Kepala Keluarga: Hanzo Ran

Tingkatan ranah tidak berarti apa-apa selain tiga hal, yaitu jumlah kapasitas energi, umur panjang, dan membuka kekuatan metode pelatihan energi yang dipakai. Jadi sangat wajar jika seorang ranah bumi dapat mengalahkan ranah raja di cerita ke depan.

Penjelasan.

Pertama, tingkat ranah memberikan kapasitas energi sebanyak 10.000 poin kapasitas energi untuk satu ranahnya, misalnya kapasitas energi awal 200 poin ketika masuk/membuka ranah bumi awal menjadi 10.200 poin, naik ranah bumi menengah kapasitas energi menjadi 20.200 poin, dan seterusnya. Beberapa senjata atau item sihir yang meningkatkan ranah juga menjadi salah satu faktor seseorang memiliki energi yang sangat banyak meskipun hanya ranah bumi (dengan catatan memiliki inti energi atau bukan terlahir sebagai sampah seperti Augreen).

Kedua, tingkat ranah memberikan umur panjang 10 tahun untuk ranah tingkat bumi hingga ranah tingkat kaisar tertinggi. Sementara untuk ranah surgawi awal hingga surgawi akhir memberikan umur 100 tahun setiap tingkatnya. Umur panjang yang dimaksud adalah energi kehidupan, yaitu energi yang membuat seseorang lamban menua, artinya ketika umur panjang habis maka orang itu akan menua seperti manusia biasa dan pada akhirnya mati karena terlalu tua ataupun karena sakit tua.

Ketiga, tingkat ranah membuka kekuatan metode pelatihan.

Misalnya para pendekar memakai metode pelatihan tenaga dalam, maka mereka akan membuka empat kekuatan, yaitu melapisi energi ke seluruh tubuh atau benda yang dapat dimiliki jika masuk ranah bumi, saat masuk ranah raja maka mereka dapat memadatkan dan memanipulasi udara, saat masuk ranah kaisar mereka dapat terbang bebas, dan saat masuk ranah surgawi mereka memiliki tubuh energi.

Para penyihir juga memiliki metode pelatihan sendiri yang bernama metode penyihir. Dimana setiap tingkat ranah tidak memberikan kekuatan apapun, tapi memberikan kapasitas energi sebanyak 100 ribu poin energi setiap ranahnya, hal yang wajar jika kapasitas energi para penyihir sangatlah besar daripada para pendekar.

Lanjut ke cerita.

Berita kembalinya Augreen ke dalam keluarga Ran menyebar dengan cepat di seluruh desa. Kejadian Augreen yang mengalahkan Geri juga ikut menyebar, namun semua orang hanya menduga Geri kalah karena ceroboh dan terlalu meremehkan Augreen yang mungkin kembali dengan menciptakan metode sendiri untuk melatih energi alam meskipun tidak memiliki inti energi atau mungkin Augreen tiba-tiba mendapatkan berkah dari Tuhan.

Saat semua orang membicarakan Augreen, keluarga Ran sendiri tidak peduli dengan berita kembalinya Augreen, mereka lebih fokus untuk menjamu dan menyambut jenderal muda Lao Aidan dan nona muda Nana sembari mencari pelaku yang menyerang Zero Ran si jenius keluarga.

"Sayang, bagaimana keadaannya?" Tanya kakek Hunt kepada nenek Lidya yang terus mengalirkan tenaga dalamnya ke tubuh Augreen yang masih tak sadarkan diri.

Alat pendeteksi jantung yang ada di samping tempat tidur Augreen terus berbunyi sepanjang waktu, darah kakek Hunt yang terbungkus kantong darah terus mengalir ke tubuh Augreen.

"Apakah kamu tidak lihat alat pendeteksi jantung?" Tanya nenek Lidya ketus.

"Alat tidak bisa menjamin 100%, kamu harus memeriksanya dengan sihir." Ucap kakek Hunt yang sangat kesal.

Tit! Tit! Tit!!!!

Tiba-tiba alat pendeteksi jantung menunjukkan garis lurus yang menandakan Augreen meninggal dunia, melihat itu nenek Lidya dengan panik melakukan shock energi ke dada Augreen agar memiliki kesempatan hidup.

"Augreen bangun!"

"Augreen cucuku bangun!!!"

"Jangan tinggalkan nenek lagi... Augreen!"

Lidya berkata sambil menahan tangis dan terus melakukan shock energi kepada Augreen yang terlihat tidak memiliki tanda-tanda kehidupan, melihat itu Lidya semakin cemas dan berusaha dengan sangat keras, sementara kakek Hunt hanya bisa cemas dan berharap sang istri dapat menyelamatkan Augreen dari malaikat kematian.

"Sudah kukata..." Kakek Hunt ingin menegur istrinya yang tidak menggunakan sihir, namun tidak jadi mengingat situasinya.

Alam sadar Augreen.

"Ya ampun Augreen, baru saja pergi kamu sudah sekarat dan hampir mati. Hais, kenapa aku memiliki murid yang bodoh seperti mu." Ucap pria tua kepada Augreen yang duduk bersila dihadapannya.

"Guru?" Augreen yang tiba-tiba berada di tempat dia latihan selama tiga tahun bersama gurunya tersebut terlihat kebingungan.

"Aku..."

"Kenapa aku tiba-tiba berada di tempat ini?" Tanya Augreen kepada dirinya sendiri ketika menyadari dia tidak di kediaman keluarga Ran dan malah secara misterius berada di tempat latihan bersama gurunya.

"Ini alam bawah sadar mu." Sang guru memberitahu bahwa mereka berada di alam bawah sadar.

"Alam bawah sadar ku?" Tanya Augreen kebingungan.

"Hadeh." Sang guru hanya menggeleng kepala dan menghela nafas tak berdaya melihat murid bodohnya tersebut.

"Kamu baru saja menyelesaikan latihan dan kembali ke keluargamu hingga membuat guru berpikir kita akan sulit bertemu di masa depan, tapi guru tidak menduga kita bisa bertemu secepat ini dan bahkan dalam keadaan yang menyedihkan seperti ini." Ujar sang guru menggeleng kepala tak berdaya.

"Hehe, maaf guru." Augreen hanya tertawa canggung sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Augreen dengarkan aku, kamu saat ini dalam keadaan kritis dan sebenarnya sudah mati jika aku tidak datang menolong dengan teknik raga jiwa yang sebenarnya hukuman mati bagiku." Ucap sang guru dan membuat Augreen terkejut.

"Simpan dulu keterkejutan mu itu." Ucap guru mencegah Augreen gelisah.

"Waktuku tidak banyak, aku akan memberitahumu bahwa satu-satunya cara agar kamu tetap hidup adalah menyerap semua inti energi milikku dan menyempurnakan inti energi yang ada di tubuhmu itu." Ujar sang guru memberitahu.

"Tapi guru, jika inti energi guru semuanya diberikan kepadaku, bukankah itu artinya guru akan mati?" Augreen keberatan.

"Tidak apa-apa, lagipula umurku sudah terlalu tua dan sakit-sakitan dan akan mati dalam waktu dekat ini. Sebenarnya aku sudah mati, karena teknik raga jiwa membutuhkan terlalu besar energi tenaga dalam. Jadi jangan banyak protes!" Tegur guru dengan raut wajah marah.

"Tapi guru..." Augreen tidak bisa mengatakan apapun.

"Augreen, daripada aku mati membawa sisa inti milikku ini, lebih baik aku mati karena menyelamatkan muridku sekaligus menyempurnakan inti energi yang kuberikan kepadamu." Ujar sang guru lembut.

Faktanya sang guru telah memberikan Augreen yang terlahir tanpa inti energi sebanyak 90% inti energinya agar Augreen bisa mengolah energi alam dan berlatih ilmu Kanuragan sebagai pewarisnya.

Akibat hal itu sang guru tidak bisa lagi menahan penuaan dan kesehatannya mulai menurun sangat drastis, karena alasan sang guru mampu hidup selama 700 tahun lebih karena terus memperbarui sel-sel tubuhnya dengan tenaga dalam agar tetap sehat dan bugar, serta memiliki ketahan tubuh terhadap penyakit ringan hingga sedang, terlebih lembah Naga langit tempatnya tinggal juga memiliki energi alam murni yang melimpah.

Maka dari itu jika sang guru memberikan semua inti tenaga dalamnya, maka penuaannya akan semakin cepat dan kesehatannya akan semakin menurun karena sel-sel yang mati tidak bisa diperbarui lagi dan sang guru akan kesulitan mengolah energi alam lembah naga langit seperti dulu.

Sang guru tersenyum dan memulai penyaluran inti energi kepada Augreen dengan memanfaatkan teknik raga jiwa.

"Augreen muridku jangan lupakan janji dan tugasmu, selesaikan apa yang tidak bisa gurumu ini selesaikan di masa lalu. Bunuh kaisar iblis!!!" Ucap sang guru mengingatkan Augreen sembari menunjukkan senyum terbaiknya untuk sang murid sebagai perpisahan.

"Guru." Lirih Augreen.

"Huh, sangat disayangkan aku tidak bisa bertemu dengan jenderal besar Derrick yang mampu membuat iblis itu...," Sebelum guru menyelesaikan ucapannya, sang guru telah menghilang di alam bawah sadar Augreen.

"Guru! Guru!!!" Augreen ingin menggapai sang guru, namun dia hanya menggapai angin dan pandangan matanya mulai gelap setelah sang guru menghilang.

"Guru!!!" Pekik Augreen seketika sadar dan membuat kakek neneknya sangat bahagia.

"Augreen! Akhirnya kamu sadar, hiks hiks. Cucuku kamu membuat nenek takut, hiks, hiks." Nenek Lidya sangat senang melihat Augreen sudah sadar dan alat pendeteksi jantung yang tadinya lurus dan memekakkan telinga kini mulai bergelombang.

Satu Minggu kemudian.

Augreen kembali ke lembah Naga langit dimana dirinya dan sang guru bertemu hingga berlatih selama tiga tahun lamanya. Augreen memandang nanar sebuah gubuk tua yang berada di hadapannya, tangis Augreen pecah ketika melihat gurunya yang sudah tak bernyawa duduk bersila dan mulai membusuk di bawah pohon besar dimana tempat favorit gurunya ketika melatihnya dulu. Melihat itu Augreen tahu gurunya mati sesaat setelah menggunakan teknik raga jiwa demi menolongnya.

"Guru..." Augreen menghilang dan muncul dihadapan jasad sang guru, lalu memeluknya tanpa merasa jijik sedikitpun.

"Guru, maafkan murid bodoh ini, hiks, hiks. Maafkan murid yang bodoh ini... guru! Hiks, hiks." Ujar Augreen menangis memeluk jasad gurunya yang kulitnya mulai membusuk.

Augreen segera memakamkan sang guru di bawah pohon tempat favoritnya tersebut sebagai bentuk penghormatan. Cukup lama Augreen merenung dan melamun di hadapan makam sang guru yang masih baru tersebut.

"Guru, murid ini bersumpah akan menyelesaikan apa yang tidak bisa guru selesaikan." Ucap Augreen menatap tajam penuh tekad makam gurunya tersebut.

Setelah cukup lama, Augreen akhirnya kembali ke keluarga Ran dengan enggan. Saat sampai di kediaman keluarga Ran, Augreen secara tak sengaja bertemu dengan ayahnya yang sangat dia benci. Augreen menatap mata ayahnya tersebut dengan dingin dan tajam, tidak ada penghormatan yang Augreen lakukan sebagaimana yang sering dilakukan anggota keluarga Ran yang bertemu dengan kepala keluarga.

"Kudengar kamu menghajar Geri tempo hari lalu, apakah itu benar?" Tanya Hanzo tanpa menoleh melihat Augreen yang melewatinya.

"Apa peduli mu?" Tanya Augreen melirik sedikit ayahnya.

"Haha, aku memang tidak peduli, aku hanya penasaran saja. Tidak perlu dipikirkan, dan ya selamat datang kembali ke rumah, Augreen Ran." Balas Hanzo tertawa menyapa, lalu melanjutkan langkahnya.

"Aku sangat membencimu." Augreen mendengus dingin dan membuat Hanzo tersenyum mengerikan.

"Augreen, sebagai seorang ayah sepertinya aku harus memberikan sedikit pelajaran sopan santun kepadamu yang sangat minim akhlak." Ucap Hanzo menekan Augreen dengan aura tenaga dalam miliknya.

Seketika itu Augreen langsung tertekan ke tanah hingga retak membentuk kawah kecil secara perlahan. Augreen terlihat sangat kesulitan bernafas akibat aura tenaga dalam milik ayahnya yang terlalu kuat tersebut, dada Augreen bahkan merasa sangat sesak.

Bersambung.

Episodes
1 Tiga Tahun
2 Zero Ran
3 Kemarahan Zero
4 Saling Membunuh
5 Kepala Keluarga: Hanzo Ran
6 Lemah!
7 Sang Pengendali Cahaya
8 Pertunangan
9 Pewaris Dewa Pedang Api
10 Masalah Kecil?
11 Senjata Kuno
12 Kyle Suryado
13 Akhir Penyerangan
14 Sang Pengendali Waktu
15 Tujuh Belas Tahun
16 Zero sang Pewaris Dewa Kematian
17 Teknik yang Sangat Kejam
18 Konflik Leluhur
19 Masih Ada Kakak dan Aku
20 Pembicaraan Ringan
21 Maaf
22 Babak Ketiga
23 Sebuah Perbedaan
24 Domain Augreen
25 Penyerangan tak Terduga
26 Satu Teknik Membuktikan Kualitas
27 Pasca Gladi Kanuragan
28 Kabur
29 Tanpa Arah yang Jelas
30 Eira Syazira
31 Syarat
32 Binatang Buas
33 Semakin Kuat
34 Monster Setengah Langkah 11
35 Warisan Dewa Senjata
36 Gulungan Segel Emas
37 Kita Bisa Merampoknya
38 Senjata Sihir Tingkat Spesial
39 Kota Hadni
40 Kubus
41 Kekuatan Kubus
42 Ujian Dimulai
43 Bayangan Bulan
44 Iblis Serigala
45 Teknik Darah Iblis
46 Resiko Tak Terduga Bola Hitam
47 Tidak Ada keadilan Dalam Sebuah Pertempuran
48 Pergerakan Kaisar Iblis Lenghuo
49 Lulus
50 Dalam Khayalan
51 Perjanjian?
52 Wilayah Iblis: Kerajaan Nenggala
53 Menyusup
54 Benarkah?
55 17 Penjaga Kaisar: Dewa Iblis Blanglang
56 Wilda si Ahli Ramuan Sihir
57 Kyle
58 Hotel Hujan
59 Dewa iblis Lingku
60 Teknologi Kuno
61 Binatang Iblis
62 Hilang
63 Tuan muda Gea Ran
64 Hubungan Khusus?
65 Kekuatan Doa
66 Lidya si Iblis Vampire
67 Pedang Tertajam
68 Iblis Burung Hantu Langkah Tujuh
69 Gea Ran si Topeng Emas
70 Kyle vs Dewa Iblis Lingku
71 Kejatuhan Kota Farga
72 Menuju Akademi
73 Dimas sang Bayangan
74 Kutukan Dicabut
75 Arjuna Wihabrata
76 Tetua Keempat
77 Akademi dan Divisi
78 Menara Teknik
79 Tangga Lantai Empat
80 Gulungan Teknik Lantai Empat
81 Teknik Roda Dharma
82 Arena Hidup dan Mati
83 Kyle Menghancurkan Akademi
84 Energi Gaib?
85 Darah Iblis
86 Misi Pertama Tim Hijau
87 Senjata Sihir Teratai Putih
88 Akhir Kepala Desa
89 Solusi
90 Sesosok Jiwa
91 Domain: Domain Naga angin penentang surga
92 Konsep Mengulang Waktu
93 Senjata Sihir Dewa Senjata: Kapal Dimensi
94 Jalan Kematian
95 Mencari Pewaris atau Mencari Mangsa?
96 Raja Iblis Serigala dan Raja Iblis Ular
97 Ujian Pengakuan Ghaib Tahap Akhir
98 Formasi Teleportasi Aktif
99 Ngomong-ngomong Kami Bertiga Adalah Sahabat
100 Masa Lalu Tetua Desa
101 Ditipu Iblis
102 Akhirnya Aku Bebas
103 Dua Ras Iblis Baru
104 Para Petinggi
105 Seleksi Reruntuhan Alam Dewa Pil Abadi
106 Augreen Ran vs Arjun Suryanata
107 Burung Hantu Ilusi
108 Jenderal Varel Faufmann
109 Xavier Si Jenius Sihir Pola
110 Kesatria Sihir
111 Kebangkitan Tubuh Dewa Penolak Bala
112 Kambing Hitam
113 Menyerah!
114 Tubuh Dewa Penolak Bala Sempurna
115 Sekte Lotus Emas
116 Misi Penting
117 Memasuki Reruntuhan
118 Perebutan Tempat Pelatihan
119 Mahkota Yang Hilang
120 Topeng Emas
121 Balutan Dosa Nafsu
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Tiga Tahun
