Bagian Lima

Satu persatu kepala divisi memperkenalkan diri dan juga jabatannya di perusahaan. Satu hal yang membuat Rico terkejut ketika Anton memperkenalkan Hana adalah sekretaris pribadi dari almarhum ayahnya. Dan Anton berharap Rico tidak merubah posisi Hana.

Kini Rico sudah berada di ruangannya. Belum juga sehari bekerja sudah begitu banyak berkas yang harus ia cek dan tanda tangan. Inilah kenapa dulu Rico menolak untuk menggantikan ayahnya.

Tok tok tok

"Masuk." ucap Rico.

Lalu masuklah orang yang mengetuk pintu tadi. Setelah Rico melihat ternyata Hana. Setelah lama tidak berjumpa tercipta kecanggungan antar mereka berdua. Hana yang awalnya ingin mengantarkan berkas hanya terdiam menatap presdir barunya.

"Ekhem." Rico sengaja berdehem untuk memecahkan kecanggungan "Ada apa?"

"I-ini berkas yang harus bapak cek!" Hana jadi terbata-bata berucap karena merasa gugup.

Hana meletakan berkas tersebut di atas meja dan ingin keluar setelahnya. Tapi Rico menahannya.

"Tunggu sebentar." katanya saat ia melihat Hana yang ingin menjangkau pegangan pintu. "Ada yang ingin saya bicarakan." sambungnya lagi.

"Silahkan duduk." setelah dirinya lebih dulu duduk di sofa.

Hana pun duduk di sofa depan Rico. Hana masih menerka-nerka apa yang ingin di sampaikan oleh atasannya. Semoga saja bukan tentang pemindahan posisinya batin Hana.

"Ada apa pak Rico?"

Rico membenarkan duduknya sebelum ia mulai mengutarakan maksudnya.

"Ini masalah hubungan kita Hana. Bukan maksud ingin mempermainkan pernikahan tapi saya benar-benar tidak bisa melanjutkan bersandiwara lagi!"

"Jadi bapak mengira saya bersandiwara menikah dengan bapak?" Hana merasa di rendahkan dengan perkataan Rico.

"Saya tidak tau maksud kamu kenapa waktu itu menyetujui menikah selain mengabulkan permintaan ayah saya. Tapi kamu tenang saja, karena pernikahan kita ini masih rahasia jadi kamu masih aman Hana dengan status mu. Tak akan ada yang tau kalau kau sudah menikah."

"Dan juga saya mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan kamu dengan mengabulkan permintaan terakhir ayah saya. Saya bersedia mengganti rugi jika kamu keberatan dengan keputusan ini." Ucap Rico panjang lebat mengutarakan isi hatinya. Berat baginya melanjutkan sandiwara ini. Apa lagi ia pikir untuk apa di lanjutkan toh ayahnya juga sudah tiada.

Hana merasakan sesak di dadanya. Dirinya sebagai perempuan benar-benar merasa di rendahkan harga dirinya. Tiada terasa air matanya menyeruak keluar dengan sendirinya. Bukan karena ia mencintai pria di hadapannya ini tapi kata-kata yang ia lontarkan sangat menyakitkan bagi Hana.

"Saya tidak mengerti jalan pikiran anda yang sangat sempit itu. Saya juga tidak mencintai bapak, tapi saya menghargai pernikahan ini. Meski awalnya niat saya ingin membantu pak Burhan tapi tetap saja pernikahan kita sah di mata hukum dan agama. Kenapa kita tidak belajar menjalaninya layaknya pasangan yang lain?" Hana emosi, dadanya semakin sesak terlihat dari ia bernapas yang seakan lari marathon.

Rico memijit pangkal hidungnya merasakan pusing akan sikap Hana. "Apa kamu mau menghabiskan sisa hidup kamu dengan orang yang tidak kamu cintai? Hana, tolong mengertilah hubungan ini tidak bisa di paksakan."

Hana masih terdiam mencerna ucapan Rico. Dia benar-benar tak habis pikir. Ya sudah lah jika memang tidak bisa di coba.

Hana menarik napasnya dalam lalu menghembuskannya pelan "Baiklah jika itu jadi keputusan bapak. Saya tidak akan mempermasalahkannya."

