Hari Pertama Ke Kantor

Setelah makan malam, keluarga Alya menyisakan waktu untuk mengobrol santai diruang keluarga.

"Pah, aku mau bilang sesuatu," kata Alya.

"Mau bilang apa Al?," tanya pak Danu.

"Aku ingin mulai bekerja dikantor besok pagi pah," kata Alya

"Apa kamu tidak lelah? soalnya kamu kan baru saja sampai. Kenapa ingin langsung bekerja?," kata pak Danu bertanya.

"Iya Al, kamu sebaiknya istirahat dulu untuk beberapa hari. Kalau perlu liburan atau mencari hiburan agar pikiran kamu lebih segar dan tidak mengalami stres," kata Arief menasihati.

"Tidak pah, bang. Aku ingin segera bekerja. Aku tidak sabar ingin bekerja diperusahaan keluarga kita," kata Alya menjawab.

"Biarkan sajalah pah. Lagi pula permintaan Alya kan permintaan yang positif. Izinkan dia bekerja pah," kata bu Riska.

"Baik mah. Kamu bisa bekerja mulai besok Al," kata pak Danu.

"Terima kasih pah," kata Alya.

Keesokan harinya, Alya bersiap-siap. Ia menggunakan pakaian kantoran pada umumnya.

"Ayo Al!," kata Arief memanggil dari ruang bawah yang sudah menunggu.

"Iya bang," kata Alya membalas.

Alya keluar dari kamarnya dan turun ke lantai bawah.

"Kita berangkat bertiga dengan satu mobil bang?," kata Alya bertanya.

"Tidak Al. Papah ada kerjaan lain. Jadi hanya kita berdua yang berangkat ke kantor hari ini," kata Arief menjelaskan.

"Iya bang, aku paham," kata Alya.

Mereka berdua pun pamit kepada kedua orang tuanya. Tidak lupa pula Arief dan Alya mencium kedua punggung tangan pak Danu dan bu Riska.

Pada saat yang sama, Rangga juga sedang bersiap-siap menuju kantor. Seperti biasa Rangga akan diantar oleh supirnya.

Sesampainya dikantor, Rangga disambut dengan hormat oleh para karyawannya. Ia membalasnya dengan senyuman. Rangga melanjutkan langkah kakinya menuju ruang kerja.

Rangga ditugaskan oleh ayahnya, pak Setyawan sebagai direktur utama perusahaan investasi milik mereka.

Sebelum Rangga datang, sekretaris Rangga yang bernama Dinda sudah terlebih dahulu berada di kantor.

"Bapak sudah sampai?," kata Dinda menyapa.

"Ia Din, ada apa? Kenapa jam segini kamu sudah mendatangi ruang kerja saya?," tanya Rangga.

"Saya kesini mau menyerahkan berkas pengajuan kerja sama dari beberapa perusahaan yang menginginkan perusahaan kita berinvestasi diperusahaan mereka pak," kata Dinda.

"Baik Din. Aku akan mempelajarinya," kata Rangga.

"Baik pak," kata Dinda.

Setelah menyerahkan berkas tersebut, Dinda meninggalkan Rangga sendiri diruang kerjanya.

Hanya membutuhkan 20 menit perjalanan saja bagi Arief dan Alya untuk sampai dikantor. Seperti Rangga, mereka pun disambut rasa hormat dari para karyawan.

Alya dan Arief membalas dengan senyum ramah.

"Ternyata itu putri dari pak Danu, Cantik sekali ya. Benar-benar seperti bidadari," kata beberapa karyawan memuji paras cantik Alya.

"Ini ruang kerja kamu Al. Posisi kamu sekarang adalah menjadi kepala bagian divisi ini," kata Arief.

"Iya bang. Aku mengerti," kata Alya.

Alya tidak memerlukan bimbingan apapun dalam bekerja sebab dirinya sudah terbiasa bekerja diperusahaan yang notabenenya memiliki kesamaan dengan perusahaan keluarganya.

Alya menyempatkan diri untuk berfoto dengan kamera ponselnya. Ia mengunggah foto tersebut dilaman Instagram.

Disisi lain Rangga masih memeriksa berkas yang diberikan Dinda. Fokusnya kini teralihkan setelah bunyi notifikasi pada ponsel yang berada diatas meja kerja.

Ia memeriksa ponselnya tersebut. Ternyata notifikasi itu merupakan pemberitahuan unggahan baru dari akun instagram Alya. Rangga memang membuat notifikasi khusus jika ada unggahan terbaru dari Alya.

Rangga dengan semangat mengeceknya.

"Hari pertama bekerja," tulis Alya pada foto yang ia unggah.

Dari dulu sampai saat ini, kamu tetap terlihat cantik dan anggun Al. Ingin Rasanya aku memelukmu. Batin Rangga sembari mengusap layar ponselnya yang menampilkan foto Alya.

Rangga dengan serius menatap foto Alya hingga tersadar akan sesuatu. Ia melihat lagi dengan jelas foto Alya dan akhirnya tersadar.

