Bab 18 istanah mahasura

"Ayo sura kita berlatih" ajak putra.

"Eeee... sebentar raden aku mau nanya sama nyai dulu" balas mahasura.

"Ohh oke" balas putra.

Mereka pun berbisik-bisik di depan putra.

"Nyai, nyai mau aku latih raden apa? kok tiba-tiba banget sih" tanya mahasura sedikit protes.

"Ya terserah raja saja mau latih raden apa. yang penting raden ada peningkatan. nah nanti kalo raden sudah ada peningkatan, baru aku yang latih lagi" jawab putra.

Tenang saja, raden orang nya cepet paham ko. sambung nyai ambar.

"Ya iya sih cepet paham. ya tapi aku bingung mau latih dia apa, soalnya dia masih kecil nyai. nantinya kalo dia yang aku latih bakal cepet cape, soalnya latihan ku lumayan menguras energi" balas mahasura.

"Tidak apa-apa justru itu bagus. bisa meningkatkan kekuatan nya. ucap nyai ambar lagi.

"Yaudah deh" balas mahasura pasrah.

"Nah gitu dong raja, kalo gitu kan enak. kita bisa saling kasih kekuatan kita untuk raden" ucap nyai ambar lagi.

"Yaudah kalo gitu aku bawa raden dulu yah" ucap mahasura.

Raden, apa raden sudah siap berlatih bersama ku?. sambung mahasura bertanya pada putra.

"Tentu saja siap sura, aku sudah sangat siap" jawab putra.

"Baik kalo begitu silakan raden keluar dengan bentuk sukma raden. agar kita berlatih lebih mudah" perintah mahasura.

Putra pun melepas sukma nya dari raga nya agar lebih mudah untuk berlatih bersama mahasura.

Setelah selesai meraga sukma, putra langsung di bawa pergi oleh mahasura kesebuah tempat yang tentunya itu adalah alam mereka. dan di sana putra akan berlatih.

"Sudah raden, silakan buka mata raden" ucap mahasura.

Putra pun membuka mata nya pelan-pelan dan dia melihat ada sebuah istana yang begitu megah yang dimana seluruh material nya terbuat dari emas.

"Waahhhh!!..... megah nya" ucap putra yang melihat begitu indah nya istana itu.

"Istana siapa ini sura?" tanya putra.

"Ini istana ku raden. bagaimana apa raden suka dengan istana ku?" tanya mahasura bertanya pada putra.

"Suka-suka aku sangat suka kau bawa kesini sura" jawab putra dengan sumringah.

Putra kini memandangi ke sekeliling nya dan dia mengagumi kerajaan mahasura, karena letaknya yang begitu unik, yaitu di atas gunung.

"Hormat hamba baginda raja" ucap dua kera putih seperti mahasura yang menjaga pintu gerbang istana itu sambil menundukan setengah badan nya.

"Beri hormat juga pada raden putra" perintah mahasura pada dua prajurit nya itu.

"Hormat hamba raden" ucap dua kera putih itu pada putra sambil menundukan setengah badanya lagi.

"Iya, iya" jawab putra dengan polosnya.

"Buka gerbang nya" perintah mahasura.

"Baik!" jawab dua kera putih itu berbarengan.

Putra dan mahasura pun masuk kedalam istana itu.

"Silakan duduk dulu raden, aku mau mengambil sesuatu dulu" ucap mahasura.

"Oke" jawab putra singkat.

Selang beberapa menit setelah mahasura pergi, ada dua kera putih yang menghampiri putra dengan membawa sesuatu di tangan nya.

"Silakan di minum raden" ucap kera putih pertama sambil meletakan secangkir air pada nya.

"Iya terima kasih" balas putra.

Kera putih yang satunya pun lalu meletakan makanan yang begitu menggugah selera makan putra.

"Silakan di makan raden" ucap kera yang satunya lagi.

"Terima kasih" balas putra.

Mereka pun pergi meninggalkan putra di ruangan itu sendiri. putra langsung memakan suguhan dari mereka karena begitu menggiurkan nya makanan kerajaan itu.

Beberapa menit kemudian mahasura datang dengan membawa sebuah botol kecil yang entah apa di dalamnya itu.

"Emckh... sura mari makan bersama ku" ucap putra menawari mahasura dengan mulut yang masih mengunyah.

"Oh mari raden habiskan saja, nanti kalo kurang tambah lagi masih banyak kok di belakang" jawab mahasura.

