Eps.4

Arkana kini sudah memasuki usia Sekolah Dasar, masih sama seperti dulu, Arkana bersekolah di pesantren milik kakeknya itu.

Hari ini Umi dan Papa, orangtua Almarhum suami Nisa datang berkunjung ke Indonesia. Seperti sebelum-sebelumnya, ini adalah jadwal Umi dan Papa menengok cucu pertama dari anak pertamanya pula. Arkana yang memiliki wajah mirip sekali dengan Almarhum ayahnya itu, di anggap sebagai pengganti sosok Alfath oleh Umi dan Papa.

Umi dan Papa selalu diterima baik oleh keluarga Nisa, begitu juga dengan Nisa, Nisa masih menganggap Umi dan Papa adalah mertua baginya, dan masih memperlakukannya layaknya orangtuanya sendiri.

"Umi, Papaaa.. kok tidak bilang sih akan kemari? Kan bisa Nisa dan Arka yang jemput ke Bandara.." ucap Nisa sembari menyuguhi teh hangat dan beberapa camilan di meja tamu

"Tidak apa-apa, tidak usah repot-repot naaakk.." jawab Umi dengan ramah, dan senyum khas diwajahnya

"Iya, kami sangat tidak sabar untuk datang kemari setiap bulannya untuk menengok kalian..." lanjut ucap Papa, dengan nada bule yang tak bisa ia hilangkan

"Terimakasih ya Umi, Papa.. Semoga Allah senantiasa memberikan kalian kesehatan.. Aamiin" ucap Nisa sembari duduk disamping Umi

"Aamiin.." ucap Umi dan Papa berbarengan

*****

Arkana masih belajar dalam kelasnya, Umi dan Papa jadi menunggu.

Umi dan Papa selalu mengajak Arkana untuk berjalan-jalan, jika datang ke Indonesia untuk menengok cucunya itu, membuat Arkana sangat senang dengan setiap kedatangan Oma dan Opa nya itu. Arkana juga selalu diajak menginap di apartement milik keluarga Oma dan Opa nya itu.

Siang hari, sebelum memasuki waktu dzuhur. Umi dan Papa sudah di hidangkan makan siang oleh Nisa yang dibantu oleh asisten rumah tangga.

Umi dan Papa masih duduk di teras rumah, tepatnya dihalaman belakang.

"Umi, Papa.. apa mau makan siang sekarang?" tanya Nisa yang menghampiri ke halaman belakang rumah

"Tidak.. nanti saja.." jawab Papa dengan cepat

Nisa duduk disamping Umi yang sibuk memainkan ponselnya sedari tadi.

"Umi... Papa.." ucap Nisa sembari memandang Umi dan Papa bergantian

Seketika Papa kembali duduk, dengan wajah yang kini berubah menjadi serius.

Begitu juga dengan Umi, Umi mengangkat kepalanya, menatap lembut Ibu dari cucunya itu.

"Ada apa Nak?" ucap Umi dengan logat khas Melayunya, tetap dengan tatapan lembut yang melekat

"Arkana ingin sekali kerumah yang di Surabaya, Umi.. Papa.." ucap Nisa membuka obrolannya

"Yaaa memang sudah seharusnya dia tahu.." jawab Papa dengan santai

"Coba diajak kesana aja, Nis.." ucap Umi sembari memegang tangan Nisa

"Nisa masih belum yakin Umi.." jawab Nisa sembari menundukan pandangannya

"Bismillah.. yakinkan hati mu sayang.." ucap Umi dengan sangat lembut, dan tatapan yang melekat

"Ajak Arka juga ke makam Alfath, Alfath pasti senang..." ucap Papa

"Papa yakin, kamu wanita kuat Nisa..." lanjut Papa sembari ikut memegang tangan Nisa

Nisa selalu berziarah ke makam Alfath ketika akan puasa Ramadhan dan Idul Fitri. Tak bisa ia setiap waktu kesana, karena memang sangat jauh. Arkana berziarah ke makam Alfath sewaktu masih kecil, dan sekarang belum pernah Nisa ajak kembali karena takut ingin pulang kerumah Ayahnya itu.

