Bab 3. KESEDIHAN IVANA

"Ivana kenapa kamu deketin anak saya, kamu tau kamu itu gak pantas untuk putra saya, lihat kamu dekil dan miskin kemana mana jalan kaki, tau diri dong. Kamu itu hanya anak SMA sedangkan anak saya ini sarjana dan bekerja di perusahaan besar di kota, saya gak Sudi punya mantu miskin kayak kamu" ucap ibu dari Yudi

"Bu apa apaan sih bikin malu saja, Ivana gak deketin Yudi kok, kami gak sengaja ketemu, saat judi mau keladang bapak" jelas mas Yudi pada ibunya

"Diam kamu Yudi" ucap ibu dari Yudi marah dan menarik perhatian warga yang lain.

"Itu alasan kamu saja karena ingin membela wanita ini kan dan kamu dasar tidak tau diri, sekarang mengajari anak ku untuk melawan ibunya" maki ibu Yudi

"Maaf bu saya tidak pernah mendekati mas Yudi, ini juga gak sengaja ketemu, lihat saya baru beli obat bu, saya juga sadar diri siapa saya jadi tidak mungkin saya mendekati anak ibu" ucap ivana menjelaskan

"Alasan saja kamu, obat itu pasti di belikan putra saya ini kan, mana mampu kamu beli obat mahal gitu, sini kembalikan obat itu lebih baik di buang dari pada di berikan kepada kamu" ucap ibu Yudi tidak tau malu menyerobot obat dari tangan Ivana

"Jangan bu itu obat ibu saya, saya berani bersumpah bu itu saya beli sendiri obatnya pakai uang dagangan saya, demi Allah itu saya sendiri yang membeli" ucap Ivana memohon dan hampir menangis

"Kamu pikir aku percaya?, jawabannya adalah tidak" ucap ibu itu sembari membuang semua obat itu ke dalam parit yang dalam

"TIDAAAKKKK...!!! Hiks hiks hiks, bu kenapa di buang, itu saya beli dengan uang dagangan saya cuma ada itu, ibu tega sekali saya sudah bersumpah dan memohon tapi anda tidak percaya, ini semua salah kamu mas, aku sudah bilang jangan dekati aku tapi kamu masih saja dan lihat saat ibu kamu semena mena padaku, kamu hanya diam saja, dan ibu tidak punya hati sama sekali, salah saya apa, apa salah saya jika saya miskin, kenapa kalian membenci kemiskinan. Selama kami miskin apa pernah kami meminta minta, tidak bukan lalu kenapa kalian menghakimi saya, aku ivana tidak ikhlas dengan ibumu membuang obat itu mas dan untuk ibu suatu saat nanti ibu akan merasakan lebih dari apa yang aku rasakan saat ini" ucap ivana

 "Mulai saat ini jangan pernah menegur atau mengenalku lagi mas anggap saja kita ini tidak saling kenal" ucap Ivana pergi dari sana

Dan langit yang tadinya terang pun langsung mendung dan rintik hujan pun turun sedikit demi sedikit, ibu Yudi dan Yudi pun mematung mendengar ucapan Ivana, mereka tersadar saat ada seseorang yang menegur mereka

"Yudi bawa ibu mu pulang dan ingat kan dia bahwa doa orang yang teraniaya itu akan di kabulkan oleh tuhan dan untuk ibu saya saksinya di saat ivana pergi membeli obat dari rumah dan menuju apotik, saat pulang anak ibu yang luar biasa ini yang mendekati ivana, buka Ivana yang mendekati, kalian berdoa saja agar karma tidak cepat datang" ucap seorang ibu yang sangat kesal melihat tingkah ibu dari Yudi yang sok kayak itu ia pun pergi menuju apotik untuk membelikan obat ivana, dia tidak tega melihat kesedihan gadis itu.

Sedangkan ivana sekarang sedang menenangkan diri di sebuah gubuk tengah sawah, dia tidak mau jika orang tuanya tau tentang kejadian tadi dan sedih.

Setelah merasakan ketenangan ivana pun berjalan kembali kerumahnya dengan sangat pelan dia bingung harus mengatakan apa pada ibu ya tentang obat yang hilang.

Sesampainya dirumah

"Ibu ivana pulang" ucap ivana pelan

"Kamu sudah selesai bantu anak bu ana belajar nak, tadi bu ana sudah mengantarkan obat yang kamu beli" ucap ibu Herawati dan itu membuat Ivana kaget,

"Alhamdulillah, masyaallah engkau kirimkan penolong untuk hamba, Terima kasih ya Allah Alhamdulillah" ucap Ivana penuh syukur

"Ibu sudah minum obatnya belum?" Tanya Ivana

"Sudah nak, tadi juga ibu ana memberi kita beras dan sayur, ini ibu sedang masak" ucap Ibu dengan bahagia

"Alhamdulillah bu, dapat rezeki hari ini" ucap Ivana tersenyum

"Iya nak, Alhamdulillah adik dan ayah pasti seneng ayo bantu ibu masak" ucap ibu

"Ayo bu biar Ivana yang masak, ibu duduk saja liatin ivana masak" ucap ivana

"Baiklah ibu akan jadi juri saja ya" ucap ibu dengan bahagia,

Iya jika kita bersyukur dengan apapun dan sekecil apapun dengan apa yang kita dapatkan maka rasa bahagia akan lebih nikmat untuk di rasakan.

Malam harinya saat mereka mulai makan, mereka makan dengan lahap dan penuh syukur

"Mbak ini masakan mbak memang paling enak sama kayak masakan ibu ucap Rian

"Kamu bisa aja ngerayunya ya dek" jawab ivana, sedangkan ayah dan ibu hanya tersenyum melihat kebahagiaan di wajah putra putrinya.

...******...

Beberapa bulan kemudian.

     Hari terus berlalu begitu cepat tapi hidup keluarga Ivana masih seperti biasa belum ada perubahan, sang adik Rian kini sudah lulus dari SD dan satu Minggu lagi adalah masuknya tahun ajaran baru, sedangkan ivana sendiri sudah naik kelas tiga SMA, waktunya Rian untuk mendaftar sekolah baru.

Tapi beruntung nya untuk pendaftaran sekolah Rian di gratis kan karena Rian masuk dalam tiga besar yang mendapatkan rengking satu jadi mereka tidak terbebani untuk uang pendaftaran tapi saat ini yang jadi masalah adalah keperluan baju seragam sekolah dan buku, jika sepatu dan tas Rian tidak ingin beli karena masih bisa di pakai.

Saat ini terlihat ayah dan ibu sedang berbicara di halaman belakang rumah, dan tanpa sengaja Ivana mendengar pembicaraan itu.

"Yah bagiamana ya, dua minggu lagi sudah waktunya Rian masuk sekolah tapi dia belum memiliki baju seragam dan buku, ibu sudah menawarkan jasa cuci tapi tidak ada yang mau menerima ibu" jelas ibu yang terlihat sedih Ivana yang tidak tau itu pun terkejut menutup mulutnya untuk menahan tangisannya,

"Ayah juga bingung bu, tadi bapak sudah keliling jual hasil kebun tapi hanya satu orang yang beli dan sisanya masih di gerobak" jawab ayah

"Hhemmm... kasihan sekali anak anak ya bu sudah satu Minggu gak makan nasi hanya makan singkong, maafkan ayah ya bu udah buat hidup ibu dan anak anak menderita, maafkan ayah yang belum bisa membahagiakan ibu dan anak anak" ucap ayah Pram yang tanpa terasa air matanya sudah mengalir deras.

Bersambung

Terpopuler

Comments

beybi T.Halim

beybi T.Halim

tak mampu berkata2..,sungguh miris

2024-11-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. IVANA PRIMA QUEENSHA
2 Bab 2. Penghinaan
3 Bab 3. KESEDIHAN IVANA
4 Bab 4. Ayah Yang Hebat
5 hinaan dan doa
6 pekerjaan
7 kebahagiaan
8 ingin beli leptop
9 kesembuhan intan
10 menolong
11 detak jantung Zulfikar
12 melihat toko
13 undangan pekerjaan
14 pergi sekeluarga
15 menempati ruko
16 membantu Saskia
17 Bertemu
18 Bercerita
19 bertemu Oma
20 Arya Bima Samudra
21 ketakutan Deren
22 Lowongan kerja
23 menemukan bukti
24 Cemburu
25 menemukan jasad
26 Trapi shock
27 Arya sakit
28 Cerita tentang arya
29 Mengajak Arya tinggal bersama
30 Cerita orang tua arya
31 Kesempatan baik untuk Arya
32 Ivander Enzo William
33 Permintaan Ivander
34 Izin pergi
35 Sakit Hati Zulfikar
36 Datang kerumah orang tua Ivan
37 Bertemu mama dan papa Ivan
38 Pergi Dari Rumah
39 Menginap
40 Menemukan bukti kejahatan di balik penyakit Arya
41 Menemukan Masalah Rumah
42 kebersamaan
43 pengunduran diri
44 membeli rumah
45 Rencana pindah
46 Kedatangan Alfin dan kepulangan Arya
47 Mendadak
48 Sirik
49 Rumah Baru
50 Pindah Rumah Baru
51 Membeli toko baru
52 Ujian
53 menghubungi Enzo dan cerita lama
54 kemarahan ivana
55 pernikahan
56 pulang
57 membeli rumah dan mengurus surat nikah
58 Resepsi dan calon hama
59 keluarga Arya
60 persiapan grend opening
61 grand opening Samudra mart
62 masalah
63 Cerita
64 Bertemu Orang Lama
65 Rencana
66 Kedesa
67 Membantu
68 fitnah
69 Kabar baik
70 Hukuman dan kebahagiaan
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1. IVANA PRIMA QUEENSHA
2
Bab 2. Penghinaan
3
Bab 3. KESEDIHAN IVANA
4
Bab 4. Ayah Yang Hebat
5
hinaan dan doa
6
pekerjaan
7
kebahagiaan
8
ingin beli leptop
9
kesembuhan intan
10
menolong
11
detak jantung Zulfikar
12
melihat toko
13
undangan pekerjaan
14
pergi sekeluarga
15
menempati ruko
16
membantu Saskia
17
Bertemu
18
Bercerita
19
bertemu Oma
20
Arya Bima Samudra
21
ketakutan Deren
22
Lowongan kerja
23
menemukan bukti
24
Cemburu
25
menemukan jasad
26
Trapi shock
27
Arya sakit
28
Cerita tentang arya
29
Mengajak Arya tinggal bersama
30
Cerita orang tua arya
31
Kesempatan baik untuk Arya
32
Ivander Enzo William
33
Permintaan Ivander
34
Izin pergi
35
Sakit Hati Zulfikar
36
Datang kerumah orang tua Ivan
37
Bertemu mama dan papa Ivan
38
Pergi Dari Rumah
39
Menginap
40
Menemukan bukti kejahatan di balik penyakit Arya
41
Menemukan Masalah Rumah
42
kebersamaan
43
pengunduran diri
44
membeli rumah
45
Rencana pindah
46
Kedatangan Alfin dan kepulangan Arya
47
Mendadak
48
Sirik
49
Rumah Baru
50
Pindah Rumah Baru
51
Membeli toko baru
52
Ujian
53
menghubungi Enzo dan cerita lama
54
kemarahan ivana
55
pernikahan
56
pulang
57
membeli rumah dan mengurus surat nikah
58
Resepsi dan calon hama
59
keluarga Arya
60
persiapan grend opening
61
grand opening Samudra mart
62
masalah
63
Cerita
64
Bertemu Orang Lama
65
Rencana
66
Kedesa
67
Membantu
68
fitnah
69
Kabar baik
70
Hukuman dan kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!