Bab 19 penyerangan 1

"Jadi selama ini aku hanya bersama dirimu yang palsu?" tanya putra dengan raut wajah sedikit kecewa karena baru di beri tahu oleh mahasura.

"Benar raden. yang selama ini mendampingi mu adalah belahan diriku. tapi waktu raden belum bisa berjalan, aku lah yang mendampingi mu langsung dengan diriku yang asli" jawab mahasura merasa bersalah.

"Tapi kenapa kau memakai belahan dirimu untuk menjagaku sura" tanya putra lagi.

"Itu semua karena beberapa waktu lalu raden. jadi waktu itu aku dapat kabar dari panglima di kerajaan ku, bahwa telah terjadi serangan dadakan dari golongan siluman ular dengan jumlah besar ke kerajaan ku. dan prajurit kerajaan tidak bisa menghadapinya karena jumlah siluman ular itu lebih banyak dari jumlah prajuritku. dan terus saja bertambah. sehingga aku terpaksa meninggalkan mu untuk membantu prajurit kerajaan. dan akhirnya aku sendiri lah yang harus menghadapinya" jawab mahasura menjelaskan pada putra.

"Serangan? tapi mengapa mereka menyerang mu sura. apa kau punya masalah dengan mereka" tanya putra lagi.

"Seperti nya aku tidak pernah punya masalah dengan siapapun raden" jawab mahasura lagi.

"Terus apa tujuan mereka menyerang kerajaan mu" tanya putra lagi.

"Kalo dari pengakuan ratu mereka, katanya aku sudah membunuh calon suami ratu itu sehingga pernikahan mereka batal terlaksana" jawab mahasura lagi.

"Membunuh? jadi kau sudah membunuh calon suami ratu ular itu sehingga membuat nya marah dan menyerang kerajaanmu begitu" ucap putra.

"Betul raden" balas mahasura.

"Tapi mengapa kau membunuh siluman ular itu sura" tanya putra lagi.

"Sebenarnya aku tidak bermaksud untuk membunuh siluman ular itu. tapi dia lah yang telah memulai nya dulu. jadi begini cerita nya raden"

*flashback on*

"Maaf tuan, tapi aku tidak bisa membawa anak dari raja kera putih itu. karena kera putih itu bukanlah tandingan ku" ucap anak buah siluman ular.

"Haahhh!! dasar bodoh. menculik anak sesama siluman saja kau tidak bisa, apa lagi menculik anak manusia. ucap pangeran siluman ular.

"Maaf tuan, tapi aku sudah berusaha sekuat tenaga. tapi maha'sura bukanlah tandinganku, dia terlalu kuat untuk ku kalahkan tuan, aku hampir saja habis di tangan nya. untung saja aku berhasil melarikan diri darinya"

"Dasar tidak berguna"

"Shut!!"

"Dar!!"

"A.. a... ampun tuan jangan habisi aku"

"Bawa dia ke penjara istana dan siksa dia sampai mati" ucap pangeran siluman ular.

"Baik tuan" jawab prajurit siluman ular lainnya.

"Jangan.... jangan habisi aku, aku masih ingin hidup. ampun, berikan aku satu kesempatan lagi tuan. aku berjanji akan membawa anak dari mahasura untuk mu" ucap anak buah yang gagal menculik anak mahasura.

"Tidak ada kata ampun dari ku, siapapun yang tidak bisa memenuhi keinginan ku, akan ku habisi. cepat bawa dia, dan habisi sekarang juga" jawab pangeran siluman ular itu.

"Baik tuan"

"Cepat kalian serang kerajaan mahasura, dan bawa anaknya kesini. dan jika ada penghalang, habisi saja sekalian" perintah panglima siluman ular pada prajurit kepercayaan nya.

"Baik tuan" jawab prajurit kepercayaan nya singkat.

Mereka pun pergi dengan persiapan yang kurang matang untuk menyerang kerajaan milik mahasura.

"Panglima, sepertinya kita terlalu terburu-buru untuk melakukan penyerangan ini. seharusnya kita mempersiapkan diri dulu supaya kita bisa mengalahkan mereka dan membawa anak dari siluman kera itu" ucap prajurit siluman ular.

