Emosi ku

Setelah sarapan pagi, mereka memutuskan menonton tv, Widya dengan malas tiduran diatas paha suaminya sambil memainkan ponselnya, ia terkejut mendapati banyak pesan masuk di ponselnya, beruntung Satria hujan suami yang kepo ingin tahu, ia selalu memberikan privasi pada pasangannya, ia tak akan membuka dan mencari tahu isi ponsel Widya, begitu pula Widya tak tertarik membuka ponsel Satria karena ia yakin Satria hanya akan mencintainya dan tidak akan tergoda dengan wanita cantik di luaran sana.

Beberapa kali Widya maupun Satria menguap, mereka mengutuk karena semalam mereka tidur larut malam.

Akhirnya mereka memutuskan kembali ke kamar dan lagi -lagi Satria membopong istri tercintanya dan meletakkannya di tempat tidur lalu ia naik dan ikut rebahan di samping Widya

Satria menarik Widya mendekat, ia membenamkan wajah Widya di dadanya, aroma wangi sampo membuat Satria kecanduan dan terus menciuminya hingga keduanya terlelap tidur

Adzan Ashar berkumandang, Satria bergegas mandi dan sholat, ia melihat istrinya masih terlelap dalam mimpi.

Satria mengganti pakaiannya dengan kaos dan celana training, ia ingin lari sore, dengan perlahan ia mengecup kening Widya dan berjinjit keluar kamar dengan hati-hati karena takut membangunkan Widya.

Satu jam sudah Satria berlari mengelilingi komplek tempat tinggalnya, ia memang menyukai olah raga sehingga tubuhnya atletis dengan perut berbentuk roti sobek, tak jarang saat olah raga banyak pra wanita yang menggodanya, namun Satria hanya melempar senyum dan mengabaikannya.

Bagi Satria Widya lebih cantik dari wanita manapun.

Setelah merasa cukup, Satria kembali pulang kerumah, terdengar suara Widya sedang menerima telepon dari seseorang, Satria penasaran dengan siapa istrinya berbucara karena terkadang terdengar Widya tertawa renyah di sela-sela obrolannya

”Sayang, kamu lagi nelpon siapa?” tanya Satria ketika masuk kamar

Widya yang tak menyadari keberadaan suaminya sontak terkejut, wajahnya pucat dan tingkahnya terlihat serba salah, seperti maling yang ketangkap basah, namun sayangnya Satria tak melihatnya karena Satria sedang membuka bajunya yang basah karena keringatnya

”Ditanya kok malah bengong? kamu tadi nelpon siapa?kayanya seru bener sampi aku panggil-panggil ga dengar” ucap Satria meraih handuk dan menatap istrinya datar

"Biasa mas, cewe kan kalau udah ngobrol rame, tadi Evi mas, Mas dari mana sore-sore gini? olah raga?” tanya Widya mengalihkan pembicaraan

”Iya habis badanku rasanya pegal semua karena sudah lama gak olah raga, aku mandi dulu ya, badanku bau keringat.

Habis ini kita makan di luar saja, kamu pilih restoran mm yang mau kamu datangi, mas mau mandi dulu”ucap Satria langsung masuk ke kamar mandi.

Tak lama terdengar suara air gemericik dari arah kamar mandi.

”Astaga mati gue, hampir aja.

Widya kenapa elo ceroboh banget sih, untung mas Satria gak curiga dan aku ga ngomong apa-apa” ucap Widya mengelus dadanya lega

Ternyata panggilan telepon masih menyambung,. Widya melotot dan menepuk dahinya, ia benar-benat bodoh, bagaimana jika Satria melihat ini? tamatlah riwayatnya.

"Widya mengumpat dan langsung mengakhiri panggilan teleponnya, ia tak mau ambil resiko karena saat ini Satria sedang berada di rumah.

Tak lama kemudian pesan singkat masuk

Bobby” Kok dimatikan sayang teleponnya?”

pesan singkat berisi gambar, Bobby mengirimkan foto dirinya yang baru selesai mandi, memamerkan tubuhnya yang tanpa busana membuat Widya menelan saliva nya dengan susah payah.

”Bobby brengsek” maki Widya yang kesal dengan ulah Bobby.

Bobby sangat tahu kelemahan Widya, ia sengaja mengirimkan itu untuk menggoda dirinya dan sialnya saat ini ia hanya bisa menahan hasratnya karena Satria dirumah.

