Serangan Malam

“Serang.!”

“Rombongan iblis yang kini berjumlah 20 lebih merangsek berlari menuju sosok perempuan Elf didepan mereka. Mereka yang bersembunyi pun turut datang keluar untuk membalaskan dendam karena pemimpin kelompok telah dibunuh oleh sosok Elf kuat.

Amarah yang memuncak, membuat mereka ingin segera membunuh dan menguliti sosok pembunuh sang pemimpin, gerakan mereka tergesa-gesa dan menyerang dari berbagai arah, tanpa komando yang jelas, pergerakan mereka jadi lebih mudah terbaca oleh Hayle, dan bukan hal yang sulit baginya untuk meratakan seluruh iblis yang kini hendak melawan.

Sekejap mata Hayle seolah menghilang dari pandangan, tak satu pun bisa menebak ia ada dimana, ditengah kebingungan kelompok iblis, seketika cahaya terang menyelimuti hutan, seperti berada pada siang hari dengan matahari yang menyilaukan. Cahaya itu semakin terang benderang dan dengan cepat melesat menghantam tubuh para iblis yang masih tercengang tak percaya dengan apa yang kini mereka lihat di langit.

Dwaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrr.

Ledakan maha dahsyat terdengar memekakan telinga, disusul teriakan-teriakan para iblis yang dihantam oleh sinar misterius yang dalam sekejap meluluh-lantakan pertahanan mereka, diantaranya ada yang mati, tersisa 4 iblis yang mampu bertahan karena sihir perisai yang digunakannya. Namun begitu, damage dari sihir masih terasa dan membuat mereka yang masih bertahan, kehilangan banyak tenaga.

“Keparat... Beraninya kau!” ucap iblis bertanduk domba.

“Ternyata bangsa Iblis tak lebih dari seekor domba, sangat lemah!” Hayle memprovokasi mereka, dan benar saja itu menyulut emosi yang tak biasa.

Tiba-tiba saja, empat iblis itu mengerahkan sisa-sisa tenaganya untuk menyerang Hayle dalam jarak dekat, bagaimana pun penyihir akan kalah di jarak tempur yang cukup dekat dalam pertarungan fisik.

Hayle dengan gerakan lincah dapat menghindari serangan yang datang bertubi-tubi dari segala arah, ia menggunakan sihir angin untuk bisa terbang menghindari perlawanan sembari memikirkan strategi lanjutan untuk mengalahkan keempat iblis yang masih tersisa. Baru saja ia ingin merapal sihir, sebilah tombak berhasil mengarah kepada tubuhnya, meski bisa dihindari, namun lengan kirinya tersayat dan darahnya pun bercucuran.

“Sial..!” batinnya.

“Fireball!!” Teriak Elion. seketika bola api panas dengan ukuran cukup besar membuyarkan konsentrasi mereka yang sedang bertarung dan berhasil mengenai salah satu iblis.

Hayle sedikit terkejut karena kedatangan muridnya dan melancarkan sihir serangan yang cukup membuat satu dari mereka terjungkal tak berdaya. Lumayan juga, pikirnya. Tak sia-sia ia mengajarkan sihir ke anak kecil yang tak berasal dari dunia ini.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Hayle memusatkan serangan nya dan berhasil membunuh tiga iblis dengan sangat cepat dengan rapalan sihir angin setajam pisau, berhasil mengenai organ vital dan menghempaskan ketiganya sampai jatuh tersungkur ke tanah.

“Master, kamu baik-baik saja?” tanya Elion khawatir, ia melihat bercak darah segar di baju putih yang dikenakan oleh gurunya.

“Luka seperti ini tidak akan membunuhku, tenang saja” jawab Hayle.

Masih dalam pengaruh emosi yang begitu besar, mayat-mayat yang tergeletak ia bakar dengan kobaran api besar yang mampu menghabiskan mereka sampai tak bersisa. Dengan sisa tenaganya, ia kembali ke dalam rumah dibantu oleh Elion memapahnya berjalan akibat terlalu banyak menggunakan sihir hingga kelelahan.