"Aahhh! sudah jangan banyak alasan kalo takut lebih baik pergi dari sini. kita di utus pangeran datang kesini untuk bertempur, bukan hanya sekedar untuk menculik anak dari mahasura. jadi jangan bilang kalian takut hanya karena kalian tahu bahwa kekuatan mereka lebih unggul dari kita" ucap panglima siluman ular pada prajurit nya.

Walaupun kekuatan mereka lebih hebat satu langkah di atas kita, tapi jumlah mereka tidak lebih banyak dari kita, jadi jangan takut untuk berhadapan dengan mereka. siapa yang dari kalian juga takut seperti gondela? acungkan tangan. jika takut pulang saja, kita kesini bukan untuk bermain-main jadi sebelum kita memulai penyerangan ini. siapa yang ingin pulang?" sambung panglima dari siluman ular itu dengan nada seolah mengancam.

"Kenapa semuanya hanya diam, jawab" bentak panglima siluman ular tapi tidak ada jawaban sama sekali dari pasukannya.

"Kauu! gondela. kenapa kau tidak pergi dari sini" tanya panglima siluman ular.

"Hamba ingin membantu panglima, hamba tidak ingin pergi dari sini" jawab gondela.

"Bagus berarti kita mulai penyerangan ini sekarang juga," ucap panglima siluman ular yang memimpin pasukan siluman ular.

Ribuan siluman ular pun perlahan maju menuju kerajaan mahasura dengan kekuatan penuh, mereka berkali-kali lipat dari pasukan milik mahasura.

"Shut!"

"Shut!"

"Shut!...."

"Duar!"

"Duar!"

"Duar!"

"Gawat panglima, ada ribuan pasukan siluman ular datang menyerang kerajaan. sepertinya mereka mau membawa tuan mahyoda lagi. karena sebelumnya mereka gagal untuk membawa tuan mahyoda. bagaimana ini kita tidak mungkin bisa menang melawan mereka walaupun dengan pasukan penuh, karena jumlah mereka lebih banyak dari kita panglima" ucap salah satu prajurit kera putih dengan panik.

"Apah! mereka menyerang kerajaan kita. kurang ajar berani-beraninya mereka menyerang kerajaan kita, baiklah kalau begitu siapkan semua pasukan untuk bertempur, dan sisakan tiga atau lima untuk menjaga ratu mayangsari dan tuan mahyoda" perintah panglima gentala.

Dan kita tidak perlu takut dengan mereka, karena kekuatan kita di atas mereka. sambung panglima gentala.

"Baik panglima hamba akan mempersiapkan semua pasukan untuk bertempur melawan mereka" balas salah satu prajurit yang memberitahu.

"Terus siapa sekarang yang menahan mereka di luar?" tanya panglima gentala.

"Ada beberapa prajurit yang menahan serangan mereka di luar panglima. lagi pula pagar gaib yang di buat oleh tuan mahasura tidak mungkin mudah untuk di hancurkan" jawab prajurit itu.

"Bagus kalau begitu sekarang juga kumpulkan semua pasukan untuk bertempur melawan mereka. sementara aku akan mencoba untuk menahan mereka dengan pasukan yang sudah ada, dan jangan lupa beri tahu tuan mahasura soal penyerangan ini. cepat!!" perintah panglima gentala.

"Siap tuan" jawab prajurit.

Panglima gentala pun langsung melesat ke lokasi penyerangan.

"Tuan!..."

"Tuan!..."

"Pulanglah kerajaan dalam keadaan bahaya" panggil prajurit kera putih dengan telepati batin.

"Jleb!" tanpa menunggu lama, mahasura pun muncul tepat di hadapan prajurit yang memanggil nya.

"Ada apa? mengapa kau memanggil ku dengan suara yang bergetar seperti ketakutan" tanya mahasura pada prajurit nya.

"Hormat hamba tuan. sebelumnya hamba ingin meminta maaf tuan, karena sudah menggangu mu. tapi keadaan di sini benar-benar sudah darurat tuan" jawab prajurit.

