Brukkk
Dea terjatuh di atas pangkuan Leon ia membulatkan mata nya
"Le- eh, mama taro sini ya, mama nyusul papa ke atas dulu" pamit mama Dinda meletakkan ponsel Leon di atas meja lalu naik ke atas
"Dea ajak Leon tidur di kamar kamu awas kalau kalian pisah kamar" teriak mama Dinda
Dea tersentak mendengar teriakan mama Dinda
(Apa sekamar, berdua dengan dia?) batin Dea
"Nyaman?" ujar Leon menyadarkan lamunan Dea
"Apa!!, enggak ya" ketus Dea berdiri lalu menepuk pelan seluruh tubuh nya seolah tengah membersihkan kotoran di badan nya
"cih" decih Leon memalingkan wajah nya
"Dasar modus, Lo sengaja kan narik tangan gue biar gue jatuh di pangkuan Lo" sinis Dea menatap sengit Leon
"Pede" ucap Leon berdiri mengambil ponsel nya
"Apa?, pede jelas-jelas Lo yang narik tangan gue" ucap Dea tak terima
"Lo tu ya, di ajak ngomong sama gue aja diem kayak patung, giliran keluarga gue, keluarga Lo yang ajak bicara aja, manis nya pakek banget" gerutu Dea menatap sengit Leon
Tapi Leon hanya acuh sambil memainkan ponsel nya lalu keluar rumah meninggal kan Dea sendirian di ruang keluarga
"Emang, emang orang kayak gitu gak ada otak-otak nya, baru gue juga ngomong eh di tinggal pergi gitu aja" kesal Dea jalan menuju keluar rumah
"dasar Dugong" umpat Dea menghentak kan kaki nya lalu naik ke atas tak peduli Leon tidur di rumah mana
Sementara Leon kembali ke rumah nya ia mengambil laptop lalu kembali lagi di rumah Dea tak lupa ia mengunci pagar rumah nya dan rumah Dea
Ia berjalan ke arah dapur membuat kopi panas, selesai membuat kopi panas ia lalu berjalan ke pintu samping taman duduk di kursi membuka laptop nya tak lupa ia meletakkan kopi nya kemudian ia fokus dengan pekerjaan nya
Sedangkan Dea ia berbaring di atas ranjang memainkan ponsel nya sambil bibir nya komat Kamit
Grup chat: Trio ngakak
Ghea: hahaha siapa yang makan omongan sendiri, eh tau tau udah punya suami saat itu juga hahaha
Raya: ngakak parah
Dea: sialan kalian
Ghea: baik baik Ama suami baru nya jangan di smackdown 'pakek emoji ngakak'
"dasar temen gila" umpat Dea melihat layar ponsel nya ia malas membalas lalu meletakkan ponsel nya di bawah bantal menarik selimutnya
"Mending gue tidur dari pada mikirin nasib gue yang udah nikah ini" ucap Dea lalu me arungi mimpi
Tengah tiba mama Dinda turun lagi ke bawah sambil membawa teko ia berjalan ke dapur mengisi air minum nya
"Loh mbak Sri lupa tutup pintu ya?" gumam mama Dinda melihat pintu dapur yang kebuka
"Lo kok disini?" tanya mama Dinda ketika melihat Leon duduk diam menatap laptop di pangkuan nya
"Eh, iya lagi kerja ma" ucap Leon tersenyum tipis
"Kenapa enggak di kamar Dea?" tanya mama Dinda
"Enggak ma, takut ganggu Dea" ucap Leon
"Enggak lah masak ganggu Dea, kamar Dea sekarang juga kamar kamu, kamar kamu juga kamar Dea, naik aja ke atas" ucap mama Dinda
"Iya nanti" ucap Leon
"Leon, mama titip Dea ya, mama tau pernikahan ini tiba-tiba tapi mama harap kedepannya kalian akur dan hidup saling mencintai satu sama lain sampai tua nanti" ucap mama Dinda menatap serius Leon
"Harap maklum ya soal tingkah Dea, Dea emang sedikit aja otak nya di luar Nurul tapi Dea baik, sayang kok, harap maklum juga sama tingkah Dea dan Adel mereka sedikit tidak akur tapi saling menyayangi kok" ucap mama Dinda tersenyum lebar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments