Tamu Tak Diundang

“Master..Master..” Teriak Elion memanggil-manggil gurunya yang sedang memanen buah-buahan berry di dalam hutan.

“Master... Aku melihat sekelompok Elf, sepertinya mereka sedang menuju ke rumah” Elion meninggikan suaranya agar lebih terdengar oleh gurunya.

“Ya.. Aku sudah tau. Lagi pula kau tidak perlu berteriak-teriak seperti itu kan?” timpal Hayle yang masih saja sibuk dengan keranjang yang berisi buah-buahan segar dan beberapa tanaman obat untuk membuat bermacam-macam ramuan.

Benar-benar merepotkan saja, sudah ku bilang jangan pernah menggangguku lagi. Kali ini aku harus lebih tegas kepada si bodoh itu.

Benar dugaan Hayle, jika adik kandungnya datang beserta rombongan karena tak banyak yang bisa mematahkan sihir penghalang yang ia buat di sekitaran hutan terdekat dari rumahnya.

Di depan rumah, nampak ada 7 ras Elf berperawakan besar dengan ciri khas pakaian berjubah dengan senjata berupa busur dan sebagiannya menyarungkan pedang di pinggangnya, rambut putih mereka pun begitu mengkilap ditengah terik matahari yang begitu menyilaukan di siang hari.

“Tidak mudah untuk memasuki area hutan yang ku jaga, ternyata kalian” Hayle mendekati mereka dengan tatapan kesal.

“Penghalang seperti itu bukanlah hal yang sulit untuk kami termbus, kau pun tau itu kan?” ujar sang adik.

“Masuklah” ajak Hayle.

Perbincangan berlanjut di dalam rumah, dan Elion pun duduk diantara mereka, ia hanya menyaksikan percakapan yang hampir seluruhnya tak dapat ia mengerti karena bagaimana pun ia belum lama datang ke dunia ini dan segala hal tentang yang terjadi diluar sana belum sempat ia ketahui, hari-harinya dihabiskan di sekitaran hutan untuk berlatih bersama sang guru.

Ada hal menarik dalam perbincangan yang membuat Elion penasaran yakni tentang peperangan bangsa Elf dan Ras Iblis yang terjadi ribuan tahun lalu. Ia menafsirkan jika mereka sudah pernah berperang melawan ras iblis lantas mereka saat ini sudah berumur lebih dari 1000 tahun jika mengikuti alur sejarah yang diceritakan oleh Zedd si lelaki yang baru diketahui ternyata adik dari Hayle.

“Tak ku sangka kau akan lebih memilih mengasingkan diri di tempat terpencil seperti ini, dan membesarkan seorang anak Manusia?” ucapan Zedd berhasil membuat kesal Hayle. Ia tau jika adiknya tidak ada maksud buruk dari perkataanya itu, namun itu terlalu berlebihan harus diucapkan di depan anak yang ia maksud.

“Cukup!” bentak Hayle.

“Kak, apakah kamu tidak akan kembali? saat ini aku tengah mengumpulkan bangsa Elf yang tercerai-berai di berbagai penjuru. Ayahanda memiliki rencana untuk membangun kembali kerajaan kita, seharusnya kau ikut membantu”.

“Lagi pula apa untungnya kau mengasingkan diri di tempat seperti ini, kemampuan tempurmu sangat besar setara 10.000 tentara Elf, bahkan jika aku berlatih ribuan tahun pun tidak akan pernah bisa menyaingimu, ku mohon, kembalilah dan bantu kami” sambungnya, meminta sang kakak untuk membantu dalam pengorganisiran bangsa Elf untuk membangkitkan kerajaan yang telah lama hilang akibat peperangan yang berlangsung lama.

“Kau tau aku tidak akan pernah kembali dan masih saja meminta hal yang mustahil, sebaiknya kalian segera pergi sebelum kesabaranku habis” ancamnya kepada sang adik yang masih bersikeras untuk mengajak Hayle membantu rencana besar sang ayah.

Terjadi perdebatan sengit antara kakak-adik ini, 6 orang lainnya termasuk Elion tak berani menginterupsi barang sejenak pun. Ini adalah masalah keluarga yang sukar untuk ditembus oleh orang lain.