"Darurat? darurat bagaimana maksudmu, coba jelaskan dengan perlahan" ucap mahasura menenangkan prajurit nya yang masih panik.

"Jadi begini tuan, di luar sana ada serangan dadakan dari pasukan siluman ular terhadap kerajaan kita. makanya hamba di perintahkan oleh panglima gentala untuk memanggil mu tuan" balas prajurit kera putih menjelaskan.

"Jadi begitu. di mana gentala sekarang?" tanya mahasura pada prajurit nya lagi.

"Panglima sedang berusaha menahan serangan mereka sembari menunggu persiapan pasukan tuan" jawab prajurit itu.

"Tapi apa tujuan mereka menyerang kerajaan kita?" tanya mahasura lagi.

"Sepertinya mereka masih menginginkan tuan mahyoda untuk di persembahkan kepada ratu mereka tuan" jawab prajurit itu menduga.

"Cih sepertinya mereka ingin bermain-main denganku. baiklah kau siapkan dulu semua pasukan lalu kita habisi mereka sekarang juga tanpa sisa" perintah mahasura yang sepertinya sudah mulai memuncak emosi nya.

"Baik tuan" jawab prajurit itu singkat.

"Baiklah kalu begitu, kau jaga anak dan istri ku di dalam. dan jangan sampai ada salah satu dari mereka yang berani menyentuh keluargaku sedikit pun" perintah mahasura lagi.

"Siap tuan" jawab prajurit.

"Wus!!"

Mahasura langsung melesat menuju arena pertempuran. sementara prajurit itu juga menghilang menyiapkan pasukan untuk bertempur.

"Jleb!"

"Jleger!"

Petir bergemuruh menyambut kedatangan mahasura. semuanya pun mendadak menghentikan pertempuran nya sejenak karena kedatangan mahasura.

"Pergi dari sini atau kalian akan ku habisi sekarang juga" ancam mahasura ke prajurit siluman ular.

"Heh! kau pikir kami takut dengan ancaman mu itu kera bodoh" jawab panglima siluman ular.

"Aku sama sekali tidak mengancam kalian sama sekali. apa lagi jika tujuan kalian kesini untuk menculik anakku, aku tidak akan segan-segan untuk menghabisi kalian dengan satu serangan" ucap mahasura dengan sungguh-sungguh.