Selang beberapa menit, ada due kera putih lagi yang menghampiri putra dan mahasura. tapi kali ini berbeda, yang satu kecil, dan yang satunya lagi besar. dan yang besar itu di atas kepalanya ada mahkota juga seperti mahasura.

"Asalamualaikum, selamat datang raden" ucap kera yang besar itu sambil memberi hormat pada putra.

"Salam kenal nyai namaku putra" jawab putra memperkenalkan diri pada mereka.

"Sura.. mereka siapa" bisi putra ke mahasura.

"Oh iya raden, aku lupa memberi tahumu. perkenalkan ini istriku mayangsari, dan itu anaku mahyoda" ucap mahasura memperkenalkan anak dan istri nya pada putra.

"Oh jadi selama ini kau sudah menikah dan punya anak ya sura" tanya putra.

"Benar raden aku sudah menikah dan punya anak" jawab mahasura.

"Assalamualaikum kaka, perkenalkan nama aku mahyoda" ucap kera kecil itu sambil menjulurkan tangan nya pada putra.

"Wa'alaikum salam. mahyoda usia kamu berapa" tanya putra dengan polos nya.

"Usia nya 4 tahunan raden" timpal mahasura.

"Senang bisa bertemu dengan mu raden" ucap nyai mayangsari.

"Aku juga senang bisa bertemu dengan mu nyai" balas putra.

"Oh iyah aku lupa kalau ada keperluan. maaf raden aku tinggal ke belakang dulu yah. silakan lanjut saja makannya raden" ucap nyai mayangsari.

"Iya nyai terima kasih" balas putra.

"Ayo yoda kita kebelakang, biarkan raden berbicara dengan ayahmu dulu" ucap nyai mayangsari lagi sambil membawa mahyoda ke belakang.

Setelah selesai makan putra langsung di bawa mahasura ke belakang istana, dan di berikan sebuah botol yang sempat di pegang mahasura waktu dia makan tadi.

"Wahhh!!..... indah sekali" ucap putra sambil memandangi sekeliling belakang istana itu.

"Sura, apa di sini tempat berlatih kita nanti?" tanya putra.

"Benar raden. di sinilah kita akan berlatih bersama" jawab mahasura.

"Em... ini untuk apa yah sura?" tanya putra lagi sambil melihat botol yang di berikan oleh mahasura.

"Itu adalah ramuan khas istana ini raden. itu berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh raden, agar tidak mudah lelah saat berlatih nanti" jawab nya.

"Terus aku minum nya kapan, dan berapa kali sehari?" tanya putra lagi.

"Itu terserah raden, mau minum itu berapa kali sehari. tapi itu di minum saat raden akan berlatih saja. baik berlatih bersama ku, maupun berlatih dengan nyai ambar" jawab mahasura.

"Baiklah kapan kita akan mulai berlatih?" tanya putra.

"Sebaik nya besok. karena hari ini cuaca tidak memungkinkan untuk kita berlatih" balas mahasura.

Memang benar cuaca di atas gunung itu terbilang sedang buruk. karena berkabut dan badai mulai turun perlahan-lahan.

"Jadi kita mau kemana dong sura" tanya putra lagi.

"Hari ini kita akan berkeliling-keliling dulu agar raden semakin paham dan terbiasa di alam kita" jawab mahasura.

"Benarkah! kalo begitu ayo kita berangkat sekarang sura" ajak putra sangat bersemangat.

Putra pun berangkat dengan mahasura untuk sekedar jalan-jalan saja mengelilingi alam mereka.

"Sura, tujuan pertama kita mau kemana?" tanya putra.

"Pertama-tama kita akan mengunjungi tempat yang biasa aku gunakan untuk bersemedi dulu raden. lalu setelah nya kita akan mengunjungi adik seperguruanku" jawab mahasura.

Tidak jauh dari letak istana mahasura. tempat yang biasa di pakai mahasura untuk bersemedi sudah di depan mata.

Beberapa saat kemudian sampai lah mereka di sebuah goa yang biasa di pakai mahasura untuk bersemedi. dan putra sangat berantusias sekali ingin melihat isi dari dalam goa itu.

"Nah ini dia tempat nya raden" ucap mahasura.

"Ohh! ini tempat yang biasa kau pakai untuk bersemedi sura" ucap putra.

"Benar raden ini tempat nya" balas mahasura.

