Kehidupan Baru

"A-APA-APAAN INI!!" Dari pantulan cermin yang ada di kamar ini, aku melihat seorang gadis. "Eh. Suaraku?" Suaraku mengecil. "Apa maksudnya ini?" Aku kembali melihat, seakan tidak percaya dengan apa yang terjadi disini. "Aku ada dimana, dan kenapa aku, berubah menjadi gadis."

--------------------

"Nona Iona, anda sudah bangun." (Pelayan)

"Iona, apa itu nama gadis ini?"

"Nona Iona, yang mulia Raja dan ratu sedang menunggu dibawah untuk sarapan bersama."

"Raja dan Ratu? Apa maksudnya ayah dan ibu dari gadis ini?" Aku mencoba untuk perlahan-lahan mencerna apa yang sedang terjadi padaku. "Apa aku direingkarnasi kembali." Melihat keadaan saat ini, aku yakin kalau aku sudah di reingkarnasikan. "Hey dewa, apa kau masih belum puas untuk memberiku kehidupan yang keras." Jika aku mengalami kehidupan yang keras lagi, aku tidak yakin bisa bertahan dengan tubuh ini. Jika tubuh laki-laki mungkin saja, tapi tidak untuk tubuh seorang gadis.

"Cih, kau memberiku tantangan yang sulit. menghidupkanku kembali, aku tidak suka dengan hal ini. Aku lebih suka dikirim ke tempat yang tenang dimana aku tidak akan merasakan siksaan. Tapi, kau malah melakukan hal ini padaku. Ini adalah tantanganmu, kalau begitu aku akan menghadapinya. Dan jika aku tidak bisa, aku harap kau membantuku untuk menyelesaikannya, karena ini adalah salahmu yang mengirimku ke sini."

"Nona Iona, ada apa?"

"T-Tidak ada apa-apa, aku akan segera menyusul mereka."

"Kalau begitu, saya akan membantu anda."

"M-Membantu?"

"Ini pakaian yang cocok untuk anda."

Pelayan itu mengambilkan pakaian dengan bentuk yang sangat norak dengan banyak hiasan di hampir seluruh bajunya. "B-Biar aku saja yang memilihnya. Kau keluar saja."

"Tapi nona Iona." Aku mendorongnya keluar dari kamar dan segera menutup pintu.

"Ha, ha, ha. Hanya seperti ini, aku sudah kelelahan. Jadi seperti ini rasanya menjadi gadis. Ha, sangat menyebalkan." Dengan begini, aku sudah yakin jika saja kehidupanku sama seperti sebelumnya. Aku tidak akan bisa bertahan, aku sangat yakin dengan hal itu.

-------------

"Iona, kenapa kau memakai baju itu? Bukannya baju itu terlalu besar untukmu."

"Terlalu besar?" Saat aku melihatnya lagi. "B-Benar juga, pantas saja aku merasa sangat berat waktu berjalan tadi."

"Pelayan, kenapa kau tidak memilihkan baju yang tepat untuk Iona."

"M-Maaf nyonya, saya sudah memilihkannya. Hanya saja nona Iona memaksa ingin memilih bajunya sendiri, nona juga mengusir saya saat nona ingin memilih baju."

"Hahaha, Sylvia, biarkan saja. Apa kau tidak bangga pada anakmu yang sudah susah payah memilih baju untuk ia gunakan saat ini."

"Ya sudah. Iona, ayo kesini. Nanti makananmu dingin."

"B-Baik."

Ayah dan ibu. Ayah bernama Alferd L. Thorwn, dan ibu bernama Sylvia L. Thorwn. Dan aku saat ini aku adalah anak tunggal dari mereka berdua, Iona L. Thorwn. Keluarga kerajaan yang sangat makmur, dan juga... "T-Tunggu sebentar. Bagaimana informasi ini bisa ada di kepalaku." Tiba-tiba saja ingatan anak ini masuk kedalam kepalaku dan itu yang membuat aku ingat semuanya. Seorang gadis yang pemalu dan tidak pandai (cerdas), itulah Iona. "Hoo. Begitu, tapi jika aku. Ceritanya akan berbeda."

"Wah. Iona, hari ini makanmu banyak. Apa kau sedang lapar?"

"Sylvia, berhentilah menenyakan hal sepele seperti itu padanya. Apa kau tidak senang melihat putri kita memakan dengan lahap makananya. Mungkin saja dia ingin tubuh besar, dan segera mengantikanku. Hahaha..."

"Huh. Ingatan ini." Tepat saat Iona tumbuh dewasa, dia akan dijodohkan dengan tujuan politik. "Hoo. Jadi seperti itu, ya." Aku tak tau bagaimana ingatan gadis ini bisa masuk ke dalam pikiranku, tapi itu tidak masalah ini bahkan lebih baik.

