"akh"jeritan seseorang saat tangan itu diinjak begitu saja
"saya mohon maafkan saya"ucap orang itu
seyum miring terlukis dibibir itu mata gelap tajam menusuk membuannya begitu menyeramkan
"tidak segampang itu ********"ucap pria itu lalu berjongkok didepan lawannya memegang kepala itu dan..
sreak
kepala itu terputar dengan gampangnya
"bersihkan sampah ini"
beberapa orang mengangkat tubuh tidak berdaya itu dan membawanya pergi
bruuk
sesuatu terjatuh dari balik tembok membuat langkah pria itu terhenti dan memperhatikan tembok itu
meeoooong
hanya kucing.batin pria itu
"hah...untung tidak ketahuan"ucap orang yang bersembunyi dari balik tembok itu
"apa yang tidak?"besik seseorang membuatnya membeku
"hai laili*"
■■■
"Lili"teriak seorang gadis yang berlari dikoridor sekolahnya
Yang dipanggil hanya terseyum simpul
"Akhirnya kita ketemu lagi gue kangen sama lo"ucap vina sambil memeluk lengan laili
"Gue juga"balas laili membuat seyum dibibir vina semakin lebar
"Ya udah kekantin yu gue lapar belum sarapan"ajak vina
"Serah lo aja gue nurut"ucap laili vina terseyum senang lalu manarik tangan laili menuju kelas mereka meletak tas lalu kembali keluar kelas
"Hahhh 4 hari disana bikin gue sesak tau gak"curhat vina saat mereka sudah duduk kursi kantin
"Kenapa?"
"Gue gak ada teman disana,walau gue ikut tetap aja gue sendirian"jawab vina lalu mendunduk lesu
"Kening lo kenapa?"tanya laili melihat ada luka dikening vina
"Oh ini gak sengaja kemarin kejedot pintu kamar mandi jadi kaya gini deh"jawab vina sambil mengelus luka dikeningnya
"Gak sakit?"
"Gak biasa aja,ah makananya sudah datang"ucap vina laili mentapa temannya heran lalu dia hanya mengangkat bahunya acuh yang penting sekarang dia mengisi perutnya
Jam pertama pelajaran sudah terlewat sekarang laili dan vina sedang menikmati waktu istirahat mereka ditaman belakang sekolah tenpat biasa mereka berkumpul
"Selama gue gak turun lo ngapain aja?"tanya vina
"Biasa cuman baca novel aja"jawab laili
"Ah itu sih sudah kebiasaan lo"ucap vina
"Kalau gitu ngapain nanya"ucap laili vina hanya memanyunkan bibirnya
Vina kan berharap laili merindukan dirinya selama tidak turun tiga hari disekolah karena sisanya kan hari minggu
"Li tu jakson memperhatikan lo lagi"ucap vina menunjuk cowok yang duduk dibawah pohon rindang
Pandangan mereka bertemua entah kenapa setiap menatap mata itu selalu membuatnya terkunci karena mata gelap dan tajam itu
Laili mengerutkan alisnya melihat cowok itu terseyum padanya dia gak salah liat kan cowok yang biasanya dingin dan tidak peduli sekitar sekarang terseyum padanya
"seyum itu kayanya aku pernah liat"gumam laili masih memperhatin cowok itu lalu kembali menatap vina mengajaknya bicara agar menghilangkan pikiran anehnya
Entah harinya yang cepat atau memang saat belajar tidak terasa apa-apa karena sekarang jam sudah menunjukan jam 14 sore itu artinya waktunya untuk pulang
"Li lo mau ngapain habis pulang sekolah?"tanya vina sambil memasukan buku-bukunya kedalam tasnya
"Gue mau ketoko buku bentar novel yang kemarin udah selesai gue baca jadi cari yang baru lagi"jawab laili
"Cepat banget lo bacanya perasaan tu buku baru dikit yang lo baca saat baru masuk sekolah"ucap vina mengikuti langkah laili mendekati meja guru dan membatunya mengangkat buku paket yang dipakai tadi
"Gue baca novel emang cepat dalam 5 hari atau lebih gue udah selesai bacanya tergantung tebal novelnya"ucap laili vina hanya mengangguk mengerti
Mereka sampai didepan perpus sekolah mereka dan mengembalikan buku yang dipinjam tadi lalu melangkah pergi menuju lantai bawah dan keluar dari pagar sekolah
"Ya udah gue pulang duluan,dah lili ku sayang"ucap vina lalu masuk kedalam mobil yang menjemputnya laili terseyum simpul
"Non kita pulang?"
