Aleana

Reyhan terlihat casual dengan denim jacket dan celana jeans yang membuatnya tampil maskulin. Ia menuruni anak tangga menuju ke ruang depan menemui sang putra yang sedari tadi telah menunggunya.

“Daddy, come on!” Seru Farrel.

“Okay!” Sahut Reyhan.

Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil dan pergi ke taman ria untuk bersenang-senang sembari merayakan hari ulang tahun Farrel yang ke lima tahun. Namun sebelum itu mereka singgah ke sebuah toko kue untuk membeli kue tart.

“Selamat datang!” Seru pelayan toko kue itu.

Reyhan menggandeng tangan sang putra dan masuk ke dalam menghampiri sebuah lemari pendingin kaca untuk memilih kue tart yang diinginkan.

“Kau mau kue yang mana, nak?” Tanya Reyhan pada Farrel.

Farrel masih bingung memilih begitu banyak pilihan kue tart yang terlihat menarik dan dipenuhi oleh coklat. Sementara itu di dalam toko tampak berisik karena semua pelayan toko serta pengunjung wanita berseru karena melihat ketampanan Reyhan.

“Wah, dia sangat tampan!” Seru mereka.

“Iya! Hot daddy!” Seru lainnya lagi.

Farrel melirik tampang sang ayah yang terlihat begitu songong karena begitu banyak wanita yang tergila-gila padanya.

“Huh, menyebalkan! Jangan sampai daddy memilih wanita-wanita itu untuk menjadi mommy ku!” Gerutu Farrel sewot dalam hatinya sembari melirik wanita-wanita yang begitu memuji ketampanan sang ayah.

Tak lama kemudian, seorang wanita tampak berteriak sambil membawa sebuah kue coklat yang akan di masukkan ke dalam lemari pendingin kaca.

“Minggir…maaf, permisi sebentar..ada kue mau lewat!” Teriak Aleana sibuk menghalau semua wanita yang masih menatap kagum pada Reyhan.

Dengan susah payah akhirnya Aleana dapat menerobos wanita-wanita tersebut. Aleana meletakkan kue itu di dalam lemari pendingin lalu ia melirik Farrel yang sedang menatapnya.

“Hai, apa kau ingin membeli kue?” Tanya Aleana pada Farrel.

“Daddy, kita beli kakak cantik ini boleh apa tidak?” Ucap Farrel yang membuat Aleana kaget setengah mati.

“Boleh saja! Asalkan kau bahagia.” Sahut Reyhan seenak jidatnya saja mentang-mentang duren sawit alias duda keren sarang duit.

“Hei, seenak jidatmu saja membeli orang? Kau pikir aku ini barang, apa?” Pekik Aleana kesal pada Reyhan.

Reyhan pun melirik pada Aleana dari ujung rambut hingga ujung kaki. Namun Reyhan menghenatikan lirikan matanya tepat di bagian dada Aleana yang membuat wanita berambut pirang itu geram.

Pllllaakkkk…

“Dasar mesum!” Pekik Aleana menampar wajah Reyhan yang membuat semua orang kaget, namun tidak bagi Farrel, ia malah terkekeh geli melihat sang ayah di tampar oleh seorang wanita.

“Baru kali ini aku melihat Daddy di tampar kakak cantik! Hehehehe.” Gumam Farrel sambil terkekeh.

Reyhan menatap kesal pada Aleana yang telah menamparanya, di tambah lagi sang putra menertawainya tadi seakan membuat harga dirinya jatuh begitu saja.

"Hey, wanita! Siapa namamu, hah?" Tanya Reyhan menatap kesal pada Aleana.

"Heeemmpp!!!" Aleana tak menyahut dan langsung beranjak pergi, namun Reyhan dengan cepat menarik lengannya.

"Aku bertanya padamu, siapa namamu?" Teriak Reyhan bertambah kesal.

"Aku tidak mau mengatakannya!" Pekik Aleana.

"Apa kau tau siapa aku di kota ini, hah?" Teriak Reyhan.

"Aku tidak tau dan tidak mau tau!" Pekik Aleana lagi.

"Aku akan mengadukan sikapmu ini pada bos mu agar kau di pecat!" Ancam Reyhan.

"Bodo amat!" Sahut Aleana tak perduli.

"Eh, anying! Dia tidak takut pada ancamanku." Ucap Reyhan kaget.

Reyhan melepaskan lengan Aleana dan menoleh pada pelayan lainnya yang menonton pertengkarannya dengan Aleana.

"Hei, katakan padaku siapa nama wanita kurang ajar ini?" Tanya Reyhan pada pelayan itu sembari menunjuk pada Aleana.

"A...Aleana, tuan!" Sahutnya.

"Oh, nama yang bagus namun tak sebagus sikapnya pada pelanggan!"  Gerutu Reyhan.

