15. Pulang

"Tapi kata dokter, melahirkan di usiamu sangat beresiko!" jawab Rasty dengan murung.

Rasty sangat sedih jika membayangkan sahabat sekaligus kakak iparnya kenapa-napa saat melahirkan ponakan tersayangnya.

Tidak!

Rasty sudah terlanjur menyayangi keduanya!

"Kata dokter Ras, bukan kata Tuhan! Hanya beresiko, tidak ada kepastian aku kenapa-napa!" jawab Nia santai.

"Aku takut! Please, jangan kenapa-napa dan biarkan aku menemanimu berjuang mengeluarkan baby girl kita dari perutmu!" pinta Rasty.

"Ha-ha-ha, nanti mas Eja, gimana? Gak bisa temenin aku dong!" jawab Nia sambil ketawa menggoda adik ipar sekaligus sahabatnya.

"Mas Eja dan Rasty yang masuk ke dalam, berdua nemenin kamu, Nia! Aku disini sebagai sahabatmu bukan adik iparmu!" pinta Rasty memelas.

Ucapan Rasty membuat Nia terenyuh!

Tak pernah, Nia bayangkan akan memiliki sahabat seperti Rasty yang sangat baik!

"Baiklah, kamu juga akan menemaniku!" jawab Nia kemudian.

"Mas Eja, akan pulang kapan?" tanya Rasty.

"Hari ini sampai, Ras! Sebentar lagi." jawab Nia.

Mendengar itu membuat Rasty juga senang, dan kemudian mereka terus mengobrol sambil rebahan menunggu obat herbal tempelan yang di tempel Rasty di telapak kaki juga betisnya meresap.

Hingga malam datang tanpa mereka sadari karena mereka terlelap saat mengobrol!

Sangat lelap!

Tepat pukul tujuh malam, Eja telah datang dari New York---Amerika untuk menemani sang istri tercinta melahirkan karena usia kehamilan sudah mendekati HPL.

Dokter memprediksi sekitar minggu ini akan lahir!

Eja memasuki kamarnya dan melihat ada istri dan adiknya sedang tertidur lelap. Senyuman indah di sudut bibir Eja terbit, kemudian dia mengangkat tubuh kecil adiknya untuk dipindahkan ke kamarnya.

'Dasar Adek lacknath, jangan mengganggu malam indah mas dan mbakmu!' batin Eja sambil menaruh adiknya di kasurnya.

Kemudian Eja memasuki kamarnya, melihat istri tercintanya dan bergegas mandi.

Setelah beberapa saat, Eja mengakhiri mandinya karena tidak ingin berlama-lama dan ingin segera menyusul istri tercintanya di balik selimut tebal itu.

Eja memeluk erat tubuh istrinya itu dan menghirup dalam-dalam aroma tubuh istrinya yang sangat dia rindukan.

'Wangimu sungguh memabukkan Nia, Aku selalu merindukanmu disana!' batin Eja sambil mulai mendekatkan wajahnya pada wajah Nia.

Eja memandang lekat wajah seseorang yang menghiasi hatinya, cantik, putih, pipinya merona, hidungnya lucu, dan bibirnya merona.

'Aku sangat ingin merasakan ini!' batin Eja lagi sambil telunjuknya meraba bibir Nia.

Kemudian tiba-tiba Eja mendekatkan bibirnya dan mulai menempelkan pada benda kenyal dan manis milik Nia, Eja melumat lembut dan penuh kerinduan yang membuncah.

Eja mencium Nia yang awalnya penuh perasaan tanpa gairah, namun lama- lama hasratnya terpacu juga dan ciuman lembut itu menjadi ciuman yang menuntut.

"Hosh ... Hosh ... Ej—Eja!" kata Nia tersengal di tengah- tengah aktifitas menyusu Eja.

"Ya, sayang?" jawab Eja sambil menggigit lembut kelereng hidup istrinya itu.

"K—kau mau apa ...." jawab Nia disertai dengan suara liarnya.

Entah sejak kapan, Nia mudah terpancing!

Rasanya, perasaan aneh menjalari tubuhnya!

Belum sempat Nia melanjutkan ucapannya, Eja langsung membungkam dengan ciuman yang dalam dan menuntut.

Nia yang mendapatkan serangan mendadak pun bingung harus melakukan apa, karena Nia bingung harus membalas apa diam saja.

"Aku rindu!" bisik Eja di tengah ciuman itu sambil kedua tangannya mulai meraba dada padat milik Nia.

Nia yang mendapat serangan atas bawah pun tak dapat berkata- kata selain mencengkram pundak suaminya. Nia juga sudah lama sekali tidak merasakan sensasi bercinta, bahkan ditengah gairahnya memuncak akibat hormon kehamilan pun, Nia tak bisa menyalurkannya.

'Bolehkah malam ini saja, aku terlena dengan kenikmatan yang disajikan, Suamiku?' batin Nia bertanya-tanya.

Eja terus mempermainkan dua kelereng hidup Nia yang membesar namun masih belum terlihat berbentuk.

Eja melepas ciumannya dan menurun, menyapukan lidahnya di leher jenjang istrinya itu, semakin turun hingga tulang selangka.

Eja berikan tanda cinta di tulang selangka itu, dan kemudian sampailah pada pusat makanan si baby girl, "Bukankah menjelang persalinan, kita harus membuat jalan adek, dulu?" lirih Eja.

"Aku tidak akan menolak, Mas, karena mas Eja suami aku. Tapi apa mas yakin mau menyirami tumbuhan dari benih orang lain?"

Bersambung....

Terima kasih untuk semua supportnya sayang-sayang😍

Terpopuler

Comments

Ayu

Ayu

wah. kshn regy gk bs bersatu sm nia. ternyata nia sdh menikah sm eja. smg mereka bs hidup bhgia. atau kah nia akan berjumpa sm regy lg. hanya author yg tau kan thor

2025-02-17

0

C2nunik987

C2nunik987

🤣🤣🤣Nia smoga km happy bersama eja suami halalmu 🫰😍

2024-09-17

0

Dewi Anggya

Dewi Anggya

merana² tuh si gagak hitam yg mati suriiiii🤭🤭

2024-09-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!