BRAAKKK
Jenna menutup pintunya dengan keras setelah ia mengeluarkan Davin dari dalam kamarnya sendiri. Davin hanya tertawa pelan karena baru kali ini ada seorang gadis yang mengabaikannya.
"Hei stop Davin. Kau bukan seorang pedofil. Sejak kapan kau menggoda gadis tujuh belas tahun?" Gumamnya sambil menggelengkan kepalanya berusaha untuk menghilangkan semua bayangan mesum di otaknya.
Ya, Davin Carrington seorang pria dengan julukan Don Juan from Manchester yang sudah melekat sejak lama. Ia memang sang penakluk wanita hanya dengan mulut manisnya saja. Selain itu ia juga di dukung dengan bibit unggul keluarga Carrington dari segi wajah dan isi dompet. Sejak dulu hidupnya sangat sempurna. Tak ada beban sama sekali dan jalannya selalu mulus-mulus saja.
Davin terkenal hobi bergonta-ganti pasangan. Ia bisa bertahan dengan satu wanita paling lama saat bersama Sienna Parker, ya kekasihnya saat ini. Sepertinya ia mulai mencintai kekasihnya itu dan akan mendedikasikan hidupnya hanya untuk Sienna seorang. Davin mulai berencana unuk menghentikan permainannya mencari wanita yang sesuai dengan tipenya. Pendiam, penurut, tidak banyak bicara dan anggun seperti Sienna.
Davin sebenarnya memiliki perusahaan sendiri di bidang entertainment yang dikelola bersama kedua sahabatnya yaitu Zio dan Thanos yang di mulai saat mereka masih duduk di bangku kuliah tingkat akhir. Tapi setelah beberapa tahun membangun bisnis tersebut dan sukses besar, ia menyerahkan seluruh wewenangnya kepada kedua sahabatnya dan lebih memilih untuk fokus dan meneruskan kerajaan bisnis milik keluarga Carrington. Sang kakak-Devian Carrington memintanya untuk memegang salah satu anak perusahaannya yang ada di Manchester.
Orang tua Davin dan Devian sudah meninggal saat usia Devian sepuluh tahun dan Davin berusia delapan tahun. Mereka di asuh oleh bibinya yaitu Diana, yang kebetulan tidak memiliki anak lagi setelah anak satu-satunya meninggal dalam kecelakaan bersamaan dengan sang suami. Kecelakaan yang menimpa suami dan anaknya itu terjadi lima tahun kemudian setelah kematian kedua orang tua Davin.
Ketika orang tua Davin meninggal, awalnya perusahaan dikelola oleh suami Diana atau paman mereka untuk sementara. Tapi takdir berkata lain, akhirnya orang kepercayaan keluarga Carrington lah yang mengelola hingga usia sang kakak- Devian cukup umur dan mampu mengelolanya. Dan sesuai dengan perkiraan, Devian mampu mengusai dan mengelola kerajaan bisnisnya hingga memiliki cabang dimana-mana yang salah satunya berada di Manchester. Sejak saat itulah Davin mulai menetap di Manchester dan sesekali pulang ke London untuk menemui keponakan tersayangnya, Damian Carrington.
Semenjak perusahaan di pimpin oleh Devian dan Davin, kerajaan bisnis keluarga Carrington menjadi perusahaan yang menguasai pasar Inggris. Semua pebisnis bahkan menginginkan untuk bekerja sama dengan perusahaan milik keluarga Carrington.
*
*
"Oh my God. Dia melihat tubuhku yang polos ini." ujar Jenna sembari mengobrak-abrik tas nya untuk mengambil pakaian yang akan ia gunakan.
Kali ini ia tak memakai hotpants dan crop tee. Ia lebih memilih untuk memakai sebuah dress tanpa lengan bermotif polkadot. Rambut panjangnya ia biarkan tergerai indah.
Setelah Jenna selesai memakai bajunya, ia pun bergegas keluar kamar sembari membawa semua barang-barangnya untuk berpindah kamar.
CEKLEK
Jenna membuka pintunya dan menggeret satu koper dan menjinjing satu tas ranselnya serta satu sling bag yang ia sampirkan di bahunya.
"Perlu bantuan?" Tanya Davin yang ternyata masih berdiri di depan pintu kamarnya.
"Nope." Jawab Jenna singkat.
"Baiklah. Selamat beristirahat Jennaira." Ujar Davin.
Jenna tak menjawab dan ia hanya melenggang pergi menuju kamar barunya. Ia memilih kamar yang berada di samping kamar Davin karena ia terlalu lelah untuk mencari kamar yang lain.
Saat Jenna masuk kamar tersebut, ia melihat ruangan yang cukup luas. Tak ada walk in closet di sana. Hanya sebuah lemari sudut dengan tujuh pintu dan memiliki desain yang elegan berwarna putih tulang dengan ukiran berwarna emas.
Di sana juga terdapat balkon yang menyambung dengan balkon di kamar sebelahnya yang hanya tersekat dengan tembok saja.