”Lebih baik aku matikan ponsel ini, bisa bahaya jika Bobby gila itu tahu-tahu menelpon ku atau mengirimi foto yang... ah sudahlah” Widya langsung mematikan ponselnya dan menyimpannya dalam laci nakas

Satria masih terdengar mandi, terdengar senandung riang Satria di dalam sana.

Bayangan foto yang Bobby kirim beberapa saat lalu terlintas dalam ingat Widya membuat tak tenang.

Widya mulai meraba bukit kembarnya sendiri dan meremasnya, soalnya libidonya sedang tinggi, ia merasa harus menuntaskannya sebelum Satria selesai mandi

Widya mas*****i , ia mengigit bibirnya sendiri agar desahannya tak keluar, namun tetap terdengar walau tak kencang.

Satria yang baru selesai mandi terkejut mendapati istrinya yang terlihat berantakan dan sedang mas******i ia geram, apakah perbuatannya semalam belum cukup sehingga Widya masih melakukan hal itu.

Emosi Satria meluap.

Satria merasa harus memberi pelajaran pada Widya, Hari ini Widya sudah melakukan hal itu dua kali, pagi tadi dan Kini, sehingga Satria tidak bisa mentolerir lagi

Satria perlahan mendekati Widya yang sedang asik sendiri, ia tak menyadari keberadaan Satria.

Satria langsung mendorong Widya hingga terlentang di kasur dan langsung menghujaninya tanpa Ampun

Widya berteriak-teriak karena perbuatan Satria, dan teriak itu berubah menjadi desahan .

Satria tak perduli, yang ia tahu ia harus membuat Widya jera melakukan hal itu lagi sendirian karena itu menyinggung egonya sebagai suami

Satria terus melakukan lagi dan lagi, ia tak memberi ampun Widya walau Widya sudah menolak dan memohon, Satria sudah terlanjur emosi.

Ia hanya memberi jeda setengah jam untuk minum dan tak lupa memesan makanan secara online.

rencana makan malam di luar terpaksa ia batalkan.

Satu jam kemudian acara mereka baru selesai dan Widya sampai tertidur karena kelelahan.

Satria berjalan menuju kamar mandi untuk mandi kembali, setelah itu pintu rumah kontrakannya di ketuk, seorang kurir membawakan pesanan Satria.

Satria lalu sholat setelah itu menyiapkan makanan yang tadi ia pesan, menatanya di meja.

ia berjalan masuk kembali ke kamar untuk membangunkan Widya

”Sayang bangun, ayo kita makan"

”Aku sangat mengantuk dan tubuhku sakit semua"keluh Widya tanpa membuka matanya

”Siapa suruh kamu melakukan itu? itu hukuman mu karena kamu sepertinya tak puas denganku, jadi aku hanya menunjukkan kekuatanku”

"jangan pernah kau sangsikan kekuatan ku sayang" ucap Satria mengelus rambut Widya

Widya hanya bisa membuka matanya sedikit, jujur ia sangat tak bertenaga sekarang, tubuhnya serasa tak bertulang.

Terpopuler

Comments

fhira"vhiyol3t

fhira"vhiyol3t

waduuuh kira-kira berapa kali puncak tuh 😂😂😂😂

2021-05-23

2

Izzi Daka

Izzi Daka

loh gak ketahuan tanda merah dr Bobby ? 😂

2021-05-19

3

Yovi Zakaria

Yovi Zakaria

widya hyper

2021-01-19

5

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 Rahasia Widya
3 Istriku Widya
4 Sisi Lain Istri ku
5 Emosi ku
6 merajuk
7 Pasrah
8 Pertemuan Kembali
9 cemburu atau takut
10 Curiga
11 Curiga #2
12 Berubah
13 berubah #2
14 mesra
15 pernyataan
16 gosong
17 belajar masak
18 bobby lagi
19 menaklukan hati
20 perangkap bobby
21 perangkap bobby #2
22 perangkap bobby #3
23 anggi
24 anggi #2
25 pengorbanan
26 Rasa Itu
27 Shock
28 Shock # II
29 Anakmu
30 Pertemuan
31 Pesan terakhir
32 Angin Segar
33 Penasaran
34 Kenyataan
35 Kenyataan II
36 Istri Idaman
37 Rencana
38 Bimbang
39 Menyelidik
40 Menjalankan Rencana
41 Menjalankan Rencana II
42 Meminta Penjelasan
43 PASRAH
44 PASRAH. II
45 PASRAH. III
46 Rumah Makan
47 Anggi Yang Malang
48 Anggi Yang Malang II
49 Anggi Yang Malang III
50 Anggi Yang Malang IV
51 Perawatan
52 Perawatan II
53 Perawatan III
54 Training
55 Training II
56 Sembuh
57 Tamu Tak Diundang
58 Tamu Tak Diundang II
59 Waktu Yang berlari
60 Waktu Yang Berlari II
61 Kenyataan Pahit
62 Kenyataan Pahit II
63 Kenyataan Pahit III
64 Akhirnya
65 Keputusan
66 Keputusan II
67 Keputusan III
68 Cemburu dua wanita
69 Restu Widya
70 Pernikahan Anggi
71 Pernikahan Anggi II
72 Pernikahan Anggi III
73 Bulan madu
74 Bulan Madu II
75 Bulan madu III
76 Bulan Madu IV
77 Bulan Madu V
78 Perpisahan
79 Kehidupan masa lalu Widya
80 Romantis
81 Romantis II
82 Terkejut
83 Terkejut II
84 Kembali
85 Hilang Akal
86 Hilang Akal II
87 Hilang Akal III
88 Cemburu
89 Rawat
90 Rawat II
91 Keluarga
92 Keluarga II
93 Pulang
94 Pulang II
95 Pulang III
96 Fitnahmu Membunuhku
97 Fitnahmu Membunuhku II
98 Aku lelah
99 Aku lelah II
100 Lepaskan Aku
101 Pergi Darimu
102 Pergi Darimu II
103 Kehilangan
104 Kehilangan II
105 Kenyataan
106 Kenyataan II
107 Mencarimu
108 Mencarimu II
109 Terbukalah Satu Persatu
110 Bukti baru
111 Tak Berharga
112 Tak Berharga II
113 Keberadaan
114 Hilang Jejak
115 Fakta Yang Menyakitkan
116 Fakta Yang Menyakitkan II
117 Operasi
118 Kritis
119 Permohonan Terakhir Widya
120 Permohonan Terakhir Widya II
121 Sadar
122 Menebus Kesalahan
123 Amnesia
124 Anakmu
125 Berjuang
126 Berjuang II
127 kenyataan pahit
128 Keluarga
129 Keluarga II
130 Egois
131 Maaf
132 Maaf II.
133 Keluarga Kecil
134 Kanebo kaku
135 Pisah Rumah
136 Pisah Rumah II
137 Apartemen
138 Rindu Kinar
139 Kecelakaan
140 Kecelakaan II
141 Siuman
142 Siuman II
143 Sebuah kebenaran
144 Pergi
145 Tertekan
146 Kembalinya Ingatan Satria
147 Dia Anakku
148 Dia Anakku II
149 Hidup Baru
150 Hidup Baru II
151 Sah, Sah, Sah
152 Anak Pungut
153 Anak Pungut II
154 Ayu
155 Ayu II
156 Tak Ada Penyesalan
157 Curiga
158 Rencana
159 Rencana II
160 Pemeriksaan
161 Operasi
162 Operasi II
163 Pemulihan
164 Menikmati Hari Tua
165 Senyum Terakhir
166 Senyum Terakhir II
167 Depresi
168 Ikhlaskan
169 Terkejut
170 Keputusan Kinar
171 Keputusan Kinar II
172 Wanita Asing
173 Mariska
174 Musibah
175 Bertemu Lagi
176 Serangan Jantung lagi
177 Dua Saudara
178 Permintaan
179 Keputusan
180 Pertunangan
181 Fitting baju
182 Fitting Baju II
183 Menyembunyikan Jati Diri (END)
184 new novel
Episodes

