Dengan langkah yang begitu cepat Bayu menerangkan kembali tentang Rendy kepada Kia.
"Kamu tau Kia, setelah Rendy pacaran denganmu, dia mulai tertarik dengan kesederhanaanmu, kemandirianmu dan kepribadianmu yang bisa menjaga kesucianmu." Jujur kalau kak Bayu gak punya tunangan di kampung mungkin kak Bayu juga akan jatuh cinta sama kamu!. Tutur Bayu untuk menetralkan kesedihan Kia."
"Lalu kenapa kak Rendy tega menjadikanku bahan taruhan untuk temannya?"
"Karena kamu sangat jual mahal ketika Feril dan teman-temannya mengodamu ketika mereka mengunjungimu di butik itu." ucap Bayu dengan menyalahkan motor metiknya.
"Apa semurahan itukah aku dimatanya, kak?
"Oohh ya tadi aku apa gak salah denger kalau kak Bayu udah punya tunangan?. Selidik Kia yang penasaran dengan kisah Bayu, yang memang selama ini agak tertutup dengan masalah pribadinya.
" Ya, kak Bayu memang sudah punya tunangan di kampung!, makanya kak Bayu ngajakin kamu buat jalan sebentar karena dua hari lagi kakak udah gak disini lagi. Karena pernikahan kakak dengan Kesya dua minggu lagi akan diselenggarakan." tutur Bayu dengan memutar stater motornya dan mendorong motor itu untuk melepaskan standar.
"Yaa ampun...! kak Bayu kok ngedadak banget bilang ke akunya?, se'enggaknya kan aku bisa beliin kado buat calon kakak iparku itu. Celoteh Kia yang kini sudah mulai melupakan rasa kecewanya."
"Gak perlu bingung, hal itu bisa lain waktu kamu kirim lewat paket!, kan sekarang zamanya serba cangih dan serba mudah?.
"Yuukkk kita pulang hari mulai sore!!, katanya kamu tadi bilang mau cepet-cepet sampe rumah?." Ajak Bayu yang kini susah menjalankan kendaraanya.
Jalanan sudah mulai padat karena banyak para pekerja yang sudah menuju pulang melepas penat mereka selama bekerja.
Bayu pun melajukan kendaraanya dengan pelan untuk menyeimbangi kemacetan lalu lintas perkotaan tersebut.
*****
"Kak Bayu tunggu di luar dulu ya sebentar!. Kia mau panggil ayah dan ibu."
"Assalamu'alaykum..."
"Wa 'alaykum salam...
Sahut suara bu Aisyah yang sedang ada di ruang TV.
"Kok tumben nak pulang sampe jam 5?, biasanya jam 4 sore kamu dah ada di rumah."
Ucap ibu yang sudah meletakan remot TV di meja."
"Kak... Kak, ini ada titipan dari kak Ulan, tadi kak Ulan ke sini dia nunggu kaka lama, karena kakak gak juga pulang, jadi kak Ulan pulang deh." Ungkap Rahma yang keluar dari kamarnya."
Hanya untuk memberikan amplop berwarna putih kepada kakanya yang baru saja memasuki ruang tamu.
"Oohh... apa ini ya, dek? tanya Kia yang aneh menatap isi amplop yang kini ada ditangannya."
" Bu, di luar sudah ada kak Bayu!, mampir karena mau pamit sama ibu dan ayah katanya." Kia yang kini sudah ada di dapur untuk membuat minuman untuk Bayu.
Mendengar ada Bayu di luar pak Hasbi langsung datang menemui Bayu
"Ehhh...! ada nak Bayu. Tegur pak Hasbi yang melihat Bayu sedang duduk di teras depan sambil memainkan benda pipihnya."
"Assalamu'alaykum... om sehat?, sapa Bayu yang mencium punggung tangan pak Hasbi."
"Alhamdulillah, om sehat!, mungkin suasana hati saja yang sedang tidak sehat." balas pak Hasbil yang kini mengajak Bayu untuk duduk di ruang tamu."
"Silahkan minumanya kak!, Kia tinggal ya?, badan Kia serasa lengket." Hindar Kia yang tak mau mendengar hal tak mengenakan di telinganya karena ia tau pasti ayahnya akan menanyakan prihal Rendy kepada Bayu."
"Oh, ya silahkan Kia!, balas Bayu dengan sedikit senyum menghias bibirnya."
"Makasih ya nak Bayu, susah mengatarkan Kia, samapi rumah!." Ucap bu Aisyah sambil mengjampiri dua peria tersebut di tempat duduk yang terpisah.
