Rencana Kotor

"Ugh. Itu pasti sakit." Aku melihat tunangan Risa dipukul tepat dibagian perutnya. Dari tingkah mereka memperlakukan tunangan Risa, aku bisa pastikan sesuatu. "Dugaanku benar. Ada yang mereka rencanakan, dan itu sudah pasti bukan hal yang bagus."

Setelah dipukul, 2 orang itu meninggalkannya. "Sepertinya pangeran itu hanya dijadikan sebagai alat." Itulah yang bisa aku simpulkan seletah melihat hal ini. "Ahh. Iona, sepertinya aku memiliki sebuah kasus yang harus segera dipecahkan." Aku curiga akan terjadi hal buruk jika sampai rencana mereka ini terwujud sebelum aku mengetahui apa yang sebenarnya mereka rencakan.

"Aku akan memulai penyelidikannya mulai, ingat Iona jangan ganggu aku." Tak ada respon. "Baiklah, sepertinya kau sudah paham dengan apa yag terjadi sekarang. Aku mengandalkanmu."

--------------

Beberapa hari setelah itu, Ruang aula. 

Aku baru bisa melakukan penyelidikan setelah beberapa hari, karena perayaan pestanya tenyata lebih lama dari apa yang aku bayangkan. Aku melihat tunangan Risa sedang berada di aula. "Baiklah, yang harus aku selidiki pertama kali adalah tunangan Risa. Karena dia yang terlihat mencurigakan." Aku kemudian menghampirinya.

"Permisi.." 

"Ah. Tuan putri Iona, anda terlihat cantik pagi ini."

"B-Benarkah. T-Terima kasih." Ia mencoba merayuku. "Hah. Jika seorang gadis yang kau rayu mungkin dia akan terpengaruh, tapi tidak denganku. Eh.." Wajahku memanas. "Iona, sudah aku bilang untuk tidak ikut campur, ini masalah yang sangat penting."

"Tuan putri, apa yang anda lakukan disini?"

"Begini, oh ya. Sebelum itu, perkenalkan namaku Iona L. Thorwn. Kita belum pernah bertemu sebelumnya oleh karena itu aku mencoba untuk menyapamu." Jika dilihat dari dekat, umurnya tidak jauh beda dengan umurku dulu.

"Begitu. Kalua begitu, aku juga akan memperkenalkan diri, namaku Ray S. Selvian."

"Selvian." Aku pernah mendengar tetang kerajaan itu, tapi tidak seluruhnya. Tapi dulu kerajaan itu memiliki krisis ekonomi dan sepertinya sekarang sudah selesai. "Itu kabar yang aku dengar. Tapi, itu mustahil." Hanya dengan perkenalan ini aku sudah tau rencana sebenarnya dari pangeran ini dan juga kerajaannya. Mereka ingin menggunakan kekuasaan kerajaan kakak dari ayahku untuk bisa membuat kerajaan mereka berkembang. Atau bisa dibilang, mereka menggunakan taktik pernikahan untuk menyelesaikan masalah yang tidak bisa mereka selesaikan.

"Tuan putri Iona, ada apa?"

"T-Tidak ada apa-apa." Tapi, aku harus memastikan 1 hal lagi. "Pangeran Ray, apa kau mencintai Risa-oneesama?"

"Eh. I-Itu. A-Aku mencintainya."

"Begitu, ya." Sudah jelas dari logatnya barusan kalau dia berbohong, dari kejadian kemarin aku bisa memastikan kalau pangeran Ray dipaksa untuk menikah dengan Risa. "Sungguh taktik yang mudah ditebak." Mungkin jika orang didunia ini bisa ditipu dengan mudah, tapi aku tidak akan tertipu semudah itu. Setelah banyak sekali pengetahuan yang aku dapatkan, trik kecil seperti ini tidak akan mempan terhadapku. "Kalau begitu, sampai bertemu lagi Pengeran Ray." Aku pergi meninggalkan tempat ini.

"Y-Ya."

----------

Kamar

Aku tengah berbaring di kasur. "Iona, apa kau pikir orang lain akan percaya jika aku berkata kalau pangeran Ray hanya ingin memanfaatkan Risa." Tiba-tiba, sesuatu yang belum pernah aku rasakan terjadi pada tubuhku. "K-Kau marah, ya." Reaksinya seperti ini wajar menurutku, karena Risa adalah sosok yang penting bagi Iona. "Aku sudah menemukan cara untuk mencegah hal itu terjadi." Tiba-tiba reaksi itu menghilang. "Jika kau menuruti apa yang aku katakan, aku akan melakukannya." Tidak ada reaksi. "Kalau begitu, baiklah. Aku mengandalkanmu."

Pernikahan Risa akan dimulai 2 minggu lagi, dan aku rasa waktu itu terlalu banyak untukku menyelidiki tentang rencana dari kerajaan Sevlian. Karena aku sudah tau apa yang di rencanakan oleh kerajaaan Selvian.

"Kerjaaan yang bilang sudah mengatasi krisis ekonomi, itu hanyalah tipuan." Sebenarnya krisis mereka tidak pernah selesai, dan tidak akan pernah selesai. Itu karena tidak ada pembaruan sistem ekonomi didunia ini, dan jika ada itu hanya beberapa ratus tahun yang lalu dan itupun digunakan hingga sekarang. 