Jenna langsung menaruh koper, tas beserta barang-barang yang lainnya di lantai. Ia baru akan membereskannya besok saja karena ia sudah sangat lelah.
Jenna pun merebahkan tubuhnya di atas ranjang king size yang sangat empuk itu. Tak lama ia pun memejamkan matanya lalu tertidur. Tapi disaat ia akan tenggelam ke dalam alam bawah sadarnya, tiba-tiba ia terbangun karena mengingat sesuatu.
"Astaga! Sabunku!" Pekik Jenna dan langsung beranjak dari kasurnya.
Ia pun segera berjalan menuju kamar Davin untuk mengambil sabunnya.
TOK
TOK
TOK
Jenna mengetuknya perlahan.
TOK
TOK
TOK
Jenna kembali mengetuknya karena pintu tak kunjung dibuka.
'Apa dia sudah tidur?' Gumamnya dalam hati.
BRUUG BRUUG BRUUG
Akhirnya Jenna menggedor pintu tersebut dengan cukup keras. Agar Davin bisa mendengarnya.
CEKLEK
Pintu pun terbuka dan menampilkan sosok pria bertato di hampir seluruh tubuhnya. Ia hanya menggunakan sebuah handuk putih yang dililitkan di pinggangnya. Rambutnya yang setengah kering begitu menggoda dan menambah kadar ketampanannya menjadi seribu persen.
Jenna nampak kesulitan menelan salivanya karena melihat pemandangan se-hot itu. Ia masih terpaku dengan mata yang membesar.
"Air liurmu menetes adik manis." Ujar Davin yang kini berdiri di ambang pintu.
Jenna seketika tersadar dan refleks tangannya mengusap ujung bibirnya. Tapi saat ia menyadari bahwa Davin hanya mengerjainya ia pun mencebik kesal.
"Ckk..." Jenna kembali memasang juteknya.
"Ada apa little girl?" Tanya Davin.
"Ada barangku yang tertinggal di dalam. Bisa tolong ambilkan?" Tanya Jenna.
"Masuklah, kau ambil saja ke dalam." Jawab Davin yang kini sudah kembali masuk ke dalam.
Jenna masih mematung di sana. Ia cukup takut untuk masuk ke dalam. Apalagi di sana ada pria dewasa yang hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawahnya saja.
"Hei cepatlah ambil. Aku ingin segera tidur karena tubuhku sudah sangat lelah." Ujar Davin saat ia menyadari bahwa Jenna masih tak bergerak dari tempatnya.
Akhirnya Jenna pun masuk ke dalam kamar dan berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil sabun cair dan bath bomb miliknya.
"Bukankah di kamarmu sudah di sediakan sabun?" Tanya Davin yang kini sudah memakai pakaiannya dan berdiri di belakang Jenna karena ia ingin tahu barang apa yang diambil oleh Jenna di kamar mandi.
"Ya memang." Jawab Jenna sembari mengambil sabun-sabun favoritnya.
"Lalu..?"
"Aku lebih menyukai sabun ini dari pada yang lain. Dan aku tak bisa memakai aroma yang lain selain aroma ini." Jawab Jenna yang mulai berjalan melewati tubuh Davin.
"Hmm vanilla.." Ujar Davin saat Jenna berjalan tepat di depannya. "Ya aroma itu cocok untukmu."
Jenna hanya tersenyum simpul lalu melanjutkan langkahnya untuk keluar dari kamar Davin. Ia memasuki kamarnya lalu segera menutup pintunya.
"Oh my God. Perasaan apa ini? Ada apa denganku? Mengapa detak jantungku tak beraturan seperti ini?" Gumam Jenna yang kini sedang berdiri dan bersandar di pintu kamarnya dengan tangan yang sedang memegang dadanya.
"Ini tak bisa dibiarkan." Ucapnya lagi dan langsung menaruh sabun-sabunnya di atas meja nakas lalu ia segera merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan menutup matanya.
*
*
Seperti biasa, Jenna tak pernah tenang di dalam tidurnya. Ia tak bisa melupakan kejadian itu bahkan di alam bawah sadarnya sekalipun. Ia lupa membawa obat tidurnya dan saat ini ia tengah terduduk di ruangannya yang temaram sembari memikirkan ada apa dengan dirinya.
Ia bahkan sudah tak mengantuk lagi. Padahal jam masih menunjukkan pukul tiga pagi. Ia akhirnya keluar dari kamar lalu memutuskan untuk ke ruang tengah. Di sana ia duduk di sofa panjang dan memilih menyalakan tv untuk menemaninya.
Ia menonton film secara acak. Ia tak peduli film apa yang saat ini tayang. Yang jelas Jenna hanya ingin membuat dirinya tertidur kembali dengan mendengarkan ocehan-ocehan dari tv yang ada di hadapannya. Hal itu membuatnya sedikit tenang karena ia merasa tak sendirian.
Satu jam kemudian, Jenna pun tertidur di atas sofa dengan keadaan tv yang masih menyala.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Sleepyhead
Visual Jenna mirip dengan Jenni GossipGirl
2024-08-18
0