"PT Citra Darmawangsa," kata Rangga mencoba mengingat sesuatu.

Rangga pun mengingat sesuatu bahwa nama perusahaan tersebut mirip dengan nama perusahaan yang mengajukan kerja sama dengan perusahaan miliknya. Dan nama perusahaan tersebut terpampang jelas diberkas yang diberikan oleh Dinda kepadanya.

Rangga mencari berkas itu lagi dan menemukannya. Ternyata benar, perusahaan tempat Alya bekerja merupakan perusahaan yang sama yang hendak mengajukan kerja sama dengan perusahaan Rangga.

Rangga segera memanggil Dinda, sekretarisnya itu untuk menghadap. Tidak lama, Dinda menghadap.

"Din, untuk perusahaan PT Citra Darmawangsa ini kamu loloskan berkasnya dan hari ini juga hubungi mereka untuk bisa mengatur jadwal pertemuan kita," kata Rangga.

"Apakah bapak sudah yakin untuk bekerja dengan perusahaan itu?," tanya Dinda.

"Aku sudah sangat yakin. Aku sudah memeriksa berkasnya beberapa kali. Aku tertarik untuk bekerja sama dengan mereka. Untuk perusahaan lainnya, kita antrikan dulu dan hubungi pula perusahaan-perusahaan tersebut agar bisa bersabar menunggu kabar dari kita," kata Rangga menjelaskan.

"Baik pak, saya akan melaksanakan perintah bapak sekarang. Kalau begitu saya izin keluar," kata Dinda meninggalkan ruang kerja Rangga.

Rangga membalasnya dengan anggukan.

Mungkinkah ini jalan bagiku untuk bisa bertemu dengan Alya. Batin Rangga tersenyum.

Dinda mengirimkan pesan pemberitahuan ke perusahaan Alya mengenai kelanjutan kerja sama perusahaan mereka. Pemberitahuan tersebut kemudian diteruskan oleh staff perusahaan Alya kepada Arief.

Arief meminta pertemuan itu dilakukan besok pagi pada pukul 10:00 WIB. Arief menemui Alya diruang kerjanya. Ia berencana mengutus Alya untuk menjadi utusan utama perusahaan dalam menjalin kerja sama dengan perusahaan Rangga.

"Ada apa bang?," tanya Alya yang melihat Arief memasuki ruang kerjanya.

"Abang mau membicarakan urusan pekerjaan denganmu," kata Arief menjawab.

"Iya bang, ayo duduk!," kata Alya.

"Begini Al, sebelum kamu sampai ke Indonesia, perusahaan kita sedang mengajukan proposal kerja sama dengan perusahaan investasi terkemuka yang bernama Imperial Grup," kata Arief menjelaskan.

"Iya bang, lalu?," kata Alya bertanya.

"Kita baru saja mendapatkan pemberitahuan dari perusahaan itu bahwa mereka ingin membahas lebih lanjut kerja sama kita. Sepertinya mereka tertarik dengan proposal yang kita ajukan pada waktu itu," kata Arief kembali menjelaskan.

"Iya bang, aku paham. Lalu apa tugasku?," tanya Alya.

"Tugas kamu adalah menjadi utusan perusahaan dalam menjalin kerja sama dengan mereka Al," kata Arief.

"Aku senang kalau abang mempercayakan kepadaku tugas tersebut. Tapi tugas yang sebesar ini apa tidak berlebihan bagiku yang baru pemula ini bang?," kata Alya.

"Tidak Al, abang malah senang kalau kamu mengerjakan tugas perusahaan sebesar ini. Abang ingin Alya semakin dikenal kedepannya," kata Arief.

"Baik bang kalau abang berfikir seperti itu. Apakah papah setuju mengenai hal ini bang?," tanya Alya.

"Papah pasti setuju. Abang juga awal bekerja diperusahaan ini selalu mendapat pekerjaan berat dari papah. Diawal abang merasa lelah namun lama-kelamaan abang semakin terbiasa," kata Arief.

"Iya bang, aku akan melakukan pekerjaan ini dengan baik," kata Alya.

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

wah, jalan terbuka untuk Rangga bertemu Alya. Tapi Tania mau di kemana kan🤔🤭 jgn meninggalkan yg pasti demi yg belum pasti,,

2024-09-01

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Di Bandara
2 Mencari Tahu
3 Hari Pertama Ke Kantor
4 Merenung
5 Hari Yang Ditunggu
6 Bertemu
7 Mengingat Kembali
8 Mengingat Kembali 2
9 Kehilangan
10 Kembali Bertemu
11 Ingin Berbicara
12 Meminta Bertemu
13 Mengantar Pulang
14 Rumah Alya
15 Menginap
16 Berangkat Bersama
17 Hotel Milik Rangga
18 Makan Bersama Rangga
19 Terluka
20 Bersikap Manja
21 Terkejut
22 Menuju Rumah Sakit
23 Membawa Rangga Pulang
24 Isi Hati Rangga
25 Memberi perhatian
26 Membesuk Rangga
27 Bimbang
28 Membesuk Rangga 2
29 Mendapat Laporan
30 Kedatangan Ryan
31 Marah
32 Meminta Penjelasan
33 Permintaan Dari Rangga
34 Meminta Izin
35 Vila Milik Rangga
36 Tidur Se-ranjang
37 Keseruan Rangga Dan Alya
38 Penasaran
39 Bernyanyi
40 Geram
41 Menghasut
42 Menolak
43 Membelikan Sesuatu
44 Khawatir
45 Mengakui Kesalahan
46 Meminta Penjelasan
47 Meminta Penjelasan 2
48 Memberi Jawaban
49 Memberi Penjelasan
50 Tidak Menyangka
51 Ketahuan
52 Memberi penjelasan 2
53 Mendapat Solusi
54 Bertanya
55 Menemui Ayah Rangga
56 Membujuk
57 Keceplosan
58 Memulai Perjalanan
59 Tidak Disangka
60 Taman Bunga
61 Kebersamaan Alya Dan Rangga
62 Kemarahan Tania
63 Kekesalan Alya
64 Mencari
65 Penasaran
66 Rencana Rangga
67 Kesulitan
68 Diluar Dugaan
69 Berterus Terang
70 Terbongkar
71 Bertemu Alya
72 Sakit
73 Kejujuran Rangga
74 Perasaan Ryan
75 Penculikan
76 Mencari Tahu
77 Terungkap
78 Keberadaan Alya
79 Upaya Rangga
80 Mencari
81 Harus Memilih
82 Tidak Bisa Memilih
83 Hari Yang Sial
84 Merenungi Yang Terjadi
85 Operasi
86 Terungkap
87 Merasa Tertekan
88 Penjelasan Dari Alya
89 Sadar Dari Koma
90 Perasaan Alya Kepada Rangga
91 Kejutan
92 Kunjungan Keluarga
93 Bercerita
94 Bercerita 2
95 Memberi Perhatian Lebih
96 Bosan
97 Bertemu Tania
98 Membahas Pernikahan
99 Membahas Pernikahan 2
100 Akhir Cerita
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Pertemuan Di Bandara
2
Mencari Tahu
3
Hari Pertama Ke Kantor
4
Merenung
5
Hari Yang Ditunggu
6
Bertemu
7
Mengingat Kembali
8
Mengingat Kembali 2
9
Kehilangan
10
Kembali Bertemu
11
Ingin Berbicara
12
Meminta Bertemu
13
Mengantar Pulang
14
Rumah Alya
15
Menginap
16
Berangkat Bersama
17
Hotel Milik Rangga
18
Makan Bersama Rangga
19
Terluka
20
Bersikap Manja
21
Terkejut
22
Menuju Rumah Sakit
23
Membawa Rangga Pulang
24
Isi Hati Rangga
25
Memberi perhatian
26
Membesuk Rangga
27
Bimbang
28
Membesuk Rangga 2
29
Mendapat Laporan
30
Kedatangan Ryan
31
Marah
32
Meminta Penjelasan
33
Permintaan Dari Rangga
34
Meminta Izin
35
Vila Milik Rangga
36
Tidur Se-ranjang
37
Keseruan Rangga Dan Alya
38
Penasaran
39
Bernyanyi
40
Geram
41
Menghasut
42
Menolak
43
Membelikan Sesuatu
44
Khawatir
45
Mengakui Kesalahan
46
Meminta Penjelasan
47
Meminta Penjelasan 2
48
Memberi Jawaban
49
Memberi Penjelasan
50
Tidak Menyangka
51
Ketahuan
52
Memberi penjelasan 2
53
Mendapat Solusi
54
Bertanya
55
Menemui Ayah Rangga
56
Membujuk
57
Keceplosan
58
Memulai Perjalanan
59
Tidak Disangka
60
Taman Bunga
61
Kebersamaan Alya Dan Rangga
62
Kemarahan Tania
63
Kekesalan Alya
64
Mencari
65
Penasaran
66
Rencana Rangga
67
Kesulitan
68
Diluar Dugaan
69
Berterus Terang
70
Terbongkar
71
Bertemu Alya
72
Sakit
73
Kejujuran Rangga
74
Perasaan Ryan
75
Penculikan
76
Mencari Tahu
77
Terungkap
78
Keberadaan Alya
79
Upaya Rangga
80
Mencari
81
Harus Memilih
82
Tidak Bisa Memilih
83
Hari Yang Sial
84
Merenungi Yang Terjadi
85
Operasi
86
Terungkap
87
Merasa Tertekan
88
Penjelasan Dari Alya
89
Sadar Dari Koma
90
Perasaan Alya Kepada Rangga
91
Kejutan
92
Kunjungan Keluarga
93
Bercerita
94
Bercerita 2
95
Memberi Perhatian Lebih
96
Bosan
97
Bertemu Tania
98
Membahas Pernikahan
99
Membahas Pernikahan 2
100
Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!