"Bisa mampir sebentar ditoko buku ada yang mau aku beli"ucap laili pak menu mengangguk lalu laili memasuki mobil itu dan meninggalkan sekolahnya
Sesampainya ditoko buku laili meminta pak menu menunggu diluar karena kalau dia ikut itu hanya akan menganggu konsentrasi laili
Laili melewati setiap rak yang ada ditoko buku tersebut membaca dan meletakan kembali buku yang dia ambil belum ada satu pun buku yang membuat matanya tertarik untuk membacanya
"Kenapa lebih banyak romansa,menggelikan sekali"gumam laili karena hampir semua buka yang dia liat hanya kisah fiksi belaka dengan kisah percintan atau sebagainya
Laili lebih suka cerita fantasi,horor,teror ataupun sebuah cerita petualangan itu lebih menarik daya hayalnya dari pada harus cerita romansa dan cerita cinta yang tidak pernah ada habisnya
BUK..
Laili mendengar buku jatuh dari rak sebelah membuatnya penasana dan menghampiri asal suara itu
Laili melihat cowok itu menunduk mengambil buku yang terjatuh dilantai lalu kembali menegakan tubuhnya dan dia menyadari keberadaan laili
Mata itu mata yang sama yang selalu dia liat setiap jam istirahat saat dia duduk dibangku taman belakang sekolah dia juga pernah melihat mata itu disuatu tempat yang gelap dan penuh dengan debu entah kenapa dia selalu mengingat tempat itu
Cowok itu pergi dari hadapan laili meninggalkan laili yang terdiam memandangi kepergiannya
'Siapa dia sebenarnya?'batinya entah sudah berapa kali laili bertanya pada dirinya sendiri tapi dia belum menemukan jawabannya
Kenapa,kenapa mata itu selalu muncul dimana pun dia berada disekolah dijalan bahkan dalam mimpinya pun ada siapa pria ini sebenarnya kanapa laili sampai memimpikan mata gelap dan tajam itu setiap malam
"Siapa lo sebenarnya jak"gumam laili lalu dia kembali memeilih buku yang ingin dia beli
Tujuannya kesini ingin membeli buku bukan untuk memikirkan hal yang tidak-tidak
Selesai membeli buku laili keluar dari toko itu dan masuk kedalam mobilnya pak menu manjalankan mobilnya manuju rumah laili
Saat sudah sampai dirumahnya dilihatnya mobil ayahnya terparkir dihalaman rumah dengan cepat laili masuk kedalam rumah untuk bertemu dengan ayahnya
"Lili pulang"ucap laili saat sudah membuka pintu lalu masuk kedalam rumah
"Ehh putri bunda udah pulang"ucap bundanya terseyum lali juga melihat ayahnya yang terseyum padanya ini yang dia rindukan
"Ia bun"ucap laili mendekat pada orang tuanya
"Hai jelek tidak merindukan ku"sapa seseorang membuat pandangan laili teralih
"Kak ciko"ucap laili ciko merentangkan tanganya meminta adiknya untuk memeluknya
Lali mendekat dan memeluknya erat dia merindukan kakaknya sudah lama dia tidak melihat kakak tertuanya ini
"Apa kabar?"tanya ciko memeluk erat tubuh adiknya
"Baik kak"jawab laili
"tante"teriak anak kecil membuat pelukannya terlepas
"Hai tampannnya tante udah besar"ucap laili menjongkok dirinya untuk bisa memeluk keponakannya disusul vivi istri kakak pertamanya
"Kak tumben pulang?"tanya laili saat sudah selesai dari acara peluk-pelukannya
"Ada yang kakak urus disini"jawab ciko
"Laili"panggil ayahnya membuat laili melihat karah ayahnya
"Kenapa yah?"
"Kamu disekolah tidak mendapatkan masalahkan?"tanya ayahnya
"Tidak ada lili baik-baik saja disekolah yah"jawab laili
"Syukurlah kalau begitu kamu kekamarmu bersihkan diri mu dan istirahat lah"ucap ayahnya laili hanya menurut saja lalu pergi dari hadapan mereka
Laili merebahkan tubuhnya dikasur empuk miliknya mengistirahatkan dirinya sambil menatap langit-langit putih kamarnya setelah ritual mandinya selesai
"Seyum itu"gumam laili masih sambil memperhatikan langit-langit kamarnya
"Apa maksudnya?"
Entah kenapa seyum dari anak baru itu masih terlukis indah diingatan laili mata gelap dan tajam itu membuat laili selalu ingat akan ruangan gelap dan tua penuh debu dan lusuh
"Siapa yang dia sebenarnya?"
