TAMAN RIA

Reyhan, Farrel dan juga Aleana tiba di sebuah taman ria. Seperti biasanya taman ria dipenuhi oleh khalayak ramai atau pengunjung, namun kali ini tama ria itu terlihat sepi tanpa pengunjung seorangpun, hanya petugas-petugas taman ria itu saja yang berjejer rapi di pintu gerbang utama.

"Tuan Rey, tuan muda Farrel, selamat datang di tama ria!" Seru semuanya.

Aleana tercengang melihat semua petugas taman ria itu tunduk dan hormat pada Reyhan dan Farrel.

"Wah, aku semakin yakin bahwa dia bisa memeliharaku dengan semua hartanya. Hehehe." Gumam Aleana dalam hatinya sambil terkekeh senang.

Mereka pun segera masuk ke dalam area taman ria itu untuk merayakan ulang tahun Farrel. Nyanyian selamat ulang tahun di sertai tepuk tangan pun terdengar meriah. Tiba akan memotong kue ulang tahunnya, Farrel menatap pada Aleana yang terlihat kaku menatapnya.

"Mommy!" Ucap Farrel dengan mata yang berbinar-binar menatap Aleana.

"Mo...Mommy?" Ucap Aleana kaget.

"Kau mommy putraku saat ini! Apa kau lupa perjanjian kita saat di jalan tadi, hah?" Bisik Reyhan.

"Oh iya, aku lupa! Tidak masalah jika untuk berpura-pura demi uang, perhiasan, dan berbelanja sepuas hatiku, aku akan menjadi mommy yang terbaik untuk putra si pria kaya raya ini, hahahaha." Gumam Aleana dalam hatinya.

Reyhan dan Farrel terkejut melihat Aleana tiba-tiba tertawa sendirian.

"Daddy, apakah kakak cantik ini gila?" Bisik Farrel pada Reyhan.

"Tidak nak! Dia hanya sawan saja." Sahut Reyhan.

Reyhan dan Aleana pun menggenggam tangan Farrel yang memegang sebuah pemotong kue tart tersebut. Supir pribadi Reyhan pun turut mengabadikan moment tersebut bak keluarga kecil yang sedang berbahagia. Dari kejauhan seorang penguntit bersembunyi di semak-semak mengambil moment tersebut melalui kameranya.

"Hehehe, aku pasti akan mendapatkan bayaran yang banyak dari nyonya Linda karena foto yang aku ambil barusan!" Gumam seorang penguntit itu.

Di taman ria itu Aleana tampak bersenang-senang menemani Farrel yang begitu ceria sambil bermain wahana permainan disana. Reyhan menatap tawa putranya yang begitu gembira di hari ulang tahunnya yang kelima.

"Tidak seperti tahun-tahun yang lalu, senyuman Farrel terlihat kaku dan biasa saja! Namun ini kali pertama aku melihat senyum dan tawa ceria dari putraku itu karena adanya wanita itu." Ucap Reyhan dalam hatinya.

"Haaaah, walaupun wanita itu matre tapi setidaknya dia bisa membahagiakan putraku! Aku rela mengeluarkan uang seluruh hartaku asalkan putraku dapat tersenyum ceria seperti ini setiap harinya." Ucap Reyhan lagi.

Lalu Reyhan menatap Aleana yang begitu manis jika sedang tersenyum dan tertawa.

"Lagi pula wanita matre itu memiliki paras yang manis! Nilainya 80 jika bersanding denganku." Gumam Reyhan dalam hatinya.

 

***

Usai bersenang-senang di taman ria itu, Farrel tampak tertidur di dalam mobil di atas pangkuan Aleana. Bocah berusia lima tahun itu sangat lelah karena telah menaiki semua wahana permainan di taman ria tersebut. Reyhan melirik Aleana yang mengusap kepala putranya dengan lembut.

"Aku ralat perkataanku tadi! Aku beri dia nilai 90 jika bersanding denganku! Hehehe." Gumam Reyhan dalam hatinya.

"Oh, iya! Tolong antarkan aku pulang, ini sudah hampir gelap." Kata Aleana pada Reyhan.

"Mulai sekarang, rumahku adalah tempat tinggalmu!" Kata Reyhan.

"Hei, seenak jidatmu saja kalau bicara! Aku itu....

"Kau mommy putraku dan besok adalah hari pernikahan kita!" Kata Reyhan memotong perkataan Aleana.

"Apa????" Pekik Aleana kaget.

"Apa kau budek? Aku bilang, besok adalah hari pernikahan kita! Asistenku sudah mengurus semuanya dan ibu serta ayahmu juga akan hadir di acara pernikahan kita besok. Jadi mulai malam ini kau harus tidur yang cukup dan itupun kau harus tidur dikamarku!" Kata Reyhan dengan mudahanya karena ia memiliki banyak uang dan juga orang-orang yang siap membantunya memenuhi semua keinginannya.

