"Jadi tolong jangan paksa saya untuk melakukan hal yang tidak ingin saya lakukan!" tegas Andres
"Tuan Andres bintang papan atas yang sangat terkenal. Dalam film ini, setiap adegan fisik akan memakai peran pengganti. Jadi Anda jangan mengkhawatirkan tubuh Anda akan lecet,"
Aruna mencoba mengeluarkan semua cara untuk membujuk laki-laki di depannya yang tetap mengacuhkan dia.
"Tapi, saya tetap menolak keras untuk film ini dan saya juga tidak yakin dengan hasilnya," sahut Andres dengan nada meremehkan.
"Apa maksud Anda!" Maura tampak tersinggung dengan meninggikan suaranya.
"Anda meremehkan rumah produksi kami hah! Anda seharusnya berterima kasih ditawarkan dalam film ini dan bukan malah pilih-pilih seperti ini. Ternyata benar Anda aktris yang mengalami star syndrome ," kesal Aruna dengan emosi sejak tadi sudah menahan diri.
"Kau mengatakan apa?" Andres juga tampak tersinggung.
"Eh artis yang baru naik daun. Ingat karir Anda akan menurun jika memiliki attitude seperti ini!" tegas Aruna yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Andres setelah mengutuk Andres.
"Wau apa yang dia katakan. Attitude, Huhhhh dasar. Jika orang artis terkenal seperti ku tidak ingin bermain film action di tempat kalian, maka jangan memaksaku dengan menyumpahi ku, memang kalian pikir kalian siapa haha!" kesal Andreas dengan mengoceh dengan suara berteriak-teriak yang membuat orang-orang yang ada di Restaurant itu melihat ke arahnya.
Andres yang menyadari hal itu langsung mengubah image wajahnya dengan tersenyum yang seolah tidak terjadi apa-apa. Dia ingin tetap dikenal sebagai aktris yang ramah dan sopan.
****
Ruang rapat.
Meja rapat yang di isi beberapa orang penting dalam rumah Produksi itu. Termasuk ada Aruna di sana dan juga Giselle serta karyawan lainnya dengan posisi masing-masing.
"Aruna saya menyuruh kamu untuk membujuk Andreas dan bukan malah menyumpahi dia!"
Ucapan Monica yang kembali terdengar marah-marah yang berdiri di samping Aruna yang sejak tadi tertunduk.
Baru saja Aruna mendapatkan laporan dari Manager aktris yang akan mereka rekrut tentang ketidaknyamanan atas apa yang di lakukan Aruna. Aruna pasti kesal yang di salahkan lagi dan hanya bisa mengoceh di dalam hati.
"Gara-gara kamu, masalah bukan selesai malah bertambah dan lebih parahnya lagi, mereka melaporkan Perusahaan kita atas tuduhan pencemaran nama baik dan perusak fikis dari aktris mereka," tegas Monica.
"What!" Aruna mengangkat kepala yang benar-benar kaget dengan tuduhan itu.
"Bagaimana mungkin mereka melaporkan hanya karena hal itu. Aku sama sekali tidak melakukan apapun dan mereka sangat berlebihan!" tegas Aruna membela diri.
"Aktris mereka mengalami gejala gangguan mental, karena perkataan kamu yang membuat manajemen mereka mengalami kerugian dan akan menuntut Perusahaan kita!" tegas Monica
"Astaga ini sangat berlebihan. Kalau aktris mereka mengalami gangguan mental dan itu memang harus terjadi karena dia memang rada-rada," tegas Aruna semakin emosi.
"Sudah-sudah, Saya tidak mau mendengar apapun pembelaan kamu. Sekarang kamu datang ke kantor manajemen dia dan minta maaf pada mereka!" tegas Monica memberi saran.
"Mi- minta maaf," sahut Aruna terbata.
"Lalu apa lagi jika bukan itu!"
"Aku tidak bersalah!" Aruna bersikeras membela diri dan tidak akan mau meminta maaf.
"Kamu ingin membuat masalah semakin banyak," sahut Monica mengingatkan.
Huhhhhhhh,
Aruna yang sepertinya tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya menghela nafas perlahan ke depan. Dia benar-benar ikut frustasi karena artis yang sedang naik daun itu.
"Lalu bagaimana sekarang. Kita tidak bisa menunda film ini untuk di jalankan," sahut salah satu pria yang mengikuti rapat.
"Bagaimana kalau kita ganti pemain saja. Kita jangan memaksa orang yang tidak niat untuk bermain," sahut Gisella memberikan pendapat.
