Bagian Tiga

Sepanjang perjalanan dari rumah sakit ke apartemen Rico, tidak ada satu pun antara mereka berdua yang melakukan percakapan. Rico konsentrasi menyopir mobilnya sedangkan Hana berperang batin di dalam sana.

Hana bingung harus bersikap seperti apa nantinya.

Hampir satu jam perjalanan akhirnya mereka tiba di basemen gedung apartemen Rico. Rico sudah memarkirkan mobilnya namun ia masih belum berniat keluar.

"Tanyakan apa yang kamu ingin tanyakan?" Rico memecahkan keheningan antara mereka.

Merasa mendapatkan ijin Hana tidak menyianyiakan kesempatan itu.

"Apa kita tinggal bersama? Apa yang harus aku lakukan pada mu? Bagaimana dengan pekerjaan ku? Apa aku harus melayani mu?" tanya Hana bertubi-tubi.

Rico yang di berondong pertanyaan hanya bisa ternganga mendengarnya.

"Apakah itu yang mengganggu pikiran mu dari tadi?" tebak Rico

Hana menganggukan kepalanya membenarkan pertanyaan Rico.

"Kita akan tinggal bersama. Kau tidak perlu melayaniku. Urus saja dirimu sendiri. Kau, silahkan bekerja seperti biasa!"

Hana mengelus dadanya "Syukurlah."

"Selama tinggal bersama kita akan tidur terpisah. Dan satu lagi jangan pernah ikut campur semua urusanku, begitu juga sebaliknya. Jangan banyak bicara. Dan juga ..!" Rico menjeda bicaranya, nampak berpikir sesuatu yang akan ia sampaikan.

"Dan juga apa, tuan?" Hana nampak penasaran dengan ucapan terakhir Rico.

"Aku ingin pernikahan ini kita jalani selama enam bulan saja!" ucap Rico.

Hana terkejut mendengar penuturan Rico yang secara tidak langsung mengajukan pernikahan kontrak dengannya. Kenapa tidak saling mencoba meski pun awalnya tidak dilandasi rasa cinta pikir Hana.

"Kenapa, pak?"

"Kamu tau, kita tidak saling kenal. Aku juga tidak mencintaimu. Kita menikah hanya karena ingin menyelamatkan ayah ku saja. Aku tidak bisa jika harus bertahan lama menjalani hubungan ini. Kamu tidak usah kuatir selama kita tinggal bersama aku tidak akan pernah menyentuh mu. Aku juga akan memberikan nafkah untuk mu, kecuali nafkah batin. Selama di kantor kita juga harus jaga jarak." tutur Rico panjang lebar.

Hana tak habis pikir dengan jalan pikiran Rico. Tapi dari pada ribet apa salahnya mengikuti saja kehendaknya. Toh mereka menikah tujuan awalnya kan memang cuma ingin menyelamatkan pak Burhan.

"Baiklah. Tidak masalah. Saya hanya memiliki satu permintaan jika kita, pernikahan kita berakhir nanti, tolong jangan pecat saya."

"Saya janji tidak akan memecat kamu! Sekarang ayo naik, saya mau istirahat." Rico lebih dulu keluar dan di ikuti Hana dari belakang.

"Tuan bagaimana dengan pakaian saya?" Hana baru menyadari kalau mereka kesini tadi ia lupa mampir ke kontrakannya.

"Nanti sore kita ambil." memencet lift menuju lantai 15.

*

Sementara di rumah sakit pak Burhan masih belum sadarkan diri. Pak Anton kuatir akan kesehatan pak Burhan. Karena menurutnya pak Burhan kali ini benar-benar drop.

Hampir dua jam pak Burhan baru sadarkan diri. Ia mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya lampu yang masuk keretina matanya.

"Tuan, anda sudah sadar." Anton segera menekan tombol di samping tempat tidur pak Burhan.

Tidak lama dokter dan beberapa perawat masuk dan memeriksa pak Burhan. Nampak di wajah dokter menyiratkan kesedihan. Operasi memang berjalan lancar, hanya saja pak Burhan sudah mengalami komplikasi. Jantungnya memang bisa di selamatkan tapi sebenarnya bukan hanya itu saja, hati dan juga ginjal pak Burhan juga bermasalah.

Melihat raut wajah dokter pak Burhan mengerti. "Saya pasrah saja dokter." ucapnya lemah "Anton, tolong panggilkan Rico?"

"Baik tuan!" Anton keluar melakukan panggilan. Pada dering ketiga panggilan baru tersambung.

"Ya!" jawab Rico.

"Tuan besar ingin bicara dengan anda dan nona Hana!"

"Baiklah. Kami akan segera kesana!" telpon langsung di matikan. Rico bergegas kekamarnya mencari pakaiannya. Setelahnya Rico mengambil kunci motor.

"Ayo kita ke rumah sakit!" ajaknya pada Hana.

Hana yang baru saja akan duduk langsung berdiri mendengar perintah Rico. Dia masih belum sempat mengagumi akan kemewahan apartemen Rico harus kembali lagi ke rumah sakit. Hana yakin pasti pak Burhan sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Rico memutuskan memakai motor saja agar lebih cepat sampai. Ia yakin pasti ada yang tidak beres dengan ayahnya. Sebelum ke rumah sakit ia juga mengabarkan pada ibunya. Dan sialnya ibu dan adiknya baru mendapatkan tiket nanti malam.

Hanya butuh waktu tiga puluh menit mereka sudah sampai. Rico memarkirkan motornya. Rico berjalan cepat ingin segera sampai ke kamar ayahnya. Entah kenapa perasaannya menjadi tidak enak.

Rico membuka pintu kamar rawat ayahnya dan melihat ada dokter yang sedang berdiskusi dengan Anton. Rico berjalan menghampiri untuk meminta penjelasan keadaan ayahnya. Dokter pun menjelaskan sama seperti yang ia jelaskan pada Anton.

"Kita hanya bisa berharap mukjizat tuan untuk kesembuhan pak Burhan." ucap sang dokter.

"Ri-co!" panggil ayahnya terbata-bata dan dengan suara yang lemah.

Rico datang menghampiri memegang tangan Ayahnya "Ya Ayah, Rico disini!"

Meskipun Rico bukan anak yang penurut tapi ia selalu bisa di andalkan ayahnya jika keadaan yang darurat.

"Mana Hana?" pak Burhan tidak melihat keberadaan Hana.

"Mungkin dia masih di belakang ayah. Tadi Rico lari supaya cepat sampai!" jelas Rico

"Nak! Mungkin ayah tidak bisa bertahan lama lagi." uhukk uhukk pak Burhan terbatuk.

"Ayah tidak usah banyak bicara dulu, ya!" Rico kuatir dengan kesehatan ayahnya yang semakin memburuk.

"Ayah tidak apa-apa nak. Rico! Jaga ibu dan adik kamu. Hanya kamu yang bisa mereka andalkan selain ayah. Ayah juga berharap kamu bahagia bersama Hana, dia gadis yang baik nak. Ayah yakin itu. Mungkin kamu masih belum mencintainya tapi cobalah menjalaninya bersama-sama!" pak Burhan menasehati Rico karena pak Burhan yakin Rico masih belum bisa menerima kehadiran Hana. Tapi itu wajar karena mereka bersama juga masih belum 24 jam.

"Ayah tidak usah kuatir dengan ibu dan Sisil. Aku pasti akan menjaga mereka, Yah. Dan untuk masalah Hana, Ayah tidak usah terlalu memikirkannya. Aku akan mencobanya, Yah!" Rico berucap mencoba menghibur ayahnya. Rico tahu akan kekuatiran ayahnya. "Dan juga perusahaan, Rico akan mengganti jabatan ayah di kantor besok."

Pak Burhan tersenyum bahagia mendengar penuturan Rico. Pak Burhan mengangkat tangannya yang terbebas dari selang infus lalu menepuk pelan tangan Rico "Ayah bangga dengan mu nak."

Rico menggenggam tangan Ayahnya "Ayah istirahat saja dulu. Ibu dan Sisil mungkin tengah malam baru akan tiba di sini Yah." Rico menarik selimut dan menyelimuti ayahnya. "Sekarang tidurlah."

Pak Burhan memejamkan matanya dan Rico keluar dengan menutup pintu dengan pelan.

"Tuan!" panggil Hana. Hana sudah lama datang tapi ia tak berani masuk karena ingin memberikan waktu untuk anak dan ayah saling bicara seperti nasehat pak Anton tadi.

"Hmmmm!" jawabnya.

Rico duduk di bangku depan ruangan pak Burhan. Dia duduk dekat dengan pak Anton karena ada beberapa hal yang ingin ia diskusikan masalah perusahaan.

Anton salah satu tangan kanan pak Burhan dalam perusahaan. Jadi Rico pikir pak Anton pasti lebih tau banyak dari pada dirinya masalah perusahaan.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Wes Paham

Wes Paham

tetep lanjot moco nyong pengen ngerti kepiye ceritane gawe penasaran hhhh
tapak tilas wong jawa tengah AA

2021-06-14

0

Thororo

Thororo

Thor aku mampir ya.

2020-08-16

0

Annelise

Annelise

mampir yuk ke novel aku love me please,handsome lecture! aku kasih jempol nich!

2020-08-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian Satu
2 Bagian Dua
3 Bagian Tiga
4 Bagian Empat
5 Bagian Lima
6 Bagian Enam
7 Bagian Tujuh
8 Bagian Delapan
9 Bagian Sembilan
10 Bagian Sepuluh
11 Bagian Sebelas
12 Bagian Dua Belas
13 Bagian Tiga Belas
14 Bagian Empat Belas
15 Bagian Lima Belas
16 Bagian Enam Belas
17 Bagian Tujuh Belas
18 Bagian delapan belas
19 Bagian Sembilan belas
20 Bagian Dua Puluh
21 Bagian Dua Puluh Satu
22 Bagian Duan Puluh Dua
23 Bagian Dua Puluh Tiga
24 Bagian Dua Puluh Empat
25 Bagian Dua Puluh Lima
26 Bagian Dua Puluh Enam
27 Bagian dua puluh tujuh
28 Bagian dua puluh delapan
29 Rencana
30 Our Wedding
31 First Night
32 My hope
33 Welcome Jepang
34 Day by day
35 Penantian 6 bulan terbayar
36 Ngidam ala bumil
37 Accident
38 Dua operasi
39 Kedatangan Rico
40 Sebuah Saran
41 Awan Hitam
42 Good Bye, Papa!
43 Time after Time
44 She is Back
45 Memori yang terlupakan
46 Lubang di hati
47 Keputusan
48 Misi
49 Nasi Goreng
50 Ibu dan Anak
51 Mimpi
52 Bekas Luka
53 Deja Vu
54 Ciuman Hangat
55 Aksa Narendra Putra
56 Permintaan
57 Meminta restu
58 Fitting Baju
59 Memberikan sugesti
60 Bahagia
61 Negatif
62 Maaf
63 Pertolongan Sahabat
64 Ulang Tahun Perusahaan
65 Bukan bekas operasi usus buntu
66 Kenapa?
67 Cerita kelam
68 Fakta
69 Finally
70 Season 2- part 1
71 Season 2- part 2
72 Season 2-Part 3
73 Season 2 - part 4
74 Season 2 - part 5
75 Season 2 - part 6
76 Season 2 - Part 7
77 Season 2 - part 8
78 Season 2 - part 9
79 Season 2 - part 10
80 Season 2 - part 11
81 Season 2 - part 12
82 Season 2 - part 13
83 Season 2 - part 13
84 Season 2 - Part 14
85 Season 2 - Part 15
86 Season 2 - Part 16
87 Season 2 - Part 17
88 Season 2 - Part 18
89 Season 2 - Part 19
90 Season 2 - Part 20
91 Season 2 - Part 21
92 Season 2 - Part 22
93 Season 2 - Part 23
94 Season 2 - Part 24
95 Season 2 - Part 25
96 Season 2 - Part 26
97 Season 2 - Part 27
98 Season 2 - Part 28
99 Season 2 - Part 29
100 Season 2 - Part 30
101 Season 2 - Part 31
102 Season 2 - Part 32
103 Season 2 - part 33
104 Season 2 - Part 34
105 Season 2 - part 35
106 Season 2 - part 36
107 Season 2 - Part 37
108 Season 2 - Part 38
109 Season 2 - Part 39