"Terima kasih atas pengertian kamu Hana. Dan untuk masalah pekerjaan saya janji tidak akan memindahkan posisi kamu sekarang!" ujar Rico senang karena Hana mau mengerti

Meski sakit hati akan keputusan Rico tapi ia juga tidak bisa memaksakan kehendaknya. Masalah ini malah membuat Hana semakin tidak percaya diri. Kini ia tersadar siapa dirinya dan juga kedudukannya. Bukan karena ia sudah mencintai atau mulai suka dengan Rico.

Merasa tak ada lagi yang di bicarakan Hana ijin meninggalkan ruangan dan menuju mejanya. Sesampainya di kubikelnya, Hana masih belum percaya kalau belum apa-apa dirinya akan menjadi seorang janda perawan.

"Huffttt." Hana meniup poni rambutnya memainkannya. "Gambate Hana." ucapnya menyemangati diri sendiri. Tidak lama pak Anton datang dan singgah sebentar berbincang-bincang dengan Hana sebelum ia masuk keruangan presdir. Meja Anton satu ruangan dengan presdir dan terletak di pinggir.

Baru saja Anton akan mendaratkan dirinya duduk di kursi kebesarannya, Rico sudah memanggilnya.

"Pak Anton, kapan lagi kita akan bertemu dengan investor dari Jepang itu?" Rico teringat proyek terakhir yang di kerjakan almarhum ayahnya.

"Sesuai kesepakatan waktu itu, dua bulan lagi pak!" jawab Anton.

"Pak Anton ..." Rico ragu apakah ia harus memberitahu keputusannya tentang pernikahan kemarin. Anton nampak menunggu Rico melanjutkan ucapannya. Setelah melalui peperangan batin akhirnya Rico memutuskan untuk mengatakan semuanya pada Anton.

"Bisakah pak Anton mengurus perceraian saya!"

"Maksud bapak?" Anton masih belum bisa mencerna arah bicara Rico hingga membuatnya menanyakan kembali kata-kata Rico barusan.

"Pak Anton tolong urus surat cerai saya dengan Hana. Tapi semuanya harus di rahasiakan." Rico menjelaskan keinginannya.

Perintah Rico sontak membuat Anton terkejut jelas terlihat di wajahnya. "Kalau saya boleh tau apa alasannya pak?" Anton ingin mendengar alasan Rico membuat keputusan itu. Ya Anton tau kalau mereka menikah memang tidak berawal dari saling suka tapi bukan berarti harus bercerai.

"Pertama saya tidak bisa mencintainya. Kedua saya tidak ingin mengikatnya dalam hubungan yang tak pasti. Ketiga saya tidak bisa harus bersandiwara berlama-lama." Rico menjelaskan agar Anton paham kenapa ia ingin bercerai.

"Tapi pak kenapa kalian tidak mencoba untuk menjalaninya. Jangan gegabah mengambil keputusan pak!" Anton memberikan saran agar tak ada penyesalan nantinya.

"Maaf pak Anton keputusan saya sudah bulat. Saya hanya tidak ingin kami saling menyakiti nantinya." tegas Rico

"Baiklah pak. Saya akan segera mengurusnya. Kalau begitu saya pamit dulu." Anton keluar ruangan untuk mengurus perintah Rico meski pun dia menyayangkan keputusan Rico. Namun pak Anton juga tidak bisa memaksakan pendapatnya. Sebelum pergi pak Anton menemui Hana terlebih dulu. Nampak Hana sedang melamun.

"Ekhemmm!"

Hana nampak gelagapan karena ketahuan melamun saat jam kerja. "Maaf pak." ucapnya menyesal.

Pak Anton menarik sedikit sudut bibirnya. Dia bisa merasakan apa yang di rasakan Hana sekarang.

"Hana kenapa kamu tidak mencoba berjuang untuk mempertahankan pernikahan kalian?" selidik pak Anton.

"Saya sudah mencoba pak. Tapi pak Rico kekeh tetap ingin bercerai, saya bisa apa jika tidak di inginkan."

Pak Anton nampak mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

"Tidak apa-apa pak. Berarti jodoh kami hanya sebatas sampai di sini saja. Saya ikhlas kok pak." ucap Hana mencoba menenangkan pak Anton yang nampak kecewa.

