Tamu Terhormat

Sepuluh mobil mewah dengan berbagai merek membuat sedikit kegaduhan di perkomplekan perumahan. Ferrari, Jaguar, Lamborghini, Bugatti dan lain-lain. Masuk ke dalam pekarangan rumah seorang Dokter. Dokter Rafandi ayah Sofia.

Rumah yang memang tidak dijaga oleh satpam itupun dengan mudah dimasuki oleh para tamu luar biasa malam itu.

Bunyi mobil yang tampak sedikit asing di telinga tuan rumah membuat mereka penasaran.

Raya dan Rafa yang kebetulan sedang menonton televisi di ruang tengah kaget mendengar suara berisik dari luar.

"Kayaknya dari depan rumah deh yank." Rafa melirik istrinya di sebelah.

"Rame deh kayaknya beib, Ayo beib kita liat."

Rafa dan Raya beranjak dari sofa lalu menuju ruang tamu dan membuka sedikit pintu rumahnya.

Alangkah kagetnya Raya ketika melihat sepuluh mobil sport terparkir rapi di halaman rumahnya yang memang lumayan luas. Yang lebih membuat kaget lagi. Dari dalam mobil keluar para pria berkelas. Tampan, tinggi dan memakai tuxedo berwarna hitam.

Gleg ... Raya menelan ludah dengan kasar.

"Siapa mereka beib? aktor? pangeran?atau mafia?" Raya tak mampu berkata-kata lagi.

"Entahlah ...," Ucap Rafa yang juga sama kagetnya.

Raya dan Rafa merapatkan pintu rumahnya kembali setelah melihat beberapa pria menuju ke arah pintu rumahnya.

Ting ... Tong. Bel rumah Raya berbunyi.

"Kamu aja yang buka beib, aku masih pakai daster gak enak." Alasan Raya karena kurang percaya diri dengan penampilannya.

Ia segera berlari masuk ke kamarnya.

Rafa membuka pintu rumahnya setelah Raya sudah masuk ke dalam kamar.

"Siapa?" tanya Rafa ketika membuka pintu, namun salah satu pria di hadapannya seperti tidak asing dimatanya.

"Maaf, apa benar ini rumah Nona Sofia?" Boy membuka pembicaraan.

Sementara Dilan dan Dilano berdiri di samping Boy. Dan pria lainnya berdiri dengan rapi di belakang Dilan sambil membawa banyak sekali bingkisan yang berukuran besar, sedang dan juga kecil.

"Iya benar. Ada perlu apa dengan anak saya?"

Raya yang sudah mengenakan pakaian yang rapi menghampiri suaminya yang masih berdiri di depan pintu.

"Siapa beib?" tanya Raya.

"Cari Sofi katanya."

"Sofia? Putri kita? yakin?" Raya menatap satu persatu pria yang ada di hadapannya.

"Iya pak, buk. Apa Nona Sofia ada?" Boy kembali bertanya.

"Ada ada, ayo masuk dulu!" Raya yang setengah percaya akhirnya menyuruh tamunya itu untuk masuk.

Dilan beserta rombongannya masuk kedalam rumah Raya dan meletakkan bingkisan yang mereka bawa di berbagai tempat.

Rumah Raya yang tak seberapa besar itupun dipenuhi barang-barang yang entah apa saja.

"Kalian duduk dulu, saya panggilkan Sofia dulu, beib temani tamu Sofi mengobrol!" seru Raya kemudian dan berlalu menuju kamar anak gadisnya.

Dilan dan Dilano putranya duduk di sofa sementara Boy berdiri di dekat sofa. Para pengawal yang ikut mengantar Dilan keluar setelah meletakkan bingkisan ke dalam rumah. Jika mereka semua duduk di sofa, mungkin tidak akan cukup.

"Gak ikut duduk?" tanya Rafa pada Boy.

"Ini pekerjaan saya pak jangan sungkan. Saya sudah biasa, malah aneh kalau saya ikut duduk." Ucap Boy ramah.

