3. Di Meja Makan

Jam sudah menunjukan pukul delapan malam. Hasbi Pranata (Ayah Nakia) dan Aisyah (ibu Nakia), sudah duduk di meja makan bersama kedua putrinya Nakia dan Rahma.

"Kia, ibu dan ayah tadi sudah membicarakan prihal pernikahanmu dengan Rendy kepada paman Karno.

Kamu tau gak ?", paman dan bibi Nisa seneng banget kalau keponakannya ini mau nikah.

Dan paman bilang, untuk katring bibi Nisa ngasih kita gratis, jadi biaya pernikahan kalian bisa lebih hemat, bukan?,

Ucap ibu sambil membereskan piring-piring di meja makan sambil di bawa ke dapur.

Dengan nafas berat, Nakia bersuara. Yang tadinya Rahma yang akan menanggapi pembicaraan ibunya itu.

" Bu..., boleh Kia bicara dengan ayah dan ibu?, ini tentang masalah pernikahan Kia dan Kak Rendy, dengan lembut Nakia melirik adiknya untuk tidak bersuara sebelum ia mengatakan semuanya kepada kedua orang tuanya."

"Sebelumnya Kia minta maaf, sama ayah dan ibu, mungkin yang akan Kia sampaikan, akan membuat ayah dan ibu kecewa."

Buliran bening mulai menetes tanpa permisi kepada pemilik mata bulat itu, hiks... hiks.

Nakia, menghirup nafas dan melepaskannya dengan kasar.

"Sebenarnyaaa..., seminggu yang lalu kak Bayu datang ke tempat keja Kia!, kak Bayu memberikan kabar kalau pernikahaan Kia dan kak Rendy itu tidak akan terjadi bisa dibilang batal, karena kak Rendy akan menikahi wanita lain, bu."

Deggg...

Hati Aisyah bagaikan tersambar petir, bagaimana mungkin pernikahan yang sudah dekat akan dibatalkan begitu saja?, bagaimana dengan semua persiapan yang sudah direncankan oleh kedua orang tuanya hampir enam puluh persen. Undangan sudah akan di cetak, untuk katring sudah diel dengan keluarga pamannya, dan kabar bahagia itupun sudah sampai ketelinga para tetangga.

Aisyah menangis tersedu, membayangkan rasa malu kepada orang-orang. Terlebih lagi perasaan anaknya seperti apa sekarang?.

Dengan nafas sesak Kia mencoba menetralkan perasaannya dan menatap wajah kedua orangtuanya bergantian.

Brakk....

Ayah memukul meja makan dengan kasar, setelah mendengar penuturan dari putri pertamanya itu dengan marahnya.

"Kenapa Bayu yang harus menyampaikan kabar pembatalan pernikahan kalian?, kenapa bukan dia sendiri yang menghadap ayah dan ibu ke rumah?. Harusnya dia sendiri yang datang ke rumah menjelaskan semuanya.

Bukanya jadi laki-laki gak punya muka seperti ini?.

Dengan muka yang terseburat kemarahan Pak Hasbi menatap kejendela luar yang terdengar gemercik hujan di luar sana dengan tangan kiri menopang pada pinggang dan tangan kanan memukul-mukul bagian kayu pintu.

" Tidakah dia ingat??, ketika dia datang ke sini untuk memintamu menjadi istrinya kepada ayah dan ibu?. Dia sendiri yang berjanji kepada ayah bawa akan memberikan kebahgiaan kepadamu dan tidak akan mengingkari janjinya?.

Sekarang dia sendiri yang mengingkari janji itu!?, dengan tidak ada akhlak dan tata keramanya. Ia membatalkan pernikahan ini?."

Apa dia tidak berfikir bagaimana perasaanmu?, cibiran orang-orang terhadap keluarga kita?, dan beban moral yang akan keluarga kita terima?. Ayah sangat kesal dan kecewa dengan semua ini...! besok ayah akan meminta bantuan pamanmu untuk mencari tau ini semua!."

Tegas Pak Hasbi yang berlalu melangkak ke kamar, meninggalkan kedua putri dan istrinya di meja makan.

Sedang Aisyah memeluk anaknya dengan tangisan yang terus menghiasi wajahnya yang sesekali ia menyeka air matanya dengan pungung tangan.

"Maafkan Kia ya, bu!. Kia sudah membuat ibu dan ayah kecewa dengan semua ini. Ibu jangan nangis lagi!. Kia akan merasa bersalah sekali kalau ibu terus menangis. Mungkin inilah takdir yang harus Nakia jalani, dan kak Rendy bukanlah jodoh yang Allah gariskan untuk Kia."

Isak Nakia yang sekarang memeluk ibunya dengan erat dan sesekali mendongakan wajahnya ke atas, untuk memastikan bahwa anaknya kini sudah menerima takdir ini dengan lapang dada.

"Nak, seharunya kamu bilang dari sebelumnya kepada ayah dan ibu prihal masalah ini, bagaimanapun kami ini adalah orang yang paling kamu hormati dan sayangi, bukan?. Tidak baik kamu memendam masalah ini sendiri, dan kamu tau kan beberapa hari ini ibu dan ayah bolak balik untuk mengurus prihal pernikahanmu dengan nak Rendy?. Ucap Aisyah dengan elusan pada kepala anak gadisnya.

" Maaf bu, Kia waktu kemarin belum ada keberanian untuk mengatakan ini semua kepada ayah dan ibu!, karena Kia sendiri bingung harus dari mana Kia menjelaskannya?. Sedang Kia sendiri berusaha untuk tetap tegar dengan semua ini. Mungkin hari ini Kia baru ada keberanian dengan ini semua. Ucapnya lirih.

"Kia, ayah minta tolong kamu hubungi Rendy dan minta ia datang ke rumah ini!. Katakan kepadanya, bila dia mempunyai rasa tanggung jawab dan akhlaq yang baik temuilah ayah di rumah!, ayah ingin dengar alasanya dan penjelasannya. Tapi bila dia tidak datang juga, jangan harap ada kata memaafkan untuk dia. Turur Pak Hasbi  yang kini sudah ada di ruang tamu."

"Baik yah, nanti Kia coba untuk menghubungi Kak Rendy!, karena bebrapa hari ini nomernya sudah gak aktif." tutur Kia yang kini mulai masuk ke dalam kamarnya dengan langkah gontai."

Rahma yang sedari tadi diam. Bathinya berbicara. Sebagai orang yang dewasa rasanya banyak sekali beban yang harus di tanggung.. Henmm, apa aku bisa setegar kakak, kalau menghadapi ini semua?. Tatap Rahma pada pintu kamar yang kini sudah tertutup oleh pemiliknya.

"Bu..., sulit ya kalau jadi orang dewasa?, banyak masalah yang harus di hadapi? kalau Rahma jadi kak Kia, belom tentu Rahma bisa setegari itu!. Soalnya Rahma sering baca banyak orang yang bunuh diri karena patah hati, apa lagi kaya kak Kia, yang udah hampir menikah tapi malah batal. Ucap nya tanpa rasa dosa.

" Kakakmu masih punya iman!, Rahma,  jadi gak mungkin ngelakuin itu semua!. Kamu jangan suka ngomong ngelantur kaya gitu!". Tandas Bu Aisyah yang cukup kawatir dengan keadaan putrinya.

"Bu..., kalau aku udah dewasa!", aku gak mau ahhh, pacaran-pacaran gitu. Aku gak apa-apa dah di jodohin asal sama laki-laki yang ganteng, kaya kakaknya temen aku bu?, mereka nikak karena di jodohin gitu sama ustadz dan ustadzahnya, tapi sekarang mereka bahagia bu, temen Rahma cerita sama Rahma."

"Itu namanya mereka bukan di jodohin tapi menjalani ta'aruf, Ma... kamu ini masih SMP udah bahas-bahas nikah segala, celetuk pak Hasbi yang melayangkan satu sentilan pada telinga anaknya yang satu itu.

" Aaaawww, sakit tau yahhhh!!... Rahmakan cuma cerita tentang kakaknya temen Rahma. Lagian Rahma pengen kuliah biar bisa kaya aa Razi, yang bisa ke tempatnya bang Azzam di filem Ketika Cinta Bertasbih itu, yah?. hehe..

"Dasar, kamu... hafal banget sama yang namanya filem-filem kaya gituan, kamu tuh harusnya nonton Upin dan Ipin?. Ucap bu Aisyah yang sudah mengukir senyum karena omongan Rahma tersebut.

" Sudah... sudah,  kamu masuk kamar sana!!., biar besok berangkat sekolah gak kesingan, perintah pak Hasbi yang meraih remot di meja tv."

.

.

.

--- --- **Bersambung --- ---

JANGAN LUPA VOTE, LIKE, dan KOMENnya ya readers**.

Karena itu akan menjadi motivasi aku dalam menlanjutkan karyaku...

Terimakasih

Terpopuler

Comments

Tundjungsari Ratna

Tundjungsari Ratna

mampir tempatku juga kk'Pelakor istimewa.makasih

2020-09-29

0

ᴘɪᴘɪᴡ ❶ ࿐ཽ༵ ᴮᴼˢˢ

ᴘɪᴘɪᴡ ❶ ࿐ཽ༵ ᴮᴼˢˢ

mangattt

2020-09-24

0

anotherbyl

anotherbyl

Rahma nonton upin & ipin aja yak😅
Lanjut Kak author!!!




