Dia Datang Kembali

Dia Datang Kembali

Pertemuan Di Bandara

Seorang lelaki tampan sedang duduk disebuah bandara, Ia sedang menanti kedatangan seseorang disana. Tidak lama kemudian seseorang pun memanggilnya.

"Rangga!," panggil seorang perempuan muda.

Rangga pun menoleh ke arah seseorang yang memanggilnya dengan jelas.

"Tania," sahut Rangga.

Rangga pun mendekati perempuan yang bernama Tania tersebut. Rangga tersenyum dan memeluknya dengan hangat. Pelukan Rangga pun dibalas oleh Tania.

Tania Merupakan kekasih Rangga. Mereka sudah menjalani hubungan selama dua tahun. Tania bekerja sebagai manager di salah satu perusahaan milik keluarga Rangga.

"Kamu kenapa lama sekali sampainya?," tanya Rangga penuh gembira.

"Ia sayang, ada sedikit masalah," jawab Tania.

"Ya sudah, tidak apa-apa sayang, yang penting kamu selamat sampai disini," kata Rangga.

Tania menjawab Rangga dengan senyuman.

Rangga pun segera membawa barang-barang milik Tania menuju parkiran dimana supir pribadi Rangga sudah menunggu.

Sembari berjalan dengan obrolan santai dengan Tania, tiba-tiba mata Rangga terbelalak ke arah pintu keluar dari salah satu bandara. Ia melihat seorang gadis yang berpacaran cantik nan menawan. Ia pun seperti mengenal gadis tersebut.

Seketika Rangga sadar, bahwa gadis itu adalah Alya, gadis yang pernah ia taksir pada masa SMA, gadis yang membuatnya tergila-gila, bahkan hingga saat ini ia masih menyukai gadis itu.

Tanpa pikir panjang, ia segera mengejar gadis tersebut. Ia bahkan tidak lagi memperdulikan Tania yang seorang diri dengan barang bawaannya.

Tania pun kaget dengan mimik penuh tanda tanya.

"Kenapa Rangga tiba-tiba berlari kencang? apa yang sedang dikejarnya?," Tania bergumam.

Rangga terus mencari keberadaan gadis tadi. Dengan nafas yang tersengal-sengal, Rangga melihat sekelilingnya. Ia pun melihat Alya memasuki sebuah mobil toyota alphard berwarna putih.

Tanpa aba-aba Rangga mengejarnya. Meskipun sudah berlari sekuat tenaga, Rangga tidak dapat mengejar mobil tersebut. Akan tetapi, Rangga pun sudah teryakini bahwa gadis yang masuk ke mobil tadi adalah Alya Revalina, gadis yang sampai ini membuatnya merasa bersalah dan menyesal.

Aku yakin itu adalah Alya. Astaga Alya, aku tidak menyangka, selama enam tahun kita tidak bertemu akhirnya aku dapat melihatmu lagi. Aku yakin itu kamu Al. Aku benar-benar sangat merindukanmu. Batin Rangga.

Rangga terlihat kebingungan harus melakukan apa? sebab dia teringat kalau Tania tadi ia tinggalkan diparkiran hanya karena dirinya fokus mengejar gadis yang bernama Alya tersebut.

Kalau aku mengejar mobil itu, mungkin aku akan kehilangan jejaknya karena aku harus menunggu supirku yang lain menjemputku. Tapi jika aku tidak mengejarnya, bisa-bisa aku akan kehilangan jejak Alya seperti selama ini. Batin Rangga kebingungan.

Tidak lama kemudian, Terdengar suara nada dering panggilan telepon dari ponsel Rangga yang ia sakui. Ia pun mengangkat panggilan tersebut.

"Halo sayang," jawab Rangga.

"Kamu dimana sayang? aku sudah lama menunggu," Tania menggerutu.

"Ia sayang, maafin aku ya, aku ada urusan sebentar. Ini aku on the way menghampiri kamu kok," kata Rangga.

"Oke deh sayang, aku tunggu," kata Tania.

Panggilan berakhir.

Langkah kaki Rangga sudah mendekati Tania.

"Kamu kemana saja sih sayang? Kenapa tiba-tiba lari seperti mengejar sesuatu?," tanya Tania keheranan.

"Ia sayang, aku tadi lihat ada seseorang yang mirip dengan temanku, teman lama sayang," jawab Rangga.