Mahasura pun membuka pagar gaib yang di buat nya.

"Mari masuk raden" ajak mahasura.

Mereka berdua pun masuk ke dalam goa tempat mahasura bersemedi. di sana putra merasakan sebuah tekanan energi yang begitu besar bergesekan dengan energi murni milik nya.

"Energi apa ini sura? mengapa kuat sekali" tanya putra.

"Ini adalah energi alam yang biasa aku serap saat bersemedi raden" jawab putra.

"Ohh! pantas saja energi nya besar sekali" balas putra.

Di sebuah sisi goa, putra melihat sebuah ruangan, yang hampir sama seperti kamar jika di alam manusia dan dia pun terdorong oleh rasa penasaran nya pada ruangan itu, sehingga putra masuk untuk melihat isi dari dalam ruangan tersebut.

Dan betapa terkejut nya dia saat melihat di dalam ruangan itu ada mahasura yang sedang bersemedi di dalam nya.

Hah!! mahasura!? terus yang tadi bersama ku itu siapa kalo mahasura ada di sini? batin putra bertanya-tanya.

"Syukurlah ternyata raden ada di sini. aku tadi mencari raden kemana-mana, kirain raden keluar karena tidak kuat menerima tekanan energi alam yang ada di sini" ucap mahasura yang membawa putra ke tempat itu.

Sementara mahasura yang satunya lagi yang sedang bersemedi, mengakhiri semedi nya karena suara putra dan mahasura yang ada di samping nya mengganggu semedi nya.

"Raden, maaf sudah membuat mu kebingungan" ucap mahasura yang tadi bersemedi.

Ini adalah diriku yang asli raden, dan yang di samping mu itu adalah diriku yang lain. sambung mahasura yang ada di depan putra.

"Maksudmu bagaimana sura?, aku tidak paham" ucap putra.

"Jadi begini raden, sebenar nya aku sudah lama ingin memberi tahumu tentang ini. tapi waktu nya belum tepat. dan sepertinya hari ini lah waktu yang tepat. sebenar nya aku memiliki ajian belah raga/diri raden, jadi aku bisa membelah diriku menjadi lima raden. layak nya sri baduga maharaja dewataprana. atau yang biasa di sebut juga sebagai prabu siliwangi. tapi aku hanya bisa membelah diriku sebanyak lima saja, tidak seperti beliau yang bisa mebelah dirinya menjadi tujuh raden" ucap mahasura menjelaskan.

Dan yang selama ini bersama mu adalah diriku yang kedua, yang di samping mu itu. diriku yang asli adalah yang ini yang ada di hadapan mu sekarang. memang sulit untuk membedakan nya. tapi belahan diriku yang lain lebih banyak memiliki kelemahan. dan itu bisa raden lihat beberapa waktu lalu saat aku berhadapan dengan laksmi maupun makhluk yang pernah mengganggumu. sambung mahasura lagi menjelaskan.

