Bab 5: Ptv Mewah

“Tidak! Kau tidak bisa keluar!“

Pria gemuk itu meraung dengan marah ketika dia bangkit dan mencengkram kerah baju Artian. Karena tubuhnya yang gemuk, Artian terdorong beberapa langkah kebelakang.

Bukan berarti Artian terganggu dengan hal tersebut, secara fisik dia memang lemah, tapi dengan bela diri sistem, dia akan bisa melakukan banyak hal dengan fisiknya yang lemah.

“Jika kau keluar! Kamu tau apa yang akan terjadi?! Akan kubuat hidupmu menjadi nera-ugh?!!“

Tidak sempat menyelesaikan ucapannya, Artian mencengkram lengan pria gemuk yang saat ini sedang mencengkram kerah bajunya.

Pria gemuk itu memperlihatkan wajah jelek ketika lengannya terasa sakit karena kelakukan Artian. Berbanding balik dengan ekspresi pria gemuk itu, Artian hanya mengerutkan keningnya.

“Bau mulutmu busuk pak tua.“

Suara tamparan yang keras bergema di tempat itu. Pria gemuk itu merasakan perih di wajahnya, mengangkat tangannya yang bebas kemudian menyentuh pipinya.

Dia kemudian menatap ke arah Artian.

“Kamu! Kamu tau apa yang kamu lakukan?! Ka-”

Tamparan sekali lagi dilayangkan.

Pria gemuk itu mendengus kesal.

“Ka-”

Namun, tamparan.

“Henti-”

Tamparan, tamparan, tamparan dan tamparan.

Suara tamparan yang keras terus bergema tanpa henti diiringi dengan rengekan kesakitan yang terdengar lemah.

Disaat terakhir ketika pria gemuk itu terlihat begitu kesakitan dengan wajahnya yang jelek, Artian melayangkan tamparan terakhir hingga membuat pria gemuk itu tersungkur.

Artian sama sekali tidak terganggu, dia malah menikmati suara gema tamparan yang renyah itu. Tersenyum ketika dia menatap pria gemuk itu dengan sedikit menurunkan badannya.

“Jadi, apa aku bisa mengundurkan diri?“

Pria gemuk itu bergidik ketakutan, menatap Artian dengan mata berkaca-kaca yang telah menahan air matanya, tubuhnya bergetar dengan hebat ketika dia menganggukkan kepalanya dengan keras.

“Ugh..uh..ahh, ya, ya, ya, kamu.. kamu bisa mengundurkan diri.. kamu bisa.“

Menyedihkan sekali.

Begitulah apa yang Artian lihat dari pria gemuk itu. Berlutut dan memohon pengampunan kepada orang yang tidak mampu mereka lawan maupun singgung. Hal tersebut membuat Artian memikirkan beberapa hal.

'Apakah aku juga terlihat seperti ini?'

Ketika dia begitu putus asa dan membuat orang orang sekitarnya menjadi begitu kejam padanya. Menindasnya tanpa henti sambil tertawa dengan penuh kegembiraan.

Artian menyadari bahwa dia ternyata semenyedihkan itu.

“Kirim nomor rekeningmu dan aku akan membayar biaya penaltinya.“

Tidak perlu berbuat terlalu jauh. Artian tidak berniat untuk membuang waktunya hanya demi masalah kecil seperti ini.

Selama dia keluar dari pekerjaannya, maka tujuannya sudah tercapai.

Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya masalah tersebut diselesaikan dengan mudah.

Artian juga sudah berada di apartemennya, berbaring dengan senyuman diwajahnya.

“Sungguh hari yang menyenangkan.“

Moodnya terlalu baik saat ini. Memikirkan sistem tersebut yang nyata dengan berbagai hadiah yang telah dia terima, siapa yang tidak merasa senang dengan hal tersebut?

Siapa yang akan menyangka?

Dia yang miskin tiba-tiba saja mendapatkan keberuntungan yang mengerikan. Menerima kekayaan, keterampilan dan berbagai hal hal lainnya yang mungkin saja dia bisa dapatkan selama misi berlanjut.

Hal itu membuat Artian teringat.

“Bukankah aku juga menerima mobil?“

Benar, dia juga menerima sebuah kendaraan yang dikatakan hanya di produksi satu di dunia ini. Sebuah kendaraan mewah yang hanya dia sendiri yang memilikinya.

Hal tersebut membuat Artian semangat.

“Jadi, dimana mobil itu?“

Menerima uang, Artian akan menerimanya melalui rekeningnya, keterampilan akan langsung berada di dalam tubuhnya, sedangkan benda benda biasanya langsung muncul dihadapannya seperti handphonenya.

Hal tersebut membuat wajah Artian menggelap.

