Bab 2: Waktu Tipis

Setelah kejadian yang terasa begitu mustahil itu, pada akhirnya Artian menerima keberadaan sistem tersebut dan menganggapnya nyata. Lagipula keesokan harinya setelah hal itu, Artian benar benar masih memiliki handphone tersebut di dekat tempat tidurnya.

Artian yang bangun di pagi hari melirik handphone yang sistem berikan padanya, menatap handphone itu dengan horor dan teror kemudian memaksakan diri untuk mengambil handphone tersebut.

“Ini benar benar nyata…”

Melihat rekening yang terdaftar dengan sendirinya dengan jumlah saldo yang sangat banyak membuat Artian tidak mampu berkata-kata.

Seratus juta rupiah.

Dengan jumlah itu, dia bisa hidup di dunia ini dengan tenang tanpa perlu khawatir dengan apapun. Namun, apakah uang itu nyata atau tidak, Artian masih belum memiliki bukti yang jelas.

Dia menghela nafas panjang.

“Aku mungkin harus mencobanya…”

Artian kemudian menekan handphone tersebut. Berbeda dengan handphone pada umumnya, dia bisa merasakan begitu banyak hal yang unik dan berbeda pada handphone itu.

Mulai dari design nya yang aneh dengan warna polos hitam dengan beberapa corak hijau dan biru, layarnya tidak terlalu besar tidak juga terlalu kecil hingga pas di tangannya. Intinya design handphone tersebut agak mirip dengan sebuah alien, begitulah apa yang dia lihat dari handphone itu.

Fiturnya terlalu banyak dan untuk sementara ini, Artian tidak tahu begitu banyak tentang fungsi fungsi tersebut. Namun masih ada beberapa aplikasi yang setidaknya dia kenal seperti media sosial dan banyak aplikasi normal lainnya.

Artian kemudian memilih salah satu aplikasi berbelanja yang memiliki ketenaran dan paling populer untuk saat ini. Layar berubah dijadikan warna orange dengan logo aplikasi tersebut kemudian digantikan dengan halaman yang dipenuhi dengan katalog dari produk produk yang terjual.

Untuk membuktikan saldo yang berada di rekeningnya, Artian berpikir sejenak tentang apa yang harus dia beli.

Dia menggeser kebawah dan melihat ada begitu banyak produk. Setelah beberapa saat, Artian akhirnya akan memutuskan untuk membeli beberapa helai pakaian menggunakan saldo tersebut. Tentunya jika saldonya benar benar berlaku dan nyata.

“Baiklah.“

Artian mengangguk pelan, dia kemudian menentukan alamatnya dan memilih pembayaran melalui transfer bank. Setelah itu, dia segera melakukan pembayaran.

[Pembayaran Berhasil - Pembelian Anda Akan Segera Di Proses Oleh Seller]

Artian terpaku di tempatnya, jantungnya berdegup kencang dengan tubuhnya yang tidak ingin berhenti bergetar.

“Ini nyata..! Ini benar benar berhasil!“

Seratus juta rupiah itu nyata berada di dalam genggamannya dan dia bisa membeli apapun dengan jumlah uang tersebut.

Artian merasakan kelegaan dan kegembiraan yang mendalam, dengan uang miliknya, dia akan bisa hidup dengan mudah sekarang. Kematian orang tuanya sudah membuatnya kesepian namun alasan dia ingin mati sebenarnya karena ketidakmampuannya untuk hidup sendirian.

Namun sekarang berbeda, dia memiliki jumlah uang yang sangat banyak dan mampu menghidupi dirinya sendiri.

Sekarang cuma ada satu pertanyaan yang meragukan lagi di benak Artian.

“Darimana uang ini? Apakah ini illegal?“

Berpikir sejenak, Artian memiringkan kepalanya kemudian mendengus kesal dengan senyuman miring di wajahnya.

“Terus kenapa? Jika aku ketahuan maka aku hanya perlu menyuap mereka dengan uang.“

Sama seperti dengan apa yang dilakukan oleh mereka yang berkuasa. Artian sangat jujur bahwa untuk bertahan hidup di dunia ini, dia tidak bisa menjadi bodoh dan terus menerus terpikat pada keadilan palsu yang diciptakan oleh takdir.

Dunia ini tidaklah adil dan itu adalah fakta yang tak terelakkan. Untuk bertahan hidup, Artian tidak akan menjadi sosok adil yang hidup dengan jujur.

Jika seseorang baik padanya maka dia akan membalas kebaikan itu, sebaliknya, jika seseorang mencoba menindasnya, dia akan membalas mereka dengan cara apapun.