Updated 184 Episodes

1
prolog
2
Rahasia Widya
3
Istriku Widya
4
Sisi Lain Istri ku
5
Emosi ku
6
merajuk
7
Pasrah
8
Pertemuan Kembali
9
cemburu atau takut
10
Curiga
11
Curiga #2
12
Berubah
13
berubah #2
14
mesra
15
pernyataan
16
gosong
17
belajar masak
18
bobby lagi
19
menaklukan hati
20
perangkap bobby
21
perangkap bobby #2
22
perangkap bobby #3
23
anggi
24
anggi #2
25
pengorbanan
26
Rasa Itu
27
Shock
28
Shock # II
29
Anakmu
30
Pertemuan
31
Pesan terakhir
32
Angin Segar
33
Penasaran
34
Kenyataan
35
Kenyataan II
36
Istri Idaman
37
Rencana
38
Bimbang
39
Menyelidik
40
Menjalankan Rencana
41
Menjalankan Rencana II
42
Meminta Penjelasan
43
PASRAH
44
PASRAH. II
45
PASRAH. III
46
Rumah Makan
47
Anggi Yang Malang
48
Anggi Yang Malang II
49
Anggi Yang Malang III
50
Anggi Yang Malang IV
51
Perawatan
52
Perawatan II
53
Perawatan III
54
Training
55
Training II
56
Sembuh
57
Tamu Tak Diundang
58
Tamu Tak Diundang II
59
Waktu Yang berlari
60
Waktu Yang Berlari II
61
Kenyataan Pahit
62
Kenyataan Pahit II
63
Kenyataan Pahit III
64
Akhirnya
65
Keputusan
66
Keputusan II
67
Keputusan III
68
Cemburu dua wanita
69
Restu Widya
70
Pernikahan Anggi
71
Pernikahan Anggi II
72
Pernikahan Anggi III
73
Bulan madu
74
Bulan Madu II
75
Bulan madu III
76
Bulan Madu IV
77
Bulan Madu V
78
Perpisahan
79
Kehidupan masa lalu Widya
80
Romantis
81
Romantis II
82
Terkejut
83
Terkejut II
84
Kembali
85
Hilang Akal
86
Hilang Akal II
87
Hilang Akal III
88
Cemburu
89
Rawat
90
Rawat II
91
Keluarga
92
Keluarga II
93
Pulang
94
Pulang II
95
Pulang III
96
Fitnahmu Membunuhku
97
Fitnahmu Membunuhku II
98
Aku lelah
99
Aku lelah II
100
Lepaskan Aku
101
Pergi Darimu
102
Pergi Darimu II
103
Kehilangan
104
Kehilangan II
105
Kenyataan
106
Kenyataan II
107
Mencarimu
108
Mencarimu II
109
Terbukalah Satu Persatu
110
Bukti baru
111
Tak Berharga
112
Tak Berharga II
113
Keberadaan
114
Hilang Jejak
115
Fakta Yang Menyakitkan
116
Fakta Yang Menyakitkan II
117
Operasi
118
Kritis
119
Permohonan Terakhir Widya
120
Permohonan Terakhir Widya II
121
Sadar
122
Menebus Kesalahan
123
Amnesia
124
Anakmu
125
Berjuang
126
Berjuang II
127
kenyataan pahit
128
Keluarga
129
Keluarga II
130
Egois
131
Maaf
132
Maaf II.
133
Keluarga Kecil
134
Kanebo kaku
135
Pisah Rumah
136
Pisah Rumah II
137
Apartemen
138
Rindu Kinar
139
Kecelakaan
140
Kecelakaan II
141
Siuman
142
Siuman II
143
Sebuah kebenaran
144
Pergi
145
Tertekan
146
Kembalinya Ingatan Satria
147
Dia Anakku
148
Dia Anakku II
149
Hidup Baru
150
Hidup Baru II
151
Sah, Sah, Sah
152
Anak Pungut
153
Anak Pungut II
154
Ayu
155
Ayu II
156
Tak Ada Penyesalan
157
Curiga
158
Rencana
159
Rencana II
160
Pemeriksaan
161
Operasi
162
Operasi II
163
Pemulihan
164
Menikmati Hari Tua
165
Senyum Terakhir
166
Senyum Terakhir II
167
Depresi
168
Ikhlaskan
169
Terkejut
170
Keputusan Kinar
171
Keputusan Kinar II
172
Wanita Asing
173
Mariska
174
Musibah
175
Bertemu Lagi
176
Serangan Jantung lagi
177
Dua Saudara
178
Permintaan
179
Keputusan
180
Pertunangan
181
Fitting baju
182
Fitting Baju II
183
Menyembunyikan Jati Diri (END)
184
new novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!