POV #Widya
"Lah kok rumah ga terkunci? perasaan tadi sebelum keluar sama Bobby pintu aku kunci ?
gumam Widya dalam hati
"Apa aku lupa ya atau mas Satria sudah pulang?.
Enggak, gak mungkin baru juga jam segini, dia masih di kantor"
Widya mengedarkan pandangannya
"Ruang tamu masih seperti semula.
Ah bodo amat mending aku mandi dan tidur rasanya lelah dan badan sakit semua.
Bobby memang selalu membuatku puas bila urusan ranjang" senyum Widya merekah membayangkan kejadian sejam lalu
Cekreeekkk.....
"Astaga, untung gak kepergok mas Satria.
Hufh tumben nih orang balik kantor cepet, bisa mampus aku kalo dia balik aku masih indehoy ma Bobby"gerutu Widya yang melihat Satria sedang tertidur di kasur.
Widya buru-buru mengambil seprai yang berada di lantai dan memasukkannya ke mesin cuci, bau anyir tercium, ia tak mau barang bukti siang tadi bisa membuka rahasianya.
Widya menghampiri Satria yang masih terlelap, wajahnya pucat dengan butiran- butiran keringat sebesar biji jagung.
Widya ingin membangunkan Satria, namun tangannya terhenti,Satria seperti mengerang kesakitan
Widia memegang dahi Satria
"Panas sekali" ucap Widya , ia lalu buru-buru beranjak ke dapur mengambil handuk kecil dan air untuk mengompres kening Satria, Widya juga membuatkan Satria bubur dan segelas air teh hangat dan mencarikan obat demam di lemari obat.
Walaupun Widya tidak cinta Satria, tapi dia adalah suaminya, bank berjalan Widya.
Widya tak mau kehilangan sepeserpun karena Satria sakit.
Walau harus Widya akui jika sebenarnya ia sedikit tertarik pada Satria, selain memang karena Satria memiliki wajah yang tampan dan sabar, Satria juga suami yang baik, perhatian, pengertian, dan yang paling Widya suka dari Satria adalah karena Satria selalu menuruti permintaan Widya apapun itu.
Satria akan berusaha mencukupi permintaan Widya tanpa membantah.
Widya sangat senang karena Satria sangat mencintainya, sejak menikah dengan Satria, Widya tidak harus kerja keras lagi, semua sudah di cukupi Satria.
Satu jam kemudian, bubur yang di buat Widya masak, ia duduk di samping tempat tidur, mengompres kening Satria.
Beberapa saat kemudian Satria terbangun
"Mas bangun, makan dulu yuk habis itu minum obat" ucap Widya pelan sambil membantu Satria untuk duduk bersandar di tempat tidur.
Satria membalas dengan mengangguk lemah.
Widya dengan telaten menyuapi Satria bubur dan memberikan obat demam pada Satria, setelah itu Satria kembali berbaring dan Widya menyelimutinya
"sayang makasih ya sudah mau merawat ku"
ucap mas Satria lemah
"gak usah sungkan mas, aku kan istri mas"ucap Widya berusaha tersenyum.Setelah meminum obat rasa kantuk pun datang, akhirnya beberapa menit kemudian Satria tertidur kembali
Widya mengganti kompres di kening Satria, panasnya sudah turun, kini ia merasa tubuhnya letih, lelah dan lengket karena belum mandi
"aku butuh mandi lengket banget nih badan tambah tadi bobby minta tambah jatah, remuk semua badanku"gerutu Widya sambil merenggangkan tubuhnya
Widya berjalan menuju kamar mandi, menyiram tubuhnya dengan air, lalu ia masuk ke dalam bathtub,
Air hangat di tambah aroma terapi yang ia campurkan di air membuatnya sedikit relax, Widya memejamkan matanya.
Sejam kemudian ia keluar, memnyabuni tubuhnya lalu membilasnya dan segera keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrobe
Widya melihat Satria masih tertidur pulas, ia kembali memeriksa kening Satria, rupanya demam Satria sudah hilang, ia lalu menyingkirkan handuk kecil yang ia pakai untuk mengompres yang berada di kening Satria.
Widya duduk di tepi ranjang, badannya terasa remuk, ia menatap pria yang tertidur di depannya itu, ada rasa bersalah di dalam hatinya, walau bagaimanapun ia dan Bobby sudah memanfaatkan kepolosan Satria.
rasa lelah membuat Widya langsung merebahkan diri di samping Satria tanpa mengganti pakaian masih memakai bathrobe
dalam hitungan detik Widya sudah terbuai dalam mimpi
POV #satrio
"hooooaaammmm, Alhamdulillah sakit kepalaku sudah reda , demam ku pun sudan hilang" gumam Satria meraba keningnya yang sudah tidak panas lagi, ia membalikkan badannya dan terkejut melihat Widya sedang tertidur pulas.
nafas nya naik turun beraturan
Satria menatap jam Didin di dalam kamarnya menunjukan pukul empat sore, ia sudah tertidur tiga jam.
Satria mengecup kening Widya, hatinya amat senang karena Widya sudah merawatnya saat ia sakit.
Satria turun dari tempat tidur berjalan menuju kamar mandi, tak lama kemudian i kembali dan menjalankan sholat Ashar.
Setelah sholat Satria menghampiri Widya yang masih tertidur pulas, wajah tenang Widya membuat Satria gemas ingin mencubitnya, namun ia urungkan karena ia tak mau menganggu Widya yang masih tertidur.
Sekali-kali terdengar Widya bergumam , ntah apa yang digumam kan dan terkadang ia tersenyum.
Satria membelai puncak kepala Widya dengan penuh kasih sayang, ia sangat mencintai istrinya ini.
"istriku yang cantik dan sexy... maafkan mas ya sayang belum bisa membahagiakan kamu,
belum bisa mengabulkan semua permintaan kamu.
kamu masih suka mengeluh tentang pendapatan mas. maaf ya sayang. mas janji akan berusaha kerja lebih keras biar banyak menghasilkan uang, biar kamu bisa beli semua yang kamu mau"
ucap Satria perih sambil membelai wanita cantik yang Dua tahun ini menjadi istriku
Satria memandangi wajah cantik Widya, ia lalu mengecup lembut bibir Widya dan anehnya Widya merespon apa yang Satria lakukan, padahal i sedang tertidur.
Satria hanya tersenyum, ia menduga Widya sedang memimpikannya
ciuman mereka makin lama makin panas...
Walau mata Widya terpejam namun ia terus membalas ciuman Satria.
"istriku yang menggemaskan, kamu masih bisa membalas ciumanku walau tertidur" gumam Satrai dengan suara serak,
Satria tidak bisa menguasai dirinya lagi, terlebih saat melihat bathrobe Widya tersingkap dan mengekspos bagian tubuh Widya yang sexy dan menggairahkan, membuat gairahnya menggebu
Satria lalu mulai meraba dan meremas tubuh Widya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Edi Hermanto
lanjut thor
2022-04-15
2
MyNameIs
Selingkuh dengan mantan pacar yg gak jelas si Widya,,, haduh,,, 😤
2020-11-28
3
Etih Supriati
lanjut..
2019-12-05
2