"Hei, apa kau sudah gila? Mana mungkin aku tidur di kamarmu? Apa kau lupa dengan syarat-syarat yang aku berikan tadi, hah?" Pekik Aleana lagi.

"Oh ya? Aku....sudah lupa tuh!" Sahut Reyhan sembari tersenyum licik.

"Dasar licik!" Gerutu Aleana sewot.

"Bodo!" Sahut Reyhan tak perduli.

Tak lama mobil yang mengangkut Reyhan, Aleana serta Farrel tiba di sebuah rumah mewah bak istana yang megah. Lagi-lagi Aleana tercengang melihat rumah yang megah tersebut.

"Apakah ini rumah?" Gumam Aleana.

"Tentu saja!" Sahut Reyhan seraya turun dari mobil itu.

"Ayo masuk! Kau harus beristirahat lebih awal malam ini! Hehehe." Ucap Reyhan sembari terkekeh jahat.

"Aku memiliki firasat buruk melihat senyumannya itu!" Gerutu Aleana dalam hatinya.

Aleana pun mengikuti langkah Reyhan yang menggendong putranya untuk masuk ke dalam rumahnya. Aleana menatap kesegala arah dan melirik segala perabotan mahal di rumah tersebut.

"Kamar kita ada di lantai dua! Bersihkan dirimu dan tunggu aku, hehehe." Bisik Reyhan pada Aleana sembari menatap mesum padanya.

"Heeeemmpp, jangan berharap akan terjadi sesuatu malam ini pada kita berdua!" Sahut Aleana sembari menaiki anak tangga dan di susul oleh beberapa pelayan wanita di belakangnya.

Merasa ada yang mengikutinya, Aleana pun berhenti dan menoleh kebelakang.

"Kalian sedang apa mengikutiku?" Tanya Aleana pada pelayan-pelayan wanita itu.

"Kami akan melayani nyonya mandi dan bersiap-siap malam ini!" Sahut mereka.

"Nyo....nyonya?" Ucap Aleana kaget.

"Iya! Anda adalah nyonya kami sekarang karena besok adalah hari pernikahan nyonya dan tuan Rey!" Seru mereka yang membuat kepala Aleana nyut-nyutan.

"Aku akan mandi sendiri, kalian pergilah!" Kata Aleana sembari memijat-mijat kepalanya.

"Tapi kami harus membantu nyonya untuk bersiap-siap!" Seru mereka lagi.

"Bersiap-siap untuk apa sih?" Tanya Aleana semakin pusing.

"Malam ini adalah malam pertama nyonya dan tuan tidur bersama!" Seru mereka dengan wajah tersipu malu.

"Hei, apa-apaan kalian, hah? Aku bahkan menikah dengan tuan kalian besok pagi bagaimana ceritanya kalau malam pertamaku di mulai malam ini?" Teriak Aleana hilang kesabaran.

"Pergi sana!!! Atau aku akan tendang kalian semuanya!!!" Teriak Aleana lagi yang membuat semua pelayan wanita itu lari berhamburan akibat takut padanya.

"Membuat kepalaku semakin puyeng saja! Majikan dan pelayannya sama reseknya!" Gerutu Aleana sembari terus melangkah menaiki anak tangga untuk menuju ke lantai dua rumah mewah itu.

Aleana tiba di kamar utama yang di tunjukkan oleh salah satu pelayan disana. Ia membuka kamar utama itu dan kembali tercengang akan kekagumannya terhadap kamar tersebut.

"Waaaahh, besar sekali kamar ini!!!" Seru Aleana berdecak kagum.

"Kamar ini bahkan lebih luas dari rumahku yang aku beli dengan hasil tabunganku selama 8 tahun! Hiks...hiks...hiks, berarti selama ini aku hanyalah wanita miskin yang memiliki hasil dari toko roti yang tak seberapa itu!" Ucap Aleana menyadari bahwa di atas langit ada langit lagi. Dan dia berada di langit paling bawah, sedangkan Reyhan berada di atas langit ke tujuh.

Terpopuler

Comments

Desi Ummu Ihsan

Desi Ummu Ihsan

makin seru...

2021-08-22

1

Desi Ummu Ihsan

Desi Ummu Ihsan

kaka cantiik itu bukan gila tapi sawan 🤣🤣🤣🤣 asli bikin ngakak

2021-08-22

1

Tini Laesabtini

Tini Laesabtini

Isshh... cerita apa sih ini? Lucu... Menggelikan tapi dibacanya menyenangkan...

2021-07-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!