2
Zero Ran
3
Kemarahan Zero
4
Saling Membunuh
5
Kepala Keluarga: Hanzo Ran
6
Lemah!
7
Sang Pengendali Cahaya
8
Pertunangan
9
Pewaris Dewa Pedang Api
10
Masalah Kecil?
11
Senjata Kuno
12
Kyle Suryado
13
Akhir Penyerangan
14
Sang Pengendali Waktu
15
Tujuh Belas Tahun
16
Zero sang Pewaris Dewa Kematian
17
Teknik yang Sangat Kejam
18
Konflik Leluhur
19
Masih Ada Kakak dan Aku
20
Pembicaraan Ringan
21
Maaf
22
Babak Ketiga
23
Sebuah Perbedaan
24
Domain Augreen
25
Penyerangan tak Terduga
26
Satu Teknik Membuktikan Kualitas
27
Pasca Gladi Kanuragan
28
Kabur
29
Tanpa Arah yang Jelas
30
Eira Syazira
31
Syarat
32
Binatang Buas
33
Semakin Kuat
34
Monster Setengah Langkah 11
35
Warisan Dewa Senjata
36
Gulungan Segel Emas
37
Kita Bisa Merampoknya
38
Senjata Sihir Tingkat Spesial
39
Kota Hadni
40
Kubus
41
Kekuatan Kubus
42
Ujian Dimulai
43
Bayangan Bulan
44
Iblis Serigala
45
Teknik Darah Iblis
46
Resiko Tak Terduga Bola Hitam
47
Tidak Ada keadilan Dalam Sebuah Pertempuran
48
Pergerakan Kaisar Iblis Lenghuo
49
Lulus
50
Dalam Khayalan
51
Perjanjian?
52
Wilayah Iblis: Kerajaan Nenggala
53
Menyusup
54
Benarkah?
55
17 Penjaga Kaisar: Dewa Iblis Blanglang
56
Wilda si Ahli Ramuan Sihir
57
Kyle
58
Hotel Hujan
59
Dewa iblis Lingku
60
Teknologi Kuno
61
Binatang Iblis
62
Hilang
63
Tuan muda Gea Ran
64
Hubungan Khusus?
65
Kekuatan Doa
66
Lidya si Iblis Vampire
67
Pedang Tertajam
68
Iblis Burung Hantu Langkah Tujuh
69
Gea Ran si Topeng Emas
70
Kyle vs Dewa Iblis Lingku
71
Kejatuhan Kota Farga
72
Menuju Akademi
73
Dimas sang Bayangan
74
Kutukan Dicabut
75
Arjuna Wihabrata
76
Tetua Keempat
77
Akademi dan Divisi
78
Menara Teknik
79
Tangga Lantai Empat
80
Gulungan Teknik Lantai Empat
81
Teknik Roda Dharma
82
Arena Hidup dan Mati
83
Kyle Menghancurkan Akademi
84
Energi Gaib?
85
Darah Iblis
86
Misi Pertama Tim Hijau
87
Senjata Sihir Teratai Putih
88
Akhir Kepala Desa
89
Solusi
90
Sesosok Jiwa
91
Domain: Domain Naga angin penentang surga
92
Konsep Mengulang Waktu
93
Senjata Sihir Dewa Senjata: Kapal Dimensi
94
Jalan Kematian
95
Mencari Pewaris atau Mencari Mangsa?
96
Raja Iblis Serigala dan Raja Iblis Ular
97
Ujian Pengakuan Ghaib Tahap Akhir
98
Formasi Teleportasi Aktif
99
Ngomong-ngomong Kami Bertiga Adalah Sahabat
100
Masa Lalu Tetua Desa
101
Ditipu Iblis
102
Akhirnya Aku Bebas
103
Dua Ras Iblis Baru
104
Para Petinggi
105
Seleksi Reruntuhan Alam Dewa Pil Abadi
106
Augreen Ran vs Arjun Suryanata
107
Burung Hantu Ilusi
108
Jenderal Varel Faufmann
109
Xavier Si Jenius Sihir Pola
110
Kesatria Sihir
111
Kebangkitan Tubuh Dewa Penolak Bala
112
Kambing Hitam
113
Menyerah!
114
Tubuh Dewa Penolak Bala Sempurna
115
Sekte Lotus Emas
116
Misi Penting
117
Memasuki Reruntuhan
118
Perebutan Tempat Pelatihan
119
Mahkota Yang Hilang
120
Topeng Emas
121
Balutan Dosa Nafsu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!