Hutan Emerald

"Kamu yakin ingin belajar sihir?" tanya Heyle tegas.

Bukan untuk menolak permintaan Elion. Namun ia tak begitu yakin jika manusia dari dunia yang berbeda memiliki sirkuit sihir. Karena hal penting ini yang memang ada di dunia ini, ia tak tahu seperi apa kondisi manusia dari dunia lain.

"Tentu, aku ingin mempelajarinya agar bisa melindungi diriku sendiri" ungkapnya tanpa sedikitpun rasa ragu dan yakin dengan apa yang kini ia inginkan.

"Baiklah.. Tapi ingat, tidak ada jalan pintas untuk belajar sihir". Hayle menatap tajam penuh makna dan melihat kesungguhan dari diri anak didik barunya itu.

Tak pernah ia terpikir untuk mengangkat seorang murid, meski ia tahu bahwa kekuatannya melebihi Ras Elf yang lain. Baginya, binatang-binatang buas yang ada di dalam hutan tak lebih seperti serangga kecil yang bisa ia hancurkan dengan mudah.

"Mulai jalur ini, kamu harus lebih hati-hati, kita akan masuk ke area barat disana ada tempat yang bagus untuk berlatih sihir" tegas Hayle.

Elion pun bergidik ketakutan, sepertinya ia telah salah meminta untuk diajarkan sihir. Baginya hutan asing ini begitu mencekam, gelap dan beberapa kali ia mendengar lolongan serigala.

"Master? Apa kamu tidak takut hidup sendirian di hutan mengerikan ini?" tanya Elion penasaran kenapa Hayle memilih untuk hidup sendiri di hutan jauh dari pemukiman bangsa elf.

"Master??" kaget, mendadak anak kecil itu memanggilnya master.

"Ah lupakan.. Ikuti aku, sebentar lagi kita sampai" perintahnya, dan terus menyusuri hutan.

Sepanjang jalan keduanya terdiam tak banyak berbincang, fokus pada jalan setapak yang mereka susuri. Sedikit terjal berbatu dan berbahaya jika kurang berhati-hati.

Nampak dari kejauhan ada cahaya terang dan suara gemuruh air menuju area luar hutan, ia tau bahwa itu adalah tempat Hayle akan mengajarkannya sihir.

Perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan untuk seorang anak kecil seperti Elion. Namun itu terbayarkan dengan nampak pemandangan indah dari rimbun hijau pepohonan dan juga air terjun yang terlihat membelah membentuk sungai besar di bawahnya.

"Master, tempat ini sangat indah ya" ucapnya kagum pada pemandangan bak lukisan nyata.

"Ini adalah air terjun Aerial, konon pada zaman dahulu kala para pejuang elf berlatih disini, menyempurnakan sihir yang mereka miliki" Ia bercerita hal besar yang kini tidak lagi ada di kehidupannya, dikarenakan banyak dari ras elf populasinya habis dikarenakan perang besar yang merenggut banyak nyawa.

Penduduk elf yang masih tersisa tak begitu banyak dan tersebar di segala penjuru dan jarang menampakan diri mereka kehadapan ras lain, mereka bersembunyi di hutan-hutan pedalaman dan mengasingkan diri menjauh dari hiruk-pikuk.

"Baiklah.. Cukup berceritanya".

...----------------...

Setiap hari ia berlatih mempelajari sihir yang ia serap dari perempuan elf yang telah menyelamatkan dirinya. Meski awal mula dipenuhi kebingungan karena banyak yang tak masuk akal, namun perlahan Elion mampu menerima kenyataan bahwa dirinya tak akan bisa kembali ke dunianya dan terjebak di dunia baru yang penuh dengan keajaiban.

"Perkuat konsentrasimu!" bentak Heyle mengetahui sang murid mulai merasakan kakinya kesemutan karena dalam proses meditasi yang sangat lama berlangsung hampir dua jam.

Walau begitu, Heyle menaruh harapan besar kepada sang muri karena dengan ketekunan dan kerja kerasnya Elion mampu bertahan dan sedikit demi sedikit bisa merapalkan beberapa mantra sederhana dari sihir serangan dan penguatan.