“Tunggu..! Jangan bilang mobilnya akan muncul di dalam apartemen? Tidak tidak ini tidak akan muat!“

Apartemennya sangat kecil, jadi tidak mungkin untuk sebuah mobil akan muat di dalam apartemen nya, apalagi mengendarai mobil tersebut keluar dari apartemen itu.

Semuanya jelas tidak mungkin.

Artian melirik sekitarnya, tiba tiba matanya tertuju pada sesuatu yang berada di atas meja.

“Apa itu?“

Beberapa kertas dengan sesuatu yang menindihnya terlihat diatas meja itu. Artian ingat bahwa dia sama sekali tidak pernah melakukan itu.

Mendekati kertas itu, Artian mengambilnya, kemudian membacanya dengan kening yang berkerut.

“Ini adalah… surat kepemilikan?“

Artian langsung bisa tahu, bahwa ini sudah dipastikan dilakukan oleh sistemnya dan dokumen ini adalah surat kepemilikan mobil tersebut.

Artian merenung dalam diam, apa yang menindih dokumen dokumen tersebut sebenarnya adalah kunci mobilnya.

Kuncinya ada, tapi dimana mobilnya?

“Apa hadiahnya cuma kunci mobil?“

Artian menggelengkan kepalanya.

“Jelas itu tidak mungkin, sistem sendiri yang berkata jika hadiahnya adalah mobil.“

Artian menghela nafas panjang.

Saat itu, suara ketukan terdengar di pintu masuk apartemennya.

“Siapa lagi itu?“

Dia tidak pernah mengundang seorang tamu, tapi secara tiba tiba seseorang mengetuk pintu?

“Paket..!!“

Ketika suara itu terdengar, barulah Artian kembali ingat bahwa dia kemarin baru saja memesan sebuah pakaian dari toko online.

“Sial aku benar benar lupa.“

Dengan terburu-buru, Artian segera beranjak dari tempatnya dan menuju ke pintu keluar apartemennya, membuka pintu tersebut dan melihat paketnya yang digendong oleh seorang pria.

“Atas nama Artian Morph?“

Artian menganggukkan kepalanya.

“Ya, saya Artian Morph.“

Setelah itu, Artian menjalani beberapa prosedur dari penerimaan paket tersebut. Ketika akhirnya selesai, Artian kembali ke apartemen nya dan duduk di hadapan kotak paket miliknya.

“Phew.. itu mengejutkanku karena kupikir orang asing atau apapun itu telah datang.“

Yah itu sebenarnya bukan masalah sama sekali.

Artian menatap paket di depannya, kemudian membukanya dengan sebuah gunting. Dia telah memesan beberapa pakaian yang bisa dia gunakan untuk sehari-hari.

Pakaian itu sendiri lumayan stylish karena Artian lumayan mengerti untuk mengatur penampilannya sendiri.

Artian kemudian menghela nafas kesal.

“Bagaimana dengan mobilku? Sialan.“

Dia benar benar melupakan hal itu.

Tidak seperti jika mobilnya akan tiba tiba berada di parkiran apartemen, Artian yakin ada sesuatu yang harus dia lakukan agar mobilnya muncul.

Dengan kesal dia berdiri dan menuju ke jendela, menatap keluar dimana matahari bersinar begitu terang dan hangat.

“Woah mobil siapa itu?“

Dibawah sana, diparkiran, terdapat sebuah mobil mewah yang diparkiran. Entah milik siapa, Artian hanya mengagumi mobil tersebut dengan kesal.

Namun.

“…Itu mobilku mungkin?“

Karena penasaran, dia menatap kunci mobilnya, kemudian menekan sebuah tombol di tengah kunci itu.

Suara beep-beep dengan lampu yang menyala kemudian terdengar diparkiran, dan sumber tersebut berasal dari mobil mewah yang dia lihat.

Artian terdiam membeku.

Mobil mewah itu adalah mobilnya.

Sebuah mobil yang di cat dengan warna merah yang begitu terang dan mempesona, dengan bentuk mobil sporty yang luar biasa dan mirip dengan mobil balap dalam beberapa sejarah.

Artian tertawa kering dengan perasaan yang dipenuhi dengan keterkejutan.

“Ah..hahaha.. luar biasa.. sungguh.“

Mobil super mewah itu adalah miliknya dan khusus hanya untuknya, tidak ada yang bisa memilikinya kecuali dia sendiri.

