Haruskah Aku Menyerah

Haruskah Aku Menyerah

01 - Disia-siakan

"Ma, Ampun Ma, Nara minta maaf Ma, Nara akan membersihkan nya." Dengan suara Lirih dan menangis seorang anak kecil berusia 6 tahun itu memohon kepala ibu nya agar berhenti memukulinya.

Namun mesti sudah memelas dan kesakitan tidak membuat ibu nya merasa iba pada putrinya, malah ia semakin brutal memukuli Nara untuk melampiaskan Amarahnya.

Ia begitu marah karena putri nya menumpahkan susu yang baru saja ia buat, hingga membuat gelas itu pecah dan lantai menjadi kotor, walau itu hal yang tidak di sengaja oleh Nara, namun wanita itu tidak menoleransi kesalahan sekecil apa pun. Nara pun hanya bisa menangis menanggung kemarahan dan hukuman dari wanita yang melahirkan nya itu.

"Kamu memang pembawa sial." Ucapan yang sering di dengar oleh Nara dari Amira sang ibu.

Sejak bercerai dengan suaminya mendapati suaminya yang selingkuh dengan asisten pribadinya, Amira berubah menjadi sosok yang berbeda, ia benar benar tidak peduli dengan keadaan sekitarnya dan bahkan pada Nara yang hidup bersama nya.

Hidup Amira hanya di habiskan dengan mabuk dan keluyuran, hidup nya kini begitu berantakan, membuat Nara dan Amira menjadi omongan orang orang sekitar.

Gadis kecil itu pun lebih banyak dibiarkan sendirian di rumah, tak jarang ia harus menahan lapar karena di rumah nya tidak ada sesuatu yang bisa ia makan, untuk terus bisa bertahan hidup, Nara yang masih kecil hanya bisa mengambil botol botol bekas untuk ia jual.

Setelah sang ibu puas meluapkan kemarahan nya pada Nara, wanita itu pun mengambil tasnya yang ada di atas meja makan, lalu berjalan ke pintu utama.

"Ma, Mama mau kemana?." Tanya Nara dengan suara yang lirih. melihat ibu nya akan kembali pergi.

"Jangan pedulikan aku mau kemana, aku mau mati sekalipun, aku sungguh muak melihat mu, kau hanya membuatku kesal."Bentak Amira menatap Nara yang meringkuk di lantai dengan kekesalan.

Dengan perasaan yang kesal, Amira meninggalkan Nara yang duduk lemas penuh luka lebam di tubuhnya akibat kekerasan yang ia alami, bahkan bekas luka lama baru saja kering, namun harus kembali di timpa luka baru.

Melihat ibu nya tidak peduli padanya, Nara pun hanya bisa diam dan kembali menangis dengan putus asa, melihat wanita itu lagi lagi pergi meninggalkan nya.

Nara memeras perutnya yang lapar, karena ia sudah 2 hari belum makan apa pun, kepulangan ibu nya hari ini, ia pikir ia akan bisa segera mengisi perutnya yang lapar, namun kesalahan yang ia buat membuat ibunya kembali pergi tanpa meninggalkan apa pun untuknya.

Rasa lapar dan rasa sakit di tubuhnya membuat gadis kecil itu pun pingsan.

Begitu menyedihkan hidup Nara, namun semua harus ia lalui, ia sama sekali tidak punya tempat lain untuk mengadu, bahkan tetangga pun menutup mata dengan kondisi Nara yang begitu memilukan, Semua bukan tanpa alasan, sang ibu yang sering mabuk sering kali membuat kegaduhan, hingga membuat tetangga muak, yang berimbas tidak lagi ada kepedulian pada Nara.

Nara yang pingsan pun hanya bisa kembali sadar sendiri dengan posisi yang sama, di lantai yang dingin, tidak seorang pun tahu kalau ada seorang gadis kecil baru saja pingsan dengan kondisi yang memilukan.

Dengan tubuh yang lemas dan kesakitan, Nara dengan hati hati beranjak berdiri, ia mengambil air di keran dan meneguk nya sebagai ganti makanan untuk mengisi kekosongan perutnya.

Ia lalu ke kamar, mengambil kotak obat dan dengan meringis ia mengoleskan obat itu pada luka nya.

Terpopuler

Comments

Hafizah Aressha R

Hafizah Aressha R

😭😭😭😭

2024-10-01

0

kaylla salsabella

kaylla salsabella

😭😭😭😭😭

2024-08-25

0

Mike Aristina

Mike Aristina

dapat notif lgsg baca... yaa Allah senengnya buna punya karya baru🥰

2024-08-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!