"Kamu bukannya cucu Tuan Danu itu ya?" Rafa mencoba mengingat Dilan sejak tadi, jika Ghaisan mungkin akan langsung mengenalinya tapi tidak dengan Rafa ia memang tidak pernah ikut campur dengan urusan perusahaan ayahnya.

"Iya saya Dilan Danuarta dan ini Dilano anak saya." Ucap Dilan memperkenalkan diri.

Sementara di dalam kamar bernuansa merah, Sofia sedang asik menonton film dari ponselnya dengan aerphone yang melekat di telinga gadis itu. Suara ketukan pintu dari luar tak terdengar olehnya.

Tok ... Tok ... Tok ...

"Sofi ... ini mami Sofi," berkali-kali Raya memanggil putrinya tapi Sofi sama sekali belum membuka pintu kamarnya yang terkunci. Raya mengambil ponselnya dan menelpon putrinya itu.

"Halo ... kenapa mami nelpon?" tanya Sofia di seberang telepon.

"Buka pintu kamar kamu!!"

Raya menutup panggilan telepon dan kembali mengetok pintu kamar anak gadisnya itu.

Sofia segera turun dari tempat tidur dan mencabut aerphone di telinganya.

Ceklek .... Sofia membuka pintu kamarnya.

"Ada apa mi?"

"Ada tamu nyariin kamu?"

"Siapa?"

"Gak usah banyak tanya, cepet kamu ganti baju yang rapi! mami tunggu di ruang tamu."

Raya segera berlalu, kembali menghampiri tamunya.

"Maaf lama. Sofi tadi lagi belajar." Raya beralasan pada tamunya agar putrinya terlihat sebagai mahasiswi yang rajin.

Dilan pura-pura tersenyum, padahal di hatinya sangat dongkol. Bagaimana mungkin seorang Dilan di acuhkan oleh gadis kecil seperti Sofia. Belajar? mana mungkin gadis aneh itu belajar. Apa dia tidak sadar bahwa tamu terhormat yang sedang datang.

Dilan hanya bisa menahan kesabaran. Kalau bukan karena permintaan terakhir adiknya, mana mungkin seorang Dilan bersikap merendah seperti ini.

Tak lama Sofia dengan santainya berjalan ke arah ruang tamu. Gadis itu mengenakan celana jins pendek selutut dan kaos lengan pendek yang tidak terlalu ketat. Ia juga mengikat rambutnya dengan asal.

Dilan hanya bengong melihat penampilan gadis yang akan di lamar olehnya itu. Ingin rasanya ia pergi saja dari rumah Sofia sekarang. Namun tatapan Boy seolah menahan ia untuk pergi.

"ABANG ... " Sofia tak kalah kaget dengan orangtuanya saat melihat tamu yang datang ternyata Dilan si pria limited edition.

Raya melirik anak gadisnya itu, menepuk jidatnya lesu melihat pakaian yang di kenakan oleh Sofia. Sungguh Sofia membuatnya malu tapi Raya tak mungkin mengomel di depan tamunya.

"Bisa pelan gak sih Sof kalo ngomong?"

Sofia duduk di sofa sebelah mami dan papinya, melirik Dilan, Lano dan Boy. Ia tak percaya kalau Dilan ternyata datang kerumahnya.

"Kamu kaget?" Dilan berusaha selembut mungkin berbicara dengan Sofia di depan Raya dan Rafa.

"Gak usah sok manis Abang. Kayak biasa aja, Sofi lebih suka Abang yang biasa. Dingin kayak kulkas." Celoteh Sofia tanpa malu.

"Sofi ... " Raya melirik Sofi dengan tatapan tajam. "Maaf nak Dilan, putri saya memang gitu, kadang suka gak disaring kalo ngomong."

"Gak apa-apa buk. Saya suka gadis yang unik seperti Sofia." Lagi-lagi Dilan harus berakting sebaik mungkin untuk meyakinkan orangtua Sofia.

