Bab 4. Karam Sebelum Berlabuh

...Please kalau gak suka jangan kasih ⭐ 1 dan komen buruk...

...Please kalau gak suka skip aja please...

...🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀...

Bintang tengah asik menikmati secangkir kopi diwarung bakso tempat ia biasa menghabiskan waktu dikampus dan mengobrol bersama sahabat-sahabatnya. Namun tanpa sengaja matanya menangkap siluet seseorang yang ia kenal. Mata nya yang tajam segera mengenali gadis yang tengah duduk bercengkrama bersama teman-temannya.

Tiba-tiba saja debar jantung pria itu berdetak sangat kencang. Ia pun heran, sudah 3x mereka bertemu terus menerus dalam waktu yang berdekatan. Bintang kembali memandang sang gadis yang juga tengah melihat kearahnya.

Ingatannya kembali pada malam saat ia memeluk erat gadis itu. Tubuh sang gadis terasa sangat lembut dan hangat. Aroma gadis itu Bintang sangat menyukainya, membuatnya merasa nyaman dan enggan melepaskan. Entah mengapa tiba-tiba saja ia merasa berhasrat membuatnya kaget dengan pikiran erotis yang melintas dikepala. Bintang pun segera berdiri dan berjalan cepat meninggalkan warung tersebut sebelum pikiran kotornya menerawang kemana-mana.

Sementara Reni mendesah kecewa saat sang pria pujaan meninggalkan mereka. Wajahnya menjadi lesu dan tak bersemangat.

"Siapa itu ?" tanya Lina yang penasaran melihat Reni murung saat pria tampan itu berlalu.

"Namanya kak Bintang, mahasiswa tingkat akhir. Dia cowok paling ganteng dikampus kita trus dia itu ketua BEM loch, hebat kan" jawab Reni kembali bersemangat saat menceritakan pujaan hatinya.

Laras pun kaget saat mendengar keterangan dari Reni. Akhirnya ia mengetahui nama pria itu. Laras pun tak menyangka jika pria yang sudah 2x menolongnya ternyata seniornya dikampus.

🌟🌟🌟

Laras dan Lina tengah bersiap-siap untuk berangkat ke coffee shop tempat Lina bekerja. Semalam Lina telah menanyakan loker pada manager di tempatnya bekerja dan syukurnya ada sebuah lowongan yang bisa di isi yaitu sebagai waitress. Tentu saja Laras menerimanya dengan senang hati.

Mereka berdua sudah mengatur jadwal mata kuliah agar selesai paling lambat pukul 4 sore karna jam 5 nya mereka sudah harus masuk kerja di coffee shop sampai malam pukul 01.00 dini hari. Setelah selesai berdandan, mereka segera berangkat menaiki ojol.

Tak lama Laras dan Lina telah sampai di 'RASA ALA KOPI' nama tempat kerja mereka. Lina segera membawa Laras menuju ruang manager dan memperkenalkannya. Sang manager yang bernama Radit segera melakukan wawancara singkat dengan Laras. Ia pun akhirnya diterima setelah Radit merasa Laras adalah gadis yang baik dan sopan. Laras pun tak henti mengucapkan terimakasih pada Radit yang membuat pria itu tersenyum karna wajah Laras terlihat sangat manis.

Lina segera membawa Laras kedalam ruangan khusus karyawan perempuan dan memberikannya baju seragam. Laras dengan cekatan segera menukar baju nya. Dan mereka kembali menuju dapur, secara singkat Lina memberitahu tugas Laras apa saja dan beberapa aturan yang harus dipatuhi. Akhirnya sore itu Laras pun bekerja dengan tekun dan rajin agar sang pemilik betah memakai jasa nya.

🌟🌟🌟

Paginya Laras dan Lina telah berada diauditorium karna acara pembukaan masa orientasi akan segera dimulai. Ruangan sudah terisi penuh dengan mahasiswa dan para dosen.

