Bab 4. Ayah Yang Hebat

"Ayah... bagaimana ya, dua Minggu lagi sudah waktunya Rian masuk sekolah tapi dia belum memiliki baju seragam dan buku, ibu sudah menawarkan jasa cuci tapi tidak ada yang mau menerima ibu" jelas ibu yang terlihat sedih Ivana yang tidak tau itu pun terkejut menutup mulutnya untuk menahan tangisannya,

"Ayah juga bingung bu tadi bapak sudah keliling jual hasil kebun tapi hanya satu orang yang beli dan sisanya masih di gerobak" jawab ayah

"Hhemmm... kasihan sekali anak anak ya bu sudah satu Minggu gak makan nasi hanya makan singkong, maafkan ayah ya bu udah buat hidup ibu dan anak anak menderita, maafkan ayah yang belum bisa membahagiakan ibu dan anak anak" ucap ayah Pram yang tanpa terasa air matanya sudah mengalir deras

"Ndak perlu di sesali yah, ibu sudah bahagia hidup sama ayah dan anak anak, yang penting kita bisa melaluinya bersama, ayah tadi keliling kemana saja pasti lelah seharian jalan kaki sini ibu pijit kakinya" ucap ibu yang menahan tangis saat melihat kaki suaminya yang terlihat sangat lusuh serta lelah, dulu terlihat bersih terawat tapi karena ekonomi yang sulit tidak ada waktu untuk mengurus diri, apa lagi sering kepanasan dan kehujanan belum lagi kemana mana jalan kaki, ibu sangat sedih melihat suaminya yang selalu bekerja keras demi membahagiakan mereka.

Dulu hidup mereka tidak sesulit ini tapi karena uang hasil panen padi mereka yang di tipu sahabat ayah Pram membuat mereka kehilangan uang sangat besar dan kerugian, apa lagi mereka harus membayar pekerja dan lainya hingga mereka harus mengorbankan lahan mereka dan penderitaan ini di mulai dari Ivana kelas 5 SD hingga usia Ivana 17 tahun ini, ya satu Minggu lalu ivana berusia 17 tahun, gadis lain mungkin sangat bahagia melalui usia 17 dengan mengadakan acara ulang tahun, sedangkan ivana disaat ulang tahunnya dia di kerjain oleh teman temanya di siram air kotor dan di mandikan tepung serta telur busuk.

( kembali kesaat ini )

Ivana yang mendengar pembicaraan itu pun menangis tergugu, bagaimana tidak dia sangat sedih melihat penderitaan kedua orang tuanya, ia pun bingung bagaimana cara membantu orang tuanya.

Selain jualan kue Ivana juga sudah mencoba untuk melamar pekerjaan dimana mana, tapi jangankan di lihat surat lamaran nya justru di buang langsung oleh orang orang itu, yang tau jika Ivana hanya anak SMA yang belum lulus sekolah.

Lowongan kerja apa pun sudah di coba oleh ivana tapi hasilnya tetap nol, dan saat ini mereka sedang membutuhkan uang untuk adiknya sekolah,

"Bu besok ayah akan pergi berjualan dari sehabis subuh" ucap ayah ibu hanya bisa mengangguk kepala tidak berani melihat wajah suaminya karena takut ketahuan jika ibu menangis.

Keesokan harinya, saat subuh tanpa sepengetahuan sang ayah ivana mengikuti ayahnya berjualan berkeliling, menjajakan dagangan nya tapi satupun tidak ada yang membeli,

Padahal ayah Pram sudah berjalan sangat jauh, ivana sangat sedih melihat ayahnya harus berjalan kaki dan sesekali orang akan mengejek ayahnya yang tahun ketahuan tidak ada perubahan yang tetap miskin menurut mereka, tapi sang ayah hanya terdiam dan tersenyum menerima hinaan itu.

Ivana rasanya sudah tidak tahan melihat hinaan itu tapi sang ayah akan marah jika meladeni orang yang memiliki hati dengki.

Terlihat sangat ayah sedang terduduk di bawah pohon dan dan meminum air yang di bawa dari rumah yang hanya tinggal setengah, keringat bercucuran membasahi tubuh nya, ivana perlahan mendekati ayahnya

"Ayah!" Panggil Ivana pelan dan itu di dengar sangat ayah yang sedang istirahat, saat melihat siapa yang memanggil nya membuat ayah kaget

"Nak kamu kok disini, apa kamu dari tadi pagi ngikutin ayah, ayo duduk kamu pasti lelah ini minum" ucap ayah yang terkejut dengan lembut

Melihat itu ivana tidak tahan dan memeluk ayahnya sembari menangis.

"Ayah maafin ivana yang belum bisa membahagiakan ayah dan ibu hiks hiks hiks, ivana janji akan mencari uang yang banyak dan mengubah hidup kita menjadi lebih baik lagi agar kita bisa hidup berkecukupan dan ayah serta ibu tidak perlu mengerjakan apapun lagi, doakan ivana ya yah agar bisa menjadi anak yang membanggakan untuk ayah dan ibu, sekarang ayo pulang ayah, ayah pasti lelah berjalan sangat jauh dan dalam cuaca panas seperti ini, biarkan saja ini semua kita bawa pulang mungkin ada jalan lain nantinya agar bisa bermanfaat" ucap ivana pada ayahnya, karena tidak mau melihat kesedihan sang putri ayah pun menuruti ajakan pulang ivana

"Baiklah ayo pulang nak nanti ibu mu mencari anak gadisnya yang tidak pulang" ucap ayah Pram dan akhirnya mereka pun jalan pulang kerumah.

Saat sampai di rumah, ibu kaget saat melihat Putrinya yang kembali bersama suaminya,

"Nak kamu kemana saja ibu sangat khawatir saat melihat kamu tidak ada, adikmu juga tadi cari kamu kemana mana tapi katanya gak ketemu karena sepedanya rusak jadi dia pulang" ucap ibu khawatir

"Hiks hiks hiks maafin ivana bu, sudah buat ibu dan Rian khawatir, tadi ivana ikutin ayah" ucap ivana, saat ibu akan bertanya lagi dicegah oleh ayah dengan menggelengkan kepalanya bertanda jangan dan ibu pun terdiam

"Yasudah sana istirahat dulu kamu pasti lelahkan?" ucap ibu

"Ivana kekamar dulu yah bu" ucap ivana dan berlalu

Malam harinya seperti biasa ivana akan duduk di belakang rumah yang sepi dan terang bulan, ivana akan melakukan ini disaat semua orang sudah tidur agar tidak ada yang tau saat dia menumpahkan segala kesedihan, karena hanya malam yang mampu menutupi semua rasa.

Saat Ivana sedang menikmati kesunyian malam tiba tiba terdengar seseorang berbicara di dekatnya,

"Ni cewek kuat amat si ngadepin hidup kek gini, kalau aku jadi dia gak bakalan kuat dah aku, apa lagi sampai di hina segitu nya kalau aku udah ku bejek bejek tu dua lampir" ucap suara itu

"Sudah ngomong nya, hantu gak jelas ngikutin melulu" ucap Ivana yang membuat si hantu pun kaget

"Ka-Kamu bi-bisa liat aku, beneran?" Tanya hantu itu

"Iya iya lah, kamu nya aja di depan aku gimana gak bisa lihat coba" ucap Ivana

"Hiks hiks hiks jadi kamu bisa liat aku, tapi kok kamu diam aja sih dari kemarin kemarin" ucap hantu itu dengan tangisannya

"Ya ngapain, masak harus heboh" jawab Ivana

"Kamu jahat banget sih, kenapa gak bilang dari awal kamu bisa lihat, kamu tau gak aku ini sudah seperti hantu gentayangan" ucap hantu itu