"Dimana pemilik toko kue ini? Katakan padaku cepat!!!" Teriak Reyhan.

"I..itu, tuan!" Sahutnya.

"Nona Aleana adalah pemiliki toko kue ini!" Sahutnya lagi sambil gemeteran.

Reyhan melompat kaget ketika ia mengetahui bahwa Aleana adalah pemilik toko kue itu. Reyhan menatap Aleana lagi dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Aku pikir dia pelayan toko ini! Ternyata dia pemiliknya. Tapi kenapa dia mengenakan apron dan sarung tangan? Di kepalanya pun memakai topi koki." Gumam Reyhan dalam hatinya.

"Sudah puas menatapnya, hah?" Pekik Aleana ketus pada Reyhan.

"Huh, dasar judes!" Gerutu Reyhan.

"Tidak jadi mau mengadukan aku? Katanya mau membuatku di pecat dari sini." Ujar Aleana pada Reyhan.

"Bagaimana mau di pecat, kau yang punya!" Gerutu Reyhan sewot.

Lalu Reyhan melirik sang putra yang sedari tadi menatap kagum pada Aleana.

"Hei, kenapa kau terus menatap wanita judes ini?" Bisik Reyhan pada Farrel.

"Daddy, aku ingin kakak ini di bawa pulang kerumah kita!" Seru sang bocah yang membuat Reyhan dan Aleana kaget.

"Hei...hei...hei, dia bukan barang!" Pekik Reyhan pada putranya itu.

"Kalau begitu aku tidak mau pergi kemanapun! Aku mau ikut pergi bersama kakak cantik ini saja." Kata Farrel ngambek.

"Ba...bagaimana mungkin kau akan mengikuti orang asing? Dasar konyol!" Gerutu Farrel.

"Pokoknya aku mau ikut bersama kakak ini!!!" Pekik Farrel bersikeras.

"Ya ampun, dasar anak ini menyusahkan aku saja!" Gerutu Reyhan tepok jidat.

Farrel mendekati Aleana dan menarik apron yang ia kenakan.

"Kakak cantik, bawa aku pulang! Dirumahku tidak ada mommy yang cantik sepertimu." Rengek Farrel pada Aleana.

Aleana hanya tertegun menatap bola mata Farrel yang begitu menggemaskan. Untuk mengalihkannya, Aleana menawarkan sebuah kue coklat pada Farrel.

"Apa kau ingin membeli kue?" Tanya Aleana pada Farrel.

"Iyalah! Masa beli oli disini? Emangnya bengkel!" Gerutu Reyhan.

"Aku tidak bertanya padamu!" Pekik Aleana ketus.

"Dasar judes!" Gerutu Reyhan lagi.

Aleana berjongkok sembari menggenggam tangan bocah berusia 5 tahun itu.

"Apa kau ingin kue?" Tanya Aleana padanya.

"Iya! Hari ini aku berulang tahun." Sahut Farrel.

"Oh, begitu ya! Heeemmm, aku akan memberimu kue coklat yang akan di penuhi oleh lilin, apa kau mau?" Tanya Aleana.

"Tentu saja aku mau! Aku mau kue coklat yang banyak lilin di atasnya." Seru Farrel kegirangan.

"Baiklah! Ayo ikut aku ke belakang. Aku ingin kau meletakkan lilinya sendiri di kue coklat itu." Kata Aleana mengajak Farrel ikut ke ruangan membuat kue.

Reyhan pun mengikuti langkah mereka yang masuk ke dalam ruangan itu. Ia melihat Farrel begitu senang menghias kue coklat yang akan menjadi kue ulang tahunnya hari itu.

"Selama ini Farrel tidak pernah sesenang ini. Aku berusaha memberikannya yang terbaik agar ia senang, namun hari ini aku melihatnya tampak lebih ceria dari biasanya hanya karena wanita ini!" Gumam Reyhan dalam hatinya.

"Hehehe, aku akan melakukan apapun agar putraku terus ceria seperti ini setiap harinya walau aku harus menculik wanita judes ini dan menahannya dirumahku! Menurutku ide itu tidak buruk. Hehehehe." Gumam Reyhan lagi dalam hatinya sambil terkekeh jahat.

Terpopuler

Comments

Desi Ummu Ihsan

Desi Ummu Ihsan

🤣🤣🤣🤣 Farrel tau saja ya sama yang cantiik....ayo minta daddy Reyhan bawa pulang kaka cantiiknya...semangat

2021-08-22

0

istrinya Jimin 💜🐣💜

istrinya Jimin 💜🐣💜

bapak sma anak sama aja

2021-05-28

0

Fani Husniyyah

Fani Husniyyah

Anti mainstream kakaaaakkkkk.
LOVE IT....

2021-04-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!