Bab 12

Mereka pulang dari basecamp pukul 8 malam, motor viola dipaksa Alvarez untuk ditinggal saja di basecamp dan dia akan dibonceng Alvarez, besok saja pulang sekolah diambil.

viola memeluk erat perut Alvarez karena memang cuaca malam itu sangat dingin efek habis hujan sore hingga petang tadi, dan Alvarez melajukan motornya dengan kecepatan rendah karena tahu kali Viola tengah kedinginan, meskipun viola sudah memakai Hoodie tebal dan celana training tapi memang udara malam ini begitu dingin.

Tadi Alvarez sudah menawarkan untuk menginap saja di basecamp, dan akan pulang subuh tapi viola menolak karena di basecamp kebanyakan anak cowok, jadi lebih baik dia pulang saja.

"mau beli sesuatu dulu?", tanya Alvarez pada viola yang merebahkan kepalnya di punggung Alvarez.

"langsung pulang aja Al, kayaknya gue masuk angin, perut gue gak enak banget", ucap Viola,

Alvarez kembali melajukan motornya kali ini sedikit ditambah kecepatannya, mendengar keluhan Viola dia jadi hawatir.

sampai di rumah mewah keluarga William, Viola segera turun dan pamit pada Alvarez untuk masuk kerumahnya yang letaknya di belakang rumah mewah itu, karena perutnya yang teras sangat mual.

Alvarez jadi semakin hawatir dengan gadis kesayangannya itu, dia pun segara menyusul langkah Viola yang setengah berlari itu.

Setelah masuk rumah Viola segera masuk ke kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya Yang sedari tadi terasa di aduk aduk.

Alvarez ikut masuk dan memijit pelan tengkuk Viola, setalah merasa sedikit lega viola mencuci mulutnya, dan berkumur setelahnya Alvarez memapahnya kekamar Viola.

Sampai diranjang minimalisnya Viola segera merebahkan tubuhnya yang terasa sudah tidak punya tenaga itu.

"vio, loe gak ganti baju dulu?", tanya Alvarez sambil mengelus perut Viola yang terhalang Hoodie, Viola menggelengkan kepalanya,

"tunggu disini, gue buatin minuman hangat, biar perut loe enakan", ucap lembut Alvarez.

"gak usah, tolong panggilin ibuk aja, loe lebih baik pulang ini kan udah jam makan malam", ucap Viola serak,

Alvarez tidak menghiraukan, dia langsung kedapur dan membuatkan key jahe hangat, keluarga Viola memang masih berada di kediaman William karena tugas mereka akan selesai setelah makan malam.

Alvarez kembali kekamar Viola dengan secangkir jahe hangat ditangannya,

"vio, minum dulu", panggil Alvarez sambi membantu key duduk sejenak, Viola meminum jahe hangat buatan Alvarez,

"kok loe masih disini?", tanya viola,

"udah, ibu sama nenek loe masih banyak kerjaan, udah sekarang loe tidur", ucap Alvarez membantu Viola merebahkan diri,

Tangan Alvarez masih setia mengelus perut viola hingga tak lama terdengar nafas teratur dari viola yang menandakan gadis itu sudah tertidur, alvarez mencium lama kening Viola dan tak lupa mengecup singkat bibir mungil gadis kesayangannya itu, setelahnya dia ikut merebahkan diri diatas ranjang minimalis milik Viola, dan ikut tertidur.

pukul 10 malam saat keluarga Viola kembali kerumah mereka cukup kaget saat melihat Alvarez Tidur dikamar viola, dengan posisi memeluk Viola yang meringkuk didalam selimut sedang Alvarez sendiri tidak memakai selimut.

bi Titin ibunya Viola ingin membangunkan Alvarez karena pasti tubuh Alvarez sakit tidur meringkuk diatas ranjang minimalis itu, tapi bingung juga bagaimana membangunkannya, akhirnya dengan segenap keberaniannya bi Titin membangunkan tuan mudanya itu.

