Mr. President & Me
"MAYDAY MAYDAY MAYDAY!!"
Teriak seorang pilot saat pesawat yang dibawa mengalami situasi gawat dan tidak bisa dikendalikan. Sedangkan di dalam kabin para kru dan juga penumpang yang berjumlah 3 orang itu, tampak panik dan berharap semua akan baik-baik saja.
Ya, pesawat pribadi milik kepala Negara tersebut tengah berjalan pulang menuju Negaranya, sehabis melakukan rute penerbangan bersama sang ibu Negara.
Melafatkan doa terus menerus untuk keselamatan terus mereka lakukan.
Sejak awal keberangkatan, memang sudah ada yang menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan pesawat yang akan segera mereka tumpangi. Namun sayangnya diabaikan oleh sang pilot.
Guncangan terus terjadi, bahkan kondisi di dalam kabin pun sudah tidak rapih lagi. Semua benda sudah berantakan dilantai pesawat, mengikuti arah gerak pesawat yang terus berputar dan tidak stabil itu.
"Ibu, kau baik-baik saja?" tanya salah satu awak pesawat saat melihat sang ibu negara terluka dibagian kakinya.
Dia tersenyum, "aku baik-baik saja. Lebih baik kau bantu dia?" Lentera menunjuk salah satu tim kerjanya.
"Tidak saya ingin menolong anda?"
Sang ibu Negara mengeleng, "aku akan baik-baik saja disini. Cepatlah bantu dia?" keukehnya.
"Tidak bu. Ibu prioritas saya."
"Cepat sana bantu dia!"
Sang pramugari bimbang, "Tapi--"
"Saya bilang ke sana! bantu dia!"
Dengan segera pramugari tersebut, merangkak perlahan saat keadaan pesawat semakin kencang melaju dengan kondisi tidak stabil.
Namun belum sempat pramugari itu meraih tangan sang penumpang, tiba-tiba sebuah percikkan api muncul dan semakin lama, semakin besar hingga cahaya itu menyelimuti semua tubuh mereka.
Dipersekon selanjutnya, sebuah suara dentuman hebat terdengar.
DUAR!!!
Pesawat itu meledak, dan hancur menjadi puing-puing yang berjatuhan menuju laut lepas. Pria itu berdiri, saat melihat sebuah rekaman yang terjadi.
Ledakkan dari pesawat yang ditumpangi sang istri sukses membuatnya terdiam kaku, tubuhnya terasa lemas dan bahkan lidahnya menjadi keluh.
Astaga, hari macam apa ini. Kenapa kesialan terus terjadi pada keluarganya. Hingga tak lama.
"Pak presiden, istri--" ucapnya terhenti saat dia melihat tubuh kaku sang president.
Ya, tepat seperti dugaanya. Bahwa sang kepala negara itu, melihat kabar duka dari pesawat kepresidenan yang mengangkut sang istri dan tim-nya. Lalu tak lama dia bersuara.
"Cepat urus semuanya. Jangan sampai media tahu, jika peristiwa itu ada. Suruh mereka hapus semua rekaman media. Biarkan dia tenang!"
Seluruh ajudan yang ada disana terkejut, "Hah?!"
"Tapi pak?"
"Kau tuli!!"
Mereka semua tersentak. Ya, mereka terkejut. Apa ini? apakah ini sifat asli dari seseorang yang mereka agung-agungkan? bagaimana bisa hanya dengan sebuah peristiwa penting ini harus disembunyikan.
"TIDAK ADA TAPI-TAPIAN. CEPAT LAKSANAKAN! AKU TIDAK MAU SAMPAI KALAH, DIPERPUTARAN KURSI KE PRESIDEN-AN YANG SELANJUTNYA." tegasnya dengan rahang yang mengeras.
Mereka semua membungkuk patuh, "baik pak akan segera kami laksanakan."
Tepat sebelum mereka semua meninggalkan sang kepala Negara seorang diri, dia berucap. "ingat jangan sampai ada yang terlewat. Pemilihan president selanjutnya akan jauh lebih bahaya untuk ku dan kedua anakku, jika mereka semua mengetahui hal ini."
Mereka mengangguk, "pergilah, dan urus dengan baik."
Setelah pintu tertutup rapat, tubuhnya terduduk lemas. Namun dalam hati dia menangis, sambil berkata.
'aku mohon maafkan aku sayang. Kau juga pasti tau, jika aku melakukan ini semua untuk putra dan putri kita. Dan aku yakin kau pasti setuju.'
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
nofi nuraeni
izin baca ya kak
2020-09-08
0
Ig & fb : Karlina_Sulaiman
aku jejak dulu.. sudah end bacanya bisa santai
2020-09-05
0
Rʜᴀʀᴀᴀ ᴘᴜᴛᴛʀɪɪ Aɴɢɢʀᴀᴇɴɪɪ 💕
aku uda mampir
2020-08-26
0