Meskipun sistem ekonomi yang mereka gunakan tidak salah, tapi jika mereka terus menggunkan sistem itu pasti kerajaan itu akan hancur. Bukan hanya kerjaan itu, ini juga berlaku dengan kerajaan lain yang ikut menggunkan sistem itu. Karena paling tidak, sistem ekonomi itu selalu berubah setiap tahunnya, dan sistem ekonomi didunia ini dibuat beberapa ratus tahun yang lalu dan digunakan hingga sekarang.

Tapi yang aku penasaran adalah 2 orang yang memukul pengeran Ray, mereka berani berbuat seperti itu padahal dia adalah seorang pangeran. Meskipun itu paksaan, tapi tidak sampai seperti itu juga.

"Nona Iona, apa anda sudah selesai mengganti baju."

"Aku sudah besar, kalian tidak perlu lagi menurusku."

"Tapi nona Iona..."

"Sudah berapa puluh kali aku bilang, aku ini sudah dewasa. Tidak, jika sikapku seperti ini aku masih seperti seorang anak kecil yang egois." Setidaknya aku sudah sadar akan hal itu, jika sikapku seperti ini terus mereka akan terus menganggapku sebagai seorang anak kecil. "Kalian bisa pergi. Aku akan melakukannya sendiri."

Hari ini adalah hari dimana sebuah sekolah kerajaan dibuka untuk umum, dan oleh karena itu seluruh anggota kerajaan wajib untuk menghadirinya. "Iona, hari ini pakai apa? Pakai pakaian yang biasa?" Tak ada respon. "Kalau begitu, pakaian biasa saja." Saat aku ingin mengganti baju, aku melihat ke arah cermin. "Tubuhmu sudah bertambah besar, apa kau tidak ada niat untuk mengamb-... Agh.. Ma-Maaf." Iona sudah besar, tapi jika seperti ini hanya aku yang akan menghabiskan kenangan masa kecilnya bukan dia.

------------

Sekolah kerajaan.

"Wah. Jadi ini tempatnya." Sekolahnya cukup luas, tapi bukan itu yang membuatku kagum. Arsitekturnya begitu detail, aku tak tau butuh berapa lama untuk membagun ini, tapi ini sangat hebat. (mirip sekolah isekai di anime).

"Iona, apa kau ingin bersekolah disana?" (Ibu)

"Apa boleh?" 

"Tentu saja." 

"Asyiknya.." Ini pertama kalinya aku akan bertemu dengan anak seusiaku. Meskipun begitu, aku sudah yakin kalau tidak ada yang bisa aku dapatkan lagi jika aku masuk ke seklah ini, karena sebagian besar informasi penting sudah aku ingat. 

Tapi, aku rasa ini adalah waktu yang tepat untuk bisa membuat Iona merasakan interaksi dengan orang yang baru pertama kali ia temui. Dan jika seperti itu, siapa tau dia menyukainya dan ingin kembali ketubuhnya dan dengan begitu aku tidak perlu mengalami hal yang merepotkan seperti ini lagi. "Hmm, ini patut untuk dicoba."

--------------

Sore hari, Kamar 

"Ahhh. Lagi-lagi aku bertemu dengannya." Tepat saat selesai acara peresmian, aku bertemu dengan Lucy, dan saat itu pula Iona bereaksi. Karena reasksinya itu aku langsung kabur. "Iona, bukannya aku sudah bilang untuk tidak mengangguku." Jika bleoh jujur, jika saja Iona tidak menganggu aku berencana untuk meminjam sebuah buku padanya, siapa tau dia punya, tapi karena reaksi Ioan aku terpaksa harus menundanya.

Untuk mencegah pernihakan ini terjadi, setidaknya aku harus sedikit melakukan hal yang sedikit nekat. "Iona, pastikan kau sudah siap dengan resikonya. Mungkin jika gagal ini tidak akan hanya berdampak padamu, tapi juga pada kerajaanmu... Agh..." Rasa sakit dikepala, itu menandakan kalau ia tidak setuju. 

"Tapi, jika aku tidak melakukannya. Ada kemungkinan kerajaan ini juga akan masuk dalam kekacauan yang lebih besar. Seperti perang 7 negara misalnya." Perang 7 negara, perang yang hampir merenggut 70% populasi manusia di dunia ini. "Kenapa aku sangat yakin hal itu akan terjadi. Kau bisa lihat sendiri, saat ini keraaan ini dan juga kerajaan milik paman sudah berkembang cukup pesat. Ya, meskipun masih lebih maju kerajaan milik paman. Tapi, pastinya dalam bidang militer tentu ikut berkembang. Jika kedua kerajaan ini sampai diambil alih, tidak. Bahkan jika hanya salah satu kerajaan ini sampai diambil alih, mungkin saja apa yang aku katakan akan benar-benar terjadi. "

--- Beberapa menit kemudian ---

"Ha. Aku akan menyiapkan rencananya, aku mohon padamu Iona. Jangan mengacau, jika kau mengacau mungkin rencana yang aku buat nanti bisa gagal." Tak ada respon. "Baiklah."

"Hari ini, akan ada sejarah baru. Dimana seorang gadis melakukan hal yang besar pada kerajaannya. Bukankah kisah seperti itu bagus. Agh... A-Aku hanya bercanda." Tapi, mungkin saja hal itu menjadi kenyataan jika aku yang melakukannya.

See you on the next Chapter....

Terpopuler

Comments

Karazuki Kun

Karazuki Kun

Ga juga kok, ada cwo pakai nama Lucy apalagi pas abad kerjaan

2024-07-18

1

Tara

Tara

Lucy Kan nama cewe kaga cocok dijadikan pangeran. Harusnya pangeran Richard or Tony.. 😤😱

2022-09-02

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!