"Laki-laki atau perempuan?," tanya Tania mengintrogasi.

"Laki-laki sayang," jawab Rangga.

"Awas ya!," kata Tania mengancam.

"Ia sayang, aku tidak akan berani berbuat macam-macam," kata Rangga tersenyum.

Mereka menaiki mobil sedan berwarna hitam tersebut dengan duduk berdampingan dikursi belakang.

Disisi lain, Alya yang sedang berada didalam mobil terlihat membuka kaca mobil dari tempat duduknya. Ia menikmati udara segar sepanjang perjalanan.

Ini adalah pertama kali bagi Alya pulang ke rumah semenjak ia mengejar bangku kuliah di Singapura. Ia memang tidak pernah pulang, sesekali orang tua dan keluarganya lah yang menjenguknya disana.

Alya menghabiskan waktu selama tiga tahun untuk menyelesaikan bangku kuliahnya, sisanya dia bekerja disalah satu perusahaan swasta kenamaan dinegara tersebut.

Tujuan Alya pulang adalah ia ingin menetap di Indonesia, ia sudah bosan tinggal berlama-lama di negara orang.

Hanya membutuhkan jarak sekitar 45 menit ke rumah Alya yang baru. Orang tua Alya memang memutuskan menjual rumah mereka yang lama dan pindah ke rumah baru. Hal ini dilakukan supaya ayah Alya dapat bekerja lebih dekat dengan perusahaan mereka.

Hal itu juga lah yang membuat Rangga susah untuk bisa mencari informasi tentang keberadaan Alya.

45 menit telah berlalu, kini Alya sudah sampai dirumah. Ia sudah tidak sabar untuk memeluk Ayah, ibu, dan kakak laki-lakinya yang bernama Arief.

Alya keluar dari pintu mobil, melangkah dengan cepat menuju rumah.

"pah, mah, kak," kata Alya sembari memeluk ketiga orang yang ia sayangi itu.

Mereka berpelukan hangat. Benar-benar keluarga yang harmonis.

"Bagaimana penerbangannya? Apakah berjalan dengan lancar nak?," tanya ayah Alya yang bernama pak Danu.

"Lancar kok pah. Hanya saja, aku kesal kenapa papah, mamah, baik bang Arief tidak menjemput ku ke Bandara?," kata Alya menggerutu.

"Ia nak, maafkan kami. Hari ini ada pertemuan keluarga, dimana papah, mamah dan bang Arief harus hadir?," kata ayah Alya.

"Hm, ya sudah pah, tidak apa-apa?," kata Alya.

"Sudah, kamu tidak perlu manyun begitu. Yang terpenting kamu bisa selamat sampai dirumah ini," kata Arief.

Alya pun merubah mimiknya. Kini ia sudah tersenyum.

"Sudah waktunya makan siang nih, Alya pasti lapar. Mamah sudah masak semua masakan kesukaan kamu lho," kata ibu Alya yang bernama Riska.

Bu Riska merangkul Alya dengan lembut dan menuntunnya ke meja makan. Pak Danu pun mengikuti langkah keduanya sedangkan Arief terlebih dahulu membawakan barang-barang Alya menuju kamar.

"Rumah kita cukup luas dan besar ya mah, ditambah suasananya juga lebih segar, banyak tanaman dan bunga," kata Alya menjelaskan pandangannya.

Ini Memang pertama kali bagi Alya menginjakan kaki dirumah tersebut. Memang rumah Alya saat ini dibeli ketika dirinya baru memasuki bangku kuliah.

Alya banyak mengeluarkan senyum sumringah saat bersama orang tua dan kakak laki-lakinya saat mereka mengobrol bersama.

"Al, kamu pasti lelah dalam perjalanan, ayo abang antar ke kamar," kata Arief.

"Ia benar, kamu sebaiknya segera beristirahat," kata bu Riska.

"Baik mah. Aku kek kamar duluan pah mah," kata Alya meninggalkan kedua orang tuanya di meja makan.

Arief berjalan berdampingan dengan Alya menuju ruang lantai atas. Arief memang sengaja memilih kamar untuk ditempati Alya dilantai atas karena kamar disana lebih luas dari pada kamar yang tersisa dilantai bawah.

"Ini kamar kamu dek, segeralah beristirahat!," kata Rangga.

"Baik bang," kata Alya menurut.