"Hana maafkan lah Rico. Semoga kalian suatu saat akan berjodoh dan bahagia." Pak Anton menyempatkan mendoakan mereka berdua sebelum ia pergi mengurus permintaan Rico.

Hana hanya bisa tersenyum masam mendengar doa tulus dari pak Anton.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Alifah Azzahra💙💙

Alifah Azzahra💙💙

Nggak apa" Hana🥰aku yakin suatu saat dia akan menyesali keputusannya

2024-04-28

0

Selvi Tyas

Selvi Tyas

semangat berkarya thor💪💪💪

2021-07-16

0

Badmas Renyaan Kay

Badmas Renyaan Kay

semangat thor

2021-06-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian Satu
2 Bagian Dua
3 Bagian Tiga
4 Bagian Empat
5 Bagian Lima
6 Bagian Enam
7 Bagian Tujuh
8 Bagian Delapan
9 Bagian Sembilan
10 Bagian Sepuluh
11 Bagian Sebelas
12 Bagian Dua Belas
13 Bagian Tiga Belas
14 Bagian Empat Belas
15 Bagian Lima Belas
16 Bagian Enam Belas
17 Bagian Tujuh Belas
18 Bagian delapan belas
19 Bagian Sembilan belas
20 Bagian Dua Puluh
21 Bagian Dua Puluh Satu
22 Bagian Duan Puluh Dua
23 Bagian Dua Puluh Tiga
24 Bagian Dua Puluh Empat
25 Bagian Dua Puluh Lima
26 Bagian Dua Puluh Enam
27 Bagian dua puluh tujuh
28 Bagian dua puluh delapan
29 Rencana
30 Our Wedding
31 First Night
32 My hope
33 Welcome Jepang
34 Day by day
35 Penantian 6 bulan terbayar
36 Ngidam ala bumil
37 Accident
38 Dua operasi
39 Kedatangan Rico
40 Sebuah Saran
41 Awan Hitam
42 Good Bye, Papa!
43 Time after Time
44 She is Back
45 Memori yang terlupakan
46 Lubang di hati
47 Keputusan
48 Misi
49 Nasi Goreng
50 Ibu dan Anak
51 Mimpi
52 Bekas Luka
53 Deja Vu
54 Ciuman Hangat
55 Aksa Narendra Putra
56 Permintaan
57 Meminta restu
58 Fitting Baju
59 Memberikan sugesti
60 Bahagia
61 Negatif
62 Maaf
63 Pertolongan Sahabat
64 Ulang Tahun Perusahaan
65 Bukan bekas operasi usus buntu
66 Kenapa?
67 Cerita kelam
68 Fakta
69 Finally
70 Season 2- part 1
71 Season 2- part 2
72 Season 2-Part 3
73 Season 2 - part 4
74 Season 2 - part 5
75 Season 2 - part 6
76 Season 2 - Part 7
77 Season 2 - part 8
78 Season 2 - part 9
79 Season 2 - part 10
80 Season 2 - part 11
81 Season 2 - part 12
82 Season 2 - part 13
83 Season 2 - part 13
84 Season 2 - Part 14
85 Season 2 - Part 15
86 Season 2 - Part 16
87 Season 2 - Part 17
88 Season 2 - Part 18
89 Season 2 - Part 19
90 Season 2 - Part 20
91 Season 2 - Part 21
92 Season 2 - Part 22
93 Season 2 - Part 23
94 Season 2 - Part 24
95 Season 2 - Part 25
96 Season 2 - Part 26
97 Season 2 - Part 27
98 Season 2 - Part 28
99 Season 2 - Part 29
100 Season 2 - Part 30
101 Season 2 - Part 31
102 Season 2 - Part 32
103 Season 2 - part 33
104 Season 2 - Part 34
105 Season 2 - part 35
106 Season 2 - part 36
107 Season 2 - Part 37
108 Season 2 - Part 38
109 Season 2 - Part 39
110 Season 2 - Part 40
111 Season 2 - Part 41
112 Season 2 - Part 42
113 Season 2 - part 43
114 Season 2 - Part 44
115 Season 2 - Part 45
116 Season 2 - part 46