******

Jam sudah menunjukan waktu pulang sekolah, Arkana kembali kerumah dengan tas yang ia bawa dan masih menggunakan seragam lengkap. Ia tahu bahwa Opa dan Oma nya sudah datang, karena mobil mereka terparkir didepan rumah.

Arkana begitu girang, ia melangkahkan kakinya dengan bersemangat, sembari sedikit berloncat-loncat juga.

"Omaaa... Opaaa..." ucap Arkana ketika melihat sosok Oma dan Opa nya sedang duduk dihalaman belakang rumahnya

Seketika Umi dan Papa langsung menoleh kearah sumber suara yang berteriak itu. Papa dengan semangat berdiri dan memasang badan seperti akan berpelukan.

Yaaa Arkana adalah cucu kesayangan Umi dan Papa, karena cucu pertama juga satu-satunya, karena Shaina adik Almarhum Alfath belum juga memiliki keturunan hingga saat ini.

Wajah Arkana juga sangat mirip dengan Almarhum ayahnya, Alfath. Membuat Umi dan Papa merasakan sebagai gantinya Alfath.

"Opaaa...." ucap Arkana lalu memeluk tubuh tua renta kakenya itu

"Hallooo sayaaang.." jawab Papa dengan sangat bersemangat

Seketika Umi ikut menghampiri, dan bersalaman dengan cucunya itu. Arkana lalu bergantian menyalami Ibunya.

"Oma Opa.. kapan Arkana diajak ke rumah Oma Opa lagi? Arkana pengen main salju..." ucap Arkana tiba-tiba

"Boleh dong sayang, kapanpun Arkana mau ayooo..." jawab Umi dengan sangat gembira

"Come on.. kapanpun kamu mau" ucap Papa menambahi

"Yeyeyeeee..." teriak Arkana sembari loncat-loncat bahagia

Umi kembali duduk disamping Nisa, dan membuka ponselnya mengabadikan Arkana dengan kamera ponselnya itu.

"Nis, liburan sekarang Arkana ajak ke Inggris yaaa? Sebenarnya Umi juga ingin Arkana berkunjung ke Malaysia.." Ucap Umi seakan meminta izin

"Iyaa Nis.. Papa ingin sekali Arkana ke Inggris dan Malaysia bertemu dengan keluarga kami disana.." ucap Papa yang ikut duduk kembali dikursinya setelah Arkana berlalu meninggalkan kami untuk berganti pakaian

"Kamu juga ikutlaaah.. Setelah kepergian Alfath kamu belum lagi bertemu dengan keluarga besar kami kaaan?" lanjut Papa

"Insya Allah ya Paaa... Umi.. Kalau Arkana mau diajak kesana silahkan saja, Nisa tidak melarang" jawab Nisa

"Ya sudah, libur kenaikan kelas sekarang Arkana kami jemput yaaa Nis?" ucap Umi tiba-tiba mengagetkan

Nisa hanya mengangguk, sebenarnya ia belum bisa memutuskan secepat itu untuk memberi izin anaknya pergi, karena Nisa tahu bahwa Nisa dan Arkana akan berjauhan sementara. Tapi hati Nisa belum siap. Nisa pun ingin membicarakan ini dulu dengan Aba, apakah boleh ia ikut ke Inggris dan bertemu keluarga besar Almarhum suaminya itu atau tidak, keluarga yang tidak semua menyukai Nisa, dengan penampilan Nisa yang seperti ini tidak jarang mereka mempermasalahkan penampilan itu.