Tepat pukul 8 pagi acara pun dimulai. Terlihat beberapa pejabat penting seperti Rektor, Dekan dan pejabat dari Kemendikbud bergantian menyampaikan kata sambutan. Kemudian MC juga meminta ketua BEM untuk menyampaikan sepatah dua patah kata. Saat Bintang menaiki panggung, terdengar sorakan yang luar biasa keras memekakkan ruangan dari para mahasiswa membuat pria itu tersenyum manis.

Semakin banyak para gadis yang memujanya karna senyuman manis membuatnya semakin rupawan termasuk Reni. Gadis itu bersorak dengan suara sangat keras membuat Laras menutup telinganya karna gadis itu duduk disebelah kiri Laras. Tak lama Lina yang duduk disebelah kanan Laras keluar dari ruangan saat handphonenya berbunyi.

Tepukan dan sorakan kembali terdengar sangat kencang saat Bintang selesai memberikan kata sambutan. Pria itu kemudian berjalan turun dari podium dan berjalan menuju deretan bangku kursi para mahasiswa. Mata nya terus menatap fokus pada deretan bangku Laras, tak lama tatapan mata pria itu mengunci mata Laras. Gadis itu pun salah tingkah dan gugup, keringat dingin segera membanjiri tubuhnya.

Tanpa diduga Laras, Bintang kemudian duduk dikursi sebelah kanan nya yang kosong. Seketika aroma parfume maskulin menghampiri hidungnya, sungguh tubuh Laras lemas tak berdaya. Jantung Laras rasanya mau copot, wajah gadis itu sudah pucat pasi, debar jantungnya menggila, sungguh pesona Bintang luar biasa menghantam dirinya. Laras pun hanya bisa tertunduk, sementara acara terus berlanjut namun gadis itu tidak mampu mengikutinya karna kegugupannya menghambat jalan pikiran dan membuat otaknya buntu.

Reni dan Diana kaget bukan kepalang saat sang kakak tingkat memilih duduk didekat mereka, padahal sebelumnya Bintang duduk tepat disebelah Rektor. Merekapun heran mengapa Bintang memilih duduk dideretan bangku mahasiswa baru bukannya kembali duduk disebelah Rektor.

Reni kemudian mencolek-colek bahu Laras dan membisikkan sesuatu ditelinga gadis itu.

"Laras, tukar tempat duduk yuk" ucap Reni yang sudah seperti cacing kepanasan. Ia ingin sekali mendekati sang pujaan hati. Kapan lagi bisa duduk sedekat ini dengan pria paling famous dan tampan dikampus batin Reni. Laras yang tak tahan dengan kegugupannya akibat kehadiran Bintang mengangguk setuju dan mereka segera bertukar kursi. Namun saat Reni baru saja mendudukkan dirinya disebelah Bintang, pria itu malah berdiri dan berjalan meninggalkan ruangan membuat Reni merengut kesal. Tak lama Lina pun kembali duduk dikursi yang diduduki Bintang tadi. Laras pun akhirnya bisa bernafas lega setelah pria itu pergi dan mengikuti acara dengan tenang. Sungguh Bintang membuat dirinya gugup setengah mati dan tak bisa fokus terhadap apapun.

🌟🌟🌟

Bintang baru saja mendudukkan tubuh nya disofa caffe langganannya diruang VVIP. Pria itu pusing tujuh keliling dengan pikiran dan hatinya. Entah mengapa beberapa hari ini ia hanya memikirkan Laras membuatnya heran bukan kepalang. Tak lama masuk pelayan menyapanya dengan ramah.

"Mau minum apa kak ?" ucap seseorang dengan suara bergetar membuat Bintang menoleh dan matanya membola saat menyadari jika Laras berdiri tepat didepannya. Bintang pun terpaku menatap gadis itu membuat Laras semakin gugup.

"Maaf kak mau minum apa ?" ulang Laras dengan jantung yang berdetak kencang, sungguh ia gugup karna tatapan tajam Bintang menusuk hatinya. Bintang pun tersadar, namun sebelum ia menjawab pintu terbuka dan masuklah Hendra.

"Holla bro" ucap Hendra sambil menepuk pundak Bintang, ia kemudian duduk disebelah Bintang.

"Caramel Latte ama Muffin 1 ya mba" ucap Hendra yang langsung dicatat Laras namun Bintang masih terdiam memandang gadis itu.

