BAB 2 - Tidur Sekamar

"Pindahin semua barang-barang kamu ke kamar saya, malam ini kita tidur satu kamar." Ucap Arsen menatap Diandra dengan wajah datar.

"Hah?!" Diandra jelas kaget mendengar ucapan Arsen kemudian ia duduk di depan Arsen.

"Harus banget malam ini ya Pak?" Tanya Diandra menatap Arsen.

"Iya, karena kalau gak mama akan marah-marah dan pasti dia akan menginap disini sampai hubungan kita membaik menurutnya." Jelas Arsen membuat Diandra terdiam.

"Pokoknya pindahkan semua barang-barang kamu tanpa tersisa satupun agar mama tidak curiga." Ujar Arsen kemudian meninggalkan Diandra di meja makan sendirian.

Diandra terdiam mendengar semua ucapan suaminya itu, tak pernah ia bayangkan bahwa ia akan satu kamar dengan Arsen. Meskipun status mereka suami-istri tetap saja hal itu agak sulit ia terima karena dari awal ia tak pernah menginginkan pernikahan ini terjadi.

Diandra pun menyadari bahwa Arsen tak ingin menikah dengannya karena itulah mereka sepakat untuk tidak sekamar dan tidak menggangu privasi satu sama lain meskipun status mereka telah menikah namun mereka bebas untuk melakukan apapun selagi tindakan mereka tidak mencoreng nama baik keluarga mereka.

"Biar bibi tolong untuk pindahin barang-barang non ke kamar Den Arsen." Ucap Bi Surti membuyarkan lamunan Diandra yang tengah membayangkan apa yang akan terjadi jika ia sekamar dengan Arsen.

"Iya non, biar mang Mardi bantu juga buat angkat yang berat-berat." Ucap Mang Mardi tukang kebun di rumah tersebut.

"Makasih ya bi, mang atas bantuannya." Ucap Diandra kemudian pergi ke kamarnya untuk membereskan barang-barangnya diikuti oleh Bi Surti dan Mang Mardi.

Setelah membereskan dan memindahkan beberapa barang Diandra melihat Arsen sedang duduk santai menonton televisi yang sedang menyiarkan pertandingan bola.

"Tuh orang gak ada niatan buat bantuin apa ya?" Batin Diandra kemudian kembali ke kamarnya dan mengambil barang yang tersisa.

Karena dibantu oleh Mang Mardi dan Bi Surti pekerjaan Diandra untuk memindahkan barang pun selesai dalam waktu 1 jam lebih karena barang-barangnya juga tidak terlalu banyak namun mereka cukup menghabiskan waktu untuk mencopot hiasan-hiasan kamar yang telah dipasang Diandra.

"Makasih ya Bi, Mang sisanya biar Diandra aja yang urus." Ucap Diandra kepada Bi Surti dan Mang Mardi.

"Sama-sama non, kalau begitu kami permisi dulu ya non." Ucap Bi Surti sambil tersenyum kemudian pergi meninggalkan Diandra di depan kamar Arsen dan diikuti oleh Mang Mardi.

Arsen yang melihat Bi Surti dan Mang Mardi kembali ke belakang membuatnya mengetahui kalau mereka telah selesai memindahkan barang-barang Diandra ke kamarnya.

Arsen menghela nafas sejenak kemudian ia mematikan televisinya dan beranjak pergi ke kamarnya. Saat ia memasuki kamar ia melihat barang-barang Diandra masih ditumpuk di satu tempat.

Arsen menutup pintu kamar kemudian ia menghampiri Diandra yang sedang duduk santai melepas penatnya di sofa yang ada di dalam kamarnya.

"Udah dipindahin semua?" Tanya Arsen duduk di pinggir kasur dan melirik Diandra yang sedang memperbaiki posisi duduk ketika melihat kehadirannya.

"Udah." Jawab Diandra singkat.

"Itu kamar udah seperti semula kan? hiasan-hiasan kamar yang baru kamu pasang udah kamu lepas lagi kan? Kalau gak nanti mama bisa curiga soalnya kalau mama mau menginap dia akan tidur di kamar itu." Ujar Arsen kembali memastikan.

"Iya udah, kalau Bapak gak percaya lihat aja sendiri." Jawab Diandra mulai kesal mendengar ocehan Arsen.

Arsen kemudian melihat sebuah bantal telah berada di sofa, ia tau bahwa Diandra tidak akan mau tidur satu kasur dengannya namun ia tidak tega juga jika Diandra tidur di sofa.

"Saya aja yang tidur di sofa kamu tidur di kasur." Ucap Arsen membuat Diandra mengerutkan keningnya lalu bangkit dari tempat duduknya.

"Kan emang harusnya begitu Pak." Ucap Diandra membuat Arsen kaget mendengar responnya.

Kemudian Arsen pindah ke sofa dan merebahkan badannya disana. Begitupun dengan Diandra. Mereka berniat untuk melepas penat namun mata mereka tak mau terpejam, perasaan mereka gelisah tak menentu entah apa alasannya mereka tak tau. Apa mungkin karena ini adalah pertama kalinya mereka tidur di kamar yang sama?

Terpopuler

Comments

Msofa

Msofa

Hati-hati jatuh pas tidur Arsen 😂

2025-01-03

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Orang Asing yang Tinggal Seatap
2 BAB 2 - Tidur Sekamar
3 BAB 3 - Kedatangan Mama
4 BAB 4 - Hubungan yang Penuh Kepalsuan
5 BAB 5 - Ketahuan
6 BAB 6 - Nasehat Mama
7 BAB 7 - Mempertahankan Pernikahan
8 BAB 8 - Mati Lampu
9 BAB 9 - Benih-benih Cinta?
10 BAB 10 - Kemunculan Papa
11 BAB 11 - Menagih Janji dan Mengakhiri Hubungan
12 BAB 12 - Pertemuan Pertama
13 BAB 13 - Surat Dari Ayah
14 BAB 14 - Kebenaran yang Sengaja Disembunyikan
15 BAB 15 - Kejutan di Hari Ulang Tahun
16 BAB 16 - Perasaan yang Tak Tersampaikan
17 BAB 17 - Hubungan yang Mulai Membaik
18 BAB 18 - Rasa Gengsi yang Tinggi
19 BAB 19 - Bertemu Kembali
20 BAB 20 - Bayang-bayang Masa Lalu
21 BAB 21 - Cemburu?!
22 BAB 22 - Berkelahi
23 BAB 23 - Obat Luka
24 BAB 24 - Tersangka Kasus Kecelakaan
25 BAB 25 - Penjelasan
26 BAB 26 -Kejujuran Hati
27 BAB 27 - Perpisahan yang Tak Diinginkan
28 BAB 28 - Kesempatan Kedua?
29 BAB 29 - Khawatir
30 BAB 30 - Sama-sama Sakit
31 BAB 31 - Kehangatan kembali tercipta
32 BAB 32 - Pertemuan yang tak diharapkan
33 BAB 33 - Pengakuan
34 BAB 34 - Teman lama
35 BAB 35 - Perdebatan Kecil
36 BAB 36 - Keinginan Hati
37 BAB 37 - Ajakan Liburan
38 BAB 38 - Singapura
39 BAB 39 - Rencana Terakhir Arsen
40 BAB 40 - Wedding Anniversary
41 BAB 41 - Lembaran Baru
42 BAB 42 - Move On
43 BAB 43 - Kebahagiaan yang Tercipta
44 BAB 44 - Permintaan Arsen
45 BAB 45 - Cinta yang Telah Hilang
46 BAB 46 - Ketahuan
47 BAB 47 - Hati yang Bimbang
48 BAB 48 - Rasa Bersalah
49 BAB 49 - Keluarga Besar Arsen
Episodes

Updated 49 Episodes

1
BAB 1 - Orang Asing yang Tinggal Seatap
2
BAB 2 - Tidur Sekamar
3
BAB 3 - Kedatangan Mama
4
BAB 4 - Hubungan yang Penuh Kepalsuan
5
BAB 5 - Ketahuan
6
BAB 6 - Nasehat Mama
7
BAB 7 - Mempertahankan Pernikahan
8
BAB 8 - Mati Lampu
9
BAB 9 - Benih-benih Cinta?
10
BAB 10 - Kemunculan Papa
11
BAB 11 - Menagih Janji dan Mengakhiri Hubungan
12
BAB 12 - Pertemuan Pertama
13
BAB 13 - Surat Dari Ayah
14
BAB 14 - Kebenaran yang Sengaja Disembunyikan
15
BAB 15 - Kejutan di Hari Ulang Tahun
16
BAB 16 - Perasaan yang Tak Tersampaikan
17
BAB 17 - Hubungan yang Mulai Membaik
18
BAB 18 - Rasa Gengsi yang Tinggi
19
BAB 19 - Bertemu Kembali
20
BAB 20 - Bayang-bayang Masa Lalu
21
BAB 21 - Cemburu?!
22
BAB 22 - Berkelahi
23
BAB 23 - Obat Luka
24
BAB 24 - Tersangka Kasus Kecelakaan
25
BAB 25 - Penjelasan
26
BAB 26 -Kejujuran Hati
27
BAB 27 - Perpisahan yang Tak Diinginkan
28
BAB 28 - Kesempatan Kedua?
29
BAB 29 - Khawatir
30
BAB 30 - Sama-sama Sakit
31
BAB 31 - Kehangatan kembali tercipta
32
BAB 32 - Pertemuan yang tak diharapkan
33
BAB 33 - Pengakuan
34
BAB 34 - Teman lama
35
BAB 35 - Perdebatan Kecil
36
BAB 36 - Keinginan Hati
37
BAB 37 - Ajakan Liburan
38
BAB 38 - Singapura
39
BAB 39 - Rencana Terakhir Arsen
40
BAB 40 - Wedding Anniversary
41
BAB 41 - Lembaran Baru
42
BAB 42 - Move On
43
BAB 43 - Kebahagiaan yang Tercipta
44
BAB 44 - Permintaan Arsen
45
BAB 45 - Cinta yang Telah Hilang
46
BAB 46 - Ketahuan
47
BAB 47 - Hati yang Bimbang
48
BAB 48 - Rasa Bersalah
49
BAB 49 - Keluarga Besar Arsen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!