Bab 2. Penghinaan

"Wah si miskin masih saja ya jualan kue keliling, kue.. kue.. kue.. kue.. hahaha" ucap seorang gadis menghina Ivana, tapi Ivana hanya diam

"Heee...!!! nama elit ekonomi sulit, jika kamu mau dapat uang lebih, kerumah ku saja untuk jadi babu dirumah ku, tu mamaku sedang cari babu untuk di rumah," ucap Yola

"Ayo Yola kita pergi nanti ketularan miskinnya, dada miskin" ucap dua gadis itu

"Neng jaga ucapannya, gak boleh gitu nanti kemakan omongan sendiri Lo" ucap seorang ibu ibu yang sedang membeli kue nya Ivana

"Udah de bu gak usah urusi kami, pikirin saja tu nasib ibu yang nanti ketularan miskin nya" ucap Nita teman Yola

"Ya Allah neng cantik cantik kok mulutnya jahat banget, ingat neng karma itu ada dan juga roda kehidupan itu berputar dan itu gak selalu di bawah" ucap ibu itu

"Sudah Yola kita pergi males ngurusin orang miskin gitu, mudah baperan" ucap Nita dan akhirnya mereka pun pergi dari sana

"Udah neng jangan di dengar ucapan mereka, jadi jangan sedih ya" ucap ibu yang membeli kue Ivana

"Iya gak papa bu, saya sudah bisa mendengar hinaan itu, jadi saya udah gak sedih lagi" jawab Ivana dengan senyumnya

"Neng kamu kuat banget, semoga di berikan kekuatan untuk neng dan semoga neng jadi orang yang sukses, dan bisa menunjukkan sama semua orang yang pernah menghina neng" ucap ibu pembeli itu dengan tulus

"Aamiin...!! terima kasih bu doanya, semoga Allah membalas kebaikan ibu nantinya" ucap Ivana, setelah itu Ivana pamit pergi menjajakan dagangan nya lagi.

"Aamiin...!! yaudah hati hati ya neng" ucap ibu pembeli kue itu, setelah itu Ivana pun pergi menuju sekolahnya karena sebentar lagi akan masuk.

...****************...

Sore harinya barulah ivana pulang dengan dagangan yang sudah habis,

" Ibu, ayah Ivana pulang" ucap ivana dengan senyumnya walau lelah tidak ia tunjukkan di depan orang tuanya.

"Nak kok sore sekali, jika tidak ada yang beli pulang saja kamu pasti lelah jalan kaki gitu" ucap sang ibu yang sedih melihat putri nya

"Enggak lelah kok bu kan sudah biasa, oh ibu masak apa biar Ivana bantuinnya" ucap Ivana

"Gak usah nak ibu hanya buat singkong rebus saja, maaf ya nak hari ini gak ada beras jadi kita hanya makan singkong rebus saja" ucap sang ibu sedih

"Gak papa bu, apa saja yang ibu masak pasti Ivana makan, walau hanya singkong sudah bersyukur diluar sana masih banyak yang gak bisa makan apapun jadi syukuri saja yang ada bu, yaudah Ivana mandi dulu ya bu" ucap ivana berlalu pergi kekamar mininya

Saat di kamar ivana menangis sendiri, bukan karena lelah tapi karena dia belum bisa membahagiakan kedua orang tuanya selama ini,

"Ya Allah... sehatkan lah selalu kedua orang tua hamba dan panjangkan lah umurnya, serta mudahkan lah segala langkah hamba untuk mencari rezeki, agar hamba bisa membahagiakan kedua orang tua hamba dan adik hamba ya Allah, aamiin" doa ivana

"Ivana ayo bangkit jangan lemah dan sedih atau putus asa, berjuanglah lebih keras agar bisa membahagiakan keluarga mu, bismillahirrahmanirrahim" ucap Ivana menyemangati dirinya sendiri, setelah itu ivana pun mandi

Malam harinya setelah semua tidur Ivana pun keluar dari kamarnya, ia melihat ayah dan adiknya yang sedang tertidur di ruang istirahat mereka, sepertinya ayah nya sangat lelah hingga tertidur di depan seperti ini.

