"Jadi selama ini aku hanya bersama dirimu yang palsu?" tanya putra dengan raut wajah sedikit kecewa karena baru di beri tahu oleh mahasura.
"Benar raden. yang selama ini mendampingi mu adalah belahan diriku. tapi waktu raden belum bisa berjalan, aku lah yang mendampingi mu langsung dengan diriku yang asli" jawab mahasura merasa bersalah.
"Tapi kenapa kau memakai belahan dirimu untuk menjagaku sura" tanya putra lagi.
"Itu semua karena beberapa waktu lalu raden. jadi waktu itu aku dapat kabar dari panglima di kerajaan ku, bahwa telah terjadi serangan dadakan dari golongan siluman ular dengan jumlah besar ke kerajaan ku. dan prajurit kerajaan tidak bisa menghadapinya karena jumlah siluman ular itu lebih banyak dari jumlah prajuritku. dan terus saja bertambah. sehingga aku terpaksa meninggalkan mu untuk membantu prajurit kerajaan. dan akhirnya aku sendiri lah yang harus menghadapinya" jawab mahasura menjelaskan pada putra.
"Serangan? tapi mengapa mereka menyerang mu sura. apa kau punya masalah dengan mereka" tanya putra lagi.
"Seperti nya aku tidak pernah punya masalah dengan siapapun raden" jawab mahasura lagi.
"Terus apa tujuan mereka menyerang kerajaan mu" tanya putra lagi.
"Kalo dari pengakuan ratu mereka, katanya aku sudah membunuh calon suami ratu itu sehingga pernikahan mereka batal terlaksana" jawab mahasura lagi.
"Membunuh? jadi kau sudah membunuh calon suami ratu ular itu sehingga membuat nya marah dan menyerang kerajaanmu begitu" ucap putra.
"Betul raden" balas mahasura.
"Tapi mengapa kau membunuh siluman ular itu sura" tanya putra lagi.
"Sebenarnya aku tidak bermaksud untuk membunuh siluman ular itu. tapi dia lah yang telah memulai nya dulu. jadi begini cerita nya raden"
*flashback on*
"Maaf tuan, tapi aku tidak bisa membawa anak dari raja kera putih itu. karena kera putih itu bukanlah tandingan ku" ucap anak buah siluman ular.
"Haahhh!! dasar bodoh. menculik anak sesama siluman saja kau tidak bisa, apa lagi menculik anak manusia. ucap pangeran siluman ular.
"Maaf tuan, tapi aku sudah berusaha sekuat tenaga. tapi maha'sura bukanlah tandinganku, dia terlalu kuat untuk ku kalahkan tuan, aku hampir saja habis di tangan nya. untung saja aku berhasil melarikan diri darinya"
"Dasar tidak berguna"
"Shut!!"
"Dar!!"
"A.. a... ampun tuan jangan habisi aku"
"Bawa dia ke penjara istana dan siksa dia sampai mati" ucap pangeran siluman ular.
"Baik tuan" jawab prajurit siluman ular lainnya.
"Jangan.... jangan habisi aku, aku masih ingin hidup. ampun, berikan aku satu kesempatan lagi tuan. aku berjanji akan membawa anak dari mahasura untuk mu" ucap anak buah yang gagal menculik anak mahasura.
"Tidak ada kata ampun dari ku, siapapun yang tidak bisa memenuhi keinginan ku, akan ku habisi. cepat bawa dia, dan habisi sekarang juga" jawab pangeran siluman ular itu.
"Baik tuan"
"Cepat kalian serang kerajaan mahasura, dan bawa anaknya kesini. dan jika ada penghalang, habisi saja sekalian" perintah panglima siluman ular pada prajurit kepercayaan nya.
"Baik tuan" jawab prajurit kepercayaan nya singkat.
Mereka pun pergi dengan persiapan yang kurang matang untuk menyerang kerajaan milik mahasura.
"Panglima, sepertinya kita terlalu terburu-buru untuk melakukan penyerangan ini. seharusnya kita mempersiapkan diri dulu supaya kita bisa mengalahkan mereka dan membawa anak dari siluman kera itu" ucap prajurit siluman ular.
"Aahhh! sudah jangan banyak alasan kalo takut lebih baik pergi dari sini. kita di utus pangeran datang kesini untuk bertempur, bukan hanya sekedar untuk menculik anak dari mahasura. jadi jangan bilang kalian takut hanya karena kalian tahu bahwa kekuatan mereka lebih unggul dari kita" ucap panglima siluman ular pada prajurit nya.
Walaupun kekuatan mereka lebih hebat satu langkah di atas kita, tapi jumlah mereka tidak lebih banyak dari kita, jadi jangan takut untuk berhadapan dengan mereka. siapa yang dari kalian juga takut seperti gondela? acungkan tangan. jika takut pulang saja, kita kesini bukan untuk bermain-main jadi sebelum kita memulai penyerangan ini. siapa yang ingin pulang?" sambung panglima dari siluman ular itu dengan nada seolah mengancam.
"Kenapa semuanya hanya diam, jawab" bentak panglima siluman ular tapi tidak ada jawaban sama sekali dari pasukannya.
"Kauu! gondela. kenapa kau tidak pergi dari sini" tanya panglima siluman ular.