***

Bab kali ini agak bertele-tele, maaf karena nulisnya agak ngantuk juga. sebagai gantinya, nanti malam saya up satu bab lagi (kalau gak sibuk)

Terpopuler

Comments

Minus Muhadi

Minus Muhadi

huhhh...SISTEM sama MC nya GAK SINGKRON alias SISTEM LEMOTTT,jgn jgn AUTHORnya otaknya iku kebawa LEMOT jg kali yaa...huhhh cerita yg MEMBAGONGKAN

2024-12-20

0

Deni Saputra

Deni Saputra

lanjut

2024-09-10

0

argha putera

argha putera

sistemnya bisu

2024-08-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Ini Nyata!
2 Bab 2: Waktu Tipis
3 Bab 3: Siapa Dia?
4 Bab 4: Pengunduran Diri
5 Bab 5: Ptv Mewah
6 Bab 6: Kenangan Lama
7 Bab 7: Kepingan Masa Lalu
8 Bab 8: Kedatangan Yang Dikenali
9 Bab 9: Kelegaan
10 Bab 10: Paviliun
11 Bab 11: Tersayang
12 Bab 12: Menyedihkan
13 Bab 13: Celeste Estates
14 Bab 14: Kehidupan Lambat
15 Bab 15: Gym
16 Bab 16: Permintaan
17 Bab 17: Grand Mansion
18 Bab 18: Undangan
19 Bab 19: Kencan
20 Bab 20: Kenangan
21 Bab 21: Pembunuh
22 Bab 22: Mavis
23 Bab 23: Kekayaan
24 Bab 24: Rencana Si Pembunuh
25 Bab 25: Pertemuan
26 Bab 26: Keramaian
27 Bab 27: Fresian
28 Bab 28: Perencanaan
29 Bab 29: Menjebak
30 Bab 30: Hazel
31 Bab 31: Andreano Goldstein
32 Bab 32: Kekayaan Mutlak
33 Bab 33: Akhir Pelelangan
34 Bab 34: Hammel
35 Bab 35: Asosiasi
36 Bab 36: Kebenaran
37 Bab 37: Mesin Pembunuh
38 Bab 38: Allen
39 Bab 39: Kediaman Allen
40 Bab 40: Rapat Saudara
41 Bab 41: Panggung Vanessa
42 Bab 42: Mahakarya
43 Bab 43: Kelengahan Yang Fatal
44 Bab 44: Prinsip Rahasia
45 Bab 45: Menerobos
46 Bab 46: Malam Yang Dingin
47 Sistem Pemburu Wanita
48 Bab 47: Akhir Si Tidak Normal
49 Bab 48: Orang Lama
50 Bab 49: Kekacauan Dimana-mana
51 Bab 50: Liburan
52 Bab 51: Emosi Rumit
53 Bab 52: Berkah Sekaligus Kutukan
54 Bab 53: Makin Rusak.
55 Bab 54: Masalah Artian
56 Bab 55: Boneka Artian
57 Bab 56: Kedatangan
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 : Ini Nyata!
2
Bab 2: Waktu Tipis
3
Bab 3: Siapa Dia?
4
Bab 4: Pengunduran Diri
5
Bab 5: Ptv Mewah
6
Bab 6: Kenangan Lama
7
Bab 7: Kepingan Masa Lalu
8
Bab 8: Kedatangan Yang Dikenali
9
Bab 9: Kelegaan
10
Bab 10: Paviliun
11
Bab 11: Tersayang
12
Bab 12: Menyedihkan
13
Bab 13: Celeste Estates
14
Bab 14: Kehidupan Lambat
15
Bab 15: Gym
16
Bab 16: Permintaan
17
Bab 17: Grand Mansion
18
Bab 18: Undangan
19
Bab 19: Kencan
20
Bab 20: Kenangan
21
Bab 21: Pembunuh
22
Bab 22: Mavis
23
Bab 23: Kekayaan
24
Bab 24: Rencana Si Pembunuh
25
Bab 25: Pertemuan
26
Bab 26: Keramaian
27
Bab 27: Fresian
28
Bab 28: Perencanaan
29
Bab 29: Menjebak
30
Bab 30: Hazel
31
Bab 31: Andreano Goldstein
32
Bab 32: Kekayaan Mutlak
33
Bab 33: Akhir Pelelangan
34
Bab 34: Hammel
35
Bab 35: Asosiasi
36
Bab 36: Kebenaran
37
Bab 37: Mesin Pembunuh
38
Bab 38: Allen
39
Bab 39: Kediaman Allen
40
Bab 40: Rapat Saudara
41
Bab 41: Panggung Vanessa
42
Bab 42: Mahakarya
43
Bab 43: Kelengahan Yang Fatal
44
Bab 44: Prinsip Rahasia
45
Bab 45: Menerobos
46
Bab 46: Malam Yang Dingin
47
Sistem Pemburu Wanita
48
Bab 47: Akhir Si Tidak Normal
49
Bab 48: Orang Lama
50
Bab 49: Kekacauan Dimana-mana
51
Bab 50: Liburan
52
Bab 51: Emosi Rumit
53
Bab 52: Berkah Sekaligus Kutukan
54
Bab 53: Makin Rusak.
55
Bab 54: Masalah Artian
56
Bab 55: Boneka Artian
57
Bab 56: Kedatangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!