"Nak Bayu, kenapa tidak dengan Rendy kesininya?, apa anak itu sudah tidak punya muka untuk bertamu ke rumah om? Tanya pak Hasbi mengintrogasi."
"Maaf om, kebetulan saya tadi tidak mampir kerumah Rendy!, dan bertemu Kia pun pas ditengah jalan." bohong Bayu.
"Oowwh seperti itu?, apa yang sudah Rendy lakukan kepada keluarga om dan anak gadis om sunggu membuat penilain yang buruk di mata om?, dan jujur bila bertemupun om enggan untuk menyapa apa lagi mengenalnya. Tegas Hasbi yang sesekali menatap Bayu yang tapak gerogi."
"Maaf om, saya mewakili Rendy sebagai sahabatnya, saya mohon maaf atas apa yang terdi dengan semua ini." Jujur saya beberapa hari inipun tidak pernah bertemu Rendy, om!. Terang Bayu kepada pak Hasbi."
"Nak Bayu, tau kenapa nak Rendy membatalkan pernikahan ini?, kini Bu Aisyah angkat bicara yang sedari tadi sudah mendengarkan percapakapan Bayu dan suaminya."
"Hal itu, mungkin tante dan om bisa tanya langsung kepada Kia karena tante Veronica sudah menjelaskannya kepada Kia, dan selebihnya saya tidak punya kuasa untuk menyampaikan hal itu om!." tungkas Bayu yang kehabisan kata-kata untuk menyampaikannya.
"Baiklah!, nanti tante dan om yang akan menanyakannya langsung kepada anak tante". Sialahkan diminum tehnya nak Bayu!.
" Ya, terimakasih tante!. Kebetulan saya juga mau pamit sama om dan tante, karena dua hari lagi Bayu akan pulang kampung!, dan maaf Bayu tidak bisa menjaga dan mengawasi Kia lagi, karena Bayu akan menikah dengan tunangan Bayu di kampung. Jelas Bayu memberi kabar gembira pada kedua orangtua Kia."
"Maa Syaa Allah, Jadi nak Bayu akan menikah?. Selamat ya, semoga pernikahan nak Bayu penuh dengan keberkahan dan sakinah, mawadah dan rahmah. Ucap pak Hasbi sambil menepuk-nepuk bahu Bayu."
"Aamiin, Aamiin Yaa Allah, terima kasih om atas do'anya. Bayu sekalian pamit ya Om karena hari sudah mulai sore dan sedikit lagi magrib!."
"Gak, magriban dan makan malam disini aja, nak Bayu?, Ucap Bu Aisyah.
" Tidak terimakasih, tante!!, kebetulan Bayu masih kenyang. Elak Bayu yang sudah berpamitan dan mencium punggung tangan kedua orangtua Kia."
Salam sama Kia, Inshaa Allah, sebelum saya berangkat saya akan singgah ketempat kerja Kia!."
"Hati-hati di jalan!, dan bila sudah sampai di kampung sampaikan salam om dan tante kepada orang tua!, nak Bayu!!."
"InshaaAllah, om... saya pamit!. Ucap Bayu sambil menganggukan kepalanya kepada Hasbi dan Aisyah."
"Assalamu'alaykum... Ucapnya kembali yang telah melangkah di depan pagar sang berwarna hitam."
"Wa 'Alaykum salam... sahut pak Hasbi dan bu Aisyah bersamaan."
"Sepertinya ibu liat Kia habis nangis lagi?, karena matanya agak sedikit sembab, yah?"
"Ibu jangan ganggu dia dulu!, biar dia bisa tenangan sedikit kapan-kapan baru ibu tanyakan sama Kia!. Ucap pak Hasbi memberi saran dan masuk ke dalam rumah.
.
.
.
.
---- Bersambung----
JANANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAKNYA YA DENGAN CARA VOTE, KOMEN DAN LIKE DISETIAP EPISODE YANG SUDAH KALIAN NIKMATI.
KASIAN TAU? TAR KIANYA TAMBAH SEDIH KARENA kalian GAK KASIH PENGHARGAAN UNTUK AUTHOR
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
🌹Dina Yomaliana🌹
5 like dan rate 5 sudah meluncur kakak❤️❤️❤️ semangat terus🤗 nyicil dulu ya🙏🙏
2020-12-26
0
Cahya
break dulu 🙏
2020-10-11
0
Tundjungsari Ratna
mampir tempatku juga kk'Pelakor istimewa. makasih
2020-09-30
0