"Mas Bintang mau minum apa ?" ucap Laras sengaja memanggil namanya melihat pria itu hanya menatapnya diam. Bintang pun terperangah saat gadis itu menyebut namanya sementara Hendra mengerutkan keningnya.

"Kopi hitam 1" ucap Bintang akhirnya, Laras pun segera mencatat dan permisi keluar ruangan pada mereka berdua. Bintang kembali menghela nafasnya berat.

"Kenapa bro ? Berat banget hidup loe" sindir Hendra melihat wajah Bintang kusut tak karuan.

"Eh loe kenal ama pelayan tadi ya ? Kok dia panggil loe mas ?" tanya Hendra penasaran. Bintang hanya diam tak menjawab.

Bintang pun menyandarkan tubuhnya disofa dan memejamkan matanya. Sumpah ia heran, sejak bertemu dengan gadis itu pertama kali didesa, mereka terus-terusan bertemu dalam waktu yang berdekatan dan dengan situasi yang tak terduga. Mau tidak mau Bintang jadi kepikiran akan gadis itu. Sekarang lagi-lagi mereka bertemu di coffee shop langganan Bintang yang setiap malam sudah pasti Bintang berada disini. Apa itu artinya mereka akan semakin sering bertemu batin Bintang.

"Bin, Loe kenapa ? Kusut mulu dari tadi" ujar Hendra sambil menepuk keras bahu Bintang.

"Gak apa-apa, gue cuma kurang tidur aja" ucap Bintang berkilah. Ia pun berusaha menghalau jauh Laras dari pikirannya dan menganggap jika pertemuan mereka adalah hal yang biasa. Tak lama gadis itu pun masuk sambil membawa pesanan mereka.

"Cantik juga tu cewek" ujar Hendra tertarik saat Laras sudah keluar ruangan.

"Siapa ?"

"Pelayan barusan, gue lihat nametag nya Laras" ucap Hendra dan entah kenapa hati Bintang terasa keberatan sang sahabat mengagumi gadis itu.

'Laras nama yang indah' batin Bintang tanpa sadar ia tersenyum.

Hari-hari pun berlalu, hingga acara masa orientasi digedung auditorium telah selesai. Sementara Bintang setiap malam selalu ke caffee langganannya namun yang melayaninya bukan Laras lagi. Namun ia tak ambil pusing, apalagi Salsa selalu menempel erat padanya.

Malam itu saat Salsa sedang memeluknya dengan erat, masuklah Laras yang ingin mengambil pesanan mereka. Gadis itu sangat terkejut saat menyadari jika pelanggan yang ada dalam VVIP room adalah Bintang namun hati Laras merasa sakit saat melihat ada gadis cantik yang memeluk erat pria itu.

"Ma...maaf mau pesan apa kak ?" tanya Laras dengan suara bergetar, ia berusaha mengendalikan diri dan hatinya. Jujur Laras telah terpikat ketika pria itu duduk disebelahnya saat diauditorium. Namun sepertinya cintanya harus layu sebelum berkembang saat melihat pria itu telah memiliki kekasih.

Salsa yang tidak menyadari perubahan wajah Laras segera menyebutkan pesanan nya dan juga pesanan Bintang karna Salsa sudah hafal minuman kesukaan Bintang yaitu kopi hitam.

Laras segera berlalu setelah menerima pesanan keduanya. Hatinya terasa pilu, Laras kemudian meminta Lina yang menggantikannya mengantar pesanan dengan alasan ia sakit perut. Lina pun tidak keberatan. Sementara Laras segera menuju kehalaman belakang dan bersembunyi dibalik pohon, ia menangis tersedu-sedu meratapi cintanya yang karam sebelum berlabuh.

Seumur hidupnya baru kali ini ia jatuh cinta. Walaupun didesa banyak pemuda yang meminta cintanya bahkan terang-terangan melamarnya, namun Laras tak bergeming. Ia menolak dengan alasan masih ingin bersekolah sampai keperguruan tinggi. Mendengar jawaban Laras, satu persatu pemuda didesa pun mundur karena mereka juga tidak mampu membiayai kuliah Laras suatu saat nanti.