Terpopuler

Comments

Doni Gunawan

Doni Gunawan

lanjutkan lagi

2024-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 glundung pringis
2 Bab 2 di ikuti pocong
3 Bab 3 ikan siluman
4 Bab 4 mengembalikan ikan siluman
5 Bab 5 dikasih batu mustika
6 Bab 6 kenaikan kelas
7 Bab 7 koleksi yang mengangumkan
8 Bab 8 mba kunti
9 Bab 9 healing
10 Bab 10 bertemu mahasura dan kantata
11 Bab 11 mulai berlatih
12 Bab 12 mendoakan arwah penasaran
13 Bab 13 makhluk rendahan
14 Bab 14 Penarikan pedang pusaka
15 Bab 15 mimpi buruk
16 Bab 16 pengganggu
17 Bab 17 kesiangan
18 Bab 18 istanah mahasura
19 Bab 19 penyerangan 1
20 Bab 20 bertarung melawan linggo
21 Bab 21 bersiap menyerang
22 Bab 22 penyerangan 2
23 Bab 23 bantuan dari kantata
24 Bab 24 kekalahan ratu indah sari
25 Bab 25 di tempeli makhluk menyeramkan
26 Bab 26 perjalanan kemah
27 Bab 27 berkemah
28 Bab 28 aneh
29 Bab 29 belum beruntung
30 Bab 30 kedatangan naga waring
31 Bab 31 pulang kerumah
32 Bab 32 sakara
33 Bab 33 kesurupan
34 Bab 34 masuk BK
35 Bab 35 pertarungan pertama
36 Bab 36 menyusuri desa aneh
37 Bab 37 hampir stres
38 Bab 38 bercerita
39 Bab 39 kelulusan
40 Bab 40 tarikan sebuah energi
41 Bab 41 dua penjaga sekaligus
42 Bab 42 bertengkar
43 Bab 43 pulang
44 Bab 44 tersesat
45 Bab 45 menahan tangis
46 Bab 45 oyod mimang
47 Bab 47 belum ada hasil
48 Bab 48 barang bukti
49 Bab 49 alas roban
50 Bab 50 kerajaan macan loreng
51 Bab 51 naga merah
52 Bab 52 maling
53 Bab 53 kekuatan cecep yang sesungguhnya
54 Bab 54 Akhirnya bertemu
55 Bab 55 awal kehancuran
56 Bab 56 bencana
57 Bab 57 kepulangan keempat teman putra yang hilang
58 Bab 58 kepergian sakara
59 Bab 59 menggebu gebu
60 Bab 60 hampir dikubur
61 Bab 61 tak sadarkan diri
62 Bab 62 hilangnya sukma putra
63 Bab 63 harus dipindahkan
64 Bab 64 mendapat solusi
65 Bab 65 titik terang
66 Bab 66 berlanjut
67 Bab 67 hari pertama sekolah
68 Bab 68 suara misterius
69 Bab 69 peresmian
70 Bab 70 kelas baru
71 Bab 71 butuh pertolongan
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 glundung pringis
2
Bab 2 di ikuti pocong
3
Bab 3 ikan siluman
4
Bab 4 mengembalikan ikan siluman
5
Bab 5 dikasih batu mustika
6
Bab 6 kenaikan kelas
7
Bab 7 koleksi yang mengangumkan
8
Bab 8 mba kunti
9
Bab 9 healing
10
Bab 10 bertemu mahasura dan kantata
11
Bab 11 mulai berlatih
12
Bab 12 mendoakan arwah penasaran
13
Bab 13 makhluk rendahan
14
Bab 14 Penarikan pedang pusaka
15
Bab 15 mimpi buruk
16
Bab 16 pengganggu
17
Bab 17 kesiangan
18
Bab 18 istanah mahasura
19
Bab 19 penyerangan 1
20
Bab 20 bertarung melawan linggo
21
Bab 21 bersiap menyerang
22
Bab 22 penyerangan 2
23
Bab 23 bantuan dari kantata
24
Bab 24 kekalahan ratu indah sari
25
Bab 25 di tempeli makhluk menyeramkan
26
Bab 26 perjalanan kemah
27
Bab 27 berkemah
28
Bab 28 aneh
29
Bab 29 belum beruntung
30
Bab 30 kedatangan naga waring
31
Bab 31 pulang kerumah
32
Bab 32 sakara
33
Bab 33 kesurupan
34
Bab 34 masuk BK
35
Bab 35 pertarungan pertama
36
Bab 36 menyusuri desa aneh
37
Bab 37 hampir stres
38
Bab 38 bercerita
39
Bab 39 kelulusan
40
Bab 40 tarikan sebuah energi
41
Bab 41 dua penjaga sekaligus
42
Bab 42 bertengkar
43
Bab 43 pulang
44
Bab 44 tersesat
45
Bab 45 menahan tangis
46
Bab 45 oyod mimang
47
Bab 47 belum ada hasil
48
Bab 48 barang bukti
49
Bab 49 alas roban
50
Bab 50 kerajaan macan loreng
51
Bab 51 naga merah
52
Bab 52 maling
53
Bab 53 kekuatan cecep yang sesungguhnya
54
Bab 54 Akhirnya bertemu
55
Bab 55 awal kehancuran
56
Bab 56 bencana
57
Bab 57 kepulangan keempat teman putra yang hilang
58
Bab 58 kepergian sakara
59
Bab 59 menggebu gebu
60
Bab 60 hampir dikubur
61
Bab 61 tak sadarkan diri
62
Bab 62 hilangnya sukma putra
63
Bab 63 harus dipindahkan
64
Bab 64 mendapat solusi
65
Bab 65 titik terang
66
Bab 66 berlanjut
67
Bab 67 hari pertama sekolah
68
Bab 68 suara misterius
69
Bab 69 peresmian
70
Bab 70 kelas baru
71
Bab 71 butuh pertolongan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!