Pengalaman yang pacarnya berikan padanya sudah cukup untuk dirinya, dia tidak akan membiarkan dirinya dibodohi sekali lagi.

Pada saat itu juga, suara sistem kembali terdengar di dalam benaknya.

«Misi Pertama Dimulai»

«Tuan, Pergilah Ke Lokasi Yang Saya Katakan Untuk Memulai Misi Pertama»

«Dalam Waktu 10 Menit: Seorang Pria Tua Yang Sedang Berlari Santai Akan Ditabrak Oleh Mobil Yang Di Setir Oleh Supir Mabuk: Harap Tuan Selamatkan Pria Tua Itu Sebelum Dia Mati»

“Misi? Tunggu seseorang akan mati?! Bagaimana kamu tau?!“

Sungguh aneh melihat sistem itu ternyata mampu meramalkan sesuatu seperti takdir, dan dari ucapannya, Artian menyadari bahwa sistem tersebut berniat untuk membuatnya menyelamatkan seseorang dan melepaskannya dari takdir kematian.

Hal itu membuat Artian penasaran, namun.

“Sial waktunya cuma sepuluh menit, aku tidak punya banyak waktu!.“

Artian bangkit dari tempatnya, mengabaikan fakta bahwa dia belum mandi atau bahkan mencuci mukanya. Dia keluar dari apartemen murah yang berada di gang, kemudian berlari menuju ke jalan raya.

Matahari bersinar begitu terang dan hangat ketika dia terus berlari tanpa henti. Melewati jalan raya yang masih agak sepi dipagi hari itu.

Tujuannya adalah berada di sebuah minimarket yang jaraknya sekitar 12 kilometer, membutuhkan waktu lebih dari 10 menit bahkan ketika dia harus berlari dengan kencang.

Terlebih lagi, Artian memiliki fisik yang lemah sehingga larinya begitu lambat dan staminanya yang cepat habis.

“Sialan!“

Artian mengumpat ketika dia menuju masuk ke dalam sebuah gang. Jika dia tidak bisa sampai tepat waktu melalui jalan raya, maka dia hanya perlu memotong jalurnya dan melewati jalur yang lebih dekat namun agak berbahaya.

Di depan sana, beberapa preman terlihat dan ingin menghalangi Artian, masing masing dari mereka memiliki tubuh yang besar dan bertato.

“Oi nak, kemarilah seben-”

“Maaf, tapi nanti saja!“

Artian mempercepat larinya dan menerobos preman tersebut, dia akan menerima konsekuensinya nanti. Tapi untuk sekarang dia perlu segera bergegas.

Waktu yang tersisa tinggal enam menit. Itu masih terlalu singkat dan padat, dia tidak bisa berhenti berlari.

“Hah..hah.. lebih cepat sial.“

Nafasnya memburu dengan rasa lelah yang mengerikan, dadanya terasa begitu sesak dan menyakitkan namun Artian tidak berhenti untuk berlari.

“Lebih cepat lagi hah..“

Waktu yang tersisa adalah dua menit dan kini dia sudah sampai dan tembus pada sebuah jalan raya, sedikit lagi hingga dia mencapai tujuannya.

Setelah berlari untuk waktu singkat, akhirnya Artian tiba tepat waktu di depan minimarket, waktu telah habis dan disaat yang sama seorang pria tua yang sedang berlari santai terlihat diikuti dengan sebuah mobil yang melaju dengan aneh dan linglung.

Artian melihat hal tersebut kemudian mendengus kesal dengan wajah yang dipenuhi kelelahan.

“Beri aku waktu untuk bernafas sialan!“

Mengabaikan rasa lelahnya, dia memaksa tubuhnya yang lemah untuk bergerak dan segera berlari ke arah pria tua itu.

Waktu terasa begitu lambat pada saat itu ketika suara mobil yang terus berdencit terdengar karena roda bannya yang diputar dengan cara yang aneh.

Artian berlari, menangkap tubuh pria tua itu kemudian membawanya menjauh dari arah tabrakan mobil tersebut.

***

Terpopuler

Comments

Minus Muhadi

Minus Muhadi

aneh jg,katanya MC nya kuli pengangkut pasir, kok fisiknya lemah..hadehhh baru BAB AWAL aj ceritanya udah berantakan

2024-12-20

0

Mas Jono

Mas Jono

12 km 10 menit,,,tubuh masih lemah,,,🤔🤔🤔🤔🤔

2024-09-10

0

CHRIS G

CHRIS G

jangan berhenti di tengah cerita thor, lanjutkan sampe selesai..
⭐⭐⭐⭐⭐

2024-07-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Ini Nyata!
2 Bab 2: Waktu Tipis
3 Bab 3: Siapa Dia?
4 Bab 4: Pengunduran Diri
5 Bab 5: Ptv Mewah
6 Bab 6: Kenangan Lama
7 Bab 7: Kepingan Masa Lalu
8 Bab 8: Kedatangan Yang Dikenali
9 Bab 9: Kelegaan
10 Bab 10: Paviliun
11 Bab 11: Tersayang
12 Bab 12: Menyedihkan
13 Bab 13: Celeste Estates
14 Bab 14: Kehidupan Lambat
15 Bab 15: Gym
16 Bab 16: Permintaan
17 Bab 17: Grand Mansion
18 Bab 18: Undangan
19 Bab 19: Kencan
20 Bab 20: Kenangan
21 Bab 21: Pembunuh
22 Bab 22: Mavis
23 Bab 23: Kekayaan
24 Bab 24: Rencana Si Pembunuh
25 Bab 25: Pertemuan
26 Bab 26: Keramaian
27 Bab 27: Fresian
28 Bab 28: Perencanaan
29 Bab 29: Menjebak
30 Bab 30: Hazel
31 Bab 31: Andreano Goldstein
32 Bab 32: Kekayaan Mutlak
33 Bab 33: Akhir Pelelangan
34 Bab 34: Hammel
35 Bab 35: Asosiasi
36 Bab 36: Kebenaran
37 Bab 37: Mesin Pembunuh
38 Bab 38: Allen
39 Bab 39: Kediaman Allen
40 Bab 40: Rapat Saudara
41 Bab 41: Panggung Vanessa
42 Bab 42: Mahakarya
43 Bab 43: Kelengahan Yang Fatal
44 Bab 44: Prinsip Rahasia
45 Bab 45: Menerobos
46 Bab 46: Malam Yang Dingin
47 Sistem Pemburu Wanita
48 Bab 47: Akhir Si Tidak Normal
49 Bab 48: Orang Lama
50 Bab 49: Kekacauan Dimana-mana
51 Bab 50: Liburan
52 Bab 51: Emosi Rumit
53 Bab 52: Berkah Sekaligus Kutukan
54 Bab 53: Makin Rusak.
55 Bab 54: Masalah Artian
56 Bab 55: Boneka Artian
57 Bab 56: Kedatangan
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 : Ini Nyata!
2
Bab 2: Waktu Tipis
3
Bab 3: Siapa Dia?
4
Bab 4: Pengunduran Diri
5
Bab 5: Ptv Mewah
6
Bab 6: Kenangan Lama
7
Bab 7: Kepingan Masa Lalu
8
Bab 8: Kedatangan Yang Dikenali
9
Bab 9: Kelegaan
10
Bab 10: Paviliun
11
Bab 11: Tersayang
12
Bab 12: Menyedihkan
13
Bab 13: Celeste Estates
14
Bab 14: Kehidupan Lambat
15
Bab 15: Gym
16
Bab 16: Permintaan
17
Bab 17: Grand Mansion
18
Bab 18: Undangan
19
Bab 19: Kencan
20
Bab 20: Kenangan
21
Bab 21: Pembunuh
22
Bab 22: Mavis
23
Bab 23: Kekayaan
24
Bab 24: Rencana Si Pembunuh
25
Bab 25: Pertemuan
26
Bab 26: Keramaian
27
Bab 27: Fresian
28
Bab 28: Perencanaan
29
Bab 29: Menjebak
30
Bab 30: Hazel
31
Bab 31: Andreano Goldstein
32
Bab 32: Kekayaan Mutlak
33
Bab 33: Akhir Pelelangan
34
Bab 34: Hammel
35
Bab 35: Asosiasi
36
Bab 36: Kebenaran
37
Bab 37: Mesin Pembunuh
38
Bab 38: Allen
39
Bab 39: Kediaman Allen
40
Bab 40: Rapat Saudara
41
Bab 41: Panggung Vanessa
42
Bab 42: Mahakarya
43
Bab 43: Kelengahan Yang Fatal
44
Bab 44: Prinsip Rahasia
45
Bab 45: Menerobos
46
Bab 46: Malam Yang Dingin
47
Sistem Pemburu Wanita
48
Bab 47: Akhir Si Tidak Normal
49
Bab 48: Orang Lama
50
Bab 49: Kekacauan Dimana-mana
51
Bab 50: Liburan
52
Bab 51: Emosi Rumit
53
Bab 52: Berkah Sekaligus Kutukan
54
Bab 53: Makin Rusak.
55
Bab 54: Masalah Artian
56
Bab 55: Boneka Artian
57
Bab 56: Kedatangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!