"Laras, ada apa ?" Laras pun kaget dan segera menghapus air matanya.

"Pak Radit, gak apa-apa pak. Cuma ngantuk dikit hehe" jawab Laras sambil tersenyum manis, Radit pun terpaku dan jantungnya berdebar kencang.

"Kalau ngantuk, tidur aja gak usah ditahan" ucap Radit sambil membelai lembut rambut Laras tanpa mereka sadari ada seseorang yang geram sambil mengepalkan tangannya kuat.

...****************...

Terpopuler

Comments

biby

biby

eeeh pak Radit baru kenal udah berani belai belai

2024-08-10

2

Ummi Yatusholiha

Ummi Yatusholiha

mas bintang ya yg kebakaran jenggot 😄😄

2024-08-05

1

Kusii Yaati

Kusii Yaati

ya udah lah ras nggak usah sedih...bintang bakal jadi milik kamu kok nunggu saatnya aja,kan aq udah di kasih tahu kak author 😂😂😂✌️✌️✌️ jangan marah ya kak🤣

2024-08-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kabur Ke Jakarta
2 Bab 2. Perjalanan
3 Bab 3. Pria Itu
4 Bab 4. Karam Sebelum Berlabuh
5 Bab 5. Pernyataan Cinta
6 Bab 6. Hadiah Mahal
7 Bab 7. Doa Menembus Pintu Langit
8 Bab 8. Jangan Dekati Bintang
9 Bab 9. Rindu
10 Bab 10. Perasaan Yang Sama
11 Bab 11. Pacaran ?
12 Bab 12. Ancaman
13 Bab 13. Tidak Usah Bertemu Lagi
14 Bab 14. Suami Masa Depan
15 Bab 15. Sebuah Keputusan
16 Bab 16. Juragan Karto
17 Bab 17. Kalung Berlian
18 Bab 18. Jadilah Pemilik Hati Ku
19 Bab 19. Takdir dan Jodoh
20 Bab 20. Bedak Putih
21 Bab 21. Batalnya Perjodohan
22 Bab 22. Private Party
23 Bab 24. Laras Istri Bintang
24 Bab 25. Pengaruh Obat
25 Bab 25. Penyesalan Salsa
26 Bab 26. Usia Tua
27 Bab 27. Yang Lalu Biarlah Berlalu
28 Bab 28. Masa Lalu
29 Bab 29. Kekasih Om
30 Bab 30. Permohonan Sekar
31 Bab 31.Perhatian Abrar
32 Bab 32. Malam Panjang
33 Bab 33. Suamiku
34 Bab 34. Maaf Sayangku
35 Bab 35. Cincin Pernikahan
36 Bab 36. Menginginkan Mu
37 Bab 37. Loe Udah Nikah ?
38 Bab 38. Semua Tentang Mu
39 Bab 39. Pernikahan Salsa
40 Bab 40. Ayah Bayiku
41 Bab 41. Mahar
42 Bab 42. Hakikat Cinta
43 Bab 43. Siapa Dia ?
44 Bab 44. Salah Paham
45 Bab 45. Istri Om
46 Bab 46. Foto
47 Bab 47. Salah Paham Lagi
48 Bab 48. Mengundurkan Diri
49 Bab 49. Ambisi
50 Bab 50. Meremehkan
51 Bab 51. Pemecatan
52 Bab 52. Obsesi
53 Bab 53. Bibir
54 Bab 54. Pelajaran
55 Bab 55. Menolak Perjodohan
56 Bab 56. Perasaan Apa Ini ?
57 Bab 57. Aku Sudah Gila
58 Bab 58. Penyesalan Erin
59 Bab 59. Stalker
60 Bab 60. Berubah
61 Bab 61. Kecupan
62 Bab 62. Kamera CCTV
63 Bab 63. Pria Pemaksa
64 Bab 64. Bawa Aku Pergi
65 Bab 65. Sahabat Selamanya
66 Bab 66. Adik Kak Reino
67 Bab 67. Sentuhan Reino