Meski begitu, Elion tetap memperhatikan pembicaraan, setidaknya ia mengetahui alur cerita dan juga keinginan besar dari Zedd yang ingin menjalani kehidupan damai dan bisa melindungi para Elf. Ia mengatakan jika banyak dari bangsa Elf di tangkap oleh sekelompok manusia untuk di jual sebagai budak, diantaranya para perempuan dan anak-anak.

Perbuatan kejam itu yang melatarbelakangi keinginan para tetua bangsa Elf untuk kembali membangun kerajaan yang bisa memberikan perlindungan pada sesamanya. Belum lagi saat ini disinyalir jika bangsa Iblis tengah menghimpun kekuatan dalam jumlah besar dan mulai memprovokasi ras lain agar terpecahnya perang.

“Apakah tidak ada cara lain untuk berdamai, bukankah lebih baik jika semua ras bisa hidup berdampingan tanpa perlu saling menyakiti” tiba-tiba saja Elion angkat bicara dan menghentikan perdebatan panjang Zedd dan Hayle.

“Hahahahhaha” sontak semuanya tertawa karena ucapan Elion, kecuali Hayle karena ia tau jika Elion bukan berasal dari dunia yang penuh dengan peperangan.

Di dunia ini, peperangan adalah hal yang biasa terjadi dan nyawa seorang manusia atau ras lain seperti tak ada artinya sama-sekali, semua bahu-membahu untuk memenangkan peperangan dan dogma tiap-tiap kerajaan mengajarkan jika mati di medan perang adalah hal yang sangat mulia.

“Anak kecil tau apa tentang dunia ini, dunia damai yang kamu pikirkan tidak akan pernah ada dimanapun” ucap yang lain.

“Lagi pula, tidak ada untungnya dari berperang kan?” Elion tak mau kalah, ia tetap menyuarakan pandangannya.

“Kakak, anak ini sangat aneh, darimana kamu menemukannya?” tanya Zedd heran dengan pola pikir anak kecil yang tidak biasa itu.

Semua manusia atau bangsa lain tak akan pernah mengungkapkan hal-hal semacam itu, karena pertikaian antar-ras seringkali terjadi dan tidak pernah terbendung, adapun ras Dwarf yang memilih untuk netral tidak ikut serta dalam peperangan apapun itu karena setiap ras membutuhkan kepiawaian mereka dalam membuat senjata, makanya tak ada yang mau mengusik ras tersebut.

“Dia hanya anak manusia yang tersesat, kebetulan aku menemukannya di dalam hutan dan ia hilang ingatan, sementara ini aku menampungnya disini” Ucap Hayle sedikit berbohong tentang Elion yang sebenarnya berasal dari dunia lain.

“Sampaikan salamku kepada Ayah, dan jangan pernah mengusik kehidupanku lagi”. Ucapnya dengan tatapan tajam seperti mengisyaratkan kepada Zedd beserta rombongan untuk angkat kaki sesegera mungkin.

“Baiklah, sepertinya percuma saja membujukmu. Tapi ingatlah, suatu saat peperangan yang lebih besar pasti akan terjadi”

“Kami pergi” ia membungkukan badannya memberi salam ke arah Hayle dan bergegas keluar.

“Eli..” begitu sapaanya kepada anak kecil itu

“Ya master.. Ada apa?” tanya Elion.

“Malam ini kamu yang memasak, siang ini aku harus mengunjungi suatu tempat tapi sebelum petang aku sudah kembali lagi kesini”. Ucapnya, tanpa menunggu jawaban, lantas ia merapalkan mantra sihir teleportasi ke suatu tempat yang tak diketahui oleh Elion.

Seketika cahaya keemasan muncul dan sang guru pun menghilang dari pandangannya. Ada rasa takjub dan juga penasaran ketika melihat sihir-sihir yang dikeluarkan oleh gurunya itu.

Batinnya berbisik seolah ia sangat ingin mempelajari sihir itu namun, beberapa kali ia meminta namun selalu di tolak oleh Hayle karena dianggap terlalu berbahaya untuk seorang anak kecil yang baru mengenal sihir untuk mempelajari sihir tingkat atas miliknya, bahkan tak banyak yang bisa merapal sihir teleportasi karena dianggap sebagai sihir kuno.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!