117 Season 2 - Part 47
118 Season 2 - part 48
119 Season 2 - part 49
120 Season 2 - Part 50
121 Season 2 - Part 51
122 Season 2 - Part 52
123 Season 2 - Part 53
124 Season 2 - Part 54
125 Sesason 2 - Part 55
126 Season 2 - Part 56
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bagian Satu
2
Bagian Dua
3
Bagian Tiga
4
Bagian Empat
5
Bagian Lima
6
Bagian Enam
7
Bagian Tujuh
8
Bagian Delapan
9
Bagian Sembilan
10
Bagian Sepuluh
11
Bagian Sebelas
12
Bagian Dua Belas
13
Bagian Tiga Belas
14
Bagian Empat Belas
15
Bagian Lima Belas
16
Bagian Enam Belas
17
Bagian Tujuh Belas
18
Bagian delapan belas
19
Bagian Sembilan belas
20
Bagian Dua Puluh
21
Bagian Dua Puluh Satu
22
Bagian Duan Puluh Dua
23
Bagian Dua Puluh Tiga
24
Bagian Dua Puluh Empat
25
Bagian Dua Puluh Lima
26
Bagian Dua Puluh Enam
27
Bagian dua puluh tujuh
28
Bagian dua puluh delapan
29
Rencana
30
Our Wedding
31
First Night
32
My hope
33
Welcome Jepang
34
Day by day
35
Penantian 6 bulan terbayar
36
Ngidam ala bumil
37
Accident
38
Dua operasi
39
Kedatangan Rico
40
Sebuah Saran
41
Awan Hitam
42
Good Bye, Papa!
43
Time after Time
44
She is Back
45
Memori yang terlupakan
46
Lubang di hati
47
Keputusan
48
Misi
49
Nasi Goreng
50
Ibu dan Anak
51
Mimpi
52
Bekas Luka
53
Deja Vu
54
Ciuman Hangat
55
Aksa Narendra Putra
56
Permintaan
57
Meminta restu
58
Fitting Baju
59
Memberikan sugesti
60
Bahagia
61
Negatif
62
Maaf
63
Pertolongan Sahabat
64
Ulang Tahun Perusahaan
65
Bukan bekas operasi usus buntu
66
Kenapa?
67
Cerita kelam
68
Fakta
69
Finally
70
Season 2- part 1
71
Season 2- part 2
72
Season 2-Part 3
73
Season 2 - part 4
74
Season 2 - part 5
75
Season 2 - part 6
76
Season 2 - Part 7
77
Season 2 - part 8
78
Season 2 - part 9
79
Season 2 - part 10
80
Season 2 - part 11
81
Season 2 - part 12
82
Season 2 - part 13
83
Season 2 - part 13
84
Season 2 - Part 14
85
Season 2 - Part 15
86
Season 2 - Part 16
87
Season 2 - Part 17
88
Season 2 - Part 18
89
Season 2 - Part 19
90
Season 2 - Part 20
91
Season 2 - Part 21
92
Season 2 - Part 22
93
Season 2 - Part 23
94
Season 2 - Part 24
95
Season 2 - Part 25
96
Season 2 - Part 26
97
Season 2 - Part 27
98
Season 2 - Part 28
99
Season 2 - Part 29
100
Season 2 - Part 30
101
Season 2 - Part 31
102
Season 2 - Part 32
103
Season 2 - part 33
104
Season 2 - Part 34
105
Season 2 - part 35
106
Season 2 - part 36
107
Season 2 - Part 37
108
Season 2 - Part 38
109
Season 2 - Part 39
110
Season 2 - Part 40
111
Season 2 - Part 41
112
Season 2 - Part 42
113
Season 2 - part 43
114
Season 2 - Part 44
115
Season 2 - Part 45
116
Season 2 - part 46
117
Season 2 - Part 47
118
Season 2 - part 48
119
Season 2 - part 49
120
Season 2 - Part 50
121
Season 2 - Part 51
122
Season 2 - Part 52
123
Season 2 - Part 53
124
Season 2 - Part 54
125
Sesason 2 - Part 55
126
Season 2 - Part 56

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!