...Please kalau gak suka jangan kasih ⭐ 1 dan komen buruk...
...Please kalau gak suka skip aja please...
...🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀...
Bintang baru saja keluar dari kamar mandi, ia hanya menggunakan handuk sebatas pinggang sampai lutut saat terdengar handphone nya berbunyi.
"Halo"
"Loe kapan balik ?"
"Besok pagi"
"Banyak banget surat cinta buat loe, gue ampe capek jadi tukang pos" ucap Hendra sahabat Bintang sejak mereka SMA. Bintang pun tersenyum. Pria itu memang banyak memiliki penggemar sejak zaman sekolah dan mendapatkan berbagai macam surat cinta bahkan hadiah karna para gadis mengagumi ketampanannya. Hendra menjadi sasaran para fans Bintang sebagai perantara untuk menyampaikan isi hati mereka.
"Besok gue traktir" Hendra tersenyum diseberang sana. Panggilan pun terputus. Bintang segera menuju halaman belakang villa dan menghidupkan sebatang rokok saat dari kejauhan matanya melihat seseorang berlari dengan sangat kencang dan di belakangnya terdapat beberapa orang yang juga berlari kencang.
"Apa orang itu dikejar ya ?" gumamnya, Bintang pun menajamkan pandangannya dan ia terkaget saat menyadari yang sedang berlari didepan adalah seorang wanita. Perasaan Bintang mulai tak enak, terlihat wanita itu tengah berlari pelan dihalaman belakang, Bintang segera menghampiri nya namun tanpa diduga wanita itu menabrak tubuhnya.
"Aaaaakkkhhh"
Si wanita berteriak, Bintang dengan segera memeluk tubuh wanita itu agar ia tidak terjatuh dan menutup mulutnya dengan tangan. Bintang segera membawanya bersembunyi dibalik rimbunan pohon bunga Bougenville didinding villa.
"Ada suara teriakan disebelah sana"
"Itu pasti Laras, cepat temukan"
Terdengar suara anak buah juragan Karto yang segera menyisir halaman belakang villa. Sementara tubuh Laras sudah bergetar hebat, ia ketakutan jika mereka bisa menemukan nya. Bintang pun memperhatikan wajah wanita itu dan terkaget saat ia mengenalinya.
Sementara anak buah Karto terus menyusuri seluruh villa, namun tidak menemukan keberadaan gadis itu.
"Gak ada Man, bagian depan juga udah gue periksa"
"Mungkin tu anak udah kabur ke arah perbatasan desa, ayo kita kesana" ujar yang lain, akhirnya mereka pun berlari menjauhi villa menuju perbatasan desa.
Setelah dirasa aman, Bintang melepaskan tangannya dari mulut gadis itu namun tanpa sadar ia masih memeluk erat tubuh Laras. Sementara Laras sudah menatap Bintang tak berkedip dengan degup jantung menggila, pelukan Bintang terasa hangat menjalari hatinya. Seumur hidupnya belum pernah ia begitu dekat dan intim dengan seorang pria.
Bintang pun terpaku saat menatap wajah gadis itu dari dekat, terlihat jelas bola matanya berbinar indah dengan bulu mata yang lentik, hidung mancung, bibir sedikit tebal kemerahan membuat jantung Bintang berdegup kencang. Selama beberapa saat mereka hanya terdiam sambil saling memandang dengan masing-masing debaran di dada. Bintang pun tersadar dan segera melerai pelukannya.
"Mba yang jual kue dipasar tadi kan ?" sapa Bintang mengurai sunyi diantara mereka, Laras pun mengangguk.
"Ada apa ? Kenapa mereka mengejar mba ?" tanya Bintang penasaran sementara Laras ragu dan bimbang untuk bercerita. Ia belum mengenal pria didepannya walau sudah 2x ia menolong Laras sementara masalah yang menghadapinya bersifat sangat pribadi membuatnya malu bercerita.
"Masalah keluarga mas, makasih banyak ya udah nolong saya" ucap Laras dengan senyum tulus dan sungguh-sungguh, lagi-lagi Bintang pun terpaku.
"Mas saya permisi, sekali lagi terimakasih banyak" ucap Laras dan segera berjalan dengan cepat sebelum Bintang menyadari ucapannya. Pria itu pun termenung saat menyadari betapa cepat sigadis tadi berlalu.
🌟🌟🌟
Golden Eye's Discotic
Hendra tengah menghisap rokok ditangannya sambil menatap khawatir seorang gadis yang tengah asik melantai. Ia kebetulan mengunjungi diskotik ini untuk minum-minum menghilangkan rasa galaunya. Sudah 4x judul proposalnya ditolak membuat kepalanya benar-benar sakit. Namun ia terkaget saat menyadari ada Salsa diantara kerumunan orang yang tengah asik berjoget ria menikmati alunan musik DJ yang membahana keseluruh ruangan.