Dapet salam manis dan dukungan dari: MAYRA
PERJALANAN HIDUP KANIA

2020-09-16

2

lihat semua
Episodes
1 1. Kenyataan Pahit
2 2. Kerumah Paman
3 3. Di Meja Makan
4 4. Pernyataan Bayu
5 5. Pernyataan Bayu part 2
6 6. Amplop Putih
7 7. Penyesalan Rendy
8 8. Pengunjung Setia
9 9. Kehadirannya
10 10. Pesan Singkatnya.
11 11. Kedatangan Sahabat Lama
12 12. Pindah Kerja
13 13. Tempat Kerja Baru
14 14. Jerapah Cungkring
15 15. Pilihanmu
16 16. Pertama Kali Bertamu
17 17. Teman Baru
18 18. Gagal Makan Siang Bareng
19 19. Hujan
20 20. Dukungan
21 21. Kotak Berwarna Hijau
22 22. Saling Kenal
23 23. Sahabat Lama
24 24. Air Mata
25 25. Ungkapan
26 26. Foto-foto
27 27. Paras Cantiknya
28 28. Ayam Kecap
29 29. Janji Suci
30 30. Impian Kita
31 31. Razi Merestuiku (Prama)
32 32. Mengenal Mas Huda
33 33. Tatapan Penuh Arti
34 34. Pertunanganku
35 35. Bersimbah Darah
36 36. Rumah Sakit
37 37. Kehilanganya untuk selama-lamanya
38 38. Puisi Ungkapan Hati
39 39. Kabar Berita
40 40. Kenangan Gaun Pengantin
41 41. Kembali Ke Kantor
42 42. Ungkapan Hati Huda
43 43. Berpamitan
44 44. Panen Jagung
45 45. Kania Kecil
46 46. Hari Pernikahan
47 47. Pernikahan II
48 48. Sosok Muhammad Kahfi Al Kausar
49 49. Klinik
50 50. Keruwetan
51 51. Permintaan Huda
52 52. Pernyataan Huda II
53 53. Masa Lalu
54 54. Hari Milad
55 55. Khitbah
56 56. Patah Hati
57 57. Menahan Ngatuk
58 58. Bolu atau Brownis
59 59. Tertusuk Tulang Ikan
60 60. Mie Instan Spesial
61 61. Hari Pernikahan Yang Dinanti
62 62. Di Dalam Kamar
63 63. Menguji Keimanan
64 64. Meninggalkannya Satu Persatu
65 65. Dicium Olehnya
66 66. Ritual Yang Tertunda
67 67. Sate
68 67. Sate
69 68. Lemari
70 69. Goresan Hati n
71 70. Penginapan
72 71. Malam Yang di Tunggu
73 72. Pantai Kenangan
74 73. Selesai
75 73. Selesai
76 74. Cari Tahu
77 75. Kenapa?
78 76. Heboh
79 77. Siapa?
80 78. Rahma
81 79. Berharap
82 80. Telepone
83 81. Sebuah Sertifikat
84 82. Brayen dan Ulan
85 83. Permohonan Maaf
86 84. Dingin
87 85. Kerinduan
88 86. Penjelasanku
89 87. Masa Lalu
90 88. Berkunjung
91 91. Kehangatan
92 91. Panik
93 92. Saran
94 93. Liburan
95 94. Mounera
96 95. Gagal Datang
97 96. Masuk Angin
98 97. Kikuk
99 98. Rencana
100 99. Mahsiswa Baru
101 100.
102 101. Cemburu yang menggebu
103 102.
104 103. Gelisah
105 104. Mencurigai
106 105. Di Rumah Sakit yang sama
107 106. Sesak di Dada
108 107. Aku Bisa Apa?
109 108. Kembali
110 109. Kumpul Bersama
111 110. Kita Berdua Saja
112 111. Tertahan di Tengah Jalan
113 112. Bubur Yang Tertunda
114 113. Puding Mangga
115 114. Dokter Cantik! siapakah dia?
116 115. Maafkan Aku
117 116. Berpamitan dulu
118 117. Akhirnya
119 118. Bawang Merah
120 119. Hanan dan Humairoh
121 120. Pertarungan Yang Dinanti
122 121. Kembali
123 122. Dua Toples Kue Kering
124 123. Aku tidak mau berharap banyak
125 124. Bau Sabun Mandi
126 125. Dibalik Tisu Putih
127 126. Naik pohon Mangga
128 127. Mie Ramenku
129 128. Tertangkap
130 129. Kelahiran Bayi
131 130. Pinjem Pintu Doraemon
132 131. Air Buah Kelapa
133 132. Olah Raga Pagi
134 133. Dompet Saya Ketinggalan
135 134. "Masyaa Allah, Istri Mas Hebat!"
136 135. "Masss, Kamu Jail! "
137 136. Masa sudah punya anak masih manggilnya, dek?
138 T A M A T
139 Novel Terbaruku
Episodes

