuat Melvin menyunggingkan senyum.

Entah apa yang membuat pria itu tampak tersenyum.

Flashback of.

Aruna mengingat semua apa yang terjadi. Gerbang yang menjulang tinggi dan pak satpam yang terlihat duduk santai itu mengingatkan Aruna pada kejadian masa 8 tahun lalu. Masa SMA Aruna yang sangat berbeda dengan dirinya sekarang. Jika dulu dia cupu dan sekarang dia tampil sangat cantik dan modis.

"Neng, ingin masuk!" Aruna tersentak kaget saat ada yang menegur dia dan ternyata tanpa dia sadari satpam yang sejak tadi duduk itu sudah berdiri di sampingnya.

"Oh iya," jawab Aruna terbata yang melihat Pak satpam itu yang masih sama.

"Benar-benar sangat mengabdi pada sekolah ini," batin Aruna tersenyum tipis yang mengingat kata-kata dulu yang pernah diucapkan satpam itu.

Melihat wanita yang di hadapannya senyum-senyum membuat pak satpam menggaruk-garuk kepala menggunakan jari telunjuknya.

"Neng!" dia kembali menegur dengan melambaikan tangan dan kembali membuat Aruna kaget.

"Oh maaf, saya hanya bertanya apa di dalam benar-benar diadakan syuting?" tanya Aruna.

"Benar! di dalam memang sedang ada syuting," jawab Pak Yanto yang terlihat dari bed nama yang dia pakai.

"Hmmm, saya ada keperluan di dalam, saya bagian dari cru syuting," ucap Aruna.

"Kalau begitu silahkan!" Pak Yanto dengan ramah menyuruh Aruna untuk masuk.

"Makasih!" sahut Aruna tersenyum dengan melangkahkan kaki. Tetapi langkah kaki itu tiba-tiba terhenti dan tersenyum kepada satpam itu seolah ada rasa kagum yang di tunjukkan Aruna dan Aruna kembali melanjutkan langkahnya memasuki sekolah tersebut.

"Apa ada yang salah denganku?" gumam pak Yanto garuk-garuk kepala yang memang mendapatkan tatapan yang sangat aneh membuat dia sendiri juga bingung.

Aruna yang akhirnya menghampiri rekan-rekan kerjanya para kru yang sudah berkumpul dan menyiapkan semua keperluan syuting pagi ini.

"Selamat pagi semuanya!" sapa Aruna yang memang selalu ramah kepada rekan-rekan kerjanya yang berada di balik layar.

"Pagi," para kru juga menjawab sembari mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing.

Bersambung

Terpopuler

Comments

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

Rain anak yg pinter...
Ooo..Aruna dan Melvin satu sekolah..

2024-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Hari Yang Sial
2 Episode 2 Perdebatan.
3 Episode 3 Debaran Dalam Pertemuan.
4 Episode 4 2017
5 Episode 2 Kita Masa Lalu.
6 Episode 6 Kekesalan.
7 Episode 7 Pertemuan
8 Episode 8 Tersinggung.
9 Episode 9 Terpaksa
10 Episode 10 Penasaran.
11 Episode 11 Ternyata Dia Aruna
12 Episode 12 Penegasan Aruna.
13 Episode 13 Dia Penyelamat.
14 Episode 14 Pernah Bersama.
15 Episode 15 Anak Itu
16 Episode 16 Rasa Penasaran.
17 Episode 17 Pertemuan Menakutkan.
18 Episode 18 Menghindar
19 Episode 19 Insiden.
20 Episode 20 Permintaan Ti
21 Episode 21 Menjadi Suster Mendadak.
22 Episode 22 Apa ada Rahasia.
23 Episode 23 Tidak Bisa Menolak
24 Episode 24 Peringatan
25 Episode 25 Kembali
26 Episode 25 Masa Lalu Kita
27 Episode 27 Merayakan.
28 Episode 28 Membuat Kacau
29 Episode 29 Dia Mengetahui.
30 Episode 30 Saling Menantang.
31 Episode 31 Apa Yang Terjadi.
32 Episode 32 Pertanyaan Yang Membuat Schok.
33 Episode 33 Dia Cantik
34 Episode 34 Mulai mengganggu.
35 Episode 35 Tidak Takut
36 Episode 36 Kebakaran.
37 Episode 37 Rumah Sakit.
38 Episode 38 Ada Lagi.
39 Episode 39 Mencari Bersama.
40 Episode 40 Malah Tersesat Berdua.
41 Episode 41 Masa Lalu
42 Episode 42 Teringat.
43 Episode 42 Kedekatan.
44 Episode 44 Celetukkan mengejutkan.
45 Episode 45 Mulai mencurigai.
46 Episode 46 Memperhatikan.
47 Episode 47 Kedekatan
48 Episode 48 Ancaman.
49 Episode 49 Mengembalikan Cek.
50 Episode 50 Rahasia Yang Di ketahui.
51 Episode 51 Peringatan.
52 Episode 52 Yang Terjadi
53 Episode 53 Ternyata mengetahui
54 Episode 54 Berusaha Mencari Tahu
55 Episode 55 Yang Dia lakukan
56 Episode 56 Dia Bukan Anakmu.
57 Episode 57 Penegasan.
58 Episode 58 Mogok.
59 Episode 59 Tingkah Melvin.
60 Episode 60 Kiriman manis membuat kesurupan.
61 Episode 61 Kembali Bertingkah
62 Episode 62 Gibran Mendengar.
63 Episode 63 Darah.
64 Episode 64 Panik.
65 Episode 65 Darah Kami
66 Episode 66
67 Episode 67 Amukan.
68 Episode 68 Pembelaan Aruna.
69 Episode 69 Yang Terjadi.
70 Episode 70 Sama-sama Berjuang.
71 Episode 71 Sama-sama menjaga
72 Episode 72 Mengantasi.
73 Episode 73 Keputusan Yang Tepat.
74 Episode 74 Pembuktian.
75 Episode 74 Meyakinkan.
76 Episode 76 Pernyataan Melvin.
77 Episode 77 Respon
78 Episode 78 Lebih Bahagia.
79 Episode 79
80 Episode 80 Hati Yang Luluh.
81 Episode 81 Restu
82 Episode 82 Tammmattt.......
83 Untuk Pembaca
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Episode 1 Hari Yang Sial
2
Episode 2 Perdebatan.
3
Episode 3 Debaran Dalam Pertemuan.
4
Episode 4 2017
5
Episode 2 Kita Masa Lalu.
6
Episode 6 Kekesalan.
7
Episode 7 Pertemuan
8
Episode 8 Tersinggung.
9
Episode 9 Terpaksa
10
Episode 10 Penasaran.
11
Episode 11 Ternyata Dia Aruna
12
Episode 12 Penegasan Aruna.
13
Episode 13 Dia Penyelamat.
14
Episode 14 Pernah Bersama.
15
Episode 15 Anak Itu
16
Episode 16 Rasa Penasaran.
17
Episode 17 Pertemuan Menakutkan.
18
Episode 18 Menghindar
19
Episode 19 Insiden.
20
Episode 20 Permintaan Ti
21
Episode 21 Menjadi Suster Mendadak.
22
Episode 22 Apa ada Rahasia.
23
Episode 23 Tidak Bisa Menolak
24
Episode 24 Peringatan
25
Episode 25 Kembali
26
Episode 25 Masa Lalu Kita
27
Episode 27 Merayakan.
28
Episode 28 Membuat Kacau
29
Episode 29 Dia Mengetahui.
30
Episode 30 Saling Menantang.
31
Episode 31 Apa Yang Terjadi.
32
Episode 32 Pertanyaan Yang Membuat Schok.
33
Episode 33 Dia Cantik
34
Episode 34 Mulai mengganggu.
35
Episode 35 Tidak Takut
36
Episode 36 Kebakaran.
37
Episode 37 Rumah Sakit.
38
Episode 38 Ada Lagi.
39
Episode 39 Mencari Bersama.
40
Episode 40 Malah Tersesat Berdua.
41
Episode 41 Masa Lalu
42
Episode 42 Teringat.
43
Episode 42 Kedekatan.
44
Episode 44 Celetukkan mengejutkan.
45
Episode 45 Mulai mencurigai.
46
Episode 46 Memperhatikan.
47
Episode 47 Kedekatan
48
Episode 48 Ancaman.
49
Episode 49 Mengembalikan Cek.
50
Episode 50 Rahasia Yang Di ketahui.
51
Episode 51 Peringatan.
52
Episode 52 Yang Terjadi
53
Episode 53 Ternyata mengetahui
54
Episode 54 Berusaha Mencari Tahu
55
Episode 55 Yang Dia lakukan
56
Episode 56 Dia Bukan Anakmu.
57
Episode 57 Penegasan.
58
Episode 58 Mogok.
59
Episode 59 Tingkah Melvin.
60
Episode 60 Kiriman manis membuat kesurupan.
61
Episode 61 Kembali Bertingkah
62
Episode 62 Gibran Mendengar.
63
Episode 63 Darah.
64
Episode 64 Panik.
65
Episode 65 Darah Kami
66
Episode 66
67
Episode 67 Amukan.
68
Episode 68 Pembelaan Aruna.
69
Episode 69 Yang Terjadi.
70
Episode 70 Sama-sama Berjuang.
71
Episode 71 Sama-sama menjaga
72
Episode 72 Mengantasi.
73
Episode 73 Keputusan Yang Tepat.
74
Episode 74 Pembuktian.
75
Episode 74 Meyakinkan.
76
Episode 76 Pernyataan Melvin.
77
Episode 77 Respon
78
Episode 78 Lebih Bahagia.
79
Episode 79
80
Episode 80 Hati Yang Luluh.
81
Episode 81 Restu
82
Episode 82 Tammmattt.......
83
Untuk Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!