05 - Pemeriksaan Dokter

Tanpa Revan, Bianca pun ke rumah sakit dan bertemu dengan Dokter yang membantu program untuk hamil.

"Maaf Bu, Dokter Ririn nya sudah tidak praktek disini, sekarang di gantikan dokter baru."Ucap Perawat pada Bianca.

"Oh begitu ya, ya sudah tidak apa apa sus." Balas Bianca.

Saat giliran nya masuk, ia pun bertemu dengan dokter laki laki yang tidak asing baginya.

"Bianca." panggil pria itu yang sontak membuat Bianca mencoba berfikir siapa sosok di depan nya itu.

"Hi." Jawab nya ragu ragu.

"Kamu sudah tidak kenal sama aku, Aku Hendrik."Ucap nya yang sontak membuat Bianca teringat sosok Kakak kelas nya dulu.

bagaimana mungkin Bianca bisa melupakan Nama Kakak kelas nya waktu SMA yang begitu populer kala itu.

"Kak Hendrik. Iya iya, aku baru ingat, maaf ya tadi sempat terdiam, aku mencoba mengingat, pantas saja tidak asing."Balas Bianca tertawa kecil canggung.

"Panggil Hendrik Saja."Balas nya.

"Tidak masalah, lagian sudah lama juga kita tidak bertemu, terakhir kita bertemu juga pas kamu ke kampus ku, tapi setelah itu kita tidak lagi pernah bertemu."Ujar Dokter Hendrik.

"Iya, waktu itu aku masih melihat lihat saja, ternyata lebih cocok ke kampus yang lain."Balas Bianca.

Obrolan kecil bercerita tentang Masalalu sejenak terjadi diantara Bianca sebelum Kembali pada Tujuan Bianca datang.

"Oh iya, Ada apa, ada masalah apa?." Tanya Hendrik pada Bianca.

Bianca terdiam sejenak. "Apa disana tidak ada catatan medis ku?." Tanya Bianca tidak bersemangat.

Hendrik pun membolak balikkan kertas dan membaca Hasil Pemeriksaan Bianca terdahulu bersama Dokter sebelum nya.

"Aku sedang program, aku di nyatakan tidak subur, sudah menikah hamil 6 tahun tapi belum juga hamil.."Tutur Bianca menjelaskan keadaan nya wajah wanita itu murung. Hendrik pun mengangguk mengerti.

"aku turut sedih sebagai seorang teman, tapi kamu jangan patah semangat Bi, aku percaya Ada saat nya Tuhan akan memberikan mu anak."Kata kata penyemangat dari Hendrik untuk Bianca.

"Thanks."Balas Bianca tersenyum.

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan perkembangan Bianca pun pamit pada Hendrik.

"Makasih untuk hari ini."Ucap Bianca. Hendrik pun mengiyakan.

•••

Sementara Di kantor Revan.

Revan yang sibuk dengan pekerjaan nya di hampiri Sekertaris nya di ruangan meeting. Dimana mereka baru saja meeting dengan klain, tapi karena masih ada kerjaan yang harus di bereskan Revan pun sejenak duduk di ruangan itu.

"Pak Revan, Di ruangan Bapak ada Ibu bapak yang menunggu."Ucap Audi sekertaris Revan.

"Oh oke, aku akan segera kesana."Balas Revan.

Revan menutup laptop nya lalu berjalan keluar dari ruangan itu. Ia masuk ke ruangan nya dan tampak Bu Rosa sudah duduk menunggu nya.

"Ma, ada apa kemari?." Tanya Revan saat masuk.

"Mama hanya lewat saja, sekali bawakan kamu makan siang, kamu belum makan kan?." Ujar Bu Rosa.

"Iya, Makasih Ma."Balas Revan.

Bu Rosa melihat putra nya yang tampak serius menatap layar monitor di depan nya, ia menghela nafas menggelengkan kepala nya.

"Revan, kamu itu sibuk kerja terus, Bianca juga sibuk kerja terus, kalau kalian begitu terus kapan bisa memberikan Mama cucu, Mama kan juga pingin momong cucu di masa Tua Mama."Ucap Bu Rosa yang lagi lagi membahas tentang anak.

"Iya Ma, aku mengerti, Nanti aku akan atur waktu liburan dengan Bianca."Balas Revan yang rasanya sudah malas meladeni ibu nya, menuruti apa yang ibu nya mau, adalah cara teraman agar ibu nya berhenti.

"Nah begitu dong, Ya sudah Mama pergi dulu."Ucap Bu Rosa.

"Hati hati Ma."Balas Revan.

Revan menghela nafas berat, ia memijit mijit kepala nya sembari menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.

Tok

Tok

Tok

"Masuk."

Audi masuk ke dalam ruangan Revan sembari membawakan teh hangat untuk pria itu.

"Ini minuman nya pak."

"Makasih Audi."

"Pusing banget pak kayak nya."Ucap Audi saat melihat Revan tampak tak bersemangat setelah bertemu dengan ibu nya.

Revan pun hanya membalas dengan senyuman kilas, karena ia sedang tidak ingin banyak bicara.

"Saya permisi dulu ya pak." Ucap Audi tersenyum melihat Revan. Revan pun mengunakan gerakan tangan untuk mengiyakan.

Terpopuler

Comments

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2024-08-23

0

Djuniati 123

Djuniati 123

ulet bulu nih

2024-08-23

0

tse

tse

wah wah ada bibit bibit pelakor nih

2024-08-23

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!