Updated 139 Episodes

1
1. Kenyataan Pahit
2
2. Kerumah Paman
3
3. Di Meja Makan
4
4. Pernyataan Bayu
5
5. Pernyataan Bayu part 2
6
6. Amplop Putih
7
7. Penyesalan Rendy
8
8. Pengunjung Setia
9
9. Kehadirannya
10
10. Pesan Singkatnya.
11
11. Kedatangan Sahabat Lama
12
12. Pindah Kerja
13
13. Tempat Kerja Baru
14
14. Jerapah Cungkring
15
15. Pilihanmu
16
16. Pertama Kali Bertamu
17
17. Teman Baru
18
18. Gagal Makan Siang Bareng
19
19. Hujan
20
20. Dukungan
21
21. Kotak Berwarna Hijau
22
22. Saling Kenal
23
23. Sahabat Lama
24
24. Air Mata
25
25. Ungkapan
26
26. Foto-foto
27
27. Paras Cantiknya
28
28. Ayam Kecap
29
29. Janji Suci
30
30. Impian Kita
31
31. Razi Merestuiku (Prama)
32
32. Mengenal Mas Huda
33
33. Tatapan Penuh Arti
34
34. Pertunanganku
35
35. Bersimbah Darah
36
36. Rumah Sakit
37
37. Kehilanganya untuk selama-lamanya
38
38. Puisi Ungkapan Hati
39
39. Kabar Berita
40
40. Kenangan Gaun Pengantin
41
41. Kembali Ke Kantor
42
42. Ungkapan Hati Huda
43
43. Berpamitan
44
44. Panen Jagung
45
45. Kania Kecil
46
46. Hari Pernikahan
47
47. Pernikahan II
48
48. Sosok Muhammad Kahfi Al Kausar
49
49. Klinik
50
50. Keruwetan
51
51. Permintaan Huda
52
52. Pernyataan Huda II
53
53. Masa Lalu
54
54. Hari Milad
55
55. Khitbah
56
56. Patah Hati
57
57. Menahan Ngatuk
58
58. Bolu atau Brownis
59
59. Tertusuk Tulang Ikan
60
60. Mie Instan Spesial
61
61. Hari Pernikahan Yang Dinanti
62
62. Di Dalam Kamar
63
63. Menguji Keimanan
64
64. Meninggalkannya Satu Persatu
65
65. Dicium Olehnya
66
66. Ritual Yang Tertunda
67
67. Sate
68
67. Sate
69
68. Lemari
70
69. Goresan Hati n
71
70. Penginapan
72
71. Malam Yang di Tunggu
73
72. Pantai Kenangan
74
73. Selesai
75
73. Selesai
76
74. Cari Tahu
77
75. Kenapa?
78
76. Heboh
79
77. Siapa?
80
78. Rahma
81
79. Berharap
82
80. Telepone
83
81. Sebuah Sertifikat
84
82. Brayen dan Ulan
85
83. Permohonan Maaf
86
84. Dingin
87
85. Kerinduan
88
86. Penjelasanku
89
87. Masa Lalu
90
88. Berkunjung
91
91. Kehangatan
92
91. Panik
93
92. Saran
94
93. Liburan
95
94. Mounera
96
95. Gagal Datang
97
96. Masuk Angin
98
97. Kikuk
99
98. Rencana
100
99. Mahsiswa Baru
101
100.
102
101. Cemburu yang menggebu
103
102.
104
103. Gelisah
105
104. Mencurigai
106
105. Di Rumah Sakit yang sama
107
106. Sesak di Dada
108
107. Aku Bisa Apa?
109
108. Kembali
110
109. Kumpul Bersama
111
110. Kita Berdua Saja
112
111. Tertahan di Tengah Jalan
113
112. Bubur Yang Tertunda
114
113. Puding Mangga
115
114. Dokter Cantik! siapakah dia?
116
115. Maafkan Aku
117
116. Berpamitan dulu
118
117. Akhirnya
119
118. Bawang Merah
120
119. Hanan dan Humairoh
121
120. Pertarungan Yang Dinanti
122
121. Kembali
123
122. Dua Toples Kue Kering
124
123. Aku tidak mau berharap banyak
125
124. Bau Sabun Mandi
126
125. Dibalik Tisu Putih
127
126. Naik pohon Mangga
128
127. Mie Ramenku
129
128. Tertangkap
130
129. Kelahiran Bayi
131
130. Pinjem Pintu Doraemon
132
131. Air Buah Kelapa
133
132. Olah Raga Pagi
134
133. Dompet Saya Ketinggalan
135
134. "Masyaa Allah, Istri Mas Hebat!"
136
135. "Masss, Kamu Jail! "
137
136. Masa sudah punya anak masih manggilnya, dek?
138
T A M A T
139
Novel Terbaruku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!