Ivana memandangi wajah ayahnya yang terlihat lusuh karena lelah tapi jejak ketampanannya masih terlihat jelas, saat menandatangani wajah ayahnya tidak terasa air mata ivana pun terjatuh, ia merasakan kesedihan yang sangat mendalam melihatnya wajah letih sang ayah, saat menoleh kesamping iya pun melihat wajah tampan adiknya yang juga terlihat lelah karena perjalanan jauh dari rumah ke sekolah, belum lagi sepeda sang adik yang selalu lepas rantainya terkadang tidak ada uang untuk menambal ban pun membuat adiknya harus berjalan kaki untuk menuntun sepedanya. Tapi saat sampai rumah dia tersenyum demi menutupi wajah lelahnya, Ivana menangis tersedu-sedu tanpa suara karena takut membangunkan ayah dan adiknya, setelah puas memandangi keduanya Ivana pun duduk di belakang rumah sendiri suasana sepi tidak membuat dirinya ketakutan dia malah menikmati nya apa lagi saat ini sedang terang bulan.

*

*

*

Keesokan harinya Ivana tidak berjualan, sekolah pun sedang libur karena hari Minggu, apa lagi belum ada modal lagi untuk berjualan karena hasil jualan kemarin akan di gunakan ivana untuk beli obat ibunya yang terlihat tidak sehat, walaupun ibu tidak bilang pada Ivana jika beliau sakit.

Saat pekerjaan semua selesai ivana pamit pada ibunya untuk keluar sebentar ke apotik, sesampainya di apotik ivana membeli semua obat yang biasa ibu ya minum, setelah selesai membeli ivana pun pulang, tapi saat jalan pulang dari apotik bertemu seorang pria muda.

"Ivana dari mana" tanya pria itu

"Eh mas Yudi, ini mas baru beli obat ke apotik untuk ibu" jawab Ivana

"oh gitu, bareng ya jalan nya mas mau ke ladangnya bapak" ucap pria itu

"Iya silahkan mas jalan saja" jawab ivana dan berjalan cepat,

"ivana apa sudah ada jawaban yang mas tanyakan waktu itu, mas masih menunggu jawaban kamu" tanya mas Yudi

"Mas masih banyak gadis cantik dan lebih baik dari ivana, lihat ivana juga orang gak punya gak pantas untuk mas, mas cari wanita lain saja dan juga apa mas gak malu punya kekasih seperti ivana ini" ucap ivana

Saat Yudi akan menjawab pertanyaan Ivana terdengar suara cempreng dari belakang dengan nada marah,

"Yudi mau kemana kamu, kenapa berjalan dengan gadis miskin ini, kamu jangan dekat dia nanti dia akan memanfaatkanmu untuk bisa masuk kekeluarga kita" ucap ibu dari Yudi

"Bu jangan bilang begitu bu" ucap Yudi

"Jangan bantah ibu, apa kamu lupa jika kamu sudah ibu jodohkan dengan gadis desa sebelah anak seorang pengacara, gak sebanding dengan dia. Jadi cepat pulang jangan buat malu" ucap ibu Yudi menghina Ivana

"Ivana kenapa kamu deketin anak saya, kamu tau kamu itu gak pantas untuk putra saya, lihat kamu dekil dan miskin kemana mana jalan kaki, tau diri dong. Kamu itu hanya anak SMA sedangkan anak saya ini sarjana dan bekerja di perusahaan besar di kota, saya gak Sudi punya mantu miskin kayak kamu" ucap ibu dari Yudi menghina dengan kejam.

"Bu apa apaan sih bikin malu saja, Ivana gak deketin Yudi kok, kami gak sengaja ketemu, dan ini barengan saat judi mau keladang bapak" jelas mas Yudi pada ibunya

"Diam kamu Yudi" ucap ibu dari Yudi marah dan menarik perhatian warga yang lain.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Yusrina Ina

