Happy Reading !!
"Apa Zara memberikan kado itu padamu? Kan semalam Kamu pulang!?"
Varo gugup."Aku belum pulang saat Zara mengantar benda itu." Varo berbohong.
"Oh gitu. Terus apa Melinda menyukai kado Mbak?"
"Tentu, Melinda sangat suka." lagi lagi Varo berbohong.
"Syukurlah. Ya sudah, Mba ke kamar dulu. Kamu berangkat saja ke kantor!"
Farah meninggalkan Varo yang mematung ditempatnya. Varo menghela nafas kasar dengan pikiran yang kacau. Jika benar wanita yang di tiduri adalah Zara, berarti dia telah melecehkan adik iparnya yang merupakan istri Bobi.
Tiba tiba Varo teringat benda kecil yang di temukan di atas tempat tidur. Dia akan mencari tahu punya siapa. Karena dia yakin itu bukan kepunyaan Melinda.
Lamunan Varo buyar saat mendengar tapak sendal dari tangga. Dia menoleh ke arah tangga. Zara menuruni tangga dengan santai. Varo tidak melihat tekanan maupun kesedihan di wajah wanita itu. Apa Zara sedang berpura-pura berlakon untuk menyembunyikan kejadian semalam? Atau memang bukan Zara wanita itu?
Zara menunduk sebentar saat melewati Varo, senyuman tipis tercetak di bibirnya sebagai bentuk menghargai Varo. Lalu lanjut ke dapur untuk beberes meja makan dan mencuci piring. Varo menaiki tangga untuk melihat CCTV di depan kamarnya dan Melinda. Dia ingin mencari tahu siapa wanita semalam. Meski Farah mengatakan Zara mengantar kado ke kamar mereka, hatinya masih ragu. Karena melihat sikap dan perilaku Zara yang biasa.
Varo menelan kekecewaan karena CCTV di depan kamarnya dengan Melinda tidak berfungsi. Varo gusar. Dia mengusap wajahnya kasar. Bagaimana caranya memastikan kalau Zara wanita itu?
Karena punya meeting penting pagi ini, Varo segera turun dan pergi ke kantor.
***
Dewi yang menemui Melinda di kamar, lagi lagi memperingati putrinya untuk tidak mengabaikan Varo, terlebih varo baru pulang dari luar negeri setelah satu bulan mengurus pekerjaan di sana. Dewi meminta Melinda untuk cuti beberapa hari dari pekerjaan dan mengajak Varo liburan berdua untuk bulan madu. Besannya sudah beberapa kali mengatakan padanya ingin punya cucu dari Varo dan Melinda. Tapi lagi lagi Melinda mengatakan kalau mamanya tidak perlu menghawatirkan apa pun. Meski selalu di abaikan, varo tetap mencintainya, buktinya varo memberinya tas branded dari luar negeri.
Melinda yang senang dan bahagia dengan tas mewah pemberian Varo, menghubungi suaminya itu. Dia ingin mengucapkan terima kasih dan ingin meminta maaf kembali. Tapi Melinda langsung kecewa setelah Varo memberi tahu bahwa tas itu adalah pemberian Farah sebagai hadiah ulang tahun. Meski kecewa, Melinda harus mengucapkan terimakasih pada Farah sebagai bentuk menghargai. Setelah selesai mandi dan berpakaian, Melinda turun ke bawah dan mengucapkan terima kasih pada Farah. Selanjutnya dia kembali ke kamar mamanya dan tidur karena kamarnya berantakan. Dia ingin menyuruh Zara mengatur tempat tidur, dan mengganti sprei tapi wanita itu baru saja keluar di suruh Farah membeli bahan makanan di supermarket.
***
Dengan langkah gontai tanpa semangat Zara melangkah menyusuri jalan raya menuju supermarket. Stok bahan makanan di dapur sudah menipis. Farah menyuruhnya untuk membeli, sekalian membeli bahan bahan makanan yang akan di masak untuk makan siang Varo nanti.
Teringat Varo, bayang bayang kelam semalam memenuhi pikiran Zara. Hatinya terasa remuk. dan pilu.Tanpa sadar air matanya meleleh membasah pipi. Seberapa pun kuatnya dia berusaha sabar dan tenang tapi tetap saja tidak akan mengobati luka hatinya. Bayang bayang pelecehan Varo semalam membuatnya takut. Bagiamana jika Dewi, Melinda dan Bobi mengetahui kejadian semalam? Bagiamana jika keluarga besar mereka tahu? Zara tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi padanya. Apakah mereka akan kasihan dan berpihak padanya? Atau malah akan mengatakan dirinya perempuan murahan dan rendah?
Zara terus melamun dengan air mata yang terus jatuh. Dia sangat takut jika kejadian semalam ketahuan oleh orang rumah. Dewi Melinda dan Bobi pasti akan semakin merendahkannya. Ya Tuhan semoga Tuan Varo tidak akan tahu kalau wanita itu adalah aku. Aku mohon Tuhan sembunyikan aib ini, jangan sampai ada yang tahu, pintanya dalam hati.
Zara terus melangkah menuju supermarket yang berada di seberang jalan sana. Dia tidak perlu menggunakan taksi karena jaraknya tidak terlalu jauh, hanya 600 meter. Ponselnya berdering membuyarkan lamunan kejadian tragis semalam. Zara tersenyum setelah melihat siapa yang menelepon, Lisa sahabatnya di kampung. Sahabat yang selalu ada untuknya dalam suka dan duka, juga selalu membantunya dengan tulus.
"Assalamualaikum Za...." sapa Lisa dari seberang.
"Waalaikum salam Sa! Apa semuanya baik?"
"Alhamdulillah, semuanya baik, kamu tidak perlu menghawatirkan apa pun! Aku hanya ingin mengatakan kalau uang yang kau kirim sudah ku tarik. Lalu ku belanjakan keperluan anak anak! Terimakasih ya Za...!"
"Syukurlah, aku yang harusnya berterima kasih kepada kamu dan mas Ilham! Semoga kalian semua baik baik di sana."
"Semuanya baik, hanya saja ada yang ingin melihat Bundanya, Nih mereka...!" Lisa merubah panggilan ke video Call. Dia memperlihatkan dua anak kecil kembar yang sudah makan minum susu dan mandi. Kedua bocah berusia 1 tahun 2 bulan itu tampak tertidur anteng di tempat tidur. Zara tersenyum haru dan bahagia melihat balita yang tampak lucu menggemaskan saat tidur. Kedua matanya seketika berkaca karena terharu.
"Halo Bunda Zara,,,,,Zia dan Zio udah segar dan wangi. Udah makan dan minum susu juga,,terus tidur karena dah kenyang!" kata Lisa menirukan suara anak kecil.
Zara tertawa kecil."Anak Bunda tambah cantik dan ganteng. Bunda tambah rindu nih. Gak sabar pengen meluk dan cium. Bunda akan usaha pulang secepatnya." air mata Zara jatuh meleleh seketika, tapi segera di hapus.
"Kami juga rindu Bunda, kami menunggu kedatangan Bunda. Hati hati di sana ya, jaga kesehatan!" celetuk Lisa.
"Kalian juga harus tumbuh sehat. Banyak makan ya sayang, biar cepat gede!"
"Siap bunda, perintah bunda siap di laksanakan!" celetuk Lisa tertawa kecil, Zara ikut tertawa.
"Kamu lagi di mana Za?"
"Kebetulan aku lagi di jalan mau ke supermarket buat beli stok bahan makanan! Ini sudah mau sampai!"
"Bagiamana dengan pernikahan mu?"
Zara menghela nafas berat.
"Masih sama Sa, Bobi tidak akan pernah menerima aku sebagai istrinya." ucapnya lirih.
Kejadian semalam kembali memenuhi ruang kepalanya. Dia ingin sekali berbagi masalahnya pada Lisa, tapi dia tidak ingin membuat Lisa khawatir.
"Aku lebih suka model pernikahan kalian seperti itu, gak akur dan selalu bertengkar. Agar kalian bisa segera cerai!" balas Lisa ketus.
Zara terdiam mendengar perkataan sahabatnya. Jujur dia memang tidak nyaman dengan Bobi yang memiliki temperamen buruk, bukan dengan pernikahannya. Karena Bobi tidak mengakuinya sebagai istri, tidak menghargai dan semena mena. Zara pun tidak bisa menyalahkan Bobi karena dia tahu Bobi tidak menginginkan pernikahan ini, Bobi memiliki wanita yang di cintai. Tapi Zara pun tidak bisa menolak permintaan terakhir pak Azzam.
"Za, kamu masih di sana? Kamu abaikan saja kata kataku tadi ya, Maaf. Aku hanya gak ingin kamu menderita terus dengan pria itu! Sebaiknya kamu lanjutkan belanjanya, aku juga mau beres beres rumah dulu mumpung si kembar lagi anteng ditempat tidur!" suara Lisa membuyarkan lamunan Zara.
"Iya Sa, kalau ada apa-apa segera hubungi aku! Assalamualaikum!"
"Siap Za, Waalaikumsalam!" telepon di matikan. Lisa menoleh pada Si kembar Zio dan Zia yang sedang tertidur nyenyak."Anak anak malang! Mami doakan kalian jadi anak sukses nanti!" ucapnya.
Sedangkan Zara melanjutkan kembali langkah ke supermarket.
Bersambung.
Mana nih vote dan subscribe nya? Kasih bonus kopi juga ya akak" sayang biar author semangat nulisnya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
koen
sudah keenakan celup celup, masih juga ragu² dengan maen sama zara, terus maunya Varo si Zara LABRAK dia saat ketemuan pagi²,
aneh2 aja Varo..wkwkwk
2025-01-16
0
Mus Zuliaka
loohhh ada hasil si kembar Zio dan Zia rupanya,,, hadehh mkin ksian gak si sm nasib Zara. mana si pelaku gak tau lagi ohmayyy,,,, ☹️☹️☹️
2025-02-08
0
Jamayah Tambi
Tidakkah Bobi,Dewi,Melinda dan Farah bahawa Zara telah punya anak/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
2025-01-04
0