Tak lama terlihat seorang pria mendekati gadis tadi dan memeluk pinggang nya tanpa malu, membuat wajah Hendra memerah menahan amarah. Sementara Salsa tidak keberatan dan membiarkan si pria asing memegang pinggangnya. Hendra segera mematikan api rokok dan berjalan mendekati Salsa yang terlihat sedikit mabuk. Hendra menarik tangan gadis itu dan melepaskannya dari pelukan pria asing tersebut.
"Hei apa-apaan loe ?" protes pria itu membuat wajah Hendra makin garang.
"Dia cewek gue, loe udah kurang ajar maen peluk gadis gue bangs*t" maki Hendra dengan wajah memerah membuat pria tadi kaget.
"Sorry bro, gue gak tau dia punya cowok" ucapnya tak enak dan segera berlalu.
Hendra kemudian membawa Salsa menjauhi kerumunan dan mendorongnya dengan kasar ke atas sofa.
"Auuu sakit, apa-apaan loe Hen, gue masih mau melantai" ucap Salsa dengan wajah cemberut, ia pun segera berdiri hendak kembali menikmati alunan musik DJ yang memekakkan telinga namun Hendra menahan tangan gadis itu.
"Ngapain loe ke discotic lagi ? Loe tahu kan Bintang udah melarang loe mabuk-mabukkan" hardik Hendra kesal pada Salsa. Sebagai sahabat Bintang, ia ingin sahabatnya itu mendapatkan pasangan yang baik dan mampu menjaga dirinya sementara Salsa sangat suka ke diskotik, bar atau pub. Walau gadis itu hanya minum dan menikmati alunan musik, namun ia sungguh takut Salsa akan tergoda melakukan sesuatu yang lebih dari itu melihat banyaknya para pria hidung belang yang mendekati karna kecantikan nya.
"Bukan urusan loe, minggir" teriak gadis itu dengan tubuh sedikit oleng membuat Hendra memegang tangan Salsa agar ia tidak jatuh.
"Loe udah mabuk, ayo pulang" ucap Hendra sambil menarik tangan Salsa.
"Gak mau, masih sore tau. Minggir" bentak gadis itu pada Hendra.
"Ada apa ini Hen ?" tanya Tiara yang baru saja turun melantai. Tiara merupakan sahabat Salsa, mereka sering mengunjungi tempat hiburan sekedar hangout dan melepas penat.
Hendra hanya menatap tajam Tiara tanpa menjawab pertanyaan gadis itu. Pria itu segera menggendong Salsa dan membawanya pulang tanpa mempedulikan teriakan dan pukulan sang gadis ditubuhnya. Tiara pun berusaha mengejar mereka.
"Hendra, loe apa-apaan sech ? Salsa tuch bareng gue, turunin gak ?" hardik Tiara sambil menahan lengan Hendra.
"Minggir, Salsa harus pulang. Ini sudah malam" kekeuh Hendra, ia segera berjalan cepat dan memasukkan paksa Salsa kedalam mobilnya kemudian meninggalkan Tiara yang menatap penuh kemarahan.
🌟🌟🌟
Laras berjalan dengan hati-hati melewati semak-semak sambil memperhatikan kesekeliling, ia takut anak buah juragan Karto menemukannya. Tak lama ia melewati rumah warga dan terlihat sebuah mobil Carry hitam bak terbuka yang penuh berisi sayuran wortel dan bunga kol. Ia pun mengenali pria dan wanita yang sedang menaiki mobil Carry tersebut.
"Mba Asih mau kemana mba ?" sapa Laras sopan.
"Eh ada Laras, ini mau ke Bogor nganterin pesanan toko. Laras mau kemana malam-malam begini ?" ucap Asih.
"Mau ke Bogor juga, Laras boleh numpang mba ?" tanya Laras penuh harap.
"Boleh donk, ayo naik. Mba berdua aja ama mas Defan" ucap Asih yang membuat wajah Laras sumringah seketika. Defan adalah suami Asih. Mereka segera berangkat dengan Laras duduk didekat pintu. Laras pun segera memanjatkan doa agar perjalanan mereka aman tanpa terkendala dan anak buah juragan Karto tidak menemukannya.
Sepanjang perjalanan Laras sangat was-was, ia selalu berdoa sambil memperhatikan sekeliling dan berharap mereka tidak menemukannya.
"Laras ada apa ?" tanya Defan yang melihat gelagat Laras yang tak tenang dan terlihat cemas sementara Asih sudah tidur karna waktu memang sudah menunjukkan pukul 01.00 malam.
"Gak ada apa-apa mas" ucap Laras sambil tersenyum.
"Tidur aja dulu, nanti mas bangunin kalau udah sampe Bogor" ucap Defan yang di angguki Laras, jujur ia juga sudah mengantuk. Laras berusaha mengatur hatinya, ia kembali berdoa kemudian memejamkan mata dan berharap perjalanannya menuju ibu kota berjalan lancar tanpa hambatan.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
micheil_luca<>
lanjut terus Thor ,,ini sangat memuas kan..!!
2024-11-27
1
my name
semoga aja dikota laras lebih beruntung
2024-09-07
2
Ummi Yatusholiha
semangat ya laras, smoga gak ktemu dgn juragan karto
2024-08-03
1