"Aku setuju!" Aruna dengan cepat menjawab.
Aruna sudah menaruh dendam pada aktris yang menyebalkan itu, karena gara-gara dia waktu Aruna tersita banyak dan sekarang harus disuruh untuk meminta maaf.
"Bocah itu yang naik daun sekarang dan dia juga bergabung dengan management artis besar. Jadi hanya dia yang cocok," sahut Monica yang harus memikirkan secara detail Kenapa tetap ingin mempertahankan Andres.
"Tapi untuk apa merekrut artis yang naik daun, jika tidak memiliki kemampuan. Jelas alasan dia karena tidak ingin ada adegan action dalam film ini dan sementara nyawa dalam film ini adalah adegan actionnya. Jadi percuma saja mengkerut orang seperti itu," sahut Aruna berpendapat.
"Lalu apa kita masih punya waktu untuk mencari aktris yang cocok dengan film ini?" tanya Monica. Semua diam dan terlihat berpikir.
Aruna menoleh ke arah ponsel yang menyala di sampingnya yang melihat pesan masuk yang ternyata dari sang mama yang menuliskan nota bahan-bahan kue yang harus di belanjaan Aruna saat pulang bekerja nanti.
"Bagaimana jika kita rekrut Melvin Danu Bramana!" sahut Giselle.
Aruna mengangkat kepala perlahan. Entah mengapa jantungnya berdebar dengan kencang saat nama itu di sebutkan.
"Bukankah Melvin masih terlibat syuting," sahut Dion.
"Dia aktris profesional dan senior dan dia juga sangat cocok dengan film action dan apa salahnya kita coba. Jika terlibat syuting dia pasti bisa mengurus hal itu," sahut Giselle berpendapat.
Orang-orang yang mengikuti rapat itu mengeluarkan pendapat masing-masing antara setuju dan tidak dengan merekrut aktris yang baru saja mereka pikirkan. Tetapi Aruna malah terdiam dengan ponsel yang masih dipegangnya. Mulutnya sama sekali tidak memberikan pendapat apa-apa.
"Baiklah kita coba saja! Giselle kamu berbicara dengan managernya dan jika Melvin setuju kita akan rekrut dia dan gantikan bocah stars syndrome itu," sahut Monica setuju.
"Baiklah saya akan menyusun semuanya," sahut Gisele setuju.
Aruna masih diam membisu yang tidak mengatakan apa-apa.
*********
Kantor Management Aktris.
Mobil Aruna berhenti di depan Perusahaan yang memiliki aktris yang besar-besar itu. Aruna menoleh ke bangku sebelahnya dan melihat bunga.
"Aisss sungguh menyebalkan. Aku sekarang harus menemui laki-laki tengil itu dan meminta maaf. Dia pikir siapa dirinya aktris baru saja, sudah banyak tingkah," oceh Aruna.
Aruna yang memang tidak punya pilihan lain selain menuruti apa yang diperintahkan oleh Monica untuk meminta maaf langsung kepada saat aktris yang merasa tersinggung atau akibat kata-katanya sebelumnya.
Maura keluar dari mobil dan tidak lupa mengambil boucket bunga dan langsung memasuki Perusahaan itu.
Maura menaiki anak tangga yang cukup lebar yang bisa terlihat 3 orang lebih berselisih di tangga itu.
"Semoga saja aku tidak sial hari ini," ucapnya dengan penuh harap yang buru-buru menaiki anak tangga.
Brukkkk.
Karena terlalu buru-buru membuat Aruna menabrak dada bidang seorang pria dan hampir saja membuat dia jatuh berbalik. Untung tangan pria itu menahan pinggang Aruna yang membuat Aruna tidak jadi jatuh dan hanya bunga yang dia pegang yang jatuh.
Dengan nafas naik turun perlahan Aruna mengangkat kepala melihat pria yang yang menahan tubuhnya itu. Mata Aruna mendelik kaget saat melihat melihat pria bertubuh tinggi 180 cm dengan kulit putih mulus dengan aura wajah dingin dan tegas,
Dag-dig-dug!
Debaran jantung Aruna yang tidak terkendali saat melihat pria di hadapannya itu. Aruna juga kesulitan menelan saliva yang merasa tubuhnya tertempel magnet yang tidak bisa bergerak.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Eemlaspanohan Ohan
Aruna. ketemu masa lalu
2024-09-12
0
꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂
siapa yg Aruna menabrak
2024-08-27
1