Hayle masih bingung dengan tamu tak diundang yang datang tiba-tiba. Rasanya janggal dan tak masuk akal jika pasukan iblis tiba-tiba masuk ke wilayah hutan Emerald dan bisa bebas dari pengaruh sihir penghalang menuju rumah. Ia akan mengetahui jika ada sesuatu hal mengganggu sihir penghalang yang ia pasang, namun kali ini sihir itu seperti tidak ada pengaruhnya dan hayle tidak menyadari kedatangan mereka semua.

Ia sempat menanyakan perihal kedatangan pasukan Iblis, namun tak satupun yang mau menjawab. Meski begitu, tak mungkin jika mereka datang karena kebetulan lewat di sekitar sini, pastilah ada maksud tertentu.

Keesokan paginya, Elion bangun lebih dahulu untuk menyiapkan sarapan dan membersihkan rumah, di beberapa bagian sudut rumah terkena dampak dari serangan para iblis, ada beberapa anak panah yang menancap di dinding juga darah yang banyak berceceran. Meski malas untuk merapihkannnya, namun Elion tetap mengerjakannya meski butuh banyak waktu.

Untung saja rumah ini tidak terlahap api, beberapa serangan sihir iblis banyak di block oleh sihir pertahanan Hayle agar rumah tak ikut terbakar dan pastinya akan sangat sulit untuk memperbaiki. Kekaguman Elion terhadap sang guru semakin bertambah, ia bisa bertahan sekaligus menyerang para iblis dengan sangat mudah, bahkan serangan-serangan sihirnya sangat kuat untuk menghadapi jumlah pasukan yang tak sedikit.

Pasti gurunya itu bukan sosok sembarangan, pikir Elion kala itu. Hanya saja ia cukup canggung untuk bertanya tentang jati diri sebenarnya dari Hayle dan itu seperti hal yang tidak sopan untuk ditanyakan. Yang ia ketahui pasti adalah gurunya sosok yang sangat hebat dan telah hidup lama untuk mengalami pahitnya kekalahan dalam perang, ia menaruh rasa hormat yang teramat besar kepada sosok yang mau membimbingnya di dunia antah berantah tak ada satupun yang ia ketahui selain Hayle, ia sangat bergantung kepadanya.

“Pagi eli..” Sapa Hayle , masih ada sisa kantuk karena lelah kehabisan banyak energi sihir untuk penghadapi para tamu tak diundang.

“Master.. Aku sudah buatkan sarapan” timpalnya, dengan menyodorkan gelas berisi air segar untuk gurunya.

“Terima kasih, Kamu bangun pagi sekali, tidak biasanya.” Hayle curiga jika Elion tidak tidur setelah kejadian semalam.

“Iya, semalam aku jadi tidak bisa tidur, dan lanjut membaca buku-buku sejarah” ia menunjuk ke arah rak, dimana buku besar itu disimpan.

Buku itu berisikan sejarah dunia dan dibuat pada ratusan tahun silam, tebal sekali berisi puluhan ribu halaman dan berisi berbagai macam informasi tentang kehidupan ras-ras yang dulu harmonis juga peperangan yang berlangsung selama seribu tahun. Pikir Elion, ia harus mengetahui seluk-beluk dunia ini, termasuk sejarahnya agar ia bisa lebih hati-hati untuk hidup di dunia ini yang tak ada kemungkinan yang bisa membuatnya kembali ke dunia asal.

“Nanti aku ceritakan beberapa hal yang aku ketahui, yang tidak ada didalam buku mana pun” ujar Hayle yang sedang menikmati santapan pagi ini.

“Benarkah?” rasa penasaran Elion begitu terlihat jelas di wajah kanak-kanaknya yang menurut Hayle itu adalah sisi imut dari anak dihadapannya itu, baginya, Elion tak lebih dari sekedar anak kecil yang masih butuh kasih sayang kedua orang tuanya, namun itu juga jadi penyesalan baginya karena tidak bisa menolong Elion untuk bisa kembali ke asalnya. Saat ini yang bisa ia lakukan adalah mengajarkan sihir untuk bisa bertahan hidup.

“Tentu saja” Jawab sang guru.

“Jangan lupa untuk terus berlatih sihir, itu penting untukmu” Lanjut ia menasehati Elion.

Terpopuler

Comments

Marcelea ࿐༵

Marcelea ࿐༵

baca maraton semngat terus Thor 🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️

2024-12-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!