"Gak usah basa-basi Abang. Sofi tau maksud kalian. Ayo cepetan ngomong! Abang mau Sofi jadi istri Abang kan? gimana mi? Mami setuju kan Sofia menikah muda? Sofi gak keberatan kok kalo nikahnya sama bang Dilan."

Uhuhukk ... uhuhukk ... Rafa yang sejak tadi hanya diam akhirnya mengangkat suara, walaupun dimulai dengan batuk.

"Menikah? kamu pikir menikah segampang itu? apa kalian udah saling lama kenal? saling cinta?" pertanyaan bertubi-tubi di layangkan Rafa pada putrinya.

"Cinta urusan belakangan Pi, yang penting aku sama Abang udah berniat baik." Sofia berkata dengan santai, tanpa sadar dengan sebuah beban yang akan ia tanggung kedepannya.

Dilan hanya tersenyum mendengar omongan Sofia namun terselip kedongkolan di hatinya.

"Gadis luar biasa. Cinta? tau apa bocah ingusan tentang cinta." Dilan membatin meremehkan Sofia dalam hatinya.

Jangan lupa tinggalkan jejak!!!

like, komen n vote ya😊

biar othor semangat up💪

Terpopuler

Comments

Zainab Ddi

Zainab Ddi

Abang dilan belum tahu aja sofi

2022-01-22

0

diah sadiah

diah sadiah

Lanjut

2021-09-19

0

hìķàwäþî

hìķàwäþî

dibayang2in susah jg.. smua merk mobil dateng.. g tau soale.. wkwkwk..