Terpopuler

Comments

Fatma Ningsih

Fatma Ningsih

perempuan yg punya prinsip

2021-06-08

0

Happyy

Happyy

😍😍😍

2021-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 Suara dari Annisa Eps.1
2 Eps. 2
3 Eps. 3
4 Eps.4
5 Eps.5
6 Eps. 6
7 Eps. 7
8 Eps. 8
9 Eps. 9
10 Eps. 10
11 Eps. 11
12 Eps. 12
13 Eps. 13
14 Eps. 14
15 Eps. 15
16 Eps. 16
17 Eps. 17
18 Eps. 18
19 Eps. 19
20 Eps. 20
21 Eps. 21
22 Eps. 22
23 Eps. 23
24 Eps. 24
25 Eps. 25
26 Eps. 26
27 Eps. 27
28 Eps. 28
29 Eps. 29
30 Eps. 30
31 Eps. 31
32 Eps. 32
33 Eps. 33
34 Eps. 34
35 Eps. 35
36 Eps. 36
37 Eps. 37
38 Eps. 38
39 Eps. 39
40 Eps. 40
41 Eps. 41
42 Eps. 41
43 Eps. 42
44 Eps. 43
45 Eps. 44
46 Eps. 45
47 Eps. 46
48 Eps. 47
49 Eps. 48
50 Eps. 49
51 Eps. 50
52 Eps. 51
53 Eps. 52
54 Eps. 53
55 Eps. 54
56 Eps. 55
57 Eps. 56
58 Eps. 57
59 Eps. 58
60 Eps. 59
61 Eps. 60
62 Eps. 61
63 Eps. 62
64 Eps. 63
65 Eps. 64
66 Eps. 65
67 Eps. 66
68 Eps. 67
69 Eps. 68
70 Eps. 69
71 Eps. 70
72 Eps. 71
73 Eps. 72
74 Eps. 73
75 Eps. 74
76 Eps. 75
77 Eps. 76
78 Eps. 77
79 Eps. 78
80 Eps. 79
81 Eps. 80
82 Eps. 81
83 Eps. 82
84 Eps.83
85 Eps. 84
86 Eps. 85
87 Eps. 86
88 Eps. 87
89 Eps. 88
90 Eps. 89
91 Eps. 90
92 Eps. 91
93 Eps.92
94 Eps. 93
95 Eps. 94
96 Eps. 95
97 Eps. 96
98 Eps. 97
99 Eps. 98
100 Eps. 99
101 Eps. 100
102 EPILOG I
103 EPILOG II
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Suara dari Annisa Eps.1
2
Eps. 2
3
Eps. 3
4
Eps.4
5
Eps.5
6
Eps. 6
7
Eps. 7
8
Eps. 8
9
Eps. 9
10
Eps. 10
11
Eps. 11
12
Eps. 12
13
Eps. 13
14
Eps. 14
15
Eps. 15
16
Eps. 16
17
Eps. 17
18
Eps. 18
19
Eps. 19
20
Eps. 20
21
Eps. 21
22
Eps. 22
23
Eps. 23
24
Eps. 24
25
Eps. 25
26
Eps. 26
27
Eps. 27
28
Eps. 28
29
Eps. 29
30
Eps. 30
31
Eps. 31
32
Eps. 32
33
Eps. 33
34
Eps. 34
35
Eps. 35
36
Eps. 36
37
Eps. 37
38
Eps. 38
39
Eps. 39
40
Eps. 40
41
Eps. 41
42
Eps. 41
43
Eps. 42
44
Eps. 43
45
Eps. 44
46
Eps. 45
47
Eps. 46
48
Eps. 47
49
Eps. 48
50
Eps. 49
51
Eps. 50
52
Eps. 51
53
Eps. 52
54
Eps. 53
55
Eps. 54
56
Eps. 55
57
Eps. 56
58
Eps. 57
59
Eps. 58
60
Eps. 59
61
Eps. 60
62
Eps. 61
63
Eps. 62
64
Eps. 63
65
Eps. 64
66
Eps. 65
67
Eps. 66
68
Eps. 67
69
Eps. 68
70
Eps. 69
71
Eps. 70
72
Eps. 71
73
Eps. 72
74
Eps. 73
75
Eps. 74
76
Eps. 75
77
Eps. 76
78
Eps. 77
79
Eps. 78
80
Eps. 79
81
Eps. 80
82
Eps. 81
83
Eps. 82
84
Eps.83
85
Eps. 84
86
Eps. 85
87
Eps. 86
88
Eps. 87
89
Eps. 88
90
Eps. 89
91
Eps. 90
92
Eps. 91
93
Eps.92
94
Eps. 93
95
Eps. 94
96
Eps. 95
97
Eps. 96
98
Eps. 97
99
Eps. 98
100
Eps. 99
101
Eps. 100
102
EPILOG I
103
EPILOG II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!