Untuk saat ini, aku tidak memiliki tujuan. Lagipula umur gadis ini masih 6 tahun dan saat ini aku sedang ingin mengawasi lebih jauh tentang dunia ini. Tentang semuanya, aku ingin mengetahuinya, dengan begitu aku yakin perjodohan politik itu tidak akan pernah terjadi. Saat aku punya banyak pengetahuan tentang dunia ini, aku yakin bisa merubah dunia ini sesukaku.

"Iona, apa yang terjadi denganmu? Apa kau baik-baik saja?"

"'Ups'. A-Aku baik-baik saja." Tanpa sadar saat aku memikirkan hal itu entah kenapa aku tersenyum. Dan sudah wajar jika mereka berdua menanyakan hal itu.

---------------

7 Tahun kemudian. Perpustakaan kerajaan.

"Nona Iona, apa yang anda lakukan disini?"

"Sedang membaca buku." Butuh waktu sekitar 2 tahun untukku mengetahui seluruh tulisan yang ada di dunia ini, dan itu dimulai sejak pertama kali aku bertekat untuk mengubah dunia ini menjadi seperti yang aku inginkan. Dan 5 tahun waktu untukku mengetahui hampir sebagian besar tentang dunia ini, tapi karena itupula masih ada cukup banyak hal masih belum aku ketahui.

"Buku apa yang sedang anda baca itu?"

"Ini." Aku menunjukkan buku yang aku baca padanya.

"N-Nona Iona, bukannya buku itu masih terlalu sulit untuk anda." Buku tentang peraturan dan juga tentang diplomasi kerajaan. Itulah yang sedang aku baca. "Lagipula, apa anda paham dengan apa yang dijelaskan di dalam buku itu?"

"Tidak." Aku berbohong, tentu saja aku paham semuanya, bahkan ini berada di bawah rata-rata apa yang bisa aku pahami (terlalu mudah).

Pelayan itu mengambil buku yang aku pengang. "Kalau begitu, untuk apa nona membaca buku itu. Lebih baik nona membaca buku ini."

"I-Ini..." Salah satu buku yang paling aku benci, dan kenapa buku ini juga ada didunia ini. 'Buku tentang berias'. "A-Aku tidak mau!!" Dulu untuk pertama kalinya saat umurku 10 tahun aku pernah dirias saat pesta dansa ulang tahunku yang ke 10, dan bagiku rasanya seperti di kekang. Aku tidak diperbolehkan untuk bergerak sedikitpun, dengan alasan itu bisa merusak riasannya, dan saat pesta dansa dimulai. Memang benar, seluruh orang kagum dengan penampilanku, tetapi aku.. Merasa tersiksa. "Kenapa aku harus menggunakan seluruh perhiasan yang berat itu. Jika disuruh untuk menggunakannya, aku akan menolak."

"Ah. Iona, sedang apa kau. Apa kau baru saja dari perpustakaan?"

"Ah, Risa-oneesama." (memberihormat dengan mengangkat rok sedikit dan menunduk) Risa, ia adalah anak dari kakak ayahku. Umurnya 15 tahun dan sudah jelas kalau dia lebih tua dariku.

"Seperti biasa, jangan terlalu formal saat bertemu denganku."

"Tapi, Risa-Oneesama."

"Sudah aku bilang, dan bisa berhenti memanggilku dengan kata Onee-sama. Lagipula, apa itu onee-sama, aku sama sekali tidak tau."

"Tapi, Risa-Oneesama."

"Kau itu, coba panggil aku seperti biasa."

"Baik, Risa-Oneesama."

"Ha, sudahlah. Oh ya, apa yang kau lakukan di perpustakaan?"

"Membaca buku."

"Membaca buku apa?"

"Cerita." Aku sengaja berbohong, karena dia pernah memergokiku sedang membaca buku tentang perang, dan ia bilang kalau aku tidak boleh membacanya. 'Ini masih terlalu cepat untukmu' Itulah yang ia katakan padaku. Oleh karena itu aku berbohong padanya.

"Cerita, ya."

"Oh ya. Apa nanti kau mau ikut denganku ke kota."

"Ke kota."

"Iya, kita akan berbelanja."

"Y-Ya. Aku ikut. Ke kota, ya. Kita-kira, kota itu seperti apa, ya."

"Eh? Iona, apa kau pernah ke kota sebelumnya?"

"Tidak, aku belum pernah ke kota dan mungkin ini pertama kalinya aku akan pergi ke kota."

"B-Begitu, ya. Sepertinya orang tuanmu sangat tegas padamu."

"Hm?" Aku ikut bukan karena ingin berbelanja, karena ini pertama kalinya aku akan keluar dari istana ini. Dan tentu saja aku sangat bahagia mendengarnya. Mungkin saja aku bisa mendapatkan sesuatu yang menarik.

See you on the next Chapter....

Terpopuler

Comments

Karazuki Kun

Karazuki Kun

Jadi ingat Tanya dari Youjo Senki

2024-07-13

1

Frando Kanan

Frando Kanan

gw kira rias 😅

2023-06-11

1

Frando Kanan

Frando Kanan

langsung skip 7 tahun bah

2023-06-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!