"Hamba ingin membantu panglima, hamba tidak ingin pergi dari sini" jawab gondela.
"Bagus berarti kita mulai penyerangan ini sekarang juga," ucap panglima siluman ular yang memimpin pasukan siluman ular.
Ribuan siluman ular pun perlahan maju menuju kerajaan mahasura dengan kekuatan penuh, mereka berkali-kali lipat dari pasukan milik mahasura.
"Shut!"
"Shut!"
"Shut!...."
"Duar!"
"Duar!"
"Duar!"
"Gawat panglima, ada ribuan pasukan siluman ular datang menyerang kerajaan. sepertinya mereka mau membawa tuan mahyoda lagi. karena sebelumnya mereka gagal untuk membawa tuan mahyoda. bagaimana ini kita tidak mungkin bisa menang melawan mereka walaupun dengan pasukan penuh, karena jumlah mereka lebih banyak dari kita panglima" ucap salah satu prajurit kera putih dengan panik.
"Apah! mereka menyerang kerajaan kita. kurang ajar berani-beraninya mereka menyerang kerajaan kita, baiklah kalau begitu siapkan semua pasukan untuk bertempur, dan sisakan tiga atau lima untuk menjaga ratu mayangsari dan tuan mahyoda" perintah panglima gentala.
Dan kita tidak perlu takut dengan mereka, karena kekuatan kita di atas mereka. sambung panglima gentala.
"Baik panglima hamba akan mempersiapkan semua pasukan untuk bertempur melawan mereka" balas salah satu prajurit yang memberitahu.
"Terus siapa sekarang yang menahan mereka di luar?" tanya panglima gentala.
"Ada beberapa prajurit yang menahan serangan mereka di luar panglima. lagi pula pagar gaib yang di buat oleh tuan mahasura tidak mungkin mudah untuk di hancurkan" jawab prajurit itu.
"Bagus kalau begitu sekarang juga kumpulkan semua pasukan untuk bertempur melawan mereka. sementara aku akan mencoba untuk menahan mereka dengan pasukan yang sudah ada, dan jangan lupa beri tahu tuan mahasura soal penyerangan ini. cepat!!" perintah panglima gentala.
"Siap tuan" jawab prajurit.
Panglima gentala pun langsung melesat ke lokasi penyerangan.
"Tuan!..."
"Tuan!..."
"Pulanglah kerajaan dalam keadaan bahaya" panggil prajurit kera putih dengan telepati batin.
"Jleb!" tanpa menunggu lama, mahasura pun muncul tepat di hadapan prajurit yang memanggil nya.
"Ada apa? mengapa kau memanggil ku dengan suara yang bergetar seperti ketakutan" tanya mahasura pada prajurit nya.
"Hormat hamba tuan. sebelumnya hamba ingin meminta maaf tuan, karena sudah menggangu mu. tapi keadaan di sini benar-benar sudah darurat tuan" jawab prajurit.
"Darurat? darurat bagaimana maksudmu, coba jelaskan dengan perlahan" ucap mahasura menenangkan prajurit nya yang masih panik.
"Jadi begini tuan, di luar sana ada serangan dadakan dari pasukan siluman ular terhadap kerajaan kita. makanya hamba di perintahkan oleh panglima gentala untuk memanggil mu tuan" balas prajurit kera putih menjelaskan.
"Jadi begitu. di mana gentala sekarang?" tanya mahasura pada prajurit nya lagi.
"Panglima sedang berusaha menahan serangan mereka sembari menunggu persiapan pasukan tuan" jawab prajurit itu.
"Tapi apa tujuan mereka menyerang kerajaan kita?" tanya mahasura lagi.
"Sepertinya mereka masih menginginkan tuan mahyoda untuk di persembahkan kepada ratu mereka tuan" jawab prajurit itu menduga.
"Cih sepertinya mereka ingin bermain-main denganku. baiklah kau siapkan dulu semua pasukan lalu kita habisi mereka sekarang juga tanpa sisa" perintah mahasura yang sepertinya sudah mulai memuncak emosi nya.
"Baik tuan" jawab prajurit itu singkat.
"Baiklah kalu begitu, kau jaga anak dan istri ku di dalam. dan jangan sampai ada salah satu dari mereka yang berani menyentuh keluargaku sedikit pun" perintah mahasura lagi.
"Siap tuan" jawab prajurit.
"Wus!!"
Mahasura langsung melesat menuju arena pertempuran. sementara prajurit itu juga menghilang menyiapkan pasukan untuk bertempur.
"Jleb!"
"Jleger!"
Petir bergemuruh menyambut kedatangan mahasura. semuanya pun mendadak menghentikan pertempuran nya sejenak karena kedatangan mahasura.
"Pergi dari sini atau kalian akan ku habisi sekarang juga" ancam mahasura ke prajurit siluman ular.
"Heh! kau pikir kami takut dengan ancaman mu itu kera bodoh" jawab panglima siluman ular.
"Aku sama sekali tidak mengancam kalian sama sekali. apa lagi jika tujuan kalian kesini untuk menculik anakku, aku tidak akan segan-segan untuk menghabisi kalian dengan satu serangan" ucap mahasura dengan sungguh-sungguh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Doni Gunawan
selanjutnya
2024-12-31
0