68 Bab 68. Aku Percaya Padamu
69 Bab 69. Mengikat Persahabatan
70 Bab 70. Nyonya Reino Jayadiguna
71 Bab 71. Malam Pertama
72 Bab 72. Kau Tanggung Jawab Ku
73 Bab 73. Lokasi Magang
74 Bab 74. Anugrah Terindah
75 Bab 75. Calon Tunangan
76 Bab 76. Dulu Begitu Hangat
77 Bab 77. Langkahi Dulu Mayatku
78 Bab 78. Cahaya Hatiku Bintang Di Jiwaku
79 Bab 79. Berita Heboh
80 Bab 80. Pelakor
81 Bab 81. Bucin
82 Bab 82. Wibawa dan Kharisma
83 Bab 83. Balas Dendam
84 Bab 84. Tidak akan Melepasmu Selamanya
85 Bab 85. Tak Terkalahkan
86 Bab 86. Romantis
87 Bab 87. Pertemuan Pertama
88 Bab 88. Kaya dan Miskin
89 Bab 89. Suatu Kehormatan
90 Bab 90. Kaulah Nyawaku
91 Bab 91. Menyesali Semuanya
92 Bab 92. Pemilik Hatiku
93 Bab 93. Hangat dan Kerinduan
94 Bab 94. Telah Lama Usai
95 Bab 95. Benih Ku
96 Bab 96. Sempurna
97 Bab 97. Wanita Kesayangan CEO
98 Bab 98. Pengantin The Shadow
99 Bab 99. Sibuk
100 Bab 100. Terlalu Tampan
101 Bab 101. Wanita Jayadiguna dan Pria Jayadiguna
102 Bab 102. Kau Hanya Milik Ku
103 Bab 103. Jauhi Istriku
104 Bab 104. Kaulah Duniaku
105 Bab 105. Aku Mati Tanpa Dirimu
106 Bab 106. Permainan Takdir
107 Bab 107. Terlalu Baik
108 Bab 108. Menebus Semua Dosa
109 Bab 109. Cocok Menjadi Madu
110 Bab 110. Istri Sah Reino
111 Bab 111. Cantik Bagai Bidadari
112 Bab 112. Bukan Urusan SuamiKu
113 Bab 113. Dewa Kematian
114 Bab 114. Saham Bakti Jaya. Ltd
115 Bab 115. Bukan Apa-apa Tanpa Dirimu
116 Bab 116. Jangan Sombong
117 Bab 117. Naila
118 Bab 118. Bangkrut
119 Bab 119. Mual
120 Bab 120. Belahan Jiwa
121 Extra Part 1
122 Extra Part 2
123 Extra Part 3
124 Extra Part 4
125 Extra Part 5
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Bab 1. Kabur Ke Jakarta
2
Bab 2. Perjalanan
3
Bab 3. Pria Itu
4
Bab 4. Karam Sebelum Berlabuh
5
Bab 5. Pernyataan Cinta
6
Bab 6. Hadiah Mahal
7
Bab 7. Doa Menembus Pintu Langit
8
Bab 8. Jangan Dekati Bintang
9
Bab 9. Rindu
10
Bab 10. Perasaan Yang Sama
11
Bab 11. Pacaran ?
12
Bab 12. Ancaman
13
Bab 13. Tidak Usah Bertemu Lagi
14
Bab 14. Suami Masa Depan
15
Bab 15. Sebuah Keputusan
16
Bab 16. Juragan Karto
17
Bab 17. Kalung Berlian
18
Bab 18. Jadilah Pemilik Hati Ku
19
Bab 19. Takdir dan Jodoh
20
Bab 20. Bedak Putih
21
Bab 21. Batalnya Perjodohan
22
Bab 22. Private Party
23
Bab 24. Laras Istri Bintang
24
Bab 25. Pengaruh Obat
25
Bab 25. Penyesalan Salsa
26
Bab 26. Usia Tua
27
Bab 27. Yang Lalu Biarlah Berlalu
28
Bab 28. Masa Lalu
29
Bab 29. Kekasih Om
30
Bab 30. Permohonan Sekar
31
Bab 31.Perhatian Abrar
32
Bab 32. Malam Panjang