"Lo kamu kan memang hantu, aku dah biasa lihat hantu tapi kamu ini sepertinya belum meninggal, lalu kenapa kamu disini bukanya di dalam raga kamu kok keluyuran" ucap Ivana

santai

Bersambung

Terpopuler

Comments

Fitriani Fitri

Fitriani Fitri

banyak banyak thor

2024-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. IVANA PRIMA QUEENSHA
2 Bab 2. Penghinaan
3 Bab 3. KESEDIHAN IVANA
4 Bab 4. Ayah Yang Hebat
5 hinaan dan doa
6 pekerjaan
7 kebahagiaan
8 ingin beli leptop
9 kesembuhan intan
10 menolong
11 detak jantung Zulfikar
12 melihat toko
13 undangan pekerjaan
14 pergi sekeluarga
15 menempati ruko
16 membantu Saskia
17 Bertemu
18 Bercerita
19 bertemu Oma
20 Arya Bima Samudra
21 ketakutan Deren
22 Lowongan kerja
23 menemukan bukti
24 Cemburu
25 menemukan jasad
26 Trapi shock
27 Arya sakit
28 Cerita tentang arya
29 Mengajak Arya tinggal bersama
30 Cerita orang tua arya
31 Kesempatan baik untuk Arya
32 Ivander Enzo William
33 Permintaan Ivander
34 Izin pergi
35 Sakit Hati Zulfikar
36 Datang kerumah orang tua Ivan
37 Bertemu mama dan papa Ivan
38 Pergi Dari Rumah
39 Menginap
40 Menemukan bukti kejahatan di balik penyakit Arya
41 Menemukan Masalah Rumah
42 kebersamaan
43 pengunduran diri
44 membeli rumah
45 Rencana pindah
46 Kedatangan Alfin dan kepulangan Arya
47 Mendadak
48 Sirik
49 Rumah Baru
50 Pindah Rumah Baru
51 Membeli toko baru
52 Ujian
53 menghubungi Enzo dan cerita lama
54 kemarahan ivana
55 pernikahan
56 pulang
57 membeli rumah dan mengurus surat nikah
58 Resepsi dan calon hama
59 keluarga Arya
60 persiapan grend opening
61 grand opening Samudra mart
62 masalah
63 Cerita
64 Bertemu Orang Lama
65 Rencana
66 Kedesa
67 Membantu
68 fitnah
69 Kabar baik
70 Hukuman dan kebahagiaan
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1. IVANA PRIMA QUEENSHA
2
Bab 2. Penghinaan
3
Bab 3. KESEDIHAN IVANA
4
Bab 4. Ayah Yang Hebat
5
hinaan dan doa
6
pekerjaan
7
kebahagiaan
8
ingin beli leptop
9
kesembuhan intan
10
menolong
11
detak jantung Zulfikar
12
melihat toko
13
undangan pekerjaan
14
pergi sekeluarga
15
menempati ruko
16
membantu Saskia
17
Bertemu
18
Bercerita
19
bertemu Oma
20
Arya Bima Samudra
21
ketakutan Deren
22
Lowongan kerja
23
menemukan bukti
24
Cemburu
25
menemukan jasad
26
Trapi shock
27
Arya sakit
28
Cerita tentang arya
29
Mengajak Arya tinggal bersama
30
Cerita orang tua arya
31
Kesempatan baik untuk Arya
32
Ivander Enzo William
33
Permintaan Ivander
34
Izin pergi
35
Sakit Hati Zulfikar
36
Datang kerumah orang tua Ivan
37
Bertemu mama dan papa Ivan
38
Pergi Dari Rumah
39
Menginap
40
Menemukan bukti kejahatan di balik penyakit Arya
41
Menemukan Masalah Rumah
42
kebersamaan
43
pengunduran diri
44
membeli rumah
45
Rencana pindah
46
Kedatangan Alfin dan kepulangan Arya
47
Mendadak
48
Sirik
49
Rumah Baru
50
Pindah Rumah Baru
51
Membeli toko baru
52
Ujian
53
menghubungi Enzo dan cerita lama
54
kemarahan ivana
55
pernikahan
56
pulang
57
membeli rumah dan mengurus surat nikah
58
Resepsi dan calon hama
59
keluarga Arya
60
persiapan grend opening
61
grand opening Samudra mart
62
masalah
63
Cerita
64
Bertemu Orang Lama
65
Rencana
66
Kedesa
67
Membantu
68
fitnah
69
Kabar baik
70
Hukuman dan kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!