"Kanapa mata itu begitu familiar diingatan ku"
Lali merubah posisinya menjadi menghadap arah balkon kamarnya memperhatikan cahaya malam dari arah balkonnya
Matanya mulai terpejam membuatnya mulai masuk kedalam mimpinya
●●●
"Lili"vina mengaitkan lengennya saat sudah masuk kedalam sekolah dan bertemu dengan laili yang juga baru datang
"Kekantin yu lapar ni"ajak vina
"Pagi-pagi lo udah kekantin aja"ucap laili
"Hehe gue lapar jadi mau kekantin buat ngisi perut"ucap vina
"Hhmm"
Mereka pergi menuju kelas mereka dan meletakan tas dikursi lalu pergi menuju kantin sekolah
"Kakak lo pulang ya li?"tanya vina disela makannya
"ia kak ciko pulang"jawab laili
"Wahh gue pengen ketemu sama kak ciko,pulang ini gue ikut kerumah lo ya"ucap vina laili hanya membalas dengan anggukan membuat vina terseyum senang
Setelah dari kantin laili dan vina menuju kelas mereka tapi langkah mereka terhenti saat melihat seseorang yang berdiri ditangga dan menyandarkan dirinya ditembok
"Lo ngapain disitu fik?"tanya vina
"Oh gue nungguin orang aja,kalian habis dari mana?"tanya fiktor yang sudah berada dihadapan mereka
"Habis dari kantin"jawab vina fiktor hanya mengangguk
"Lo nungguin siapa sih?"tanya vina
"Hanya seseorang,kalian tidak kekelas sebentar lagi jam masuk?"tanya fiktor
"Ini kami mau kekelas,ya udah kalau gitu sampai ketemu ditaman belakang"ucap vina lalu menarik tangan laili untuk pergi
jam pelajaran pertama terlewat begitu saja tidak terasa karena mereka fokus dengan pelajaran mereka
Dan seperti biasa laili dan vina akan menikmati jam istirahat mereka di bangku taman sekolah
"Eh li jakson gak turun ya tadi?"tanya vina
"Iya tadi ada surat ijinnya,kenapa?"
"Gak papa sih tumben aja gitu dia gak turun padahal baru 1 minggu jadi murid baru absennya udah ada keterangan ijin"ucap vina
"Ya suka-suka dia aja kali mau dia turun atau gak serah dia aja"ucap laili
"Ya juga sih tapi kan sayang gitu sama absennya"
"Dia aja gak mikirin absennya masa lo yang mikirin"balas laili vina hanya mengerucutkan bibirnya
"Hai cewek"ucap seseorang lalu duduk disamping vina
"Hai juga fiktor"balas vina
"Diam aja ni es batu kenapa?"tanya fiktor
"Ah lo kaya gak kenal lili aja bukannya dia memang gitu ya"ucap vina fiktor hanya terkekeh mendengarnya
Laili hanya diam entah kenapa matanya tertuju pada pohon rindang itu tempat biasa orang yang selalu dia perhatikan
Benar juga kata vina tumben murid baru itu tidak turun dan juga dia kan baru seminggu jadi anak baru tapi absennya sudah terisi keterangan ijin
'Kenapa dia tidak turun ya?'batin laili
"Li lo ngeliatin apa sih?"tanya vina membuyarkan lamunan laili
"Gak bukan apa-apa,udah yu balik kelas bentar lagi masuk"ajak laili lalu beranjak dari duduknya
"Yah baru juga ngobrol sama fiktor"ucap vina
"Udah,pulang nanti mau ikut gue gak?"tanya fiktor
"Mau kemana?"
"Mau ngajak jalan aja"jawab fiktor
"Lili"
"Gue gak ikut malas"balas laili lalu pergi meninggalkan fiktor dan vina
"Ya udah nanti pulang sekolah gue tunggu diparkiran"ucap fiktor lalu mengelus pucuk kepala vina kemudian pergi dari sana
"Ahh bikin gue tambah berbunga-bunga"ucap vina lalu pergi dari taman itu menyusul kepergian laili
Orang yang sedari tadi bersembunyi dibalik pohon itu akhirnya keluar dia terseyum mengingat gadis itu tadi memperhatikan pohon ini
"Mata yang indah"gumamnya lalu pergi dari taman itu
■TBC■
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Soewadjie Nova
panjang banget di setiap partnya...
semangat thor 👌👌👌😘😘
2020-11-03
2