Arief meninggalkan kamar dengan menutup pintu dengan pelan sedangkan Alya langsung beristirahat.

Episodes
1 Pertemuan Di Bandara
2 Mencari Tahu
3 Hari Pertama Ke Kantor
4 Merenung
5 Hari Yang Ditunggu
6 Bertemu
7 Mengingat Kembali
8 Mengingat Kembali 2
9 Kehilangan
10 Kembali Bertemu
11 Ingin Berbicara
12 Meminta Bertemu
13 Mengantar Pulang
14 Rumah Alya
15 Menginap
16 Berangkat Bersama
17 Hotel Milik Rangga
18 Makan Bersama Rangga
19 Terluka
20 Bersikap Manja
21 Terkejut
22 Menuju Rumah Sakit
23 Membawa Rangga Pulang
24 Isi Hati Rangga
25 Memberi perhatian
26 Membesuk Rangga
27 Bimbang
28 Membesuk Rangga 2
29 Mendapat Laporan
30 Kedatangan Ryan
31 Marah
32 Meminta Penjelasan
33 Permintaan Dari Rangga
34 Meminta Izin
35 Vila Milik Rangga
36 Tidur Se-ranjang
37 Keseruan Rangga Dan Alya
38 Penasaran
39 Bernyanyi
40 Geram
41 Menghasut
42 Menolak
43 Membelikan Sesuatu
44 Khawatir
45 Mengakui Kesalahan
46 Meminta Penjelasan
47 Meminta Penjelasan 2
48 Memberi Jawaban
49 Memberi Penjelasan
50 Tidak Menyangka
51 Ketahuan
52 Memberi penjelasan 2
53 Mendapat Solusi
54 Bertanya
55 Menemui Ayah Rangga
56 Membujuk
57 Keceplosan
58 Memulai Perjalanan
59 Tidak Disangka
60 Taman Bunga
61 Kebersamaan Alya Dan Rangga
62 Kemarahan Tania
63 Kekesalan Alya
64 Mencari
65 Penasaran
66 Rencana Rangga
67 Kesulitan
68 Diluar Dugaan
69 Berterus Terang
70 Terbongkar
71 Bertemu Alya
72 Sakit
73 Kejujuran Rangga
74 Perasaan Ryan
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Pertemuan Di Bandara
2
Mencari Tahu
3
Hari Pertama Ke Kantor
4
Merenung
5
Hari Yang Ditunggu
6
Bertemu
7
Mengingat Kembali
8
Mengingat Kembali 2
9
Kehilangan
10
Kembali Bertemu
11
Ingin Berbicara
12
Meminta Bertemu
13
Mengantar Pulang
14
Rumah Alya
15
Menginap
16
Berangkat Bersama
17
Hotel Milik Rangga
18
Makan Bersama Rangga
19
Terluka
20
Bersikap Manja
21
Terkejut
22
Menuju Rumah Sakit
23
Membawa Rangga Pulang
24
Isi Hati Rangga
25
Memberi perhatian
26
Membesuk Rangga
27
Bimbang
28
Membesuk Rangga 2
29
Mendapat Laporan
30
Kedatangan Ryan
31
Marah
32
Meminta Penjelasan
33
Permintaan Dari Rangga
34
Meminta Izin
35
Vila Milik Rangga
36
Tidur Se-ranjang
37
Keseruan Rangga Dan Alya
38
Penasaran
39
Bernyanyi
40
Geram
41
Menghasut
42
Menolak
43
Membelikan Sesuatu
44
Khawatir
45
Mengakui Kesalahan
46
Meminta Penjelasan
47
Meminta Penjelasan 2
48
Memberi Jawaban
49
Memberi Penjelasan
50
Tidak Menyangka
51
Ketahuan
52
Memberi penjelasan 2
53
Mendapat Solusi
54
Bertanya
55
Menemui Ayah Rangga
56
Membujuk
57
Keceplosan
58
Memulai Perjalanan
59
Tidak Disangka
60
Taman Bunga
61
Kebersamaan Alya Dan Rangga
62
Kemarahan Tania
63
Kekesalan Alya
64
Mencari
65
Penasaran
66
Rencana Rangga
67
Kesulitan
68
Diluar Dugaan
69
Berterus Terang
70
Terbongkar
71
Bertemu Alya
72
Sakit
73
Kejujuran Rangga
74
Perasaan Ryan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!