Yusrina Ina

Hai author 🙋🙋🙋

2024-07-31

1

Lia marliani

Lia marliani

vote pertama buat othor,, biar othor semangat update y 😁

2024-07-31

0

Fitriani Fitri

Fitriani Fitri

lanjut thor

2024-07-31

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. IVANA PRIMA QUEENSHA
2 Bab 2. Penghinaan
3 Bab 3. KESEDIHAN IVANA
4 Bab 4. Ayah Yang Hebat
5 hinaan dan doa
6 pekerjaan
7 kebahagiaan
8 ingin beli leptop
9 kesembuhan intan
10 menolong
11 detak jantung Zulfikar
12 melihat toko
13 undangan pekerjaan
14 pergi sekeluarga
15 menempati ruko
16 membantu Saskia
17 Bertemu
18 Bercerita
19 bertemu Oma
20 Arya Bima Samudra
21 ketakutan Deren
22 Lowongan kerja
23 menemukan bukti
24 Cemburu
25 menemukan jasad
26 Trapi shock
27 Arya sakit
28 Cerita tentang arya
29 Mengajak Arya tinggal bersama
30 Cerita orang tua arya
31 Kesempatan baik untuk Arya
32 Ivander Enzo William
33 Permintaan Ivander
34 Izin pergi
35 Sakit Hati Zulfikar
36 Datang kerumah orang tua Ivan
37 Bertemu mama dan papa Ivan
38 Pergi Dari Rumah
39 Menginap
40 Menemukan bukti kejahatan di balik penyakit Arya
41 Menemukan Masalah Rumah
42 kebersamaan
43 pengunduran diri
44 membeli rumah
45 Rencana pindah
46 Kedatangan Alfin dan kepulangan Arya
47 Mendadak
48 Sirik
49 Rumah Baru
50 Pindah Rumah Baru
51 Membeli toko baru
52 Ujian
53 menghubungi Enzo dan cerita lama
54 kemarahan ivana
55 pernikahan
56 pulang
57 membeli rumah dan mengurus surat nikah
58 Resepsi dan calon hama
59 keluarga Arya
60 persiapan grend opening
61 grand opening Samudra mart
62 masalah
63 Cerita
64 Bertemu Orang Lama
65 Rencana
66 Kedesa
67 Membantu
68 fitnah
69 Kabar baik
70 Hukuman dan kebahagiaan
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1. IVANA PRIMA QUEENSHA
2
Bab 2. Penghinaan
3
Bab 3. KESEDIHAN IVANA
4
Bab 4. Ayah Yang Hebat
5
hinaan dan doa
6
pekerjaan
7
kebahagiaan
8
ingin beli leptop
9
kesembuhan intan
10
menolong
11
detak jantung Zulfikar
12
melihat toko
13
undangan pekerjaan
14
pergi sekeluarga
15
menempati ruko
16
membantu Saskia
17
Bertemu
18
Bercerita
19
bertemu Oma
20
Arya Bima Samudra
21
ketakutan Deren
22
Lowongan kerja
23
menemukan bukti
24
Cemburu
25
menemukan jasad
26
Trapi shock
27
Arya sakit
28
Cerita tentang arya
29
Mengajak Arya tinggal bersama
30
Cerita orang tua arya
31
Kesempatan baik untuk Arya
32
Ivander Enzo William
33
Permintaan Ivander
34
Izin pergi
35
Sakit Hati Zulfikar
36
Datang kerumah orang tua Ivan
37
Bertemu mama dan papa Ivan
38
Pergi Dari Rumah
39
Menginap
40
Menemukan bukti kejahatan di balik penyakit Arya
41
Menemukan Masalah Rumah
42
kebersamaan
43
pengunduran diri
44
membeli rumah
45
Rencana pindah
46
Kedatangan Alfin dan kepulangan Arya
47
Mendadak
48
Sirik
49
Rumah Baru
50
Pindah Rumah Baru
51
Membeli toko baru
52
Ujian
53
menghubungi Enzo dan cerita lama
54
kemarahan ivana
55
pernikahan
56
pulang
57
membeli rumah dan mengurus surat nikah
58
Resepsi dan calon hama
59
keluarga Arya
60
persiapan grend opening
61
grand opening Samudra mart
62
masalah
63
Cerita
64
Bertemu Orang Lama
65
Rencana
66
Kedesa
67
Membantu
68
fitnah
69
Kabar baik
70
Hukuman dan kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!