2021-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 Permintaan Terakhir
2 Bertemu Rubah Licik
3 Tamu Terhormat
4 Lamaran yang unik
5 Gosip Panas
6 Pria Membosankan
7 Surat Kaleng
8 Minta Kawin
9 Pagi yang Manis
10 Visual
11 Calon Keluarga Kecil
12 Ada yang Panas
13 Kehangatan
14 Kangen
15 Pengaruh Boy
16 Gengsi
17 Bom karatan
18 Kebutuhan yang terabaikan
19 Mengambil Kesempatan
20 Cemburu berkelas
21 Drama sebelum pernikahan
22 Kejutan dari Boy
23 Harap-harap cemas
24 Gugup vs Patah hati
25 Setelah Pernikahan
26 Kecewa
27 Ide Baru
28 Berbagi kamar
29 Gadis Penakluk
30 Biang Masalah
31 Mulai Luluh
32 Drama nasi goreng
33 Makan Siang
34 Cinta & Obsesi
35 Gagal
36 Timbal Balik
37 Pilihan terakhir
38 Vitaminku
39 Sebab dan Akibat
40 Pria Kesepian
41 Titah nyonya
42 Power Ranggers
43 Acara Kecil-kecilan
44 Hari Sofia
45 Triple Date
46 Meledak
47 Kabur
48 Misi Penyelamatan
49 Misi Berhasil
50 Menyerah
51 Meminta Maaf
52 Permainan Baru
53 Gadis Menyebalkan
54 Marah
55 Sangat Aneh
56 Salah Paham
57 Kembali
58 Kabar Baik
59 Manja
60 Biang Rusuh
61 Sensitif
62 Semakin Posesif
63 Demi Bumil
64 Gara-gara Tas
65 Pemilik
66 Baby Zayn
67 Tak Terduga
68 Melawan Musuh
69 Malam Menegangkan
70 Kalah Telak
71 Jangan dilawan!
72 Belajar Menjadi Istri
73 Tujuh Bulan
74 Sang Penerus
75 Permintaan Lano
76 Menyesal
77 Pilihan Terbaik
78 Undangan
79 Dilema
80 Tidak Berjodoh
81 Pria Penuh Kejutan
82 Ujian Cinta
83 Perpisahan
84 Cuap-cuap Author
85 Masalalu Boy
86 Jauh di mata, dekat di hati
87 Keramas
88 Masalah baru
89 Tak sesuai harapan
90 Mimpi atau nyata?
91 Tahan
92 Meracuni
93 Pria dewasa
94 Mendadak
95 I Love you more
96 Suami dan Istri
97 Pengantin baru
98 Setelah Malam Pertempuran
99 Berpisah lagi
100 Mencoba terbiasa
101 Kehadiran Eric
102 Jebakan
103 Tawaran Eric
104 Teman lama
105 Rindu yang Menggebu
106 Tamu Bule
107 David Beckham
108 Permainan Jebakan
109 My Sweet Bodyguard
110 Honey dan Hubby
111 Extra Part
112 Extra Part
113 Extra Part ( Final )
114 Pengumuman
115 Kepoin Yuk!
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Permintaan Terakhir
2
Bertemu Rubah Licik
3
Tamu Terhormat
4
Lamaran yang unik
5
Gosip Panas
6
Pria Membosankan
7
Surat Kaleng
8
Minta Kawin
9
Pagi yang Manis
10
Visual
11
Calon Keluarga Kecil
12
Ada yang Panas
13
Kehangatan
14
Kangen
15
Pengaruh Boy
16
Gengsi
17
Bom karatan
18
Kebutuhan yang terabaikan
19
Mengambil Kesempatan
20
Cemburu berkelas
21
Drama sebelum pernikahan
22
Kejutan dari Boy
23
Harap-harap cemas
24
Gugup vs Patah hati
25
Setelah Pernikahan
26
Kecewa
27
Ide Baru
28
Berbagi kamar
29
Gadis Penakluk
30
Biang Masalah
31
Mulai Luluh
32
Drama nasi goreng
33
Makan Siang
34
Cinta & Obsesi
35
Gagal
36
Timbal Balik
37
Pilihan terakhir
38
Vitaminku
39
Sebab dan Akibat
40
Pria Kesepian
41
Titah nyonya
42
Power Ranggers
43
Acara Kecil-kecilan
44
Hari Sofia
45
Triple Date
46
Meledak
47
Kabur
48
Misi Penyelamatan
49
Misi Berhasil
50
Menyerah
51
Meminta Maaf
52
Permainan Baru
53
Gadis Menyebalkan
54
Marah
55
Sangat Aneh
56
Salah Paham
57
Kembali
58
Kabar Baik
59
Manja
60
Biang Rusuh
61
Sensitif
62
Semakin Posesif
63
Demi Bumil
64
Gara-gara Tas
65
Pemilik
66
Baby Zayn
67
Tak Terduga
68
Melawan Musuh
69
Malam Menegangkan
70
Kalah Telak
71
Jangan dilawan!
72
Belajar Menjadi Istri
73
Tujuh Bulan
74
Sang Penerus
75
Permintaan Lano
76
Menyesal
77
Pilihan Terbaik
78
Undangan
79
Dilema
80
Tidak Berjodoh
81
Pria Penuh Kejutan
82
Ujian Cinta
83
Perpisahan
84
Cuap-cuap Author
85
Masalalu Boy
86
Jauh di mata, dekat di hati
87
Keramas
88
Masalah baru
89
Tak sesuai harapan
90
Mimpi atau nyata?
91
Tahan
92
Meracuni
93
Pria dewasa
94
Mendadak
95
I Love you more
96
Suami dan Istri
97
Pengantin baru
98
Setelah Malam Pertempuran
99
Berpisah lagi
100
Mencoba terbiasa
101
Kehadiran Eric
102
Jebakan
103
Tawaran Eric
104
Teman lama
105
Rindu yang Menggebu
106
Tamu Bule
107
David Beckham
108
Permainan Jebakan
109
My Sweet Bodyguard
110
Honey dan Hubby
111
Extra Part
112
Extra Part
113
Extra Part ( Final )
114
Pengumuman
115
Kepoin Yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!