33
Bab 33. Suamiku
34
Bab 34. Maaf Sayangku
35
Bab 35. Cincin Pernikahan
36
Bab 36. Menginginkan Mu
37
Bab 37. Loe Udah Nikah ?
38
Bab 38. Semua Tentang Mu
39
Bab 39. Pernikahan Salsa
40
Bab 40. Ayah Bayiku
41
Bab 41. Mahar
42
Bab 42. Hakikat Cinta
43
Bab 43. Siapa Dia ?
44
Bab 44. Salah Paham
45
Bab 45. Istri Om
46
Bab 46. Foto
47
Bab 47. Salah Paham Lagi
48
Bab 48. Mengundurkan Diri
49
Bab 49. Ambisi
50
Bab 50. Meremehkan
51
Bab 51. Pemecatan
52
Bab 52. Obsesi
53
Bab 53. Bibir
54
Bab 54. Pelajaran
55
Bab 55. Menolak Perjodohan
56
Bab 56. Perasaan Apa Ini ?
57
Bab 57. Aku Sudah Gila
58
Bab 58. Penyesalan Erin
59
Bab 59. Stalker
60
Bab 60. Berubah
61
Bab 61. Kecupan
62
Bab 62. Kamera CCTV
63
Bab 63. Pria Pemaksa
64
Bab 64. Bawa Aku Pergi
65
Bab 65. Sahabat Selamanya
66
Bab 66. Adik Kak Reino
67
Bab 67. Sentuhan Reino
68
Bab 68. Aku Percaya Padamu
69
Bab 69. Mengikat Persahabatan
70
Bab 70. Nyonya Reino Jayadiguna
71
Bab 71. Malam Pertama
72
Bab 72. Kau Tanggung Jawab Ku
73
Bab 73. Lokasi Magang
74
Bab 74. Anugrah Terindah
75
Bab 75. Calon Tunangan
76
Bab 76. Dulu Begitu Hangat
77
Bab 77. Langkahi Dulu Mayatku
78
Bab 78. Cahaya Hatiku Bintang Di Jiwaku
79
Bab 79. Berita Heboh
80
Bab 80. Pelakor
81
Bab 81. Bucin
82
Bab 82. Wibawa dan Kharisma
83
Bab 83. Balas Dendam
84
Bab 84. Tidak akan Melepasmu Selamanya
85
Bab 85. Tak Terkalahkan
86
Bab 86. Romantis
87
Bab 87. Pertemuan Pertama
88
Bab 88. Kaya dan Miskin
89
Bab 89. Suatu Kehormatan
90
Bab 90. Kaulah Nyawaku
91
Bab 91. Menyesali Semuanya
92
Bab 92. Pemilik Hatiku
93
Bab 93. Hangat dan Kerinduan
94
Bab 94. Telah Lama Usai
95
Bab 95. Benih Ku
96
Bab 96. Sempurna
97
Bab 97. Wanita Kesayangan CEO
98
Bab 98. Pengantin The Shadow
99
Bab 99. Sibuk
100
Bab 100. Terlalu Tampan
101
Bab 101. Wanita Jayadiguna dan Pria Jayadiguna
102
Bab 102. Kau Hanya Milik Ku
103
Bab 103. Jauhi Istriku
104
Bab 104. Kaulah Duniaku
105
Bab 105. Aku Mati Tanpa Dirimu
106
Bab 106. Permainan Takdir
107
Bab 107. Terlalu Baik
108
Bab 108. Menebus Semua Dosa
109
Bab 109. Cocok Menjadi Madu
110
Bab 110. Istri Sah Reino
111
Bab 111. Cantik Bagai Bidadari
112
Bab 112. Bukan Urusan SuamiKu
113
Bab 113. Dewa Kematian
114
Bab 114. Saham Bakti Jaya. Ltd
115
Bab 115. Bukan Apa-apa Tanpa Dirimu
116
Bab 116. Jangan Sombong
117
Bab 117. Naila
118
Bab 118. Bangkrut
119
Bab 119. Mual
120
Bab 120. Belahan Jiwa
121
Extra Part 1
122
Extra Part 2
123
Extra Part 3
124
Extra Part 4
125
Extra Part 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!