Elise melihat Pak An dengan tatapan sedihnya, dia ingin sekali berbicara pada Pak tua itu, tapi bisa saja Pak An sudah melupakannya
"Terimakasih Pak" Elise tersenyum pada Pak An dan mengambil semua barangnya dengan cepat lalu pergi kekamar mandi untuk mengganti pakaiannya
Pak An yang merasa akrab dengan Kalung dan suara Elise, terlihat memikirkan sesuatu dan memastikannya lagi sambil menunggunya keluar dari kamar mandi
----------
Dalam kamar mandi, Elise mengganti pakaiannya dan dia juga memeriksa sepatunya tempat dia menyembunyikan flash disk dan chip miliknya
"Untungnya tidak hilang" Elise bernafas lega dan kembali menyimpan itu di dalam sepatunya
Bukan hanya Flsh Disk dan Chip yang di simpannya, sebelum di akehilangan kesadaran dia melepaskan gelang berharganya lalu memasukkannya kedalam lapisan jaketnya yang hanya dia tahu ada kantong disana
Elise keluar dari kamar mandi besar itu dengan pakaian miliknya sendiri yang sudah di cuci kering, dia mengikat rambutnya menjadi satu dan itu membuat tampilan berbeda padanya
"Terimakasih karena sudah menyelamatkanku, aku akan membayarnya setelah aku keluar dari sini" Elise menundukkan tubuhnya untuk mengucapkan terimakasih
Kalung giok yang terlihat kembali saat menunduk itu membuat Pak An terkejut, dia tidak mungkin bisa melupakan giok itu seumur hidupnya. Ethan merasa aneh dengan Ekspresi Pak An yang berubah dengan cepat itu
"Kenapa terburu-buru lagi pula apa kau punya uang? Bagaimana bisa seorang pelarian membayarku dengan beberapa lembar uang yang tidak bernilai?" Ethan duduk dan melihat Elise dengan enteng
"Uang? aku tidak membawa uang sama sekali.." Elise melihat binggung kearah semua orang yang ada di dalam ruangan itu
Semuanya menatap diam dan tidak ada yang bebicara lalu sedetik kemudian Elise berubah jadi panik sendiri
"Astaga sialana! diamana uang yang kalian temukan!" Elise menaikkan nada suaranya dan terlihat panik, semua orang dalam ruangan itu terkejut dibuatnya
"Ini uang anda Nona" Pak An langsung memberikannya pada Alice
Elise mengambil uang itu dengan cepat dan menerawangnya dia bawah sinar lampu yang sangat terang di kamar itu, walaupun masih hujan tapi ruangan mereka terlihat sangat terang
"Apa yang kau lakukan? apa itu uang palsu?" Erik melihat Elise dengan binggung
Elise tidak menjawab dan langsung membakar uang itu dengan lilin aroma terapi yang ada di dekat tempat tidurnya
"Aku harus segera pergi dari sini, aku sudah terlacak dan kalian tidak bisa ikut terlibat, diamana jalan keluar yang tidak terekam CCTV" Elise membuang abu uang itu ke tempat sampah medis lalu menyiramnya
Ethan melirik Erik untuk memberikannya obat bius dan Erik paham dengan maksudnya langsung mendekat ke Elise dengan membawa suntik bius itu
"Nona Elise tinggallah di sini sampai kau benar-benar pulih" Erika mengalihkan pandangan Elise
"Dr Erika jangan coba membodohi ku, dan sebaiknya Dr Erik letakkan yang ada di tanganmu itu, aku tidak ingin menyakitimu karena benar-benar harus pergi dari negara ini" Elise terlihat waspada pada semua orang yang ada di ruangan itu
Elise melihat kesekitar untuk mencari jalan keluar, dia terlihat sangat panik dan entah kenapa Ethan langsung menarik Elise dengan keras sampai menabrak dirinya
"Katakan siapa dirimu yang sebenarnya baru kau bisa pergi dari sini" Ethan menarik tangan Elise Elise untuk merapat dengannya dan dia menahannya
Elise terdiam beberapa saat dan memandang mata tajam Ethan dengan dalam, ada rasa rindu yang di pancarkan matanya dan Ethan bisa melihat itu sekilas
"Maafkan aku, tapi sudah tidak ada waktu lagi" Elise memukul tengkuk Ethan dan menjatuhkan dengan cepat lalu melepaskan diri
Elise keluar dari ruangan itu dengan membawa Pak An bersamanya, Erik dan Erika membantu Ethan untuk berdiri
"Pak An kau harus menunjukkan jalan padaku" Elise berbicara dengan cepat
Ethan yang terkejut hanya bisa melihat Elise pergi dengan membawa Pak An bersamanya keluar dari kamar itu
"Apa ada yang memberitahunya nama pak An?" Ethan berbicara dengan wajah yang dingin
"Tidak ada, cepat berdiri lantainya dingin" Erik mengangkat Ethan
"Lalu dari mana dia tahu nama Pak An" Erika ikut merasa aneh
" Jadi apa perlu ku kejar?" Erik melihat kedua orang itu dengan heran
"Tidak biarkan saja dia pergi" Ethan merapikan pakaiannya dan pergi dari sana
"Bagaimana badan sekecil itu bisa membuatmu tumbang? Apa kau tidak pernah olah raga?" Erika melihat Ethan dari atas kebawah dengan julid
Ethan tidak menjawab dia merapikan pakaiannya dan pergi dari sana, dia ingin memelihat Elise dan Pak An melalui CCTV di mansionnya
Pak An membawa Alice melewati jalan bawah tanah, meskipun merasa aneh kenapa Elise mengenalinya tapi dia tetap membantu Elise utnuk keluar dari sana karena merasa kalau dia bukan orang yang jahat
"Ini akhir dari jalan Nona, Anda bisa berlari lurus kedepan dan anda akan menemui jalan utama" Pak An menunjuk arah jalan yang di maksud
"Pak An senang bertemu dengan mu kembali, mungkin sedikit membingungkan tapi aku senang melihat kalian baik-baik saja" Elise melihat Pak An dengan tatapan sedihnya
"Apa kita pernah bertemu Nona?" Pak An merasa sangat binggung dan dia membutuhkan validasi
"Ya, tapi itu sudah lama sekali dan saat itu rambut perakmu belum banyak seperti sekarang. Aku harus pergi sekarang Pak sudah tidak ada waktu lagi, aku akan mengunjungi mu lain kali jadi, jaga Ethan seperti biasa" Elise tersenyum lebar pada Pak An
"Bawa jas hujan ini denganmu Nona, kau tidak bisa kehujanan lagi, walaupun itu hanya air, tapi tetap saja bisa membuat mu sakit, kau bisa tetap bergerak bebas dengan ini jadi jangan sampai sakit" Pak An memakaikan Jas hujan yang di ambilnya sebelum mereka melewati bawah tanah pada Alice seperti seorang Ayah pada putrinya
Elise memegang tangan Pak An dengan erat, air mata yang tahannya akhirnya terjatuh perlahan
"Kau tidak pernah berubah Pak An, terimakasih" Alice memberikan senyum sendunya pada Pak An lalu pergi dari sana
Pak An hanya melihat Elise yang berlari semakin jauh dan membuka isi telapak tangannya yang di genggam erat oleh Elise
"Gelang?" Pak An melihat gelang tipis itu dengan mencoba menggali ingatannya kembali
--------------------------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments