Keluarga Galuh

Malam sudah begitu larut saat Galuh di antar pulang oleh Jovan. Karena setelah pulang dari restoran, Jovan mengajak Galuh ke apartemennya. Memang benar, Galuh adalah orang yang bisa membangun mood untuk Jovan.

Canda receh Galuh sungguh menghibur untuk Jovan yang tengah patah hati. Galuh juga mengetahui lelaki berumur itu kenapa galau. Jelas Galuh tau, karena jovan sudah menceritakan padanya tentang perselingkuhan Bella dengan Andi.

“Dari mana aja lu dek?” Tanya Maya yang sengaja menunggunya di ruang tamu.

“Habis kencan sama bos lu,” jawab Galuh santai.

“Galuh!! jaga etika kamu saat berbicara dengan orang yang lebih tua!” bentak lelaki setengah baya dari arah ruang keluarga.

“Iya pa, Maaf deh kak. Bosmu itu yang ngajak Galuh ke restoran mantannya, setelah itu dia ngajak Galuh ke apartemennya. Orang itu nyuruh Galuh dengerin ceritanya sampai kelar dulu, baru di kasi pulang,” jawab jujur Galuh.

“Haduuuhhhh Jovan itu terlalu lemah. Padahal udah kakak peringatin dia pas mau tunangan sama Bella.” Maya malah menyalahkan Jovan.

“Ya udah sih, dia sama kakak itu sama. Sama-sama buta,” ucap Galuh sebelum meninggalkan kakaknya di ruang tamu.

“Galuh, jangan ulangi lagi! Gak baik kamu pulang malam seperti ini,” tutur Prayan papa dari Galuh dan Maya.

“Iya pa, maaf,” Galuh menunduk merasa bersalah.

“Sekali lagi melakukan ini, bapak nikahkan kamu dengan anaknya om Pras!” seru Prayan pada putrinya.

“Papa, selalu saja itu yang jadi ancaman papa. Kak Maya yang sudah tua juga gak kawin-kawin, kenapa bukan dia aja yang papa jodohin sama anaknya om Pras!” Galuh sedikit meninggikan suaranya.

“Kak Maya gak nakal seperti kamu, Galuh!” tak ingin mendengar lebih lanjut, Galuh meninggalkan papanya di ruang tengah menuju ke kamarnya.

“Kawin-kawin aja terus ancamannya! Sekali-sekali apa bilang, sini nak PRnya di bantu ngerjain!” teriak Galuh mengungkapkan apa yang di pikirkan.

“Ngapain papa ngajarin kamu ngerjain PR? Memangnya yang sekolah itu Papa!” jawab Prayan.

Papa dan anak ini memang memiliki sifat yang sama. Yaitu keras kepala, dan tak mau mengalah, tapi jika salah satu tidak ada. Sudah pasti saling mencari satu sama lain.

Beginilah cara Prayan menyayangi Galuh, putri yang mirip seperti putranya. Apalagi alasannya jika bukan karena Galuh tomboy dan sukar untuk di atur.

“Sudah tau jawaban begitu, harusnya tau dan sadar kalau pernikahan itu Galuh yang jalanin. Ngapain papa yang ribet? Kayak ayam mau bertelor aja, bingung nyari pasangan!” jawab Galuh membalikkan omongan sang papa.

“Kayak ada yang mau saja sama anak keras kepala sepertimu. Sudah jangan membantah, papa mau yang terbaik buat kamu!” masih dengan teriakan karena mereka berdua berada di ruangan yang berbeda.

“Kalau gak mau di bantah ya jangan ngomong sembarangan!” masih saja Galuh menjawab.

“Galuh, sudah sayang. Papamu sudah capek dari tadi nyariin kamu keliling kota,” tutur Mia dengan lembut dari balik pintu yang tertutup rapat.

“Ngapain capek-capekin diri sih? Papa memangnya tinggal di jaman batu? Sampai gak mengenal Hp! Percuma papa beliin Galuh hp mahal-mahal kalau cuma menghubungi saja gak punya pikiran!” teriak Galuh sebelum membuka pintu kamarnya.

“Iya juga ya,” jawab Mia polos.

“Maafin Galuh,” gadis yang baru saja menjawab setiap perkataannya kini sudah memeluknya.

“Jangan pergi gak ada kabar, papa cemas.” usap lembut punggung Galuh membuat Prayan menjadi tenang.

“Ya papa jangan kaya orang kere juga. Inget, kita itu gak idup kekurangan pa. Kita ada ponsel jadi hubungi lewat hp kalau merasa cemas,” Galuh melepaskan pelukannya dan menyeka air mata sang papa.

“Iya nak, papa terlalu khawatir tadi. Jadi gak bisa mikir tentang hp, karena mikirin kamu jauh lebih penting dari hp,” jawab Prayan.

“Halah, papa mana pernah mau mikir sampai segitu. Sudah lah, Galuh mau istirahat pa. Dari tadi dengerin bosnya kak Maya curhat bikin otak Galuh penuh.” pamit Galuh sebelum meninggalkan papanya.

Galuh memasuki kamar dan segera membersihkan badan capeknya. Berendam sebentar menggunakan air hangat. Merileksasi tubuhnya yang terasa sangat lelah karena beberapa masalah temannya.

Setelah mandi dan di rasa segar, Galuh keluar kamar manadi. Betapa kagetnya dia mendapati Maya sudah tiduran memainkan ponsel miliknya di tempat tidurnya.

“Kak Maya, bisa permisi gak sih masuk kamar orang!” seru Galuh merasa jengkel.

“Udah berkali-kali tadi, tapi elunya gak denger to. Sudah lah, ini dari Jovan.” Maya mengantarkan gaun yang sangat mencolok dan terlihat seksi pada Galuh.

“Buat apaan ini?” Tanya Galuh memegang gaun merah dengan gantungan kecil sebagai penyanggahnya.

“Besok ikut menghadiri pesta. Tenang, sama kakak juga ikut kok,” Maya meninggalkan Galuh masih dalam keadaan kebingungan.

Kapan nie orang datangnya? Dan ini buat gue? Emang dasar om pedo ya, ah bodo amat!

Galuh mengenakan baju piyamanya sebelum mengarungi mimpi.

Galuh tak habis pikir dengan apa yang di pikirkan oleh Jovan. Bagaimana bisa dia meminta dirinya mengenakan baju kurang bahan itu! Dalam tidurnya, Galuh rupanya merasa sangat resah. Bagaimana tidak resah? Permintaan Jovan itu di luar nalar seorang Galuh.

Pagi menyapa semesta, termasuk Galuh yang memang tak nyenyak dalam tidurnya. Mengenakan seragam olah raga, Galuh gabung dengan keluarga yang lain di meja makan. Menikmati sarapan rutin setiap pagi, Galuh terlihat sangat lemas.

“Adek kenapa?” Tanya Mia mengamati putri bungsunya.

“Galuh laper aja ma,” jawab Galuh beralasan.

“Ya sudah makan banyak-banyak nasi gorengnya,” Mia menambah porsi sarapan Galuh.

“Semangat, kagak. Ngantuk iya yang ada ma,” cibir Galuh.

“Nurut dikit kenapa sih kamu itu, Galuh!” bentak Prayan yang sudah tak bisa mentolerir lagi apa yang di ucapkan oleh Galuh.

Entah dari mana juga si Galuh itu selalu berani mengungkapkan apa yang menjadi pemikirannya. Galuh kadang lupa, jika dirinya sedang berkomunikasi dengan orang tuanya. Sebenarnya, ini juga kesalahan ada pada Mia dan Prayan yang memberikan pendidikan yang sedikit berbeda dengan Maya.

Setelah sarapan, Galuh berpamitan untuk berangkat ke sekolah. Jarak yang termasuk dekat dari rumah, sehingga Galuh memutuskan untuk berjalan menuju sekolah. Bersama Bima salah satu siswa yang bisa di bilang paling bauandel di sekolahan.

“Ada PR, lu udah ngerjain?” Tanya Bima menyodorkan buku PR pada Galuh.

“Belum, tapi bentar di sekolahan gue kerjain. Tumben lu udah ngerjain, ada apa ini?” selidik Galuh pada si bandel Bima.

“Emak gua ngamuk semalem, jadi dari pada gua dengerin kata-kata kasarnya ya mending gua kerjain PR sambil dengerin lagunya EXO,” jawab Bima santai.

“Sabar brow, besok kita makan bareng anak-anak. Oh iya, pak Arif kemaren datengin gue. Dia nanya ke gua, apa gua ketua mafia sampek kalian-kalian itu bisa tunduk sama gue,” terang Galuh kejadian kemarin pada Bima.

“Sumpah, tu orang belum pernah kena karma kayaknya. Kepo banget orangnya,” gemes Bima mendengar cerita Galuh.

“Kira-kira karma apa yang cocok buat orang kaya dia?” Tanya Galuh yang juga tak tahan menahan tawanya.

“Guru suka kepo matinya dengan berbusa dan hatinya berbau gosong,” jawab Bima jenaka.

Kedua orang itu memasuki area sekolah dengan gelak tawa yang masih tersisa karena candaan receh yang menemani mereka di perjalanan.

Terpopuler

Comments

Ani

Ani

Keren gtu lo

2021-02-14

0

Arni Khayanti

Arni Khayanti

cakeeeeeepppp ceritanya suka

2021-02-14

0

Mechan

Mechan

keren

2020-09-06

2

lihat semua
Episodes
1 Jovan Arbi dan Galuh Rameswari
2 Sok akrab
3 Keluarga Galuh
4 Galuh dan Arif
5 Pasangan?
6 Maaf?
7 Hari sial Galuh
8 Tragedi
9 Tenanglah, ada aku di sini.
10 Permintaan Jovan
11 Episode 11
12 Kedatangan Sasmita Arbi
13 Nyeri, sakit apa aku?
14 watepak?
15 Kembali
16 Tarif
17 Baik?
18 Gosip. digosok makin sip
19 Liburan
20 Makek?
21 Aku milikmu, Om!
22 Cerita Maya
23 Kebucinan Jovan
24 Kita nikah, yuk!
25 Season 2 Prahara
26 Kebodohan Galuh
27 Pantaskan Untukmu
28 Kembali bersama
29 Imron meronta-ronta
30 Surat merah jambu
31 Godaan Galuh
32 Belum Jodoh
33 Penjabaran Raya berujung petaka
34 Salah paham
35 Menikah dadakan
36 Sesak di tengah hujan
37 Kepolosan Bima
38 Belajar dari Video
39 Kejutan yang gagal
40 Bima misterius
41 Tamu tak di undang
42 Rahasia Bima
43 Ratu Sejagat
44 Panu
45 Indra Iriawan
46 Belajar Biologi
47 Suami idaman
48 Jejak Cinta Semalam
49 Remah rengginanh vs Serbuk berlian
50 Takut kehilanganmu
51 Kebahagiaan ku bersama kamu
52 Penyesalan terlambat
53 Kenekatan Jovan
54 Sisa semalam
55 Ujian terberat
56 Senyum dalam tangis
57 Hulk
58 Akui kesalahan mu
59 Perceraian yang halus
60 Fairus Jadi Gembel
61 Malapetaka
62 Aini Anola Ibrahim
63 Khilaf kok milih!
64 Datang bulan?
65 Sweetheart
66 Sasmita Arbi
67 Makan
68 Sinyal 5G
69 Emosi tapi tak bisa
70 Bucin pada Suami
71 Berulang terus
72 Galuh cemburu
73 Wanita paling beruntung
74 Belanja
75 Belanja
76 Gosip Baru
77 Hanya ada Bima
78 Hampir terbongkar
79 Mie makanan enak saat ini
80 Mie makanan enak saat ini
81 Aku hanya mau kamu
82 Curiga
83 Foto Bima
84 Bukan orang baik seutuhnya
85 Dasar Bucin
86 Bernilai lebih
87 Di halalin CEO
88 Suami Galuh
89 Maaf, sobek
90 Tas pembawa bencana
91 Makan orang
92 Keras dan lembut bersamaan
93 Pemikiran masing-masing
94 Mutiara beraksi
95 Kebodohan yang tak seharusnya
96 Terong lebih berguna
97 Iblis dalam diri Bima
98 Cinta di tolak, dukun bertindak
99 Kejutan gagal
100 Kebahagiaan yang berlebihan
101 Bima sederhana
102 Kepulangan orang tua Galuh
103 Ngidam pertama
104 Duo Settan sedang berdiskusi
105 Ketakutan Bima
106 Terima kasih
107 Emosi Bima
108 Panas di tengah mendung
109 Cinta Fairus
110 Mengajari menantu
111 Bungkus
112 Senjata makan tuan
113 Salah langkah
114 Jangan senggol
115 Baju tidur bikin pusing
116 Rumah sakit rasa restoran
117 Rebutan bayi
118 salah warna
119 Keluarga yang tidak welcome
120 Kepanikan Galuh
121 Ke neraka!
122 Imron meronta-ronta
123 Lupa waktu
124 Itu tujuanku
125 Kunjungan pertama
126 Tidak cocok
127 Pesan yang terlupakan
128 Jangan tinggalkan aku
129 Pembuat ulah
130 Mulai berkomentar.
131 Janji, tidak meninggalkan
132 Mood hancur
133 Cinta, kok membully?
134 Pecat
135 Tanam bibit rival sendiri
136 Bekerja?
137 Perkara nasi goreng
138 Malam yang dingin
139 Istri kedua
140 Iblis ketemu iblis
141 Awal musibah
142 Protes Candra
143 Mengikat yang lebih efektif
144 Sial
145 Rindu papa mama
146 Tak Sudi di madu
147 Insiden nasi goreng
148 Berbaikan
149 Kapan lagi
150 Pernikahan Candra
151 Sumpek
152 Adat makan yang berbeda
153 Hanya untuk aku
154 Minta tambah
155 Alasan Vio mendekati Bima
156 Masa lalu sebagai dasar
157 Perkara tas
158 Buntut dari tas
159 Keras kepalanya Galuh.
160 Sakit hati itu belum sembuh
161 Luapan emosi Galuh
162 Kemunculan yang tidak tepat
163 Pengertian Galuh membuat Bima takut
164 Teman untuk Dewangga
165 Rayap
166 Akulah jalang suamiku
167 Lapar berujung petaka
168 Dinas ke luar
169 LDR
170 Pikiran negatif Galuh
171 Kenyataan baru
172 Lelah, biarlah walah mimpi
173 Misteri mama mertua
174 Sekali hama, tetaplah hama
175 Galuh kerasukan.
176 Ada apa dengan Vio?
177 Baju aneh
178 Kunjungan orang tua
179 Buka matamu
180 Licik
181 Hutang
182 Ingin semua
183 Mimpi apa?
184 Mual mendengar Bima
185 Sama-sama menantu
186 Penyesalan
187 Yang terbaik
188 Asal kamu bahagia
189 Aku mau
190 Upah Raya
191 Kecemburuan Bima
192 Menggemaskan
193 Anniversary yang terlupakan
194 Mengerikan
195 Rahasia
196 Cerita masa lalu
197 Kelemahan Bima
198 Tak berhenti
199 Siapa dalangnya?
200 Takut kehilangan
201 Tersambar petir
202 Diam
203 Kepergian Bima dan Galuh
204 Kenapa muncul lagi?
205 Piala bergilir
206 Salah langkah
207 Galuh kenapa?
208 Sampah
209 Orang di balik Jovan.
210 Sangat suka
211 Dinner romantis
212 Jangan ganti
213 Romantisnya Bima dan Galuh
214 Rencana kemah
215 Diakah itu?
216 Semua demi Galuh
217 Meratukan istri
218 Godaan di pagi hari
219 Surga di mana-mana
220 Raya jadi obat nyamuk
221 Pembuat anak
222 Luar dalam
223 Raya kritis
224 Akhir dari Raya, awal bagi Utari
225 Cuek tapi perhatian
226 Utari sendirian
227 Dia masih perawan!
228 Seharusnya....
229 Kondisi Utari
230 Akan ada Dewangga selamanya
231 Dewangga cemburu?
232 Tongkat bisbol
233 Salah waktu
234 Provokasi
235 Janji adalah hutang
236 Di usir?
237 Rumah baru
238 Baju tidur yang lucu
239 Janji
240 Dasar Gila!
241 Utari takut
242 Utari takut
243 Anak magang baru
244 Lembur romantis
245 Bima emosi
246 TIDAK!
247 Ketegasan Dewangga
248 Meniru Utari?
249 Menantu rasa anak sendiri
250 Kembali seperti sebelum menikah
251 Cemburunya Dewangga
252 Diam itu cemburu
253 MENJAUHLAH!
254 Pasangan incest
255 Bukan pernikahan sedarah
256 Kenyataan kejadian gudang kosong
257 Kerja pagi
258 Calon mempelai?
259 Aku yang tidak mau di madu!
260 Dasar anak kecil
261 Iya, beli!
262 Di jawab juga
263 Roti isi cinta
264 Lelah dan letih
265 Kecapean, Pa. Kecapean....
266 Cinderella?
267 Obsesi kah itu?
268 Serangan fajar
269 Kemandirian Utari
270 Kehamilan gila
271 Berpisah sementara
272 Mabuk
Episodes

Updated 272 Episodes

1
Jovan Arbi dan Galuh Rameswari
2
Sok akrab
3
Keluarga Galuh
4
Galuh dan Arif
5
Pasangan?
6
Maaf?
7
Hari sial Galuh
8
Tragedi
9
Tenanglah, ada aku di sini.
10
Permintaan Jovan
11
Episode 11
12
Kedatangan Sasmita Arbi
13
Nyeri, sakit apa aku?
14
watepak?
15
Kembali
16
Tarif
17
Baik?
18
Gosip. digosok makin sip
19
Liburan
20
Makek?
21
Aku milikmu, Om!
22
Cerita Maya
23
Kebucinan Jovan
24
Kita nikah, yuk!
25
Season 2 Prahara
26
Kebodohan Galuh
27
Pantaskan Untukmu
28
Kembali bersama
29
Imron meronta-ronta
30
Surat merah jambu
31
Godaan Galuh
32
Belum Jodoh
33
Penjabaran Raya berujung petaka
34
Salah paham
35
Menikah dadakan
36
Sesak di tengah hujan
37
Kepolosan Bima
38
Belajar dari Video
39
Kejutan yang gagal
40
Bima misterius
41
Tamu tak di undang
42
Rahasia Bima
43
Ratu Sejagat
44
Panu
45
Indra Iriawan
46
Belajar Biologi
47
Suami idaman
48
Jejak Cinta Semalam
49
Remah rengginanh vs Serbuk berlian
50
Takut kehilanganmu
51
Kebahagiaan ku bersama kamu
52
Penyesalan terlambat
53
Kenekatan Jovan
54
Sisa semalam
55
Ujian terberat
56
Senyum dalam tangis
57
Hulk
58
Akui kesalahan mu
59
Perceraian yang halus
60
Fairus Jadi Gembel
61
Malapetaka
62
Aini Anola Ibrahim
63
Khilaf kok milih!
64
Datang bulan?
65
Sweetheart
66
Sasmita Arbi
67
Makan
68
Sinyal 5G
69
Emosi tapi tak bisa
70
Bucin pada Suami
71
Berulang terus
72
Galuh cemburu
73
Wanita paling beruntung
74
Belanja
75
Belanja
76
Gosip Baru
77
Hanya ada Bima
78
Hampir terbongkar
79
Mie makanan enak saat ini
80
Mie makanan enak saat ini
81
Aku hanya mau kamu
82
Curiga
83
Foto Bima
84
Bukan orang baik seutuhnya
85
Dasar Bucin
86
Bernilai lebih
87
Di halalin CEO
88
Suami Galuh
89
Maaf, sobek
90
Tas pembawa bencana
91
Makan orang
92
Keras dan lembut bersamaan
93
Pemikiran masing-masing
94
Mutiara beraksi
95
Kebodohan yang tak seharusnya
96
Terong lebih berguna
97
Iblis dalam diri Bima
98
Cinta di tolak, dukun bertindak
99
Kejutan gagal
100
Kebahagiaan yang berlebihan
101
Bima sederhana
102
Kepulangan orang tua Galuh
103
Ngidam pertama
104
Duo Settan sedang berdiskusi
105
Ketakutan Bima
106
Terima kasih
107
Emosi Bima
108
Panas di tengah mendung
109
Cinta Fairus
110
Mengajari menantu
111
Bungkus
112
Senjata makan tuan
113
Salah langkah
114
Jangan senggol
115
Baju tidur bikin pusing
116
Rumah sakit rasa restoran
117
Rebutan bayi
118
salah warna
119
Keluarga yang tidak welcome
120
Kepanikan Galuh
121
Ke neraka!
122
Imron meronta-ronta
123
Lupa waktu
124
Itu tujuanku
125
Kunjungan pertama
126
Tidak cocok
127
Pesan yang terlupakan
128
Jangan tinggalkan aku
129
Pembuat ulah
130
Mulai berkomentar.
131
Janji, tidak meninggalkan
132
Mood hancur
133
Cinta, kok membully?
134
Pecat
135
Tanam bibit rival sendiri
136
Bekerja?
137
Perkara nasi goreng
138
Malam yang dingin
139
Istri kedua
140
Iblis ketemu iblis
141
Awal musibah
142
Protes Candra
143
Mengikat yang lebih efektif
144
Sial
145
Rindu papa mama
146
Tak Sudi di madu
147
Insiden nasi goreng
148
Berbaikan
149
Kapan lagi
150
Pernikahan Candra
151
Sumpek
152
Adat makan yang berbeda
153
Hanya untuk aku
154
Minta tambah
155
Alasan Vio mendekati Bima
156
Masa lalu sebagai dasar
157
Perkara tas
158
Buntut dari tas
159
Keras kepalanya Galuh.
160
Sakit hati itu belum sembuh
161
Luapan emosi Galuh
162
Kemunculan yang tidak tepat
163
Pengertian Galuh membuat Bima takut
164
Teman untuk Dewangga
165
Rayap
166
Akulah jalang suamiku
167
Lapar berujung petaka
168
Dinas ke luar
169
LDR
170
Pikiran negatif Galuh
171
Kenyataan baru
172
Lelah, biarlah walah mimpi
173
Misteri mama mertua
174
Sekali hama, tetaplah hama
175
Galuh kerasukan.
176
Ada apa dengan Vio?
177
Baju aneh
178
Kunjungan orang tua
179
Buka matamu
180
Licik
181
Hutang
182
Ingin semua
183
Mimpi apa?
184
Mual mendengar Bima
185
Sama-sama menantu
186
Penyesalan
187
Yang terbaik
188
Asal kamu bahagia
189
Aku mau
190
Upah Raya
191
Kecemburuan Bima
192
Menggemaskan
193
Anniversary yang terlupakan
194
Mengerikan
195
Rahasia
196
Cerita masa lalu
197
Kelemahan Bima
198
Tak berhenti
199
Siapa dalangnya?
200
Takut kehilangan
201
Tersambar petir
202
Diam
203
Kepergian Bima dan Galuh
204
Kenapa muncul lagi?
205
Piala bergilir
206
Salah langkah
207
Galuh kenapa?
208
Sampah
209
Orang di balik Jovan.
210
Sangat suka
211
Dinner romantis
212
Jangan ganti
213
Romantisnya Bima dan Galuh
214
Rencana kemah
215
Diakah itu?
216
Semua demi Galuh
217
Meratukan istri
218
Godaan di pagi hari
219
Surga di mana-mana
220
Raya jadi obat nyamuk
221
Pembuat anak
222
Luar dalam
223
Raya kritis
224
Akhir dari Raya, awal bagi Utari
225
Cuek tapi perhatian
226
Utari sendirian
227
Dia masih perawan!
228
Seharusnya....
229
Kondisi Utari
230
Akan ada Dewangga selamanya
231
Dewangga cemburu?
232
Tongkat bisbol
233
Salah waktu
234
Provokasi
235
Janji adalah hutang
236
Di usir?
237
Rumah baru
238
Baju tidur yang lucu
239
Janji
240
Dasar Gila!
241
Utari takut
242
Utari takut
243
Anak magang baru
244
Lembur romantis
245
Bima emosi
246
TIDAK!
247
Ketegasan Dewangga
248
Meniru Utari?
249
Menantu rasa anak sendiri
250
Kembali seperti sebelum menikah
251
Cemburunya Dewangga
252
Diam itu cemburu
253
MENJAUHLAH!
254
Pasangan incest
255
Bukan pernikahan sedarah
256
Kenyataan kejadian gudang kosong
257
Kerja pagi
258
Calon mempelai?
259
Aku yang tidak mau di madu!
260
Dasar anak kecil
261
Iya, beli!
262
Di jawab juga
263
Roti isi cinta
264
Lelah dan letih
265
Kecapean, Pa. Kecapean....
266
Cinderella?
267
Obsesi kah itu?
268
Serangan fajar
269
Kemandirian Utari
270
Kehamilan gila
271
Berpisah sementara
272
Mabuk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!