"tuan muda", panggil pelan bi Titin, Alvarez yang memang sangat sensitif dengan bunyi apapun saat tidur itu pun segara terbangun,

"maaf tuan muda, sudah malam muda juga pasti badannya sakit tidur diranjang sempit ini", ucap bi Titin agak bingung, Alvarez yang paham pun segara bangun dengan sangat hati hati agar tidak membangunkan Viola.

setelah sampai diluar kamar Viola,Alvarez mengatakan kalau tadi Viola masuk angin, jadi dia meminta bi Titin untuk menemani Viola barang kali tengah malam Viola mengeluhkan perutnya masih sakit dan bi Titin pun menyanggupi.

keluarga Viola tidak pernah hawatir dengan kedekatan viola dan Alvarez karena selama ini Alvarez selalu menjaga baik Viola, meskipun viola sering kekamar Alvarez ataupun sebaliknya bahkan sering tertidur bersama juga tapi mereka percaya pada Alvarez, mereka hanya sekedar tidur tanpa melakukan apapun, Alvarez selalu menjaga Viola dengan baik sejak mereka kecil, maka dari itu selama Viola bersama Alvarez keluarga Viola akan tenang.

Alvarez memasuki rumahnya, papa dan mamanya bersantai diruang keluarga sambil menonton tv, dia pun ikut bergabung dengan kedua orang tuanya dengan langsung merebahkan kepalanya di pangkuan sang mama.

"dari mana rez?", tanya papa Thomas,

"tidur sama vio", jawab asal Alvarez yang membuat kedua orang tuanya mendelik,

"heh, gak usah macam macam kamu", ucap sang papa sambil menjewer telinga Alvarez,

"awsh, sakit pa", ucap Alvarez,

"jelasin", kini mamanya yang ikut bicara,

"vio masuk angin pulang dari basecamp tadi, Alvarez temenin sampai dia tidur", jawab Alvarez yang membuat kedua orang tuanya lega.

"mama dan papa tidak pernah melarang kamu berteman dengan siapapun asal kamu tidak pernah macam macam dan selalu menjaga batasan kamu", kata sang mama menasehati,

"iya ma", jawab singkat Alvarez,

"sebenarnya bagaimana perasaan kamu sama Viola?", tanya papa Thomas,

"perlu dijawab?", Alvarez balik tanya,

Papa Thomas jadi geram sendiri menghadapai anaknya yang kelewat datar dan dingin itu, ingin sekali papa Thomas menjitak kepala sang anak tapi takut sang tuan ratu akan murka.

"rez, jawab yang bener", kata mama saras tegas, yang membuat papa Thomas rasanya ingin bersorak, kalau sang tuan ratu sudah mengeluarkan sabdanya maka kedua laki laki yang garang dan tak tertandingi kalau di luar itu akan menjadi kucing penurut.

"Arez hanya mau Viola, Arez hanya ingin Viola dihidup Arez, jelas", kata Alvarez jengah,

"tapi apa vio juga demikian?", tanya papa Thomas yang dijawab Alvarez dengan mengendikkan bahu cuek,

"rez, kamu gak boleh memaksakan perasaan kamu terhadap Viola, karena nantinya Viola akan merasa risih dengan sikap kamu yang terlalu menempel dan mengaturnya, kamu harus menegaskan pada viola kalau kamu mau sama dia, kamu suka sama dia, kamu menginginkan dia, kami gak akan keberatan rez kamu mau sama perempuan manapun, asal itu adalah pilihan kamu dan membuat kamu bahagia", ucap sang mama serius,

"jelaskan pada viola tentang perasaan kamu rez, agar Viola tahu kalau kamu menyukainya, kalau kamu cuma mengatur, dan membatasi pertemanan Viola dengan laki laki lain, lama lama viola pasti risih dan berontak, karena bagaimana pun Viola adalah remaja yang juga pasti ingin merasakan punya pacar sama seperti teman temannya", kata papa Thomas.

Alvarez memikirkan apa yang dikatakan kedua orang tuanya, memang benar selama ini Bahakan Viola sering kali protes kalau dia melarang Deket dengan cowok lain, juga selalu marah saat Alvarez melarang ini itu.

satu hal yang membuat Alvarez takut kalau mengungkap kan kebenaran perasannya pada viola yaitu kalau gadis itu ternyata tidak memiliki rasa yang sama dan akhirnya Viola memilih menghindar dan pergi, Alvarez tidak ingin itu terjadi, Viola hanya miliknya dan tidak boleh ada satupun yang bisa memilikinya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!