Hujan deras saat Yasmin pulang . Yasmin menaiki ojek pangkalan yang tidak ada jas hujan
Sampai rumah . Baju dan tas nya basah . Rasa nya hancur banget hati yasmin ketika dirinya sedang mengandung . Tengah malam pulang hujan hujanan
Tangan yasmin gemeteran saat membuka gerbang rumah . Papa dan mama nya sudah menunggu kepulangan Yasmin di ruang tamu
Tidak ada kata kata keluar dari papa dan mama saat yasmin pulang . Yasmin mencium tangan kedua orang tua nya lalu masuk kamar
Beberapa menit kemudian selesai mandi . Papa dan mama masuk ke kamar yasmin . Mereka janji tidak ada emosi yang keluar
Karena percuma . Anak mereka semata wayang nya sudah berbadan 2
Baru di tatap Papa dan mama . Yasmin langsung menangis . Papa menunjukan hasil test pack dan juga obat yang ia temukan tadi pagi
" Mama kan udah wanti wanti kamu. Kamu ga pernah sih dengerin mama . Kalo pacaran jangan main kerumah . Batas main kerumah hanya sampai ruang tamu !" Ucap mama
Papa mengelus tangan mama jangan ada nada tinggi saat bicara dengan Yasmin
Papa mengelus kepala yasmin . Dengan lembut Papa berkata
" Jelasin semuanya "
Yasmin menjelaskan dari awal dia berhubungan sampai hamil seperti ini . Papa dan mama bener bener geram sama satria
Yasmin memang anak polos tapi bertemu Satria jadi pengaruh buruk
" Besok ajak satria kerumah . Papa mau dia tanggung jawab " ucap Papa
Isak tangis Yasmin terus menerus . Papa memeluk Yasmin dengan kasih sayang . Malam malam , hujan deras . Bertiga menangis
" Papa akan terima anak kamu . Tapi Papa engak akan pernah terima Satria ! Jangan pernah mencoba untuk melukai cucu Papa" ucap papa tapi dada nya beneran sesak
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Dengan sok merasa bertanggung jawab . Satria terus mengatakan kalo dirinya akan pergi kerumah Yasmin sendiri . Padahal yasmin meminta untuk ada walinya . Entah itu kakak tiri Satria atau siapa lah
Tapi Satria terus meminta dirinya akan pergi kesana sendiri. Yasmin pulang sekolah menunggu kedatangan Satria . Katanya jam 4 sore satria akan datang kerumah
Papa dan mama juga sudah siap bertemu dengan Satria . Tak berapa lama satria datang membawa buka dan juga pakaian batik
Masih bisa cengar cengir disaat anaknya sudah di hamilin . Papa langsung menutup pintu dan menampar Satria
Ini pertama kalinya Papa bermain tangan . Papa tidak pernah marah bahkan sabar banget . Dan mungkin memang Papa sudah emosi banget sama Satria
" Tanggung jawab anak saya !!! " Ucap nya geram
Papa menekan leher satria dengan lengan nya . Wajah Papa juga merah mengatakan supaya satria bertanggung jawab dengan Anaknya
Papa bilang satria adalah laki laki bejat yang otak nya kosong dan satu lagi . Pintar berkata kata
Papa bisa menilai dengan gestur tubuh satria . Terang terangan Papa tidak menyukai Satria . Tapi demi anaknya . Cucu nya yang harus di akui memiliki ayah
Papa berusaha sabar walaupun dari tadi tangan nya tidak sabar untuk memukul sekali lagi
Papa ngomong baik baik . Kalo dirinya kepengen satria dan yasmin akan segera di langsung kan
Papa mengerti agama tapi melihat satria . Papa takut orang ini tidak bertanggung jawab . Dan malah kabur . Papa juga semalam berfikir biarlah mereka nikah dulu sampai anak ini lahir
Kalo memang mereka berniat cerai . Silahkan cerai . Papa dan mama mendukung . Tapi cucu nya akan di pegang keluarga yasmin
Merencanakan tanggal pernikahan. Seminggu lagi . Papa memberi waktu satria untuk bicara dengan orang tuanya supaya hadir
Papa menuruti nya . Walaupun mama sudah menyiapkan makan malam . Tapi Papa tidak sudi kalo sampai satria berlama lama disini
" Kalo gitu . Yasudah. Saya tunggu kedatangan orang tua kamu ! Untuk sekarang jangan bertemu atau mendekat dengan yasmin sebelum ada kata sah ! " tegas Papa
Yasmin beranjak bangun berdiri di belakang Satria
" Aku mau ngomong dulu sama satria pah . Papa bisa makan malam berdua sama mama "
Papa menganggukan kepalanya. Tangan Yasmin menarik tangan satria untuk duduk di depan teras
" Gimana jadinya ? " Tanya Yasmin
" Secepatnya aku bilang Papa aku . Besok Papa pulang . Setelah papa pulang aku mau ke lapas mama buat kasih tahu kalo aku mau nikah " kata Satria
Yasmin menganggukan kepalanya . Tangan satria mencoba mengelus perut Yasmin
" Gimana sama sekolah aku ? "
Satria menatap Yasmin . Satria dapat pengalaman dari teman nya
" temen aku juga ada yang kaya kita gini . Tapi maaf kamu di keluarkan tapi engak dengan aku . Tapi kamu bisa lanjutkan sekolah paket . Gimana ? " Tanya satria
Yasmin menghela nafas . Beberapa bulan lagi akan lulus sekolah . Sumpah dari semalam yasmin stres mikirin kedepan nya
Masa sekolah paket ? Yasmin tiba tiba pusing memikirkan ini . Melihat wajah satria yang sama sekali tidak ada penyesalan
Entah itu memang tidak menyesal atau memang di umpatkan wajah menyesal itu
" Kalo misalnya aku tengah malam ngidam minta aneh aneh sama kamu . Kamu mau kan nurutin ? "
" Pasti sayang . Pasti aku turutin apa yang kamu mau " jawab nya
Yasmin mengelus kepala satria ketika tangan calon suaminya itu memegang perut nya
Yasmin sayang banget sama satria . Sampai sampai dia rela begini , meninggalkan sekolah nya demi satria
Ayah dari dedek di kandungan nya itu
" Aku sayang sama kamu " jawab Satria
" Aku juga . Sayang banget sama kamu "
Satria hanya berani megenggam tangan Yasmin . Mengingat kedua orang tua Yasmin tidak menyukai nya dengan tingkah laku mereka tadi
Bisa Satria simpulkan mereka tida menyukai Satria atau mungkin akan membencinya . Sudah pasti akan membencinya karena menghamili anak nya
Tapi tenang aja . Satria yakin mereka akan menerima semua ini . dan Satria juga yakin mereka masih butuh Satria karena hanya Satria yang di butuhkan oleh anak dan calon cucu mereka
Satria merasa bangga kalo dirinya bisa menghamili orang yang sangat ia cintai
" Ehem..."
Satria melepaskan genggaman nya menatap calon Papa mertua
" Hujan nya udah reda . Pulang sekarang ! Yasmin harus istirahat " ucap papa Ketus
Satria menganggukan kepalanya . Satria izin pamit untuk pulang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments