Perjuangan Cinta
Jovan Arbi adalah sosok laki-laki yang sangat baik hati dan juga penyayang. Tapi, kebaikannya itu sering di salah gunakan oleh Isabella. Gadis cantik berambut panjang, lurus, hitam, dan memiliki sifat manja sebagai tunangannya.
Isabella yang biasa di panggil Bella itu menjalin kasih dengan sahabat Jovan, bernama Ardi. Kedua orang ini bersekongkol dengan memanfaatkan kebaikan Jovan, untuk keuntungan pribadi.
Ardi menginginkan posisi Jovan, dan Bella mencintai Ardi. Lelaki yang mengaku sebagai sahabat Jovan itu, rupanya memiliki rasa iri yang besar. Selalu menginginkan apa yang di miliki oleh Jovan, dan Ardi juga tak segan untuk melakukan apapun untuk menjatuhkan seorang Jovan.
Setelah mengetahui Bella, tunangan Jovan yang jatuh hati padanya. Ardi memanfaatkan gadis manja itu untuk menghancurkan Jovan.
Tetapi, sebelum semua berhasil. Jovan mengetahui perselingkuhan Bella dengan Ardi. Lelaki pemilik tinggi 178cm ini langsung menyudahi hubungannya dengan Bella.
Sedangkan di tempat lain, Galuh Rameswari. Siswi sekolah menengah atas yang super cuek, tengah duduk sendirian di kantin. menikmati soto ayam di tengah hiruk pikuk kantin.
Bukan tak memiliki teman, tapi dia lebih nyaman untuk sendirian. Gadis pemilik rambut sebahu ini tak pernah suka bergabung dengan teman-teman cewek lainnya. Dan di dalam kelas, Galuh adalah siswi yang lebih suka membaca komik dari pada bergibah dengan lainnya.
Galuh selain cuek, dia juga tomboy. Itu bisa di lihat dari gaya berjalan, cara berpakaian dan kepolosannya mengenai makeup.
***
Saat berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan, Galuh melihat seseorang yang di kenalnya. Maya, kakak kandung dari cewek yang terkenal cuek dan kesepian.
Maya adalah sekertaris pribadi seorang Jovan yang menjabat sebagai CEO salah satu perusahaan terbesar di kota itu. Perusahaan yang bergerak di bidang produksi sebuah makanan yang tengah berkembang.
"Galuuh!" teriak Maya memanggil adiknya.
"Kak Maya apaan sih? Malu-maluin aja teriak-teriak. berasa di hutan, tau gak!" oceh Galuh ketika sudah berada di dekat Maya.
"Sorry, deh!" Maya pun mengalah.
"Oh iya, kenalin. ini pak Jovan, beliau adalah bosnya kakak. Sekaligus temen kuliah kakak," Maya mengenalkan Jovan pada Galuh.
Ini adalah perkenalan yang menjadi awal dari kisah Jovan dan Galuh. Gadis cuek dengan perjaka tua!
"Pantesan kakak bisa masuk sana, coba kakak gak kenal orang dalem...." ucapan meremehkan Galuh menggantung, namun masih bisa di mengerti oleh Maya.
"Sialan lu, emang gak pernah di saring lu ye kalo ngomong!" geram Maya, tapi malah membuat Jovan tertawa.
"Ini adek lu?" tanya Jovan masih tertawa melihat adu mulut adik dan kakak ini.
"Iya Van, tapi gak tau deh savegenya turunan dari siapa. Perasaan mama sama papa anteng deh, kalem, alus kek gue gini." cerocos Maya membanggakan diri secara tak langsung.
"Ya elu orang **** sedunia! Di boongin mau aja. Mending jujur meski menyakitkan, dari pada manis tapi nyakitin!" omelan Galuh udah seperti dia yang menjadi kakak.
Jovan melihat sisi kedewasaan dari seorang Galuh, dia malu dengan anak yang masih duduk di bangku sekolah.
Anak sekecil ini saja bisa memiliki pemikiran dewasa, kenapa gue yang udah tua ini malah kaya anak kecil ya? Tutur Jovan dalam hati.
"Lu gak usah kaya nenek-nenek deh omongannya. takut gue," Maya menyuapi udang ke mulut Galuh.
Galuh memang penyuka seafood pun merasa senang.
"Lagian ya kak, obat itu gak ada yang namanya manis! Tapi buat orang jadi sembuh dari sakit. Sedangkan Es itu manis, tapi bikin sakit! Sama kaya kenyataan, semakin pahit yang lu terima maka semakin buat elu kuat." ucap Galuh santai dengan kembali mengambil udang di piring kakak tercintanya.
"Bener yang lu bilang anak kecil," Jovan merasa setuju dengan apa yang di ucapkan Galuh.
"Itu kepiting, udah gak di makan lagi om?" tanya Galuh membuat Maya dan Jovan saling berpandangan.
"Om?" tanya Jovan sebelum tertawa lepas.
"Hahahaha, Mau?" tanya Jovan masih tertawa dan di angguki kepala oleh gadis yang duduk di antara dirinya dan sekertarisnya.
"Bilang dulu, Abang Jovan yang ganteng. kepitingnya boleh buat Galuh gak?" goda Jovan.
"Hilih Abang ganteng. Om tau enggak selisih umur kita itu berapa? itu pun kalau bener abang ganteng ini seangkatan kak Maya!" cibur Galuh yang langsung mengambil kepiting dari piring Jovan.
Menarik juga ini anak kecil.
"Emang berapa?" Tanya Jovan.
"Aku umur 18th, lah itung dah itu berapa selisihnya untuk ke angka 25th." Benar-benar savege ini anak, batin Jovan.
"Tujuh tahun selisih kita woe, jangan panggil gua Om dong. Berasa cukong gua!" protes Jovan.
"Udehabang aja, udah pas itu." usul Jovan yang tak mau di tentang.
"Iyalah, ngomong-ngomong beliin jus jeruk dong. seret ini," Galuh menggosok lehernya dengan mulut masih mengunyah makanannya.
"Kebiasaan lu!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
Nur syafiiqah rizal
Baca novelku juga dong author!😅
2021-11-03
0
Fitri Damayanti
nyimak
2021-02-15
1
Nur Hayati
😀😀😀
2021-02-15
1