110 Season 2 - Part 40
111 Season 2 - Part 41
112 Season 2 - Part 42
113 Season 2 - part 43
114 Season 2 - Part 44
115 Season 2 - Part 45
116 Season 2 - part 46
117 Season 2 - Part 47
118 Season 2 - part 48
119 Season 2 - part 49
120 Season 2 - Part 50
121 Season 2 - Part 51
122 Season 2 - Part 52
123 Season 2 - Part 53
124 Season 2 - Part 54
125 Sesason 2 - Part 55
126 Season 2 - Part 56
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bagian Satu
2
Bagian Dua
3
Bagian Tiga
4
Bagian Empat
5
Bagian Lima
6
Bagian Enam
7
Bagian Tujuh
8
Bagian Delapan
9
Bagian Sembilan
10
Bagian Sepuluh
11
Bagian Sebelas
12
Bagian Dua Belas
13
Bagian Tiga Belas
14
Bagian Empat Belas
15
Bagian Lima Belas
16
Bagian Enam Belas
17
Bagian Tujuh Belas
18
Bagian delapan belas
19
Bagian Sembilan belas
20
Bagian Dua Puluh
21
Bagian Dua Puluh Satu
22
Bagian Duan Puluh Dua
23
Bagian Dua Puluh Tiga
24
Bagian Dua Puluh Empat
25
Bagian Dua Puluh Lima
26
Bagian Dua Puluh Enam
27
Bagian dua puluh tujuh
28
Bagian dua puluh delapan
29
Rencana
30
Our Wedding
31
First Night
32
My hope
33
Welcome Jepang
34
Day by day
35
Penantian 6 bulan terbayar
36
Ngidam ala bumil
37
Accident
38
Dua operasi
39
Kedatangan Rico
40
Sebuah Saran
41
Awan Hitam
42
Good Bye, Papa!
43
Time after Time
44
She is Back
45
Memori yang terlupakan
46
Lubang di hati
47
Keputusan
48
Misi
49
Nasi Goreng
50
Ibu dan Anak
51
Mimpi
52
Bekas Luka
53
Deja Vu
54
Ciuman Hangat
55
Aksa Narendra Putra
56
Permintaan
57
Meminta restu
58
Fitting Baju
59
Memberikan sugesti
60
Bahagia
61
Negatif
62
Maaf
63
Pertolongan Sahabat
64
Ulang Tahun Perusahaan
65
Bukan bekas operasi usus buntu
66
Kenapa?
67
Cerita kelam
68
Fakta
69
Finally
70
Season 2- part 1
71
Season 2- part 2
72
Season 2-Part 3
73
Season 2 - part 4
74
Season 2 - part 5
75
Season 2 - part 6
76
Season 2 - Part 7
77
Season 2 - part 8
78
Season 2 - part 9
79
Season 2 - part 10
80
Season 2 - part 11
81
Season 2 - part 12
82
Season 2 - part 13
83
Season 2 - part 13
84
Season 2 - Part 14
85
Season 2 - Part 15
86
Season 2 - Part 16
87
Season 2 - Part 17
88
Season 2 - Part 18
89
Season 2 - Part 19
90
Season 2 - Part 20
91
Season 2 - Part 21
92
Season 2 - Part 22
93
Season 2 - Part 23
94
Season 2 - Part 24
95
Season 2 - Part 25
96
Season 2 - Part 26
97
Season 2 - Part 27
98
Season 2 - Part 28
99
Season 2 - Part 29
100
Season 2 - Part 30
101
Season 2 - Part 31
102
Season 2 - Part 32
103
Season 2 - part 33
104
Season 2 - Part 34
105
Season 2 - part 35
106
Season 2 - part 36
107
Season 2 - Part 37
108
Season 2 - Part 38
109
Season 2 - Part 39
110
Season 2 - Part 40
111
Season 2 - Part 41
112
Season 2 - Part 42
113
Season 2 - part 43
114
Season 2 - Part 44
115
Season 2 - Part 45
116
Season 2 - part 46
117
Season 2 - Part 47
118
Season 2 - part 48
119
Season 2 - part 49
120
Season 2 - Part 50
121
Season 2 - Part 51
122
Season 2 - Part 52
123
Season 2 - Part 53
124
Season 2 - Part 54
125
Sesason 2 - Part 55
126
Season 2 - Part 56

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!