Setelah dirasa cukup, Hayle menghentikan latihan dan mengajak Elion untuk menikmati makan siang yang telah di siapkan pagi hari tadi.

"Master, boleh aku bertanya sesuatu?" ucapnya pelan kepada gurunya.

"Tentu, ada apa?" jawabnya balik bertanya kepada Elion yang tengah mengunyah makanannya.

"Sebelumnya aku mau menceritakan sesuatu yang aku ketahui di duniaku".

"Aku banyak membaca cerita-cerita dongeng zaman dahulu kala ketika peradaban masih primitif ribuan tahun lalu beberapa orang bisa melakukan sihir. Ada sihir terbang, tembakan api, berpindah lokasi dengan cepat, mengutuk seseorang sampa mati dan banyak yang lainnya juga. Akan tetapi kita hanya tau itu adalah cerita dongeng yang menurut logika hampir tak mungkin dilakukan. Apakah hal itu mungkin saja terjadi, atau memang hanya cerita dongeng?".

Cerita Elion berhasil menarik rasa penasaran Heyle, nampak ia kesulitan untuk menjawab pertanyaan itu dan juga ia tidak ada pengalaman berada di dunia lain.

Ada banyak penjelasan, atau hipotesis yang ingin ia sampaikan namun ia harus bisa memberikan jawaban yang bisa di cerna oleh anak itu.

"Sederhananya begini, mungkin pada masa dahulu di duniamu itu banyak dikaruniai mana atau yang kita sebut sebagai sumber sihir untuk bisa mengaktifkan sirkuit sihir yang ada didalam tubuh setiap orang. Lambat laun dunia berubah karena seiring zaman, mungkin saja karena eksploitasi alam yang berlebihan mengakibatkan sumber sihirnya habis dan pada era selanjutnya tak ada lagi manusia yang bisa melakukan sihir". pungkasnya.

"Tapi mungkin saja itu hanya sekedar dongeng dari karangan orang-orang saja, entah mana yang bisa kamu percayai" lanjutnya menjawab.

Ia pun menyadari jika sumber sihir atau yang disebut mana itu tergantung dari tiap lokasi, dan kebanyakan sumber sihir berasal dari alam, jika alam rusak maka sumber sihir mungkin saja habis. spekulasi itu yang bisa ia ceritakan untuk menjawab pertanyaan murid kecilnya.

"Ayo habiskan makananmu dan lanjutkan latihannya" perintah sang guru kepada muridnya.

Setiap hari dari pagi hingga petang ia berlatih bersama sang guru. Hayle adalah sosok yang tegas ketika mengajar dan juga semua yang ia ajarkan langsung pada inti pembelajaran lalu di praktekan secara langsung.

Tujuannya agar sensor ingatan kita bisa lebih mendalami proses latihan dan tak akan mudah dilupakan dikemudian hari.

Beberapa hari ini Elion fokus pada pembelajaran sihir, khususnya pada pengendalian arus mana yang penting bagi seorang penyihir untuk bisa mengendalikan energi sihir agar tak lepas kendali.

"Elion.. Rileks dan tenangkan pikiranmu, cobalah menyatu dengan alam. Dengarkan setiap gerakan yang bisa kau dengar.. Rasakan dengan seluruh indera mu". Ujar sang guru ketika Elion pada posisi meditasi.

Semakin lama ia mampu mengenali hal-hal disekitarnya. Apa yang Elion rasakan pada saat ini adalah rasa hangat pada tubuhnya. Secara alami, tubuhnya beresonansi dengan energi sihir di sekitar.

Terasa sangat aneh pada awalnya, bahkan ia merasa badannya demam dengan panas yang menyerang di sekujur tubuh. mungkin ini efek dari tubuhnya yang belum terbiasa berada di dunia yang tak seharusnya ia tempati dan masih butuh beradaptasi dengan lingkungannya yang baru.

Hayle menyadari itu, dan membuatnya semakin tertarik dengan Elion. Kali ini iya menyudahi pembelajaran dan mengajak muridnya untuk beristirahat dan pulang ke rumah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!