Terpopuler

Comments

Doni Gunawan

Doni Gunawan

selanjutnya

2024-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 glundung pringis
2 Bab 2 di ikuti pocong
3 Bab 3 ikan siluman
4 Bab 4 mengembalikan ikan siluman
5 Bab 5 dikasih batu mustika
6 Bab 6 kenaikan kelas
7 Bab 7 koleksi yang mengangumkan
8 Bab 8 mba kunti
9 Bab 9 healing
10 Bab 10 bertemu mahasura dan kantata
11 Bab 11 mulai berlatih
12 Bab 12 mendoakan arwah penasaran
13 Bab 13 makhluk rendahan
14 Bab 14 Penarikan pedang pusaka
15 Bab 15 mimpi buruk
16 Bab 16 pengganggu
17 Bab 17 kesiangan
18 Bab 18 istanah mahasura
19 Bab 19 penyerangan 1
20 Bab 20 bertarung melawan linggo
21 Bab 21 bersiap menyerang
22 Bab 22 penyerangan 2
23 Bab 23 bantuan dari kantata
24 Bab 24 kekalahan ratu indah sari
25 Bab 25 di tempeli makhluk menyeramkan
26 Bab 26 perjalanan kemah
27 Bab 27 berkemah
28 Bab 28 aneh
29 Bab 29 belum beruntung
30 Bab 30 kedatangan naga waring
31 Bab 31 pulang kerumah
32 Bab 32 sakara
33 Bab 33 kesurupan
34 Bab 34 masuk BK
35 Bab 35 pertarungan pertama
36 Bab 36 menyusuri desa aneh
37 Bab 37 hampir stres
38 Bab 38 bercerita
39 Bab 39 kelulusan
40 Bab 40 tarikan sebuah energi
41 Bab 41 dua penjaga sekaligus
42 Bab 42 bertengkar
43 Bab 43 pulang
44 Bab 44 tersesat
45 Bab 45 menahan tangis
46 Bab 45 oyod mimang
47 Bab 47 belum ada hasil
48 Bab 48 barang bukti
49 Bab 49 alas roban
50 Bab 50 kerajaan macan loreng
51 Bab 51 naga merah
52 Bab 52 maling
53 Bab 53 kekuatan cecep yang sesungguhnya
54 Bab 54 Akhirnya bertemu
55 Bab 55 awal kehancuran
56 Bab 56 bencana
57 Bab 57 kepulangan keempat teman putra yang hilang
58 Bab 58 kepergian sakara
59 Bab 59 menggebu gebu
60 Bab 60 hampir dikubur
61 Bab 61 tak sadarkan diri
62 Bab 62 hilangnya sukma putra
63 Bab 63 harus dipindahkan
64 Bab 64 mendapat solusi
65 Bab 65 titik terang
66 Bab 66 berlanjut
67 Bab 67 hari pertama sekolah
68 Bab 68 suara misterius
69 Bab 69 peresmian
70 Bab 70 kelas baru
71 Bab 71 butuh pertolongan
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 glundung pringis
2
Bab 2 di ikuti pocong
3
Bab 3 ikan siluman
4
Bab 4 mengembalikan ikan siluman
5
Bab 5 dikasih batu mustika
6
Bab 6 kenaikan kelas
7
Bab 7 koleksi yang mengangumkan
8
Bab 8 mba kunti
9
Bab 9 healing
10
Bab 10 bertemu mahasura dan kantata
11
Bab 11 mulai berlatih
12
Bab 12 mendoakan arwah penasaran
13
Bab 13 makhluk rendahan
14
Bab 14 Penarikan pedang pusaka
15
Bab 15 mimpi buruk
16
Bab 16 pengganggu
17
Bab 17 kesiangan
18
Bab 18 istanah mahasura
19
Bab 19 penyerangan 1
20
Bab 20 bertarung melawan linggo
21
Bab 21 bersiap menyerang
22
Bab 22 penyerangan 2
23
Bab 23 bantuan dari kantata
24
Bab 24 kekalahan ratu indah sari
25
Bab 25 di tempeli makhluk menyeramkan
26
Bab 26 perjalanan kemah
27
Bab 27 berkemah
28
Bab 28 aneh
29
Bab 29 belum beruntung
30
Bab 30 kedatangan naga waring
31
Bab 31 pulang kerumah
32
Bab 32 sakara
33
Bab 33 kesurupan
34
Bab 34 masuk BK
35
Bab 35 pertarungan pertama
36
Bab 36 menyusuri desa aneh
37
Bab 37 hampir stres
38
Bab 38 bercerita
39
Bab 39 kelulusan
40
Bab 40 tarikan sebuah energi
41
Bab 41 dua penjaga sekaligus
42
Bab 42 bertengkar
43
Bab 43 pulang
44
Bab 44 tersesat
45
Bab 45 menahan tangis
46
Bab 45 oyod mimang
47
Bab 47 belum ada hasil
48
Bab 48 barang bukti
49
Bab 49 alas roban
50
Bab 50 kerajaan macan loreng
51
Bab 51 naga merah
52
Bab 52 maling
53
Bab 53 kekuatan cecep yang sesungguhnya
54
Bab 54 Akhirnya bertemu
55
Bab 55 awal kehancuran
56
Bab 56 bencana
57
Bab 57 kepulangan keempat teman putra yang hilang
58
Bab 58 kepergian sakara
59
Bab 59 menggebu gebu
60
Bab 60 hampir dikubur
61
Bab 61 tak sadarkan diri
62
Bab 62 hilangnya sukma putra
63
Bab 63 harus dipindahkan
64
Bab 64 mendapat solusi
65
Bab 65 titik terang
66
Bab 66 berlanjut
67
Bab 67 hari pertama sekolah
68
Bab 68 suara misterius
69
Bab 69 peresmian
70
Bab 70 kelas baru
71
Bab 71 butuh pertolongan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!